SOP - Akuntansi Keuangan - 02
SOP - Akuntansi Keuangan - 02
AKUNTANSI KEUANGAN
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
BAGIAN I
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Pada dasamya uang yang dapat diterima kasir hanyalah yang menjadi hak perusahaan
untuk menerimanya.
Prosedur penerimaan kas dimulai sejak pembuatan Bukti Masuk Kas (BMK) Oleh
bagian yang berkepentingan dan berakhir saat Kasir menerima uang tunai.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam Prosedur Penerimaan Kas ini
adalah:
1. Dokumen pendukung terlebih dahulu harus disetujui Oleh Supervisor yang
bersangkutan.
2. Bukti Masuk Kas dibuat oleh bagian / petugas di luar kasir.
3. Untuk memastikan bahwa penerimaan tersebut merupakan hak dan perusahaan,
Bukti Masuk Kas harus diverifikasi dan ditambah kode perkiraan oleh bagian
Akuntansi Keuangan.
4. Semua penerimaan uang dicatat dalarn Buku Setoran Kas yang disimpan di bagian
Akuntansi Keuangan.
Sistem Otorisasi pada Prosedur Penerimaan Kas adalah sebagai berikut :
Otorisasi Penerimaan Kas ditunjukkan dengan paraf Kuasa Kas (Ka Divisi) atau
pejabat lain yang ditunjuk pada Bukti Masuk Kas
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan Prosedur Penerimaan Kas antara lain:
1. Bukti Masuk Kas (BMK) rangkap 2
2. Dokumen pendukung Iain
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
D. CATATAN
Catatan yang ada dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Setoran Kas
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
2. Akuntansi Keuangan :
3. Kuasa Kas :
a. Periksa Bukti Masuk Kas apakah sudah diparaf oleh Supervisor dan telah
diperiksa oleh verifikator.
b. Bubuhkan paraf pada kolom “disetujui” di BMK dan Buku Setoran Kas
4. Kasir :
a. Periksa apakah BMK sudah disetujui Supervisor, diperiksa verifikator dan disetujui
oleh Kuasa Kas.
b. Terima dan hitung jumlah uang yang disetorkan
c. Bubuhkan paraf pada Buku Setoran Kas dan BMK
d. Kembalikan Buku Setoran ke Bagian Akuntansi Keuangan.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
BMK
Disetujui
Spv.
BMK
disetujui
Buku Setoran Otorisasi
BMK 2
1
BMK
Rp
Rp
Prosedur pencatatan
transaksi Kas/Bank
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Pada dasamya uang yang dapat dikeluarkan oleh kasir hanyalah yang menjadi
kewajiban perusahaan untuk membayar.
Prosedur Pengeluaran Kas dimulai sejak pembuatan Bukti Keluar Kas oleh bagian
yang berkepentingan dan di-akhiri pada saat Kasir membayarkan uang tunai
kepada yang berkepentingan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam Prosedur Pengeluaran Kas ini
adalah sebagai berikut :
1. Dokumen pendukung terlebih dahulu harus disetujui oleh Supervisor yang
bersangkutan.
2. Untuk meyakinkan bahwa pengeluaran tersebut merupakan kewajiban
perusahaan, Bukti Keluar Kas harus di-verifikasi oleh bagian Akuntansi
Keuangan dan ditambahkan kode perkiraan.
3. Penerima uang membubuhkan tandatangan pada BKK sebagai tanda terima.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan Prosedur Pengeluaran Kas antara lain
:
1. Bukti Keluar Kas (BKK) rangkap 2
2. Dokumen pendukung lain
D. CATATAN
Tidak ada
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
2. Akuntansi Keuangan :
3. Kuasa Kas :
a. Periksa Bukti Keluar Kas apakah sudah diparaf oleh supervisor dan telah
diperiksa Verifikator
b. Bubuhkan paraf pada kolom disetujui di BKK
4. Kasir :
Dok
pendukung
2
1
BMK
Dok
pendukung
Disetujui
2
Spv. 1
BMK
disetujui
Otorisasi
Dok
pendukung
2
1
BMK
Rp
Rp
Prosedur pencatatan
transaksi kas/bank
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pengambilan cek untuk menambah uang kas atau untuk keperluan lain
dimulai dari adanya jumlah uang kas yang telah mencapai jumlah minimum yang
telah ditetapkan dan berakhir dengan diterimanya uang dari bank oleh kasir.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah sebagai
berikut :
1. Cek hanya berlaku apabila ditandatangani oleh Kuasa Bank
2. Setiap pengambilan cek harus dibuatkan Bukti Maşuk Kas dan Bukti Keluar
3. BMK dan BKB diperiksa oleh bagian Akuntansi Keuangan selaku verifikator
4. Penerimaan uang dicatat dalam Buku Setoran Kas yang disimpan di Bagian
Akuntansi Keuangan.
Sistem Otorisasi di dalam Prosedur ini adalah :
Otorisasi pengambilan cek ditunjukkan dengan tanda tangan Kuasa Bank pada cek
yang akan diambil serta paraf Manajer Keuangan pada BMK dan BKB.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Bukti Maşuk Kas (BMK) rangkap 2
2. Bukti Keluar Bank (BKB) rangkap 2
3. Buku Cek
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Setoran
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Kasir :
2. Akuntansi Keuangan :
Cek
1-2
BMK Buku setoran
kas
Disetujui,
otorisasi
Brankas
Cek
1-2 1-2
BMK BKB Rp
Prosedur pencatatan
transaksi kas/bank
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur penyetoran uang tunai ke bank dimulai sejak adanya jumlah uang tunai
yang telah melampaui batas maksimum sehingga yang ditetapkan dan di akhiri
dengan penyetoran uang tunai ke bank oleh kasir.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Setiap penyetoran uang tunai ke bank didukung dengan dokumen Keluar Kas
(BKK) dan Bukti Maşuk Bank (BMB)
2. BKK dan BMB disetujui oleh bagian Akuntansi Keuangan selaku verifikator
3. Setoran ke bank menggunakan formulir yang diterbitkan oleh bank yang
bersangkutan.
4. Bukti setoran yang telah ada tanda terima di bank yang bersangkutan.
Dilampirkan pada Bukti Keıuar Kas (BKK).
Sistem otorisasi dalam prosedur ini adalah :
Otorisasi penyetoran uarıg tunai ke bank diturıjükkan derıgan paraf Kuasa Kas
pada Bukti Keluar Kas (BKK) dan Bukti Maşuk Bank (BMB).
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Bukti Keıuar Kas (BKK) rangkap 2
2. Bukti Maşuk Bank (BMB) rangkap 2
3. Setoran Bank yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan
D. KEGIATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Kasir :
a. Memastikan bahwa jumlah uang kas melebihi batas maksimum
b. Menyiapkan setoran bank dengan formulir yang diterbitkan oleh bank yang
bersangkutan.
c. Menyampaikan tanda Setoran Bank ke Bagian Akuntansi Keuangan
d. Menerima BKK dan BMB yang telah di persetujuan oleh Kepala Divisi
bersangkutan.
e. Menyetorkan uang tunai ke bank
f. Lampirkan tanda setoran bank pada BKK
2. Akuntansi Keuangan :
3. Kepala Divisi :
1
SET BANK
1-2
Disetujui,
BMB
otorisasi
2
Brankas
1
SET BANK
Rp
1-2 1-2
BMK BKB
1
SET
BANK
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
a. Bukti MasukKas (BMK) rangkap 2
b. Bukti Keluar Kas (BKK) rangkap 2
c. Bukti Masuk Bank (BMB) rangkap 2
d. Bukti Keluar Bank (BKB) rangkap 2
e. Dafìar Rekening Koran dari Bank
f. Dokumen Pendukung Lainnya
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Daftar Mutasi Kas dan Bank masing-masing rangkap 2
2. Entry transaksi kas dan bank di komputer
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l. Kasir :
a. Menerima BMK, BKK, BMB dan BKB masing-masing rangkap 2
b. Entry-kan semua data dari dokumen yang ada dalam komputer
c. Tambahkan nomor urut menurut komputer pada dokumen yang di-entry
d. Pada akhir jam kerja cetak draft Mutasi Kas dan Mutasi Bank
e. Cocokkan saldo kas dengan jumlah uang tunai yang ada.
f. Apabila daftar Rekening koran dan bank telah datang, cocokkan saldo
mutasi bank dengan saldo Rekening Koran
g. Apabila saldo kas telah cocok dengan uang tunai, cetak mutasi kas dan
mutasi bank dalam rangkap 2 dan ditandatangani
h. Mintakan persetujuan Kepala Divisi pada daftar mutasi kas dan bank
i. Sampaikan pada bagian Akuntansi Keuangan lembar 2 dan daftar mutasi
kas dan bank beserta semua dokumen pendukungnya.
2. Kepala Divisi :
a. Periksa sepintas Mutasi Kas dan Mutasi Bank dari Kasir dalam rangkap 2
beserta semua dokumen pendukungnya
b. Periksa kebenaran data yang ada baik kode rekening maupun jumlah
c. Apabila Kode rekening telah benar maka :
Lembar ke I berikut dokumen ke kasir
Lembar ke 2 berikut dokumen untuk arsip Akuntansi Keuangan
d. Apabila terdapat kesalahan entry kode perkiraan, agar dilakukan koreksi
melalui komputer di bagian Akuntansi Keuangan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
2 2
1 1
BMK/BKK BMB/BKB
ENTRY DATA
Kode Akun, Uraian, Jumlah
Periksa
Benar Koreksi
2
1
Mutasi kas
Mutasi bank
Disetujui
cocokan
kepala div
1
Rp R/C Bank Mutasi kas
Mutasi bank
2
BMB/BKB 1
BMK/BKK
2
BMK/BKK 1
BMB/BKB
Mutasi
Kas/Bank
Arsip Arsip
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
BAGIAN II
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur ini berisi langkah-langkah yang harus diambil untuk dapat memantau
posisi persediaan setiap saat, baik posisi stok, posisi pending order, pesanan
pending, tanggal expired date serta nomor produksi.
Di dalam prosedur ini terdapat tiga macam posisi stok yaitu :
Stok Fisik : Stok riil yang ada di gudang atau stok yang barangnya
benar-benar tersedia di gudang.
Stok Teknis : Jumlah barang yang masih dapat dijual atau stok fisik
dikurangi SPB yang belum dilayani.
Stok Ekonomis : Sisa stok sesuai dengan data akuntansi atau stok
fisik ditambah dengan pengeluaran lain yang belum
dibuatkan SPB.
C. URAIAN KEGIATAN
Contoh :
Melalui aplikasi pemesanan, lihat daftar nomor produksi, tanggal expired dan
jumlah yang bersangkutan.
Contoh :
Melalui aplikasi pemesanan, lihat persediaan barang lainnya.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur Pembuatan Surat Pesanan Pembelian dimulai sejak diketahui adanya
jumlah persediaan yang telah mencapai batas minimum dan berakhir setelah Surat
Pesanan Pembelian di-distribusikan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Telah ada ketentuan mengenai jumlah minimum
2. Surat pesanan pembelian menggunakan formulir yang telah ditetapkan
3. Dalam formulir Surat Pesanan Pembelian dicantumkan data penjualan 4 bulan
yang lalu, transaksi penjualan 3 bulan yang akan datang dan posisi persediaan
saat ini.
Sistem otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala Divisi terkait (pejabat lain yang
ditunjuk) pada Surat Pesanan Pembelian
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam melaksanakan prosedur ini adalah:
1. Surat Pesanan Pembelian (SPPb)
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Administrasi Pembelian :
a. Periksa posisi stok pada setiap awal bulan melalui Laporan Posisi
Persediaan.
b. Teruskan barang-barang yang harus dipesan dalam bulan tersebut sesuai
kriteria persediaan yang ada.
c. Dalam bulan berjalan, adakah permintaan khusus dari pelanggan yang harus
segera dipesankan ke pusat.
d. Entrikan barang-barang yang dipesan pada komputer
e. Cetak Surat Pesanan Pembelian (SPPb) dalam rangkap 2
f. Sampaikan kepada Supervisor untuk diperiksa
g. Mintakan tandatangan penanggung jawab berwenang
h. Mintakan tanda tangan Kepala Divisi atau pejabat lain yang ditunjuk
i. Distribusikam Surat Pesanan Pembelian sebagai berikut :
Lembar ke I ke Supplier (fax/email), aslinya diarsip Bagian Adm
Pembelian
Lembar ke 2 bagian gudang (sebagai arsip)
2. Supervisor :
a. Periksa Surat Pesanan Pembelian yang diajukan oleh bagian Administrasi
Pembelian terutama mengenai penjualan 4 bulan yang lalu dan transaksi
penjualan 3 bulan berikutnya.
b. Bubuhkan paraf pada Surat Pesanan Pembelian.
4. Kepala Divisi :
a. Periksa apakah Surat Pesanan Pembalian telah diparaf Supervisor
b. Bubuhkan tanda tangan pada Surat Pesanan Pembelian
5. Gudang :
a. Terima copy Surat Pesanan Pembelian
b. Arsipkan, untuk memenksa barang yang kelak akan diterima
c. Pantau melalui monitor adanya Surat Pesanan yang masih pending
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
SPPb
Difax/email ke pemasok
Arsip
Arsip
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur penerimaan barang yang dipesan dımulai sejak adanya barang pesanan
yang masuk di gudang dan berakhir setelah barang disimpan dan surat pengantar
ditanda tangani oleh Kepala Gudang untuk disampaikan kembali kepada pengirim.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterpakan dalam prosedur ini adalah:
1. Gudang hanya menenma barang sesuai yang dipeşan.
2. Sebelum surat pengantar ditanda tangani, terlebih dahulu barang diperiksa baik
jumlahnya maupun kondisinya.
Sistem otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi penerimaan barang ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala Gudang
pada Surat Pengantar Barang.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Surat Pengantar Barang
2. Copy Surat Pesanan Pembelian (SPPb)
D. CATATAN
Tidak ada
E. LAPORAN
Tidak ada
F. URAIAN KEGIATAN
1. Gudang :
a. Terima barang dari pengirim
b. Bandingkan Surat pengantar dengan copy Surat Pesanan Pembelian
c. Apabila sama, maka :
Hitung banyaknya, cocokkan dengan surat pengantar
Periksa kondisinya, apakah ada yang rusak
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Apabila terdapat yang rusak, buat berita acara pemeriksaan dan minta
petugas pengantar barang untuk menandatangani
Periksa dan catat nomor produksi dan tanggal expired date, pada surat
pengantar
Tanda tangani surat pengantar barang
Kembalikan Surat Pengantar lembar ke 1 arsipkan surat pengantar
lembar ke 2
Barang disimpan di gudang yang bersangkutan.
Pengirim Gudang
Bandingkan SPPb
2 dengan SPPb
1
Surat
Pengantar Tidak Cocok Cocok
Brg Hasil
perbandingan
Disetujui
Persetujuan
Spv.
Tidak disetujui
2 Barang diterima,
surat pengantar
1
Brg ditandatangani
Surat
Pengantar
Dikembalikan ke
pengirim
1
Surat 1 2 Brg
Pengantar Surat
Pengantar
Prosedur
PembuatanPPB
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur ini dimulai sejak gudang menerima kiriman barang yang sebelumnya
tidak dipesan (tidak ada SPPb) dan berakhir pada saat barang ditolak dan
dikembalikan atau diterbitkannya SPPb oleh Bagian Administrasi Penjualan karena
barang akan diterima.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah :
1. Semua barang yang maşuk ke gudang (dari pembelian) hanıs berdasarkan Surat
Pesanan Pembelian (SPPb).
2. Surat Pesanan Pembelian (SPPb) hanya diterbitkan oleh bagian adminitrasi
penjualan.
3. Gudang hanya dapat melakukan entry data barang maşuk, apabila telah ada data
pesanan barang yang di entry oleh bagian administrasi penjualan.
Sistem otorisasi dalam prosedur ini adalah :
Otorisasi Penerimaan barang bukan pesanan yang ditunjukkan dengan paraf
supervisor pada surat pesanan pengantar barang dari pengirim.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Surat Pengantar Barang dari pengirim
2. Surat Pesanan Pembelian (SPPb)
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Gudang :
a. Terima barang dari pengirim
b. Minta persetujuan Supervisor apakah dapat diterima atau tidak
c. Apabila tidak disetujui, barang kembalikan lagi kepada pengirim
d. Apabila setuju, maka:
Teruskan Surat Pengantar ke Bagian Administrasi Penjualan untuk
dibuatkan Surat Pesanan Pembelian (SPPb).
Terima copy SPPb dan Surat Pengantar
Seterusnya sesuai dengan prosedur Penerimaan Barang Pesanan
2. Administrasi Penjualan :
a. Terima Surat Pesanan dari bagian gudang
b. Periksa apakah ada persetujuan Supervisor untuk menerima barang kiriman
tersebut.
c. Masukkan data barang yang diterima ke dalam komputer/sistem pencatatan
penempatan pesanan.
d. Seterusnya sesuai dengan prosedur Pembuatan Surat Pesanan Pembelian
(SPPb).
2 Persetujuan
Spv.
1
Surat
Pengantar Tidak 1
Brg disetujui Surat
Pengantar
Prosedur Penerimaan
barang yang dipesan
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pembuatan PPB dimulai sejak barang diterima oleh gudang dan berakhir
setelah PPB dicetak dan di-distribusikan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi pembuatan PPB ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala Gudang pada
PPB tersebut.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah :
1. Pemberitahuan Penerimaan Barang (PPB) rangkap 2
D. CATATAN
Catatan yang diguankan dalam prosedur ini antara lain :
1. Kartu Label
2. Kartu Gudang
3. Entry Komputer
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
1. Gudang
a. Panggil nomor SPPb melalui komputer atas barang yang diterima
b. Catat/input jumlah barang yang diterima
c. Catat/input data nomor produksi dan tanggal expired date
d. Cetak PPB dalam rangkap 2
e. Tandatangani dan distribusikan sebagai berikut :
Lernbar ke 1 ke bagian Äkuntansi Keuangan
Lernbar ke 2 ke gudang (arsipkan)
f. Catat dalam Kartu Label
2. Bagian Akuntansi Keuangan :
a. Terima PPB dari gudang
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Prosedur Penerimaan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Barang
Surat 2
Pengantar
Arsip
PPB 1
telah ditambah harga
Arsip
Arsip
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Prosedur retur pembelian dimulai sejak dipastikan adanya barang yang telah
memenuhi syarat untuk di-retur dan berakhir setelah SPB lembar ke 4 dan ke 2 yang
telah ditanda tangani pemasok diserahkan ke bagian administrasi penjualan.
Prisnsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Jenis barang yang akan di retur adalah stok perusahaan (dapat dipantau melalui
komputer).
2. Dipastikan fisik barang yang akan di retur tidak dapat dijual dengan prosedur
normal.
3. Jenis dan jumlah barang yang dikembalikan sesuai yang tercantum pada NDB
dan SPB.
4. Selama barang dalam perjalanan pengiriman, bagian gudang menahan SPB
lembar ke 4 sebagai bukti adanya perintah pengeluaran barang
5. Penyerahan barang ke pengantar barang menggunakan buku ekspedisi sebagai
media serah terima.
6. Setelah gudang mengeluarkan barang, stok fisik berkurang. Namun stok
ekonomis berkurang setelah gudang melakukan release gudang.
Sistem otorisasi dalam prosedur ini adalah :
Otorisasi pernbuatan NDB/SPB ditunjukkan dengan tanda tangan kepala
Divisi/pejabat yang ditunjuk pada NDB/SPB tersebut.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah :
1. Nota Debet Barang (NDB)
2. Surat Penyerahan Barang (SPB)
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah :
1. Buku Registrasi NDB
2. Kartu Label
3. Buku Ekspedisi Pengiriman
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Administrasi Penjualan
a. Terima laporan kondisi barang yang memenuhi syarat untuk diretur.
b. Melalui aplikasi Retur Pembelian Lokal tentukan barang dan jumlah yang
akan diretur.
Harga satuan yang muncul adalah harga rata-rata persediaan. Edit dengan
harga pokok terakhir. Cetak NDB dan SPB rangkap 4.
c. Mintakan tanda tangan Kepala Divisi atau pejabat yang ditunjuk.
d. Catat NDB/SPB pada Buku Registrasi NDB
e. Masukkan dalam file sementara NDB lembar ke I
f. Sampaikan ke gudang SPB lembar ke I s/d 4 dengan menggunakan buku
registrasi NDB sebagai media serah terima.
g. Terima kembali SPB lembar ke 4 & I yang telah ditandatangani pemasok
atau petugas perusahaan pengrnman barang.
h. Keluarkan dari file sementara, NDB. Lampirkan SPB lembar ke 1 pada NDB
dan serahkan kepada bagian Akuntansi Keuangan dengan menggunakan
Buku Registrasi
i. Arsipkan SPB lembar ke 4.
2. Gudang
a. Pastikan adanya barang yang memenuhi syarat untuk di retur. Cetak dan
sampaikan Laporan Kondisi Persediaan ke Baaian Administvasi Penjualan
b. Terima SPB lembar ke I s/d 4 yang telah dari bagian administrasi penjualan.
c. Siapkan barang yang akan di retur sesuai dengan SPB
d. Catat/Input jumlah barang yang akan dikeluarkan ke dalam komputer
e. Serahkan barang kepada pengantar barang disertai dengan SPB lembar I s.d 3
menggunakan buku ekspedisi sebagai media serah terima.
f. Masukkan pada arsip sementara SPB I embar ke 4.
g. Barang dikirim ke pemasok. Minta tanda terima dari pemasok atau petugas
perusahaan cargo/pengiriman barang. Serahkan SPB lembar ke 2 kepada
pelanggan.
h. Catat dalam kartu barang.
i. Arsipkan SPB lembar ke 3
j. Teruskan SPB lembar ke I & 4 kepada bagian administrasi pengualan dengan
buku ekspedisi.
SPB 4
Persetujuan SPB 3
sementara
SPB 2
SPB 1 SPB 1
SPB 2 NDB 1
Brg
SPB 3
SPB 4 Lihat monitor: No.
SPB, input jumlah,
NDB terjurnal
NDB 1
Pelanggan diminta SPB 4
menandatangani SPB. SPB 1
SPB 2
SPB lbr 2 ditinggal di SPB 4
pelanggan. SPB 1
SPBlbr 1 & 2 dibawa
kembali.
Arsip Arsip
BAGIAN III
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur Penerimaan Pesanan Penjualan dimulai sejak diterimanya pesanan dari
pelanggan baik lisan maupun tertulis dan berakhir setelah diterbitkannya Surat
Pesanan Intern dan syarat penjualan yang ditetapkan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah semua
penjualan harus ada surat pesanannya.
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah :
Otorisasi penerimaan pesanan ditunjukkan dengan paraf Supervisor pada surat
pesanan
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah
1. Surat Pesanan (SP) intern I lembar
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
1. Administrasi Penjualan:
BAGIAN PENJUALAN
Surat pesanan
internal
Periksa
stok
Periksa
plafon kredit
Setujui
Spv
Pending
Prosedur pembuatan
order
Faktur/SPB
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur ini dimulai sejak SP Intern diterbitkan dan berakhir setelah syarat-syarat
penjualan ditetapkan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Pengendalian persediaan secara otomatis
2. Pemantauan piutang secara akurat
3. Pengendalian pelaksanaan kebijakan operasional melalui komputer.
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Tidak ada.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk melaksanakan prosedur ini adalah:
I. Surat Pesanan (SP) Intern
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l. Administrasi Penjualan:
Buka komputer dengan aplikasi PENJUALAN dengan menu PESANAN D/
PELANGGAN (pada contoh ini perusahaan menggunakan aplikasi pesanan, bila
perusahaan belum menggunakan aplikasi sejenis, silahkan sesuaikan).
Dari deretan menu-menu pilihan, entry-kan nomor Surat Pesanan Intern atas
pesanan yang akan dilayani.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur ini dımulai sejak ditetapkannya syarat-syarat penjualan atas satu pesanan
penjualan dan berakhir setelah SPB diserahkan ke gudang.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. SPB/Faktur hanya dapat diterbitkan apabila data pesanan memenuhi syarat.
2. SPB/Faktur dicetak di atas formulir pre number
3. SPB/Faktur dicetak dengan nomor urut secara otomatis.
4. Apabila barang tidak tersedia, SPB tidak dapat diterbitkan.
5. Semua SPB ditanda tangani oleh penanggung jawab barang.
6. Penyerahan SPB ke gudang menggunakan buku ekspedisi.
7. Jumlah barang atas SPB yang diterbitkan telah mengurangi posisi stok teknis,
walaupun barang belum dikeluarkan oleh gudang.
8. Walaupun teiah terbit SPB/Faktur tetapi kalau barang belum dikeluarkan oleh
gudang dan gudang belum melakukan entry barang keluar, belum merubah
posisi stock ekonomis dan belum menjadi omzet.
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi dalam pembuatan SPB/Faktur, ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala
Divisi (Pejabat Lain yang ditunjuk) pada SPB/Faktur yang bersangkutan.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk melaksanakan prosedur ini adalah:
1. Surat Pesanan (SP) rangkap 2.
2. Surat Penyerahan Barang (SPB) rangkap 4
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam prosedur ini adalah:
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
1. Administrasi Penjualan:
3. Kepala Divisi:
4. Gudang:
a. Terima SPB lembar I s/d 4 yang dilampiri SP lembar I
b. Tanda tangani buku registrasi SPB sebagai tanda terima
c. Kembalikan buku ekspedisi SPB yang telah ditandatangani
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Surat pesanan 1
internal
Faktur 2
Buku registrasi
SPB 4 SPB
SP 1
SPB 3
SPB 2 SPB 4
SPB 3
SPB 1
Faktur 2 1 SPB 2
Faktur 1 Faktur
SPB 1
File
Persetujuan sementara
otorisasi
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
File
Sementara
SPB 2
Buku Registrasi
Faktur 1
Disimpan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
4. PROSEDUR PENGELUARAN BARANG
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pengeluaran barang dimulai sejak diterimanya SPB oleh gudang dan
berakhir setelah SPB lembar yang ke dua ditandatangani pelanggan dan lembar ke
satu disampaikan kepada bagian administrası penjualan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapakan dalam prosedur ini adalah:
1. SPB yang diterbitkan oleh bagian administrasi, dapat dipantau dari komputer
gudang.
2. Penyerahan barang beserta SPB kepada pengantar barang, menggunakan
ekspedisi pengiriman.
3. Selama barang dalam pengiriman, SPB lembar ke 2 ditahan di gudang sebagai
bukti adanya Perintah Pengeluaran Barang
4. Tanda tangan pelanggan (penerima barang) pada SPB lembar ke 1 dan 4
sebagai bukti penerimaan barang
5. Penyerahan SPB lembar ke I dan 4 dari gudang ke bagian administrasi
menggunakan buku ekspedisi.
Sistem Otorisasi dalam prosedur Ini adalah:
Otorisasi pengeluaran barang ditunjukkan dengan paraf kepala gudang yang
bersangkutan.
B. UNIT ORGANISASI YANG TERKAIT
Unit organisasi yang terkait dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Gudang
2. Administrasi Penjualan
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah
1. Surat Penyerahan Barang (SPB) lembar ke I s/d 4 2,
2. Surat Pesanan (SP) lembar I
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah
1. Buku ekspedisi pengiriman
2. Buku registrasi SPB
3. Kartu Label
E. LAPORAN
Laporan yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Laporan Penjualan
2. Laporan Persediaan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Gudang:
a. Terima SPB lembar 1 s/d 4 dan SP lembar ke I
b. Siapkan barang yang akan dikirim sesuai nomor produksi dan tanggal expired
date yang tercantum dalam SPB
c. Bubuhkan paraf pada SPB sebagaI bukti barang siap dikirim
d. Masukkan jumlah barang yang akan dikeluarkan
e. Serahkan barang pada petugas pengirim beserta SPB lembar 1,2 dan 3
f. Masukkan pada arsip sementara, SPB lembar ke 4
g. Petugas pengirim menyerahkan barang pada pelanggan
Penanggung jawab barang/produk pelanggan diminta menandatangani SPB
lembar ke I s/d 3 serta SP lembar I sebagai tanda terima barang pesanan resmi.
SPB lembar ke 3 ditinggal di pelanggan.
h. Catat dalam label (kartu gudang)
i. Arsipkan SPB lembar ke 2
j. Temskan SPB lembar I dan 4 serta SP lembar I ke bagian administrasi
penjualan.
2. Bagian Administrasi Penjualan:
a. Terima SPB lembar ke I dan 4 beserta SP lembar I dari gudang
b. Lampirkan pada faktur yang bersangkutan, SPB lembar ke I
c. Arsipkan SPB lembar 4 dilampiri SP lembar 1
d. Cetak laporan-laporan pada akhir bulan:
Laporan Penjualan
Laporan Persediaan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
G. FLOWCHART PROSEDUR PENGELUARAN BARANG
Prosedur penerbitan
SPB & Faktur
Barang
Disetujui SP 1 4
gudang
3
2
SPB 1
Barang
File
SP 1 SPB 3 sementara
SPB 2
SPB 1
Arsip
Arsip
Prosedur penyerahan
faktur
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
5. PROSEDUR PEMBUATAN NOTA KREDIT ATAS TAMBAHAN
POTONGAN HARGA
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prinsip Pengawasn Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Nota Kredit selalu menunjuk nomor faktur yang terkait
2. Nota Kredit diterbitkan bersamaan dengan penerbitan faktur, kecuali hal-hal
khusus.
3. Nota kredit yang diterbitkan dicatat dalam buku registrasi
4. Dicetak di atas form pre number
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi Nota Kredit ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala Divisi pada nota
kredit yang bersangkutan.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Nota Kredit (NKR) rangkap 2
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Registrasi NKR
E. LAPORAN
Laporan NKR
F. URAIAN KEGIATAN
l. Administrasi Penjualan
a. Periksa syarat-syarat penjualan pada SP
b. Siapkan komputer dengan aplikasi NKR
c. Masukkan nomor faktur yang akan diterbitkan NKR
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
d. Masukan besarnya NKR dałam %
e. Cetak NKR dałam rangkap 2
f. Catat NKR yang diterbitkan dałam buku registrasi NKR
g. Mintakan tanda tangan Kepala Divisi
h. Distribusikan sebagai berikut:
Lembar ke I ke bagian Piutang
Lembar ke 2 Arsip
i. Cetak Laporan NKR pada akhir bulan
2. Kepala Divisi
a. Terima NKR dan buku registrasi NKR
b. Periksa apakah jumlah potongan harga masih dałam batas kebijakan
operasional
c. Bubuhkan tanda tangan pada NKR dan paraf pada buku registrasi NKR
d. Kembalikan NKR dan buku registrasi pada bagian administrasi untuk di-
distribusikan.
3. Piutang
a. Menerima NKR lembar I
b. Disimpan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
G. FLOWCHART PROSEDUR PEMBUATAN NOTA KREDIT ATAS TAMBAHAN
Prosedur penerimaan
pesanan
Surat pesanan
NKR 1
2
NKR 1
NKR 2
Arsip Disimpan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Surat Pengantar Barang dari pelanggan
2. Pemberitahuan Penerimaan Barang (PPB)
3. Nota Kredit Barang (NKB)
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam prosedur ini adalah:
l. Buku Registrasi NKB
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
1. Gudang:
a. Terima barang dari pelanggan dengan surat pengantar
b. Periksa Kondisi Barang, Asal Barang dari penjualan dengan SPB mana. Hitung
jumlahnya dan cocokkan dengan surat pengantar
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
4. Kepala Divisi:
a. Periksa NKB yang diajukan oleh bagian administrasi
b. Tandatangani NKB dan bubuhkan paraf pada buku registrasi
c. Kembalikan NKB dan Buku remstrasi pada bagian administrasi
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
5. Piutang:
a. Terima NKB lembar ke I
b. Simpan
SP 1
1
ditolak Disetujui PPB
Spv
Kembalikan ke customer Fiinance
Diterima
Entry harga pokok, PPB terjurnal,
pastikan faktur yg bersangkutan,
1 terbentuknya NKB & NDR, cetak
Surat Barang
Surat pengantar 1 NKB NDR, jurnal NKB NDR
pengantar 2
Arsip NKB
2
PPB 1
Arsip
Arsip
Prosedur penyimpanan
faktur
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan untuk pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Nota Bonus rangkap 4
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
1. Administrasi Penjualan:
a. Pastikan adanya pemberian bonus pada satu penjualan
b. Entry data bonus
Nomor SPB
Nama Barang
Jumlah Bonus
Nomor produksi dan expired date
c. Cetak Nota Bonus dalam rangkap 4
Stok teknis telah terkurangkan namun stock fisik dan ekonomis belum
terkurangkan.
d. Mintakan persetujuan Kepala Divisi
e. Sampaikan Nota Bonus lembar I s/d 4 ke gudang bersama-sama dengan
SPB yang bersangkutan menggunakan Buku Ekspedisi.
2. Kepala Divisi:
a. Terima Nota Bonus yang diajukan oleh bagian administrasi penjualan
(bersama-sama SPB yang bersangkutan)
b. Periksa kebenaran pemberian bonus tidak menyimpang dari kebijakan
c. Tanda tangani Nota Bonus tersebut
d. Kembalikan Nota Bonus ke bagian administrasi penjualan
3. Gudang:
Terima Nota Bonus lembar I s/d 4
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Prosedur penerimaan
pesanan
Surat pesanan
4
3
2
Nota bonus
1
4
3
Disetujui
pimpinnan 2
Nota bonus
1
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pengeluaran barang dimulai sejak Nota Bonus diterima oleh gudang dan
berakhir setelah barang bonus dikeluarkan serta bonus di-distribusikan.
Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
Pada waktu barang masih dalam perjalanan pengiriman, gudang menahan nota
bonus lembar ke 3.
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi pengeluaran barang bonus ditunjukkan dengan paraf Kepala Gudang pada
Nota Bonus yang bersangkutan.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Nota Bonus
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Label
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l. Gudang:
a. Terima Nota Bonus rangkap 4
b. Siapkan barang seperti tersebut di dalam nota
c. Masukkan jumlah barang bonus yang dikeluarkan
Stok fisik telah terkurang kan namun stok ekonomis belum
d. Sampaikan barang beserta Nota Bonus lembar 1 s/d 2 dan 4 kepada
petugas pengirim bersama-sama dengan barang komersialnya
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
2. Administrasi Penjualan:
a. Terima Nota Bonus lembar I dan 2
b. Arsipkan nota bonus lembar ke 2
c. Kumpulkan Nota Bonus lembar 1 dalam arsip sementara
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pembuatan SPB/NDB Bonus dimulai sejak selesainya periode bonus dan
berakhir setelah SPB/NDB bonus disampaikan ke pabrikan/perusahaan.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Laporan Pengeluaran bonus merupakan rekapitulasi penjualan dan banyaknya
bonus yang diberikan
2. SPB bonus dibuat berdasarkan rekapitulasi bonus secara otomatis
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi penerbitan SPB Bonus ditunjukkan dengan tanda tangan Kepala Divisi
pada surat bonus yang bersangkutan.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Nota Bonus lembar ke 1
2. SPB Bonus rangkap 4
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Registrasi NDB
E. LAPORAN
Laporan yang dibuat dalam prosedur ini adalah
1. Laporan Bonus
F. URAIAN KEGIATAN
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
l. Administrasi Penjualan :
a. Setelah periode bonus berakhir, cetak laporan bonus rangkap 4
b. Masukkan data NDB
c. Cetak SPB/NDB Bonus dalam rangkap 4
d. Mintakan tanda tangan Kepala Divisi, dengan menyertakan Laporan
Bonus
e. Distribusikan SPB/NDB bonus dengan dilampiri laporan bonus, sebagai
berikut:
2. Kepala Divisi:
a. Periksa Laporan Bonus
b. Tanda tangani SPB/NDB bonus
3. Gudang
a. Terima SPB bonus lembar ke 2 dan laporan bonus lembar ke 2
b. Masukkan SPB bonus dengan menunjuk masmg-masmg Nota Bonus
sebagaimana tersebut dalam laporan bonus
c. Arsipkan SPB dan Laporan Bonus
Prosedur pengeluaran
barang bonus
Nota bonus 1
SPB 4 SPB 2
Tunjuk no SPB, no
nota barang, NDB SPB 3 NDB 1
dijurnal
SPB 2
NDB 1
Arsip
Disetujui
Ka Div
SPB 4
Arsip
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Kontrak Jual Beli sewa kontrak rangkap 3
2. Kuitansi angsuran beli sewa
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
1. Administrasi Penjualan:
a. Diketahui ada kesepakatan penjualan secara beli sewa
b. Buatkan kontrak Jual Beli Sewa dalam rangkap 3
c. Mintakan tanda tangan Kepala Divisi
d. Mintakan tanda tangan Pelanggan
e. Serahkan pada pelangggan kontrak lernbar ke 2
f. Barang dapat dikeluarkan sesuai dengan prosedur penjualan biasa
g. Arsipkan kontrak jual beli lernbar 1 dan lernbar ampaikan bagian akuntansi
h. Buatkan kuitansi-kuitansi angsuran beli sewa sebanyak yang ditetapkan dalam
kontrak
i. Mintakan tanda tangan pimpinan pada semua akuntansi angsura.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
2. Kepala Divisi:
a. Periksa kontrak jual beli sewa yang diajukan oleh bagian Administrasi
Penjualan
b. Tandatangani kontrak tersebut
c. Tandatangani semua kuitansi angsuran beli sewa
3. Piutang:
a. Terima kuitansi piutang angsuran beli sewa
b. Simpan secara terpisah dengan faktur-faktur penjualan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
BAB IV
PROSEDUR PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENAGIIIAN
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dałam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Faktur asli
2. NKR asli
3. NKB asli
D. CATATAN
Tidak ada
E. LAPORAN
Laporan yang ada dałam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Laporan piutang
2. Laporan pelaksanaan piutang
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
I . Bagian Piutang:
a. Terima Faktur dari bagian Penjualan
b. Masukkan ke dałam map masing-masing pelanggan
c. Sortasi faktur-faktur yang akan jatuh tempo dan masukkan ke dałam map
faktur jatuh tempo masing-masing tanggal
d. Keluarkan dari tempat penyimpanan faktur yang telah jatuh tempo dan akan
segera ditagihkan
e. Terima faktur yang gagal ditagihkan dari penaglll
f. Masuk kegiatan pada huruf “c”.
2. Akuntansi Keuangan:
Secara periodik lakukan pemeriksaan intern secara bertahap dengan langkah
sebagai berikut:
a. Cetak dari komputer/sistem pencatatn daftar saldo piutang pada suatu waktu
untuk pelanggan yang dipilih
b. Cetak juga daftar faktur yang belum terbayar atas pelanggan tersebut di atas
c. Lakukan inventarisasi faktur/NKR/NKB baik yang telah jatuh tempo
maupun yang belum, dari pelanggan yang dipilih tersebut
d. Cocokkan hasil inventarisasi dengan daftar dari komputer/sistem pencatatan
e. Buat laporan pemeriksaan piutang
f. Sampaikan laporan pemeriksaan piutang kepada kepała Divisi dan
kemudian arsipkan
g. Lakukan hal serupa pada periode berikutnya, untuk pelanggan yang lain
lagi
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
P I U T A NG
Tempat
penyimpanan
faktur baru
Sortir Tempat
penyimpanan
faktur JT
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dałam prosedur ini adalah:
1. Faktur Jatuh Tempo
2. Daftar Penagihan (DP) rangkap 4
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l. Piutang:
a. Buka file faktur di komputer/sistem pencatatan
b. Cetak daftar semua faktur yang telah jatuh tempo termasuk faktur-faktur
lama.
c. Pilih faktur yang akan ditagih
d. Sortir menurut rute petugas penagihan
e. Lampirkan faktur-faktur pada DP yang bersangkutan
f. Serahkan DP beserta faktur pada Penagih
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
PIUTANG PENAGIH
4
3
2
Daftar 1 Faktur-faktur
penagihan
JT
Tanda terima
4
3
2
Daftar 1
Daftar 4
Penagihan
Penagihan
Faktur-faktur
JT
arsip
Prosedur pelaksanaan
penagihan
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dałam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. Faktur yang ditagihkan
2. DP rangkap 4
3. Surat pernyataan pembayaran dengan cek/giro
4. BMK/BKK
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Penagih:
a. Menerima Faktur yang akan ditagih dan DP lembar ke 1 s.d 3
b. Laksanakan penagihan dengan rute paling efektif.
c. Catat hasil penagihan, baik berupa uang tunai maupun cek/giro dalam DP
d. Apabila pelanggan membayar dengan cek/giro yang bukan rekeningnya
sendiri, minta agar pelanggan tersebut membuat surat pernyataan.
Namun apabila cek/giro tersebut rekeningnya sendiri, surat pernyataan
tidak perlu ditanda tangani dan fungsinya hanya sebagai catatan faktur
mana yang dibayar dengan cek/giro tersebut
e. Catat janji-janji pelanggan yang belum dapat membayar pada DP.
f. Cocokkan jumlah nilai faktur awal dengan hasil penagihan yang berupa
uang tunai, cek /giro dan faktur gagal.
g. Buatkan Bukti Masuk Kas atas penerimaan tagihan dan Bukti Keluar Kas
atas pembayaran NKR.
h. Serahkan semua hasil penagihan kepada Kasir beserta Bukti Kas yang
dilamplrkan DP lembar ke 1.
i. Serahkan semua faktur gagal tertagih, tanda terima faktur (jika ada) kepada
Bagian Piutang
j. Minta Bagian Piutang menandatangani DP ke 2 dan 3 sebagai tanda terima
hasil penagihan. Serahkan DP lembar ke 2 kepada Bagian Piutang dan
arsipkan DP lembar ke 3.
2. Kasir:
a. Terima hasil penagihan yang berupa uang tunai, cek/giro serta bukti kas.
b. Melaksanakan “Prosedur Penerimaan Hasil Tagihan Tunai dan Cek/Giro”
3. Piutang:
a. Terima hasil penagihan yang berupa faktur gagal tertagih, tanda terima
faktur, DP lembar ke 2 dan 3 yang telah ditandatangani kasir.
b. Melaksanakan “Prosedur Pengembalian Faktur Yang Tidak Tertagih”
Prosedur pembuatan
daftar penagihan
3
2
Daftar 1
Penagihan
Faktur-faktur
JT
Proses
Penagihan
Faktur
Rp gagal
BMK 2
Pernyataan BMK 1 3
Cek/
pelanggan BG 2
DP 1
Rp
Pernyataan
pelanggan Cek/
Membuat BMK, mengisi DP BG
lbr 1,2 & 3
Prosedur pengembalian
faktur yang tidak tertagih
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur penerimaan hasil penagihan dimulai sejak penagih menyerahkan semua
hasil penagihan kepada kasir dan berakhir pen an tunal maupun cek/giro.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Penerimaan tagihan tunai di-bukukan sesuai prosedur “penerimaan kas”
2. Hasil tagihan berupa cek/giro dicatat dalam buku cek/giro.
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
I. Kasir:
a. Terima DP lembar ke 1 s.d 3 yang telah di-isi hasil penagihan oleh penagih,
b. Terima Cek/Giro hasil penagih
c. Periksa kebenaran pengisian DP, kesesuaian DP dengan hasil tagihan yang
diserahkan penagih.
d. Periksa kebenaran Cek/Giro lengkap dengan Surat Pernyataan Pelanggan,
No. CeklfGiro, Nama bank, Jumlah Cek/Giro maupun Faktur Yang Terbayar
e. Terima uang tunai, hitung dan simpan.
f. Masukkan hasil penagihan pada komputer/sistem pencatatan, baik yang berupa
uang tunai maupun yang berbentuk cek/giro.
g. Tanda tangani DP lembar ke 2 dan 3 dan kembalikan pada penagih
h. Lampirkan DP lembar 1 pada Bukti Masuk Kas
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
KASIR
Prosedur pembuatan
daftar penagihan
3 BMK 2
2 BMK 1
1 Rp
Cek/BG
DP 1 DP 3
Rp
BMK 1 DP 2
Cek/BG
Kembalikan ke
penagih
BMK 2
Entry hasil
Simpan
tagihan
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pengembalian faktur yang tidak tertagih dimulai sejak Penagıh
menyerhakan faktur yang tidak tertagih ke bagian piutang dan berakhir setelah
faktur tersebut disimpan kembali.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
Setiap kali terjadi serah terima faktur dari satu petugas ke petugas yang lain selalu
dilakukan perhitungan dan dibuktikan dengan tanda tangan sebagai tanda terima.
Sistem Otorisasi:
Tidak ada
C. DOKUMEN
Dokumen yang digıınakan dalam pelaksanaan prosedur ini adalah:
1. DP lembar 2 dan 3
2. Faktur yang tidak tertagih
D. CATATAN
Tidak ada.
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l. Penagih:
a. Serahkan semua faktur yang tidak tertagih kepada bagian Piutang.
b. Apabila dalam satu DP semua faktıırnya tidak tertagih, mintakan
persetujuan pimpınan pada DP lembar I dan 4 sebagai tanda terima.
c. Mintakan tanda tangan bagian piutang pada DP lembar 2 dan 3 sebagai
tanda terima.
d. Serahkan DP lembar ke 2 kepada Bagian Piutang dan arsipkan DP lembar
ke 3.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
2. Piutang:
a. Terima faktur yang tidak tertagih dari penagih.
b. Cocokkan faktur yang dikembalikan dengan DP lembar ke 2 dan 3
c. Periksa kelengkapan masing-masing faktur, terutama SPB asli
d. Pastikan kebenaran faktur gagal tersebut dengan memantau di
komputer/sistem pencatatan.
e. Tandatangani DP lembar ke 2 dan 3
f. Serahkan DP lembar ke 3 ke penagih
g. Arsipkan DP lembar ke 2
h. Simpan faktur pada kelompok faktur jatuh tempo.
PENAGIH PIUTANG
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Prosedur
penerimaan Prosedur
hasil penagihan pelaksanaan
tunai dan penagihan
Cek/BG
Faktur
gagal tagih
DP 3 DP 3
DP 2
DP 2
BMK 2 Faktur gagal
tagih
DP 3
DP 3
DP 2
Faktur gagal
tagih
Arsip Arsip
Simpan
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Prosedur Inkaso Cek/Giro jatuh tempo dimulai sejak adanya cek/giro yang sudah
jatuh tempo dan berakhir setelah bukti setoran Bank diterima oleh Kasir.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Tanggal jatuh tempo dipantau secara otomatis melalui komputer/sistem
pencatatan.
2. Posisi Cek/Giro yang ada setiap saat dapat dipantau melalui komputer/sistem
pencatatan.
3. Serah terima Cek/Giro selalu dengan tanda terima.
Sistem Otorisasi dalam prosedur ini adalah:
Otorisasi Inkaso Cek/Giro ditunjukkan dengan paraf Kepala Divisi pada Buku
Cek/Giro,
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Cek/Giro yang akan di inkaso-kan
2. Setoran Bank
D. CATATAN
Catatan yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Cek/Giro
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
l . Kasir:
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
Kasir Bank
2
Set Bank 1
Cek/BG
2
Buku Cek/BG
Set Bank 1
Cek/BG
Arsip
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur pemberitahuan hasil inkaso dimulai sejak diterimanya pemberitahuan, dari
bank mengenai hasil inkaso dan berakhir setelah hasil inkaso dibuatkan Bukti Maşuk
Bank.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Berhasil atau tidaknya inkaso dicatat dalam Buku Cek/Giro
2. Baru dicatat sebagai pelunasan piutang setelah ada kepastian bahwa inkaso
berhasil.
Sistem Otorisasi:
Otorisasi prosedur ini ditunjukkan dengan paraf Kepala Divisi pada Bukti Masuk
Bank.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Daftar Penagihan (DP) rangkap 2
2. Bukti Maşuk Bank (BMB) rangkap 2
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Cek/Giro
E. LAPORAN
Tidak ada.
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
F. URAIAN KEGIATAN
1. Kasir:
a. Terima informasi clari Kasir tentang adanya Cek/Giro yang telah cair
b. Secara rutin hubungi pihak bank untuk mendapatkan informasi tersebut
c. Sampaikan infornmasi adanya Cek/Giro yang telah cair kepada bagian Piutang
d. Terima Bukti Masuk Bank, dilampiri DP atas Cek/Giro yang telah cair
e. Masukkan data faktur terbayar Cek/Giro yang cair tersebut.
2. Bagian Piutang:
a. Terima informasi dari kasir tentang adanya Cek/Giro yang telah cair
b. Melalui komputer, pilih Cek/Giro yang telah cair tersebut
c. Cetak DP rangkap 2
d. Buat Bukti Masuk Bank (BMB) rangkap 2
e. Catat dałam Buku Cek/Giro
f. Mintakan persetujuan Kepala Divisi pada BMB dan Buku Giro
g. Serahkan BMB dan DP masing-masing 2 lembar pada Kasir
h. Arsipkan DP lembar 2
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
KASIR PIUTANG
Cetak DP
2
DP 1
Arsip
2
BMB 1
Disetujui
Buku Cek/BG
Ka Div
2
DP 1 BMB 1
Entry data
faktur terbayar
A. DISKRIPSI PROSEDUR
Prosedur ini dimulai sejak Kasir menerima Cek/Giro yang ditolak dari Bank dan
berakhir setelah Cek/Giro tersebut diserahkan ke petugas operasional untuk diurus.
Prinsip Pengawasan Intern yang diterapkan dalam prosedur ini adalah:
1. Cek/Giro yang ditolak, dicatat dalam Buku Cek/Giro
2. Identitas pelaku dapat dipantau dari Surat Pernyataan Pembayaran dengan
Cek/Giro
Sistem Otorisasi:
Tidak ada.
C. DOKUMEN
Dokumen yang digunakan dalam prosedur ini adalah:
1. Cek/Giro yang ditolak
D. CATATAN
Catatan yang dilakukan dalam prosedur ini adalah:
1. Buku Cek/Giro
E. LAPORAN
Tidak ada.
F. URAIAN KEGIATAN
Finance & Accounting Procedure | 20XX |
_________________________________________________________________________________
1. Kasir:
a. Menerima Cek/Giro yang ditolak
b. Sampaikan pada bagian piutang
2. Bagian Piutang:
a. Terima Cek/Giro tolakan
b. Catat dalam buku Cek/Giro
c. Minta bagian operasional untuk mengurus
KASIR PIUTANG
Cek/BG Cek/BG
Tolakan Tolakan
Surat Surat
keterangan keterangan
penolakan penolakan
Buku Cek/BG
Disetujui
pimpinan