Anda di halaman 1dari 6

maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Email

Kata Sandi

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

Masuk

atau Masuk melalui

Google

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Nama Lengkap

Email

Kata Sandi

Ulangi Kata Sandi

Daftar

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.


Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,


Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Email

Reset

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

No. Telepon

Update

Ubah Kata Sandi

Kata Sandi Lama

Ulangi Kata Sandi Baru

Masukan Lagi Kata Sandi Baru

Update

Topik Favorit

Politik
Ekonomi Bisnis
Metro
Sepak Bola

Update
Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Batal Ya, Hapus

Ubah Data Diri

Tanggal Lahir
mm/dd/yyyy

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan
Alamat

Update

Cari Berita
MEDIA TEMPO LAINNYA
Koran Tempo
Tempo English
Tempo.co
Dukung Tempo LOGINDAFTAR

Opini

Laporan Keuangan BUMN


Bahaya Manipulasi Laporan Keuangan BUMN

Minggu, 18 Juni 2023

Dugaan kecurangan laporan keuangan Waskita Karya dan Wijaya Karya bisa membuat investor kabur. Audit
berlapis tak berfungsi.

Bahaya Manipulasi Neraca BUMN. tempo : 169513243614_

TERBONGKARNYA manipulasi laporan keuangan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk
(WIKA) berpotensi menggerus kepercayaan investor pada kredibilitas perusahaan publik di Bursa Efek
Indonesia. Kasus ini menunjukkan bagaimana audit berlapis ternyata belum menjamin kesahihan laporan
keuangan di bursa. Tanpa pemberian sanksi tegas dan perbaikan sistem oleh Kementerian Badan Usaha Milik
Negara dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dokumen laporan keuangan tak bisa lagi menjadi rujukan utama
dalam mengukur kinerja perusahaan publik.

Indikasi manipulasi laporan keuangan Waskita Karya dan Wijaya Karya terendus setelah bank curiga ada
ketidaksesuaian tagihan pada saat restrukturisasi kredit dua perusahaan konstruksi pelat merah itu.
Terungkapnya kasus ini yang terjadi jauh setelah laporan keuangan dua perusahaan itu terpampang di bursa
harus menjadi perhatian tersendiri. Tingkat kewaspadaan bank juga meningkat setelah muncul kasus proyek
fiktif yang menjerat Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono pada akhir April lalu. Tanpa dugaan
korupsi tersebut, Waskita dan WIKA bisa jadi bakal terus melenggang dengan kebohongan mereka.

Taktik manipulasi yang digunakan Waskita dan WIKA relatif sederhana. Mereka mengakali pembukuan dengan
menyembunyikan setumpuk tagihan dari vendor sejak 2016. Raibnya liabilitas tersebut membuat beban utang
menciut dan kondisi keuangan mereka seolah-olah sehat meski keduanya tengah terbelit kesulitan finansial.
Pada 2020, WIKA disebut meraup laba bersih Rp 322 miliar, lalu raihan itu turun menjadi Rp 214 miliar di
tahun berikutnya dan merosot menjadi Rp 12,5 miliar pada 2022. Sedangkan Waskita mencatatkan penurunan
rugi bersih dari Rp 9,28 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,67 triliun pada 2022.

Kita tahu, sebelum sampai ke publik, laporan keuangan perusahaan terbuka melewati sedikitnya lima
pemeriksaan, dari manajemen, dewan komisaris dan komite audit, kantor akuntan publik, OJK, hingga
pemangku kepentingan eksternal, termasuk investor. Begitu sampai di lantai bursa, ada juga pemeriksaan oleh
pengelola bursa. Ironisnya, semua pemeriksaan itu tak kuasa mendeteksi aksi lancung Waskita dan WIKA.

Komisaris seharusnya menjadi penyaring pertama yang memastikan keakuratan laporan keuangan yang dibuat
manajemen perusahaan. Fungsi ini menjadi timpang saat penunjukan komisaris di badan usaha milik negara
lebih bersifat politis—biasanya sebagai balas jasa atas pemenangan presiden. Kasus ini menunjukkan sudah
saatnya Kementerian BUMN benar-benar menempatkan orang yang kompeten di dewan komisaris.

Baca liputannya:

Rekayasa Laba Waskita Karya


Celah Manipulasi Laporan Keuangan Waskita Karya
Dari Mana Laba Garuda Indonesia?

Pada tahap berikutnya, ada kantor akuntan publik. Mereka adalah tenaga profesional yang bertugas mengaudit
dan memberikan masukan laporan keuangan secara independen. Pernyataan Standar Audit (SAS) dan Standar
Profesional Akuntan Publik (SPAP) menyatakan auditor eksternal bertanggung jawab mendeteksi kecurangan
dalam laporan keuangan perusahaan. Jika terbukti ikut memanipulasi laporan keuangan, kantor akuntan publik
pantas dimasukkan daftar hitam oleh OJK dan dicabut izinnya oleh Kementerian Keuangan.

Kita sekarang menunggu hasil lengkap investigasi Kementerian BUMN, sebagai pemilik saham terbesar Waskita
dan WIKA. Hasil investigasi harus menunjukkan perbaikan tata kelola yang harus dilakukan untuk mencegah
kasus ini berulang di masa depan.

Tempo

Laporan Keuangan Kerugian BUMN Korupsi BUMN Utang BUMN Laporan Keuangan BUMN Free Access
Sebelumnya Selanjutnya

Berita Lainnya

Karier Syahrul Yasin Limpo: Dari Camat Sampai Menteri

Majalah Minggu, 18 Juni 2023

NasDem Sudah Tahu Syahrul Limpo Dibidik Sejak Tahun Lalu

Majalah Minggu, 18 Juni 2023

Penganiaya Wartawan Tempo Batal Masuk Penjara

Majalah Minggu, 18 Juni 2023

Luhut Pandjaitan dalam Angka

Majalah Minggu, 18 Juni 2023

Konten Eksklusif Lainnya

17 September 2023

10 September 2023

3 September 2023

27 Agustus 2023
Informasi

Tentang Kami Pedoman Media Siber Ketentuan Layanan Beriklan

Jaringan Media

TEMPO.CO Koran Tempo Majalah Tempo Tempo English Magazine TEMPO.CO English Tempo Store Tempo
Institute Tempo Data Science
Indonesiana Teras Ziliun Telusuri Cantika Gooto Kok Bisa Temotion
Orbitin Ruang dan Tempo Tempo TV

Sosial Media

Download Aplikasi Tempo

Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi
pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada
jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan

Anda mungkin juga menyukai