Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

FILSAFAT PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU : Dra. DORLINCE SIMATUPANG, M.Pd

DISUSUN OLEH:
NAMA : DWITIA FEBRIANA PUTRI
NIM : 1233151044
PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini, kepada Dra.Dorlince Simatupang, M.Pd selaku
dosen saya atas dukungan dan motivasinya dan juga kepada teman-teman yang telah
menyumbangkan ide dan motivasinya dalam penulisan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik dari segi materi, teknis maupun materi presentasi. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan untuk lebih
menyempurnakan penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga penulisan makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, 13 Oktober 2019


Penulis

Dwitia Febriana Putri


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..........................................................................................................1
C. Manfaat Menulis..........................................................................................................1
BAB II RANGKUMAN JURNAL 1 & 2.....................................................................................2
A. Identitas jurnal 1..........................................................................................................2
A. Identitas jurnal 2..........................................................................................................6
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA.........................................................................9
A. Kelebihan Jurnal I :.......................................................................................................9
B. Kelebihan Jurnal II :......................................................................................................9
C. Kekurangannya Jurnal I................................................................................................9
D. Kekurangan Jurnal II.....................................................................................................9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................................10
A. Jurnal I........................................................................................................................10
a. Kesimpulan.............................................................................................................10
b. Saran......................................................................................................................10
B. Jurnal II.......................................................................................................................11
a. Kesimpulan.............................................................................................................11
b. Saran......................................................................................................................11
REFERENSI.........................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Permasalahan pendidikan tidak dapat diselesaikan sepenuhnya hanya dengan
menggunakan metode ilmiah saja, namun untuk menyelesaikan permasalahan
pendidikan harus menggunakan analisis filsafat. Filsafat merupakan sumber nilai dan
norma kehidupan yang menentukan warna dan harkat hidup manusia. Guru
merupakan pelaksana kegiatan dalam menanamkan nilai-nilai dan norma-norma
pendidikan, namun filsafat akan memberikan sumber dasar dan pedoman yang
menentukan arah dan tujuan pendidikan itu sendiri. Filsafat pendidikan, bisa dibilang
paling erat hubungannya dengan progresivisme, adalah aliran pemikiran yang
berpendapat bahwa kebenaran ditentukan oleh fungsi. Progresivisme adalah filosofi
pendidikan berbasis sekolah yang berfokus pada siswa dengan memberikan
keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan tidak hanya untuk bertahan hidup
tetapi juga untuk berhasil dalam masyarakat kontemporer dan kompetitif.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Progresivisme Pendidikan dan Relevansinya di Indonesia
2. Kebijakan Kampus Merdeka dalam Perspektif Aliran Filsafat Pendidikan
Progresivisme
C. Manfaat Menulis
Manfaat dalam penulisan karya ilmiah ini, yaitu:
1. Sebagai referensi bagi penulis dalam pembuatan makalah selanjutnya.
2. Sebagai bahan bacaan.

1
BAB II
RANGKUMAN JURNAL 1 & 2
A. Identitas jurnal 1
 Judul :Progresivisme Pendidikan dan Relevansinya di
Indonesia
 Nama Jurnal : Jurnal UNIERA
 Tahun diterbitkan :Agustus2013
 Penulis : Ricardo F.Nanuru
 ISSN : 2086-0404
 Vol / No : 2/2
 Hal : 132-143

2
A. PENDIDIKAN DALAM PROSEDUR PROGRESIVISME
A. Latar Belakang Munculnya Progresivisme
Pendidikan pada aliran Progresivisme ini muncul sebagai perlawanan
terhadap pendidikan model tradisional di Amerika Serikat, sekitar tahun 1800-an.
Kebangkitan ini dipicu oleh anggapan masyarakat khususnya para pendidik bahwa
sekolah gagal mengikuti perkembangan zaman. Untuk menjawab pertanyaan inilah
yang mendasari pemikiran model pendidikan filsafat progresivisme. Pendidik
progresivisme mencoba mereformasi metode pendidikan di sekolah dasar. Seperti
halnya sekolah tradisional yang biasanya menekankan pelajaran pada mata pelajaran
tertentu.
Dapat digambarkan bahwa pendidikan tradisional pada masa itu sangat
menekankan pada disiplin yang kuat dan tegas serta hukuman yang diupayakan untuk
membangun ketertiban proses belajar mengajar.
B. Progresivisme dan Pendidikan
Progresivisme Pendidikan merupakan teori dengan sistem pendidikan yang
menekankan kebebasan dan kebebasan anak dari tekanan pengajaran dengan sistem
hafalan, pendiktean materi pelajaran dan otorisasi buku teks.
Pendidik progresivisme percaya bahwa siswa belajar lebih baik ketika mereka
benar-benar sangat memperhatikan apa yang mereka pelajari, yang merupakan mata
pelajaran pilihan.
Prinsip-prinsip pendidikan yang dianut oleh sekolah ini adalah:
 Anak dibiarkan bebas berkembang secara alami
 Perhatian, diarahkan langsung pada pengalaman, karena dianggap sebagai
penggerak terbaik dalam mengajar.
 Guru hendaknya menjadi narasumber dan pembimbing serta pembimbing
dalam kegiatan pembelajaran.
 Progresivisme Sekolah harus menjadi laboratorium reformasi
pendidikan dan tempat bereksperimen.

3
Dalam hal ini anak diarahkan untuk mempelajari dan mempelajari persoalan-
persoalan yang menurutnya paling menarik, yaitu dengan memilih sendiri materi
pelajaran yang akan dipelajari, kemudian menetapkan sendiri definisi mengenai
materi yang dipelajari atau dikerjakan.
C. ANALISIS
Pendidikan progresivisme bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
mampu membuka rahasia alam semesta. Jadi, dengan sendirinya manusia sendirilah
yang harus mencari penyelesaiannya sendiri. Dan siswa diberi keleluasaan untuk
membangun kratifitasnya dalam hal menjawab permasalahan yang terjadi, namun
sesuai dengan minatnya sendiri.
Sistem pendidikan tidak terlalu menekankan kurikulum kepada peserta didik.
Namun sebenarnya kurikulum itu berasal dari siswa itu sendiri.
Ia memandang bahwa kurikulum harus fleksibel, tidak kaku, dapat berubah
sewaktu-waktu, tidak terikat pada doktrin tertentu. Itu harus terbuka. Dengan
demikian, kurikulum dapat diubah dan dibentuk sesuai keinginan siswa. Artinya,
kurikulum harus mampu menampung aspirasi peserta didik. Dengan gambaran seperti
itu, dapat dikatakan bahwa di satu sisi dapat mendorong kreativitas anak, namun akan
sulit mengarahkannya ke mana maksud dan tujuan kreativitas anak.
D. RELEVANSI PENDIDIKAN PROGRESIVISME DI INDONESIA
A. Sekilas Pendidikan di Indonesia
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum pendidikan yang sedang berkembang di
Indonesia. Kalau kita lihat dari konsep pengadaan kurikulum, kurikulum kita tidak
kalah dengan
Kurikulum diterapkan di negara maju lainnya, seperti Amerika. Namun apa
yang terjadi di negara kita sangat sulit untuk diimplementasikan sebagaimana yang
telah dikonsep. Dalam penerapan kurikulum banyak ditemukan inkonsistensi.
Mungkin pemerintah sering melakukan studi banding pendidikan di negara
lain. Namun, pemerintah juga harus melakukan studi banding di dalam negeri.
Pemerintah dapat melihat secara langsung kondisi dan kemampuan masyarakat

4
sehingga pemerintah dapat menerapkan kurikulum asli Indonesia yang benar-benar
cocok digunakan di Indonesia sehingga dapat menjawab keinginan bangsa Indonesia
terhadap pendidikan. Implementasi yang tidak sesuai konsep juga terjadi pada
pengadaan sekolah gratis.
Menurut survei, banyak pendidik, khususnya guru yang bersifat komersial.
Banyak sekolah yang menghalalkan banyak cara (termasuk cara negatif) hanya untuk
meningkatkan kualitas sekolah. Banyak siswa berpikir mereka menginginkan
pendidikan yang terfokus. Kita belajar untuk hidup, demi masa depan, bukan hanya
untuk saat ini. Kita semua pelajar dan mahasiswa membutuhkan seorang pendidik,
bukan seorang guru. Sebab yang ada saat ini hanya oknum guru, bukan pendidik.
sebenarnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja, di dunia nyata adalah penerapan
(praktek).
B. SMK: Tawaran Pendidikan Progresivisme?
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebenarnya sudah cukup menjawab
permasalahan pendidikan di Indonesia, jika dikelola dengan baik oleh pemerintah.
Tujuan pendidikan, kurikulum, dan hal-hal lain mengenai pendidikan yang dianut
oleh aliran progresivisme pendidikan sebenarnya tercermin di SMK. Tujuan
pendidikan, kurikulum, dan hal-hal lain mengenai pendidikan yang dianut oleh aliran
progresivisme pendidikan sebenarnya tercermin di SMK. Pendidikan kejuruan atau
SMK sebenarnya baik untuk menumbuhkan bakat dan kreativitas peserta didik
sehingga ketika keluar dari dunia pendidikan formal dan berhadapan dengan
kehidupan masyarakat, mereka tidak kewalahan menciptakan lapangan pekerjaan
sendiri.
SMK akan mampu menjawab tantangan persaingan kerja karena bakat dan
kreativitas yang dikembangkan berbeda-beda di berbagai bidang. Hal ini berbeda
dengan sistem pendidikan SMA yang seragam dari Sabang sampai Merauke,
meskipun karakteristik budaya dan daerahnya berbeda-beda. Pola pendidikan di SMK
bahkan bisa berbeda-beda disetiap daerah tergantung dari karakteristik daerahnya,
terlebih lagi saat ini SMK diarahkan untuk menjawab peluang kerja dari perusahaan
atau pemilik modal yang menjadi sponsor atau kontributor.

5
A. Identitas jurnal 2
 Judul : Analisis Konsep Kampus Merdeka Dalam Perspektif
Aliran Fisafat Pendidikan Progresivisme dan Perenialisme
 Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
 Tahun diterbitkan : Februari 2021
 Penulis : Agil Nanggala
 ISSN : 2599-2686
 Vol / No : 9/1
 Hal : 14-26

A. KONSEP KAMPUS MERDEKA DALAM PERSPEKTIF ALIRAN


FILSAFAT PENDIDIKAN PRGRESIVISME
A. LATAR BELAKANG

6
Pada umumnya tujuan diberlakukannya kampus merdeka yaitu, memberikan
keleluasaan kepada perguruan tinggi, untuk mempermudah birokrasi,
khususnya pada proses akreditasi, akselerasi perguruan tinggi agar cepat
memperoleh status PTN-BH, juga kewenangan dalam membuka program studi
baru.

memaparkan diberlakukannya kampus merdeka merupakan respons dari


kebutuhan pada era modern ini, serta merupakan bentuk aktual dalam
kebijakan pendidikan tinggi, guna mengoptimalkan eksistensi dari perguruan
tinggi, sehingga kesenjangan pada aspek kualitas serta pemerataannya bisa
teratasi.
B. PEMBAHASAN.
Progresivisme menghendaki adanya kemajuan dalam bidang pendidikan,
melalui adaptasi terhadap realitas perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Tidak hanya orientasi tersebut, progresivisme juga menjadikan
keterampilan serta kreatifitas peserta didik, sebagai orientasi utama dari proses
pembelajaran. Karena progresivisme menganggap peserta didik memiliki modal
akademik dalam menyelesaikan berbagai problematik pribadinya. Tentu pada praksis
pembelajarannya, progresivisme menjadikan peserta didik atau mahasiswa, sebagai
actor utama, sehingga peran pendidik terbatas sebagai mediator atau fasilitator.
Termasuk realitas diberlakukannya kebijakan kampus merdeka pada pendidikan
tinggi, yang begitu merepresentasikan filsafat progresivisme, menjadi bentuk
aktualisasi pendidikan tinggi, karena merupakan respons dari berbagai kebutuhan dan
masalah pada era modern ini.
Pendidikan tinggi menjadi jenjang pendidikan yang strategis dalam mengelola
bonus demografi, karena warga negara yang mengeyam pendidikan tinggi, pada
umumnya, merupakan usia produktif, yang memiliki sifat kreatif, inovatif serta kritis.
Dalam Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (2020) dijelaskan, bahwa
tujuan umum dari kebijakan kampus merdeka pada perguruan tinggi adalah untuk

7
menguasai disiplin ilmu dan berbagai keterampilan agar bermanfaat pada masa yang
akan datang.
Liberalisasi pada pendidikan tinggi memberikan peluang lebih bagi setiap
perguruan tinggi, untuk bersaing menjadi yang terbaik, seperti pada negara Malaysia
yang menuntut perguruan tinggi untuk bersaing dalam layanan pendidikan dan
kompetensi lulusannya.

8
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA

A. Kelebihan Jurnal I :
Topik dalam jurnal ini dijelaskan dengan baik. Penjelasannya sangat lengkap.
Banyak contoh yang membuat kita lebih paham dan materinya mudah dipahami,
karena membuat kita merasakan situasi permasalahan. Buku ini menyajikan materi
terkini dan menyajikan berbagai pengetahuan baru yang belum pernah diketahui
pembaca sebelumnya. Penjelasannya lebih mudah dipahami sehingga kita
mendapatkan ilmu yang belum kita ketahui sebelumnya.
B. Kelebihan Jurnal II :
Topik dalam jurnal ini dijelaskan dengan baik dan mudah dipahami dengan contoh
contoh yang dipaparkannya di dalam jurnal. Penulis juga menyajikan materi sesuai
dengan permasalah di era modern sehingga mudah dimengerti.
oleh karena itu pembaca bisa mengetahui hal hal baru yang mampu
mengembangkan pengetahuan pembaca sebelumnya.

C. Kekurangannya Jurnal I :
Terkadang ada materi yang tidak mudah dipahami karena kaitannya dengan
segala sesuatu. Dan tidak ada gambar yang berhubungan dengan topik yang
membuatnya lebih menarik.

D. Kekurangan Jurnal II :
Dalam beberapa penjelasan mungkin ada istilah istilah yang tidak terlalu di jelaskan
secara rinci. Sama seperti jurnal I dalam Jurnal II tidak memiliki gambar yang dapa
menjelaskan topic dalam jurnal tersebut agar membuatnya lebih menarik.

9
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Jurnal I
a. Kesimpulan
1. Filsafat progresivisme dalam bentuknya yang murni memperkenalkan bahwa
pendidikan selalu ada dalam nuansa proses pembangunan.
2. Tujuan pendidikan progresivisme adalah untuk memberikan keterampilan dan alat
yang berguna untuk berinteraksi dengan lingkungan yang berada dalam proses
perubahan berkelanjutan.
3. Progresivisme mendorong sekolah untuk memberikan pembelajaran bagi setiap
individu yang berbeda, baik dari segi perbedaan mental, fisik, emosional, dan
sosial.
4. Pendidikan menurut aliran progresivisme menekankan pada kreativitas siswa,
dimana ia bebas mengungkapkan apa yang menarik dalam pikirannya. Guru hanya
bertugas membimbing dan mengarahkan maksud dan tujuan muridnya, tidak lebih
dari itu. Kurikulum bersumber dari siswa kemudian difasilitasi oleh sekolah
semaksimal mungkin.
5. SMK sebagai bagian dari pendidikan di Indonesia sudah seharusnya
dikembangkan dan menjadi prioritas pendidikan di Indonesia. Dengan
berkembangnya SMK dengan berbagai minat, bakat dan kreativitas, dibarengi
dengan kerjasama dengan berbagai perusahaan pemilik modal diharapkan lulusan
SMK akan menjadi tenaga terampil yang siap pakai baik di perusahaan sponsor,
maupun untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri.
b. Saran

10
Menurut saya, tidak perlu lagi membedakan SMA dan SMK. Tergantung dari
seleksi siswa itu sendiri. Jika ingin langsung bekerja pilihan sekolah yang tepat
adalah SMK. Karena di SMK sudah langsung terjun ke lapangan, sehingga ketika
langsung terjun di masyarakat tidak perlu kewalahan lagi. Saya sependapat dengan
penulis bahwa keberadaan SMK perlu ditingkatkan lagi jangan melebih-lebihkan
SMA. Beberapa siswa memilih SMA mungkin karena belum siap untuk langsung
bekerja. Ingin lebih mengasah kemampuan lagi saat kuliah. Hal tersebut harus di
analisis dijadikan objek penelitian. Misalnya saja dilakukan pemungutan suara
mengenai SMA dan SMK dari beberapa sekolah untuk lebih mendukung teori
tersebut.
B. Jurnal II
a. Kesimpulan
Bentuk pembelajarannya yang beragam, tentu menjadi peluang dalam
mengoptimalkan minat dan bakat mahasiswa, sehingga menjadi modal akademik dan
sosialnya untuk berkarier kelak nanti, khususnya pada bentuk pembelajaran magang
perlu dianalisis secara komprehensif dan direfleksikan, atau diberikan indikator yang
jelas, agar tidak menimbulkan tenaga kerja yang murah, serta meminimalisir
ketimpangan antara cita-cita dari tujuan pendidikan nasional dengan realitasnya.
b. Saran
Saran saya adalah agar terus mempertahankan kebijakan kampus merdeka serta
membebaskan kepada peserta didik untuk memilih.
Saya setuju dengan penulis yang mengatakan bahwa kebijakan kampus
merdeka memiliki keselasaran dengan filsafat pendidikan progrsivisme.

11
REFERENSI
Nanuru, R, F (2013), Progresivisme Pendidikan dan Relevansinya di Indonesia,
Jurnal Uniera, Vol.2, No.2, Hal.132-143
Nanggala, A (2021), Analisis Konsep Kampus Merdeka dalam Perspektif Aliran
filsafat Pendidikan Progresivisme dan Perenealisme, Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan Undiksha, Vol 9, No 1, Hal. 14-26.

12

Anda mungkin juga menyukai