Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PROGRAM DBD

UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK


TAHUN 2022

UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK


TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUHAN

A.LATAR BELAKANG

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
melalui gigitan nyamuk aedes terutama aedes aegypti.Demam dengue merupakan penyakit
akibat nyamuk yang berkembang paling pesat di dunia. Negara beriklim tropis dan sub tropis
berisiko tinggi trhadap perubahan musim virus tersebut.hal ini di kaitkan dengan
kenaikantemperature yang tnggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjdi
factor resiko penularan virus dengue.

Angka kejadian DBD yang terus meningkat ditambah dengan siklus hidup aedes
sebagai vector DBD yang cepat adalah alas an pentingnya melakukan Tindakan pengedalian
vektor.tindakan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kondisi yang tidak sesuai bagi
perkembangan vector.hal ini di kerna kan vector berperan sebagai media transmisi penyakit
DBD yang menghantarkan virus dengue ke manusia sebagai host sehinga terjadinya penyakit
DBD apabila jumlah aedes sebagai vector ditekan,maka jumlah media transmisi DBD menjadi
minimal

Hemoglobin merupakan protein yang terdapat pada sel darah merah yang mempunyai
tugas utama menghantarkan oksigen ke paru – paru .hemoglobin dapat meningkat ataupun
menurun nilai ambang batas kadar hemoglobin pada perempuan dewasa dan laki-laki
peningkatan nilai hemoglobin.

Demam berdarah dengue masih menjadi persolan di Indonesia karena


angkamorbiditas DBD sekarang belum mencapai target pemeritah yaitu kurang dari 49 per
100.000 penduduk. Pada tahun 2015 angka kesakitan DBD mencapai 50,7 per 100.000 penduduk
(Kemenkes)RI.2015.

B.RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas,maka yang menjadi rumusan maslah dalam
penenelitan ini adalah bagaimana gambaran kadar hemoglogin pada pasiean demam berdarah
dengue.

C.TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Uantuk menetahui gambaran kadar hemoglobin pada pasien demam berdarah dengue

2. Tujuan Khusus

a. Menidenfikasi karakteristik pasien demam berdarah dengue berdasarakan umur,jenis

kelamin,Pendidikan dan pekerjaan

b. Menggambarkan kadar hemoglobin pada pasien demam berdarah dengue.


c. Menganalisis kadar hemoglobin pasien demam berdarah dengue berdasarkan
karakteristik.

D.MANFAAT PENELITAAN

1.Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini di harapakan dapat memberikan penembangan bagi ilmu penetahuan
dibidang teknologi laboratorium medis,khususnya hemoglobin pada pasien demam berdarah
dengue.

2.Manfaat Praktis

a.Rumah sakit

b.Masyarakat

Hasil penelitan ini di harapkan dapat di gunakan sebagai salah satu sumber informasi tentang
kadar hemoglobin pada pasiendemam berdarah dengue.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.1.1 Pengertian
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dengue I, II, III dan IV yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang ditandai dengan
demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu
hati, disertai tanda pendarahan di kulit berupa bintik pendarahan (petechie), lebam (echymosis),
atau ruam (purpura), kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun
atau renjatan (shock). (20) Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit demam berdarah akut yang disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari
genus Flavivirus dikenal dengan nama Virus Dengue. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis
dan disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti

2.1.2 Etiologi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyebab penyakit DBD adalah virus dengue yang termasuk dalam group B Arthropoda
Borne Viruse (arboviruses) yaitu virus yang ditularkan melalui serangga. Virus dengue termasuk
genus Flavivirus dan mempunyai 4 jenis serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.
Infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe lain yang
bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe lain sangat kurang, sehingga
tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut. Seseorang
yang tinggal di daerah endemis dengue dapat terinfeksi 3 atau bahkan 4 serotipe selama
hidupnya. Keempat serotipe virus dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia

2.1.3 Gejala-Gejela Demam Berdarah Dengue

Demam dengue ditandai oleh gejala-gejala klinik berupa demam, nyeri pada seluruh
tubuh, ruam, pendarahan dan renjatan (shock).

Gejala-gejala tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Demam

Demam yang terjadi pada infeksi virus dengue timbulnya mendadak, tinggi (dapat
mencapai 39-40oC) dan dapat disertai dengan menggigil. Demam hanya berlangsung untuk 5-7
hari. Pada saat demamnya berakhir, sering kali turunnya suhu badan secara tiba-tiba (lysis),
disertai dengan berkeringat banyak, dimana anak tampak agak loyo. Demam ini dikenal juga
dengan istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari sempat
turun di tengahnya menjadi normal kemudian naik lagi dan baru turun lagi saat penderita sembuh
Demam secara mendadak disertai gejala klinis yangtidak spesifik seperti: anorexia lemas, nyeri
pada tulang, sendi, punggung dan kepala.

2. Nyeri seluruh tubuh

Dengan timbulnya gejala panas pada penderita infeksi virus dengue, maka disusul dengan
timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh. Pada umumnya yang dikeluhkan berupa nyeri otot,
nyeri sendi, nyeri punggung, nyeri ulu hati dan nyeri pada bola mata yang timbul dalam kalangan
masyarakat awam disebut dengan istilah flu tulang.

3. Ruam

Ruam yang terjadi pada infeksi virus dengue dapat timbul pada saat awal panas yang
berupa (flushing) yaitu berupa kemerahan pada daerah muka, leher dan dada. Ruam juga dapat
timbul pada hari ke-4 sakit berupa bercak-bercak merah kecil, seperti: bercak pada penyakit
campak.

4. Pendarahan

Infeksi virus dengue terutama pada bentuk klinis Demam Berdarah Dengue selalu disertai
dengan tanda pendarahan. Tanda pendarahan tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita,
bahkan pada sebagian besar penderita muncul setelah dilakukan test tournique. Uji tourniquet
positif sebagai tanda perdarahan ringan, dapat dinilai sebagai presumptif test (dugaan keras) oleh
karena uji tourniquest positif pada hari pertama demam terdapat pada sebagian besar penderita
demam berdarah dengue. Namun uji tourniquet positif dapat juga dijumpai pada penyakit virus
lain (campak, demam chikungunya), infeksi bakteri (thypus abdominalis), dan lain-lain.

5. Renjatan disebabkan karena perdarahan atau kebocoran plasma kedaerah ekstra vaskuler
melalui kapiler darah yang rusak.

Tanda-tanda renjatan adalah:

- Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari, dan kaki.

- Penderita menjadi gelisah.

- Sianosis di sekitar mulut.

- Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba.

- Tekanan nadi menurun (menjadi 20 mmHg atau kurang).

- Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun hingga 80 mmHg atau kurang)

2.1.4 Pencegahan DBD

Pencegahan penyakit DBD dan belum ada obat-obatan khusus untuk penyembuhannya
maka pengendalian DBD tergantung pada pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti. Penderita
penyakit DBD diusahakan sembuh guna menurunkan angka kematian, sedangkan yang sehat
terutama pada kelompok yang paling tinggi resiko terkena, diusahakan agar jangan mendapatkan
infeksi virus dengan cara memberantas vektornya

1. Menguras dengan menggosok tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu


sekali yang bertujuan untuk merusak telur nyamuk, sehingga jentik-jentik tidak bisa menjadi
nyamuk atau menutupnya rapat-rapat agar nyamuk tidak bisa bertelur di tempat penampungan
air.
2. Mengganti air vas bunga, perangkap semut, air tempat minum burung seminggu sekali dengan
tujuan untuk merusak telur maupun jentik nyamuk.

3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas dan sampahsampah lainnya yang dapat
menampung air hujan sehingga tidak menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.

4. Mencegah barang-barang/pakaian-pakaian yang bergelantungan di kamar ruang yang remang-


remang atau gelap disukai nyamuk untuk beristirahat.

Dengan melakukan kegiatan PSN DBD secara rutin oleh semua masyarakat maka
perkembangbiakan penyakit di suatu wilayah tertentu dapat dicegah atau dibatasi.

2.2. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


UPT Puskesmas Sungai Salak berdiri Pada Tahun 1980, rehabilitasi bangunan tahun 2006
diatas tanah 133 X 67 M², pada tahun 2011 UPT Puskesmas Sungai mendapat tambahan
bangunan yang digunakan untuk UGD dan Rawat Inap dengan luas + 18 X 18 M², dan pada
tahun 2012 mendapat tambahan bangunan IPAL.
Penilaian Akreditasi Puskesmas dilakukan pada Tahun 2017, dan UPT Puskesmas Sungai
Salak mendapat predikat “ AKREDITASI MADYA”
UPT Puskesmas Sungai Salak berada di Jalan Propinsi RT. 06 RW. 02 Kelurahan
Pangkalan Tujuh Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir - Riau. Luas Wilayah kerja
Puskesmas Sungai Salak 691,19 Km², yang merupakan daerah yang terdiri dari dataran rendah,
sungai dan parit-parit. Transportasi penghubung antar daerah dapat ditempuh dengan jalan darat
dan air.
Visi

“Mewujudkan Kecamatan Tempuling Sehat


Melalui Penyelenggaraan Kesehatan yang Optimal Tahun 2021”

Misi

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara prima


2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara paripurna
3. Meningkatkan akses dan keterjangkauan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
4. Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan lintas sektor yang berhubungan dengan
kesehatan

Motto

“ Kesehatan & Kepuasan Anda Adalah Kebahagian Kami ”

Aturan, Tata Nilai dan Budaya yang digunakan dalam pelayanan : SEHAT

1. Santun (Sopan Dalam Tutur Kata dan Perilaku)


2. Empati (Melayani Sepenuh Hati)
3. Handal (Memberikan Pelayanan oleh Tenaga Profesional)
4. Adil (Pelayanan yang Merata dan Tidak Membeda-bedakan)
5. Teladan (Menjadi Panutan Masyarakat dalam Berprilaku Sehat)
2.3. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
Wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Salak yang berpusat di ibukota Kecamatan
Tempuling berbatasan dengan :

 Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Batang Tuaka


 Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Enok
 Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Tembilahan Hulu
 Sebelah Barat berbatas dengan Kecamatan Kempas Jaya
Gambar 2.1
PETA WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK

Terdiri dari 4 ( empat ) Kelurahan dan 5 ( lima ) Desa yaitu :

1. Kelurahan Tempuling
2. Kelurahan Sungai Salak
3. Kelurahan Pangkalan Tujuh
4. Kelurahan Tanjung Pidada
5. Desa Teluk Jira
6. Desa Mumpa
7. Desa Karya Tunas Jaya
8. Desa Teluk Kiambang
9. Desa Harapan Jaya
Jarak UPT Puskesmas sungai salak ke Ibukota Kabupaten ± 24 Km
Ke Propinsi ± 282.6 Km
Ke Kelurahan Tempuling ± 5 Km
Ke Kelurahan Pangkalan Tujuh ± 4 Km
Ke Kelurahan Tanjung Pidada ± 10 Km
Ke Desa Teluk Jira ± 6 Km
Ke Desa Mumpa ± 13 Km
Ke Desa Karya Tunas Jaya ± 18 Km
Ke Desa Teluk Kiambang ± 18 Km
Ke Harapan Jaya ± 30 Km

Jumlah Penduduk

Penduduk diwilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Salak Tahun 2021 berjumlah
32.345 jiwa. Rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 4 jiwa. Desa yang paling banyak
penduduknya adalah Kelurahan Sungai Salak yaitu 9.058 jiwa dan yang paling sedikit
jumlah penduduknya adalah Kelurahan Tanjung Pidada yaitu 1.245 jiwa.

Jumlah penduduk/jiwa per Rumah Tangga menurut desa/kelurahan di Kecamatan


Tempuling Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ;

Tabel 2.1
Rata-rata Penduduk/Jiwa per Rumah Tangga
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Salak Tahun 2021

Rata-rata Jiwa
No Kelurahan/Desa Penduduk Rumah per Rumah
Tangga Tangga
1 Tempuling 4.005 2.879 4
2 Sungai Salak 9.058 790 4
3 Teluk Jira 3.078 1.040 4
4 Mumpa 3.635 1.148 4
5 Teluk Kiambang 3.194 687 4
6 Karya Tunas Jaya 3.416 1.108 4
7 Harapan Jaya 2.136 985 4
8 Tanjung Pidada 1.245 1.234 4
9 Pangkalan Tujuh 2.578 391 4
Jumlah 32.345 10.262 4

Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di Kecamatan Tempuling adalah 47 jiwa per km². Desa


yang paling padat penduduknya adalah Desa Karya Tunas Jaya dengan tingkat kepadatan
114 jiwa per km², sedangkan desa yang paling jarang penduduknya adalah desa Mumpa
dan Teluk Kiambang dengan tingkat kepadatan 28 jiwa per km²

Kepadatan penduduk Tangga menurut desa/kelurahan di Kecamatan Tempuling


Tahun 2021 dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut ;
Pangkalan Tujuh; 47 Tempuling; 38
Tanjung
Pidada; 38

Sungai Salak; 103


Harapan Jaya; 33

Karya Tunas Jaya; 114


Teluk Jira; 45

Mumpa; 28
Teluk Kiambang; 28

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Di Kecamatan Tempuling penduduk laki-laki berjumlah lebih banyak daripada


penduduk perempuan (sex ratio 105). Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada
perempuan terdapat di seluruh Kelurahan/Desa.

Sex ratio penduduk menurut menurut desa/kelurahan di Kecamatan Tempuling


Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ;

Tabel 2.2
Sex Ratio Penduduk menurut Kelurahan/Desa
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sungai Salak Tahun 2021

No Kelurahan/Desa Laki-laki Perempuan Sex Ratio


1 Tempuling 2.106 1.899 105
2 Sungai Salak 4.650 4.408 102
3 Teluk Jira 1.605 1.473 99
4 Mumpa 1.864 1.771 106
5 Teluk Kiambang 1.648 1.546 105
6 Karya Tunas Jaya 1.751 1.665 113
7 Harapan Jaya 1.084 1.052 112
8 Tanjung Pidada 641 604 110
9 Pangkalan Tujuh 1.314 1.264 104
Jumlah 16.663 15.682 105

2.4 JUMLAH DAN JENIS KETENAGAAN


Dalam rangka meningkatkan pelayanan pada masyarakat, keadaan tenaga yang cukup
sangat mendukung kegiatan di puskesmas, baik dari segi jumlah maupun mutunya untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan pada masyarakat maupun dalam rangka pencapaian
target program yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Keadaan tenaga / personil kesehatan di UPT Puskesmas Sungai Salak beserta


satelitnya pada tahun 2021 seperti yang tertera pada tabel 2.3 berikut ini ;
Tabel 2.3
Keadaan Pegawai Yang Bertugas Diwilayah Kerja
UPT Puskesmas Sungai Salak Tahun 2021
Jumlah ( Orang )
N Jenis
PKM Pang Tj. Pustu Pustu Pustu Pust Pustu Pustu
O Tenaga
Sei . Pidd Temp Tl.Jir Mum u T.Kia H.Jay
Salak Tuju uling a pa KTJ mban a
1 Dokter Umum 2 - - - - - - - -
2 Dokter Gigi 2 - - - - - - - -
3 SKM 5 - - - - - - - -
4 Bidan 17 1 - 1 1 2 4 2 1
5 Gizi 2 - - - - - - - -
6 Kesling 1 - - - - - - - -
7 Perawat 12 1 - 1 1 1 1 2 2
8 Perawat gigi 2 - - - - - - - -
9 AnalisLabor 2 - - - - - - - -
10 Ast. Apoteker 1 - - - - - - - -
11 Tenaga ADM 8 - - - - - - - -
12 Fisiotherapy 1 - - - - - - - -
13 Akuntan 1 - - - - - - - -

JUMLAH 77 2 0 2 2 3 5 4 3

Dari table 2.3 dapat terangkan bahwa UPT Puskemas memiliki jumlah pegawai
sebanyak 98 orang, dengan jumlah terbanyak yaitu Bidan 29 orang, Dokter yang ada di
Puskesmas ada 2 orang, dan tidak ada jenis ketenagaan yang kosong.

2.5 SARANA DAN PRASARANA

Tabel Keadaan Sarana dan Prasarana UPT Puskesmas Sungai Salak tahun 2021
Keadaan Sarana Dan Prasaranan Kesehatan Di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Sungai Salak
Tahun 2021

No. Jenis Saranan / Prasarana Jumlah

1. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Pembantu 8
2. Posyandu Balita 27
3. Posyandu Usila 9
4. Poskesdes 3
5. Polindes 2
6. Dokter Praktek Swasta 5
7. Bidan Praktek Swasta 6
8. Rumah Dinas Dokter 1
9. Rumah Dinas Perawat 4
10. Ambulance 1
11. Sepeda Motor 2
2. Sarana Penunjang
1. Komputer 10
2. Printer 5
3. Infocus 1
4. Laptop 7
5. TOA 2
6. Fasilitas Parkir 1
BAB III

ANALISA DAN PERENCANAAN/PEMECAHAN MASALAH

3.1 ANALISA MASALAH


3.1.1 Identifikasi Masalah
Target setahun Jumlah Cakupan
No Program Sasaran
% Jlh cakupan % Kesenja
ngan
1. Penemuan kasus DBD 5 100 5 5 100 100

2. Penyelidikan Epidemiologi 100 100 100 100 100 100

Dari tabel di atas di ketahui bahwa :


1. Cakupan program penemuan kasus DBD Tahun 2022 telah mencapai target sebesar 100
%
2. Cakupan Penyelidikan epidemiologi Tahun 2022 telah mencapai target sebesar 100 %

3.2 PRIORITAS MASALAH


Berikut Prioritas masalah Lansia Tahun 2022 menggunakan metode USG :
Tabel 11
Prioritas Masalah program Lansia
UPT Puskesmas Sungai Salak 2022

No Masalah U S G USG R

1 Lingkungan 5 5 5 125 1
2 Jentik pada bak mandi 5 4 5 100 2
3 Kurangnya kebersihan 4 4 4 64 3
3.3 AKAR PENYEBAB MASALAH

MANUSIA METODE

Kurangnya kesadaran masyarakat


Penyuluhan Kurang
tentang lingkungan

Pengobatan dan pemberian


bubuk abate
Kontak dengan nakes kurang

Cakupan DBD 100%

Tidak semua desa mempunyai Keterbatasan alat peraga penyuluhan


Adanya mobilitas nyamuk dari daerah endemis
mesin foging DBD

Kesadaran masyarakat rendah


Media informasi kurang
tentang kebersihan lingkungan

SARANA LINGKUNAN
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK
KECAMATAN TEMPULING
Jln. Propinsi RT.006 RW.002 Kelurahan Pangkalan Tujuh Kode Pos 29261
Email: pkmsungaisalak@gmail.com

HASIL ANALISIS DAN TINDAK LANJUT PENCAPAIAN INDIKATOR PROGRAM DBD UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2022
UPT PUSKESMAS SUNGAI SALAK

TINDAK
ANALISIS SEBAB PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
NAMA KEGIATAN MASALAH LANJUT TARGET CAPAIAN
MASALAH (PLAN) (DO) HASIL (CHECK)
(ACTION)
1 Penemuan kasus - Resiko - Kurangnya - - Pelaksanaan kerja - Terdapat - Kerja bakti
terjaddinya kesaddaran Merencanak bakti dengan sampah di akan tetap
DBD masyarakat dan
peningkatan masyarkat dalam an kerja beberapa dilakukan
DBD melakukan kegiatan bakti dengan kerjasama dengan tempat bersama warga
3M PLUS masyarakat linsek
dan
dan 5 100 %
saluran
kerjasama
dengan parit yang
linsek kotor oleh
sampah

2 Penyelidikan - Belum - Kader belum aktif - - Pelaksanaan di - - pelaksanaan


optimalnya dan kurangnya Meningkatka lakukan oleh kader ditemukan tetap dilakukan
Epidemiologi jumantik
kegiatan dan pengetahuan n peran serta jentik di
pemeriksaan masyarakat tentang masyarakat beberapa 100 100 %
jentik berkala DBD peran kader rumah
jumantik dan
warga
penyuluhan
tentang DBD

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Sungai Salak Penanggung Jawab Program

Ns. SAIFUL AHWAN, S.Kep MAINENSIH, AMK


NIP. 19671107 198902 1 002 NIP. 19800501 200801 2019
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan kajian pustaka yang telah penyusun temukan mengenai masa lanjut usia,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Di Indonesia, demam berdarah bukanlah penyakit yang asing, dari tahun ke tahun
penyakit ini selalu menghantui bangsa Indonesia, dengan bertambahnya informasi yang
diberikan pada masyarakat lewat berbagai media dan bertambahnya kegiatan pemberantasan
yang semakin banyak dan dengan cara yang bervariasi, akan menurunkan jumlah korban demam
berdarah di waktu yang akan datang.
Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang
ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Demam
berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini ditunjukkan
melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan
ruam. Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya
cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah
dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat
sewaktuwaktu dapat mengalami syok / kematian.

Anda mungkin juga menyukai