Anda di halaman 1dari 22

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO

DAFTAR RISIKO
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO

2022
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan.......................................................................................................2

1.1.1 Maksud ..................................................................................................................2


1.1.2 Tujuan ...................................................................................................................2
BAB II PENILAIAN RISIKO ..................................................................................................3
a. Tabel Kriteria Risiko (Klinis) ........................................................................................4
b. Tabel Kriteria Risiko ( Non Klinis) ...............................................................................5
c. Daftar Insiden Keselamatan Pasien (Klinis) ................................................................. 6

d. Daftar Insiden Keselamatan Pasien (Klinis) ............................................................... 16

BAB 3 KESIMPULAN ............................................................................................................ 20


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 20

3.2 Saran........................................................................................................................... 20

ii.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan adalah suatu proses kerja yang terus menerus, berkesinambungan dan
dilaksanakan secara sistematik, meliputi pengambilan keputusan, mengorganisir segala upaya
yang dipandang perlu untuk melaksanakan segala keputusan yang telah ditetapkan, serta
mengukur keberhasilan dari pelaksanaan keputusan tersebut dengan membandingkan hasil yang
dicapai terhadap target yang telah ditetapkan maupun melalui pemanfaatan umpan balik yang
diterima.
Evaluasi menjadi salah satu aspek penting dalam pelaksanaan rencana sebagai bagian dari
proses perencanaan yang menyeluruh. Evaluasi adalah menilai efektifitas suatu kegiatan apakah
sudah sesuai tujuan atau telah mencapai target yang ditetapkan, menilai efisiensi kegiatan
sehubungan dengan penggunaan sumber daya maupun capaian target dan menilai implikasi
dampak panjang/ kelanjutan suatu kegiatan (sustainability). Evaluasi program merupakan bentuk
dari akuntabilitas penyelenggara program agar dapat selalu meyakinkan bahwa tujuan program
dapat dicapai dan sesuai misi yang dijalankan oleh instansi.
Evaluasi di laksanakan untuk membahas pencapaian kinerja, permasalahan- permasalahan
yang dihadapi dan mendapatkan langkah-langkah pembenahan untuk mendukung pelaksanaan
kinerja tahun selanjutnya. Diharapkan evaluasi dan program/ kegiatan yang akan dilaksanakan
dapat lebih terarah dan komprehensif.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada tanggal 28
Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), maka unit/satuan kerja
instansi pemerintah diharapkan dapat mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpanan atas
pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan rencana. Hal ini dimaksudkan sebagai umpan balik
untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan dalam mencapain tujuan organisasi. SPIP itu
sendiri merupakan proses yang integral pada tindakan dan

1
kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien, pelaporan
keuangan handal, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.1.1 Maksud
Maksud disusunnya laporan adalah sebagai umpan balik untuk melakukan
tindakan koreksi atau perbaikan dalam mencapain tujuan organisasi. SPIP itu
sendiri merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara berkelanjutan oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memastikan bahwa program/kegiatan dilaksanakan secara efektif dan efisien,
pelaporan keuangan handal, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
1.1.2 Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi risiko-risiko potensial, baik yang berasal dari faktor
internal maupun faktor eksternal
2. Untuk memeringkat risiko-risiko yang muncul berdasarkan kebutuhan untuk
segera mendapat penanganan
3. Untuk meyakinkan instansi bahwa terdapat risiko-risiko yang menjadi
prioritas untuk dikelola secara efektif.

2
BAB II
PENILAIAN RISIKO

Penilaian resiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinaan kejadian yang mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Kegiatan penilaian resiko dilaksanakan
melalui proses identifikasi dan analisis risiko, guna menghasilkan output yang yang bermanfaat
untuk pengambilan keputusan manajemen. Penilaian risiko merupakan bagian yang integral dan
terpadu dari proses pengelolaan risiko (yang meliputi identifikasi dna analisis risiko) serta sistem
pengendalian intern dengan tujuan untuk :
a. Mengindentifikasi dan menguraikan seluruh risiko potensial
b. Memeringkat risiko teridentifikasi berdasarkan level keutamaan prioritas agar dapat
dikelola secara efektif

Pelaksanaan proses penilaian risiko dalam 2 tahap kegiatan yang terdiri dari :

a. Identifikasi risiko adalah proses menetapkan apa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana
sesuatu dapat terjadi, sehingga dapat berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu daftar sumber-sumber risiko dan kejadian-
kejadian yang berpotensi membawa dampak terhadap pencapaian tiap tujuan yang telah
diidentifikasi dalam penetapan tujuan.
b. Analisis resiko bertujuan untuk memisahkan resiko kecil yang dapat diterima dari resiko
besar, dan menyiapkan data sebagai bantuan dalam prioritas dan penanganan resiko.
Analisis resiko meliputi penentuan sumber resiko, kemungkinan dan dampak resiko yang
akan terjadi..

3
Pengukuran dimensi konsekuensi/dampak risiko dan kemungkinan kejadian risiko menggunakan
tingkatan sebagai berikut :

a. Tabel Kriteria Risiko (Klinis)


PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD
Level Frekuensi Kejadian aktual

1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun

2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun

3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun

4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun

5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan

Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI


1 Insignificant Tidak ada cedera, kerugian keuangan kecil
·Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
2 Minor
·kerugian keuangan sedang
·Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis
atau intelektual secara semipermanent / reversibel /
3 Moderate
tidak berhubungan dengan penyakit
·Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
·Cedera luas
·Kehilangan fungsi utama permanent (motorik,
4 Major sensorik, psikologis, intelektual), permanen /
irreversibel/ tidak berhubungan dengan penyakit
·Kerugian keuangan besar
·Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
5 Cathastropic penyakit.
·Kerugian keuangan sangat besar.

4
b. Tabel Kriteria Risiko ( Non Klinis)

Level PROBABILITAS RISIKO

Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi

5 Hampir Pasti Terjadi Pensentase > 90% dalam 1 periode

Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi

4 Kadang Terjadi

Pensentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode

Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi

3 Sering Terjadi
Pensentase > 30-50%

Peristiwa diharapkan tidak terjadi


2 Sering Terjadi
Pensentase > 10-30%

Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa


1 Hampir Pasti Terjadi
Pensentase 0-10%

DAMPAK RISIKO
level Dampak dari kejadian terhadap Tujuan, apabila Risiko terjadi

Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan


Terganggunya minggu
5 Sangat Tinggi
Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan
Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 Minggu
4 Tinggi
Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi.
Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan.
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan
Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
3 Sedang
Mengganggu administrasi program.
Kerugian keuangan cukup besar
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak signifikan
Cukup menggangu jalannya pelayanan
2 Rendah
Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program.
Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders
Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum
Agak mengganggu pelayanan
1 Sangat Rendah
Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders

5
c. Daftar Insiden Keselamatan Pasien (Klinis)

PROBA SKOR
AREA / INSIDEN JENIS INSIDEN PENGENDALIAN CONCAT.
TINDAKAN BILITY/ RISKO PERINGKA
LOKASI KESELAMA PENYEBAB (AKAR (HANYA DIISI TIPE / KONTROL DAMP (Gabungan
No YANG SUDAH FREQU INHERE T RISIKO
TAN MASALAH) KHUSUS INSIDEN YANG SUDAH AK (D) Angka D &
DILAKUKAN ENCY. N
PASIEN INSIDEN) ADA SAAT INI P)
(P) (PXD)

Rawat Pasien perbaikan Tidak tersedianya KTD Pasien Sudah ada 3 3 33 9 High
Jalan jatuh sarana dan handrill pegangan Jatuh asesment risiko
prasarana pasien untuk jatuh
berjalan yang
1
biasanya
terpasang pada
dinding

Rawat Ketepatan Peringatan Ada tindakan di KNC Prosedur Manajemen 2 1 21 2 Low


Jalan dokter pada dokter tempat lain Klinis waktu/ jadwal
praktek sehingga dokter dalam
2
sesuai jam menggangu melakukan
praktek pelayanan dirawat pelayanan
jalan
Rawat Mencegah Pengecekan Kurang telitinya KNC Prosedur 3 2 32 6 Moderate
Jalan kesalahan ulang petugas rumah Klinis
3 penempel sakit
an
barcode
Rawat Penyeteril Penyemprota Tidak adanya KTC Prosedur Pelaksanaan 3 3 33 9 High
Jalan an n desinfektan evaluasi Klinis Evaluasi
Ruangan di ruangan penyeterilan mengenai
ruangan secara Penyeterilan
4
berkala ruangan yg
dilakukan setiap
kali melakukan
tindakan

6
Rawat Inap Risiko Segera Terkena cairan KPC Alat Penggunaan APD 3 3 33 9 High
tertular melakukan infeksius Medis
infeksi tindakan
5
dengan 6
langkah cuci
tangan
Rawat Inap Kurangnya Menegur dan kurang Prosedur Saling 1 1 11 1 Low
kepatuhan memberi pengetahuan dan Klinis Mengingatkan
petugas peringatan rendah kesadaran sesama petugas
dalam kepada diri dan intropeksi
pembuang petugas yang diri betapa
6 an sampah kurang patuh pentingnya
dalam pengetahuan
pembuangan terkait
sampah kebersihan
lingkungan
sekitar
Rawat Inap Terjadi Tindakan Penyakit bawaan KPC Prosedur Siaga dengan 2 3 23 6 Moderate
serangan segera pasien,akibat Klinis pertolongan
penyakit terhadap terapi,stres dll awal dan bila
secara pasien perlu minta
tiba-tiba pertolongan tim
seperti Blue Code.
kejangkeja
ng,
7
pasien
SYOK,sera
ngan
jantung,pa
sien
sesak,hipo
glikemia
dll.
IGD Alergi Menanyakan -Tidak KNC Prosedur -Selalu 2 2 22 4 Low
Obat riwat menanyakan Klinis menanyakan
8 sebelumnya riwayat alergi riwayat alergi
terhadap pasien, - tidak tau pasien kepada
pasien dan adanya alergi oleh pasien yang

7
keluarga pasien bersangkutan/
keluarga pasien
- Apabila timbul
keraguan dapat
memberikan
obat dengan
resiko alergi
paling minimal
IGD Kesalahan Melakukan Petugas tidak KPC Dokument Mempelajari 2 2 22 4 Low
identifikasi pengecekan melakukan asi lebih detail,
pasien ulang dengan identifikasi teliti, dan akurat
teliti dengan benar dan mengenai
9 kurang teliti identifikasi
pasien dengan
cara memeriksa
pasien sesuai
yang dikeluhkan
IGD Alat dan Penyediaan Sabun / Handrub Administr Tersedianya 2 2 22 4 Low
sarana sabun/handsc Tidak tersedia di asi Klinis sabun di sudut
medis rub di dekat/ dekat / sekitar ruangan baik di
10 yang sekitar petugas dan dekat petugas
terkontam petugas pasien, maupun di
inasi. maupun sekitar pasien
pasien
Laboratori Tertusuk Segera Tanpa sengaja jari Alat Lebih Berhati- 3 1 31 3 Moderate
um benda mengobati tangan tertusuk Medis hati dalam
11 tajam luka akibat penggunaan alat
tertusuk medis
jarum KTC
Laboratori kejadian Mengecek Kelalaian petugas, KPC Laboratori Selalu 3 1 31 3 Moderate
um kesalahan ulang dalam tidak um mencocokan
indentifika pengidentifika mencocokkan identitas
si pasien sian pasien dengan kartu pasien dengan
12 tanpa kontrol kartu kontrol
disengaja
yang
dapat
terjadi

8
pada
petugas
atau
pasien
Laboratori Terjadinya Pemberian Kejadian infeksi KPC Infeksi Motivasi 3 1 31 3 Moderate
um kejadian Antibiotik nosokomial tanpa Nosokomi dan pembinaan
infeksi awal disengaja yang al untuk
nosokomia dapat terjadi pada mentaati SPO
l petugas atau melakukan 6
pasien. langkah cuci
tangan dengan
13
benar,
memasang
prosedur 6
langkah cuci
tangan pada
setiap wastafel
atau toilet
Gizi terpaparny Memberikan Kurangnya KTC Administr Mewajibkan 2 1 21 2 Low
a peraturan petugas dalam asi Klinis para petugas
mikroorga kepada setiap melakukan untuk selalu
nisme petugas untuk kebersihan tangan mencuci tangan
14 wajib dan menggunakan
selalu sabun
menjaga
kebersihan
tangan
Gizi Kesalahan Mengganti Identifikasi pasien KTC Gizi Ketelitian dalam 2 1 21 2 Low
pemberian makanan yang kurang tepat, mengidentifikasi
15
makanan sesuai kurang control pasien
pasien
Gizi Kurangnya Penggunaan Terpapar oleh KTC Prosedur Mewajibkan 2 1 21 2 Low
kepatuhan APD lengkap virus / bakteri Klinis para petugas
16 dalam yang ada di untuk
penggunaa sekitar lingkungan pengunaan APD
n APD RS lengkap
Farmasi Tidak Segera Kurang koordinasi KPC Administr Selalu koordinasi 2 3 23 6 Moderate
17
adanya menghubungi antara rawat inap asi Klinis dengan rawat

9
apoteker apoteker dengan farmasi inap, pengaturan
saat jadwal jaga para
pasien apoteker
rawat inap
pulang
diluar jam
kerja
(hari libur)
Farmasi Keterlamb Mencari Stok obat habis KTC Administr Mengontrol 2 2 32 4 Low
atan alternatif dalam proses asi Klinis semua
pemenuha pemberian pengadaan persediaan obat
18 n obat sesuai dengan
kebutuhan dengan jenis membuat
obat penyakit yang checklist
didertita
Farmasi Kurangnya Mencuci kurangnya KTC Administr Penerapan 1 1 11 1 Low
kepatuhan tangan kepatuhan staff asi Klinis Wajib Cuci
cuci dengan 6 tangan bagi
19 tangan langkah semua staf
sebelum dalam peracikan
peracikan obat
obat
OK Terjadiny Melakukan Asesmen medis KPC Prosedur Lakukan 3 2 32 6 Moderate
a assesmen kurang teliti. Klinis asesmen medis
kegawata dengan teliti dengan teliti.
n Lakukan
20 durante pemantauan
operasi/d durante
urante operasi/anestesi
anestesi.
sesuia
prosedur.
OK Inform Pengecekan Keteledoran KPC Administr Pengecekan di 3 2 32 6 Moderate
Consent ulang di rawat petugas asi Klinis Rawat Inap,di
tidak inap terhadap Pre Operasi.
21 prosedur .
ada/tidak Perbaiki,lengkapi
lengkap. dan buat
yang belum ada.
22 OK Persiapan Melengkapi Kesigapan KPC Prosedur Petugas 3 1 31 3 Moderate

10
operasi perlengkapan petugas Klinis memahami
tidak operasi yang menerapkan tupoksi yang
lengkap. kurang perintah dan dijalankan
Prosedur.
Rekam Ketidakpat Mencuci petugas sering KTC Prosedur Tersedianya 1 1 11 1 Low
Medis uhan tangan lupa Klinis hand sanitizer
petugas dengan sabun dan sabun cuci
23 dalam dan air tangan di
melakukan mengalir wastafel/ toilet
Hand
Hygiene
Rekam Kesalahan Penataan petugas kurang KTC Dokument Kontrol dan 2 2 22 4 Low
Medis pengambil ulang dalam teliti asi menata ulang
an Berkas pengkodean berkas serta
24 Rekam berkas pemberian kode
Medis berkas sesuai
dokumen yang
ada
Rekam Perangkat Penambahan kurangnya - - Memelihara dan 1 2 12 2 Low
Medis kerja yang perlengkapan fasilitas untuk merawat
25 tidak perangkat bekerja seperti perangkat yang
lengkap kerja meja, kursi, sudah dilengkapi
printer
Radiologi Kesalahan Kelengkapan Tidak lengkapnya KTC Administr Kontrol 3 1 31 3 Moderate
penginput dalam pengisian formulir asi Klinis kelengkapan
an ID pengisian permintaan pengisian
26 Pasien formulir rontgen dari formulir
permintaan poli/UGD,ruang permintaan
rontgen perawatan rontgen dari
IGD/rawat inap
Radiologi Kontak Segera Kurang telitinya KTD Prosedur Pembaharuan 3 3 33 9 High
dengan melakukan petugas dan tidak Klinis SOP dan
27 cairan sterilisasi menggunakan penerapan wajib
tubuh APD dalam
pasien penggunaan APD
Radiologi Tidak Mencatat/me Tidak ada KTC Administr Kontrol ulang 2 2 22 4 Low
28 dituliskan nulis diagnosa penulisan asi Klinis form radiologi
diagnosa pasien diagnosa di diagnosa pasien

11
pasien di formulir
lembar/for pemeriksaan
mulir radiologi
radiologi
IPAL Terdapat membersihka Kurang kepatuhan - - Penjadwalan 2 3 23 6 Moderate
debu pada n semua debu petugas dalam untuk
meja, yang melekat membersihkan kebersihan
kaca, properti RS ruangan dan
almari dan properti ruangan
29 langit-
langit,
tempat
sampah
non
infeksius
IPAL Kepatuhan Pemisahan tercampurnya - Insfrastru Meletakkan 2 4 24 8 Moderate
petugas sampah sampah infeksius ktur/Sara beberapa
dalam infeksius dan ke sampah non na tempat sampah
pemisahan non infeksius infeksius infeksius dan
30
sampah non infeksius di
infeksius setiap ruangan
dan non
infeksius
ICU Terjadinya Perawat Kurangnya KPC Prosedur Perawat 2 1 21 2 Low
ulkus ruangan Perhatian perawat Klinis Ruangan Rutin
decubitus melakukan terhadap kondisi Tiap Shift
31 mobilisasi pasien melakukan
terhadap mobilisasi
pasien (bed terhadap pasien
rest)
ICU Resiko Melakukan Kurangnya KPC Pasien Melakukan 3 2 32 6 Moderate
Pasien Rest Train Monitoring dan Jatuh Monitoring dan
jatuh Terhadap Evaluasi Terhadap Evaluasi
32
Pasien dengan Pasien Terhadap Pasien
Penurunan
Kesadaran
ICU Kesalahan Melakukan Tidak KPC Prosedur Melakukan 3 2 32 6 Moderate
33
pemberian Penerapan Menerapkan SOP Klinis Penerapan

12
obat Prinsip 5 Prinsip 5 Benar (
Benar ( Benar Benar Pasien,
Pasien, Benar Benar
Obat,Benar Obat,Benar
Dosis, Benar Dosis, Benar
Waktu, Benar Waktu, Benar
Cara Cara Pemberian)
Pemberian)
PERINATOL bayi Segera Kurangnya KNC Prosedur Segera 3 2 32 6 Moderate
OGI tertukar melakukan ketelitian petugas Klinis melakukan
34 penulisan yang ada di penulisan
identitas saat ruangan identitas saat
bayi dilahirkan bayi dilahirkan
PERINATOL penculikan Menyediakan Keteledoran KTD Prosedur Tidak 4 1 41 4 High
OGI bayi kunci khusus petugas yang Klinis Memperbolehka
35
ruangan sedang berdinas n pengunjung
selain Keluarga
PERINATOL salah Mengecek Kurangnya KTD Prosedur Petugas Lebih 2 1 21 2 Low
OGI gelang Identitas Bayi Ketelitian petugas Klinis Teliti
36
bayi yang sedang
berdinas
BKIA bayi lahir Segera Kurangnya KPC Prosedur Pemeriksaan 2 2 22 4 Low
sendiri melakukan pemeriksaan Klinis secara berkala
37
tanpa tindakan secara berkala terhadap pasien
penolong sesuai SOP terhadap pasien dan sesuai SOP
BKIA observasi Pemeriksaan Tidak sesuai SOP KNC Prosedur Pemeriksaan 2 2 22 4 Low
inpartu secara berkala dalam Klinis secara berkala
38 fase aktif terhadap mengobservasi terhadap pasien
tidak pasien pasien dan sesuai SOP
maksimal
BKIA Resiko Segera Kurangnya KPC Prosedur Segera 2 1 21 2 Low
bayi jatuh Melakukan pengalama n Klinis Melakukan
39 saat Pertolongan petugas dalam Pertolongan
persalinan pertama menolong pertama
persalinan
CSSD Kepatuhan menganjurkan Ketidak patuhan KNC Prosedur menganjurkan 2 2 22 4 Low
40
Pemakaian semua Petugas dalam Klinis semua petugas

13
APD dalam petugas untuk penggunann APD untuk memakai
proses memakai APD APD lengkap
Dekontami lengkap
nasi
CSSD Kerusakan pengecekan Kurangnya KPC Prosedur pengecekan alat 2 2 22 4 Low
41 alat alat secara maitenance Klinis secara berkala
berkala secara berkala
CSSD Terpapar menganjurkan Ketidak Telitian menganjurkan 2 2 22 4 Low
bahan semua Petugas dan Tidak semua petugas
42 kimia petugas untuk menggunakan untuk memakai
memakai APD APD Prosedur APD lengkap
lengkap KPC Klinis
PICU Terjadinya Perawat Kurangnya KPC Prosedur Perawat 2 1 21 2 Low
ulkus ruangan Perhatian perawat Klinis Ruangan Rutin
decubitus melakukan terhadap kondisi Tiap Shift
43 mobilisasi pasien melakukan
terhadap mobilisasi
pasien (bed terhadap pasien
rest)

PICU Resiko Melakukan Kurangnya KPC Pasien Melakukan 3 2 32 6 Low


Pasien Rest Train Monitoring dan Jatuh Monitoring dan
jatuh Terhadap Evaluasi Terhadap Evaluasi
44
Pasien dengan Pasien Terhadap Pasien
Penurunan
Kesadaran

PICU Kesalahan Melakukan Tidak KPC Prosedur Melakukan 3 2 32 6 Low


pemberian Penerapan Menerapkan SOP Klinis Penerapan
obat Prinsip 5 Prinsip 5 Benar (
45 Benar ( Benar Benar Pasien,
Pasien, Benar Benar
Obat,Benar Obat,Benar
Dosis, Benar Dosis, Benar
Waktu, Benar Waktu, Benar

14
Cara Cara Pemberian)
Pemberian)

DOKPOL Kesalahan Melakukan Ketidak Telitian KNC Prosedur Petugas lebih 1 1 11 1 Low
Pengetika Krosscek Petugas Klinis teliti dalam
46
n Hasil Tes ulang data Menginput data
Narkoba

15
d. Daftar Insiden Keselamatan Pasien (Non Klinis)

KEJADIAN
YANG TINDAKAN YANG PENYEBAB PENGENDALIAN / DAMPAK PROBABILI CONCAT. SKOR PERINGK LEVEL RISIKO
No AREA / LOKASI TERJADI SUDAH (AKAR KONTROL YANG (D) TY/ (Gabung RISKO AT
PADA DILAKUKAN MASALAH) SUDAH ADA FREQUENC an Angka INHEREN RISIKO
ORGANISASI SAAT INI Y. (P) D & P) (PXD)
/ INDIVIDU

KEPEGAWAIAN Tunjangan Ketepatan waktu Keterlambatan Permintaan 12 2 SANGAT LEVEL 1


fungsional dalam pengumpulan Pengumpulan RENDAH
tidak keluar pengumpulan DUPAK Data untuk yang
1 DUPAK sudah 1 2
mengumpulkan
DUPAK
KEPEGAWAIAN Complain Menerima 1. Perbedaan Pembagian beban 1 1 11 1 SANGAT LEVEL 1
Karyawan complain dari Karakter 2. kerja berdasarkan RENDAH
2 para pegawai Beban Kerja tupoksi yang
yang Tidak sesuai dan adil
merata
KEPEGAWAIAN CCTV yang Pelacakan/Penyeli Kurangnya Mengaktifkan 2 3 23 6 SEDANG LEVEL 3
tidak dikan terkait kepatuhan sistem monitoring
terpantau kejadian yang dalam kembali pada
3 terjadi melakukan CCTV
monitoring
CCTV

16
KEPEGAWAIAN Ketrlambata Menasehati staff Karyawan lain Menjadwalkan 1 1 11 1 SANGAT LEVEL 1
n yang terlambat masih waktu rapat lebih RENDAH
Menghadiri hadir melakukan awal sebelum
4 Rapat pekerjaan lain acara dimulai

KEUANGAN Kekeliruan Merekap ulang Terdapat Melakukan rekap 2 1 21 2 SANGAT LEVEL 1


pembuatan daftar biaya yg berkas data dengan cara RENDAH
kuitansi akan ditulis pada pembayaran mencatat semua
kuitansi pasien yang rekap
ternyata masih pembayaran
belum fix pasien agar tidak
5 terjadi kekeliruan
saat penulisan
kuitansi yg
diberikan pada
pasien

KEUANGAN Kesalahan Menulis / Ketidaktelitian Pengecekan 3 2 32 6 SEDANG LEVEL 3


Kode menginput ulang pembuat kembali kode
Rekening kode rekening dokumen rekening belanja
Belanja belanja memasukkan yang sesuai
kode rekening pedoman
6
belanja sesuai
APBD

17
KEUANGAN Kesalahan Merevisi Kurang telitinya Melihat kembali 3 2 32 6 SEDANG LEVEL 3
Input Jenis kesalahan input Bendahara jenis pemasukan
Pemasukan pada jenis Penerimaan saat akan diinput
pemasukan pembantu saat pada sistem
menginput
7

IPSRS Suhu dan Melakukan 1. AC ruangan Melakukan 2 2 22 4 RENDAH LEVEL 2


Kelembaban Pengecekan kurang baik; 2. Pengecekan
ruangan AC/Suhu Ruang Tidak AC/Suhu Ruang
8 tidak normal Secara Berkala di mematuhi SOP Secara Berkala di
dan tidak setiap ruangan penggunaan AC setiap ruangan
terkontrol

IPSRS Lampu Mengganti lampu 1. Tegangan Pengecekan pada 3 3 33 9 SEDANG LEVEL 3


penerangan penerangan yang listrik tidak tegangan listrik
mati baru stabil; 2. dan saluran listrik
Konsleting pada
9 sambungan
instalasi lampu
penerangan; 3.
Komponen
rusak;
IPSRS Atap Mengganti 1. Terjadinya Pengecekan 1 1 11 1 SANGAT LEVEL 1
(palfon) atap/Plafon yang hujan deras; 2. atap/plafon RENDAH
10 pecah / Rusak Bangunan gedung secara
Bocor gedung tidak rutin
standart;

18
LOKET / Keterlambat Pembinaan agar RM belum Kesigapan dan 2 3 23 6 SEDANG LEVEL 3
PENDAFTARAN an RM RM dikembalikan kecepatan dalam
pasien tiba dilengkapi tepat tepat proses
di ruang waktu, agar waktu, proses melengkapi rm
penerimaan pengisian RM melengkapi RM dengan tepat
dilakukan belum waktu
11 secara aktual, dilakukan tepat
agar tim entry waktu
RM bekerja sesuai
target

LOKET / Antrian Kecepatan Efektifitas Manajemen 3 3 33 9 SEDANG LEVEL 3


PENDAFTARAN Panjang Petugas dalam Petugas dalam Waktu, dan
Pengunjung/ Menginput Menginput Efisiensi
Ruang identitas Data Pekerjaan
12 Tunggu pengunjung
Penuh (pendaftaran)

19
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Laporan hasil identifikasi dan analisis resiko kegiatan Rumah Sakit Bhayangkara
Bondowoso Tahun 2022 tersebut memuat hasil kegiatan yang berjalan, hasil identifikasi resiko
kegiatan, dampak resiko, analisis resiko, serta status resiko yang ditimbulkan dari kegiatan yang
dilaksanakan. Laporan yang disusun dan dilaksanakan tersebut berpedoman dan bertujuan untuk
mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara Bondowoso.

3.2 Saran

Untuk sarannya, bagi pimpinan rumah sakit untuk segera memfeedback hasil kegiatan
evaluasi agar ada perbaikan dalam proses perjalanan kegiatan.

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 11 Juli 2022
Mengetahui;
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BONDOWOSO KOMITE PMKP

dr. HERI BUDIONO, Sp. U drg. TRIA RETMA E.A


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 74060752 TKK

20

Anda mungkin juga menyukai