AREA V
PENGUATAN PENGAWASAN
5.2.d
SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak
terkait
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
Agenda Rapat :
1. Pembinaan
2. Sosialisasi Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM)
3. Sosialisasi Tim Zona Integritas
4. Sosialisasi Rencana Kerja Zona Integritas
5. Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi
6. Sosialisasi Penanganan Benturan Kepentingan
7. Sosialisasi Pengaduan dan Whistleblowing System
8. Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Hasil Rapat :
Penyampaian Ketua :
1. Kita harus introspeksi atas keberhasilan yang tertunda dalam meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) pada pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Tahun 2020 meskipun belum
ada pemberitahuan dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Mahkamah
Agung RI;
2. Tahun 2021 kita harus lebih semangat dalam memperbaiki pelayanan kepada masyarakat;
3. Pelayanan terbatas karena covid-19 harus sering dievaluasi atas pelaksanaannya karena akan
mempengaruhi standar layanan, SOP dan hasil survey kepuasan masyarakat;
4. Kita patut bersyukur karena telah menandatangani MoU dengan Pemerintah Walikota Tangerang
untuk pelaksanaan istbat nikah terpadu untuk tahun 2021-2023;
5. Istbat nikah terpadu periode I yang telah dilaksanakan pada tanggal 29 Januari 2021 secara virtual
berjalan dengan lancar;
6. Hal tersebut merupakan salah satu wujud komitmen kita dalam meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat;
7. Istbat nikah terpadu periode II yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 26 Februari 2021 mudah-
mudahan akan berjalan dengan lancar juga;
8. Pembangunan Zona Integritas di Mahkamah Agung RI sudah dimulai dari sekarang dengan adanya
surat dari Sekretaris Mahkamah Agung RI tanggal 2 Februari 2021 tentang Langkah-langkah Strategis
Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Tahun 2021;
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
9. Badan Peradilan Agama telah diawali pada 8 Januari 2021 dengan adanya pembinaan awal tahun dan
penandatanganan Pakta Integritas;
10. Kita pun telah melaksanakan Pembangunan Zona Integritas sejak Januari 2021 dengan kegiatan
Deklarasi Komitmen Bersama Zona Integritas, Deklarasi Maklumat Pelayanan dan Penandatanganan
Pakta Integritas Tahun 2021 tanggal 11 Januari 2021;
11. Tim Pembangunan Zona Integritas akan segera dibuat SK, namun akan saya sampaikan Tim Zona
Integritas berdasarkan hasil rapat bersama karena adanya mutasi Hakim;
12. Tim Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) menuju Wilayah Birokrasi
Bersih Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2021, antara lain :
1. Pembina : Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
2. Ketua Tim : Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I.
3. Koordinator Teknikal Zona Integritas : Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H.
4. Koordinator Operasional Zona Integritas : Mohamad Syarif, S.E.
5. Area Manajemen Perubahan
- Koordinator : Hj. Musidah, S.Ag., M.H.I.
- Anggota :
1) Drs. M. Rizal, S.H., M.H.
2) Dra. Hj. Evi Triawianti
3) Hana Nuraeni
4) Hikmah Nurmala, S.H., M.H.
5) Dyah Widoretno, S.H.
6. Area Penataan Tata Laksana
- Koordinator : Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H.
- Anggota :
1) Susmakadaranipa, S.Ag., M.H.
2) Jajang Kostalani, S.Ag.
3) Muhlis, S.H., M.H.
4) Hj. Mustainah, S.Pd.I., S.Sy., M.H.
5) Amin Hidayat Sanie
6) Karisma Inugrah, A.Md
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
13. Rencana Kerja Zona Integritas telah dibuat dan akan dibagikan ke masing-masing area;
14. Setiap area harus melaksanakan dan mendokumentasikan seluruh kegiatan;
15. Pada Rencana Kerja yang telah disusun telah dibuat kegiatan Zona Integritas yang akan dilaksanakan
pada tahun 2021;
16. Apabila terdapat kegiatan atau inovasi tambahan yang tidak tertera pada rencana kerja maka harus
dimasukkan pada laporan masing-masing area;
17. Pada area manajemen perubahan langkah aksi/kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu :
1) Menyusun mekanisme pembentukan/ pemilihan tim kerja
2) Melaksanakan rapat pembentukan/ pemilihan tim kerja
3) Penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pembangunan Zona Integritas
4) Sosialisasi Pembangunan Zona Integritas
5) Penyusunan laporan Kegiatan Zona Integritas
6) Laporan Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas
7) Laporan Tindak Lanjut Monitoring dan Evaluasi Zona Integritas
8) Perubahan pola pikir dan budaya kerja
9) Pemilihan Role Model dan Agen Perubahan
18. Area Penataan Tata Laksana langkah aksi/kegiatan yang harus dilaksanakan yaitu :
1) Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP)
2) Evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
3) Peningkatan implementasi e-office dan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja, pengelolaan
operasionalisasi manajemen SDM dan pelayanan publik baik aplikasi yang di bagian teknis
keperkaraan maupun administrasi kesekretariatan
4) Pemutakhiran informasi publik
5) Monitoring dan evaluasi keterbukaan informasi publik
19. Area Penataan Sistem Manajemen SDM langkah aksi/kegiatan yang harus dilaksanakan antara lain:
1) Penyusunan peta jabatan
2) Penyusunan analisis beban kerja dan analisis beban jabatan
3) Monitoring dan evaluasi penempatan pegawai dalam memenuhi kebutuhan jabatan organisasi
terhadap perbaikan kinerja unit kerja
4) Pola mutasi internal melalui Baperjakat
5) Monitoring dan evaluasi mutasi terhadap perbaikan kinerja
6) Penyusunan Training Need Analysis
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
22. Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik langkah aksi/kegiatan yang harus dilaksanakan antara
lain:
1) Penyusunan standar pelayanan
2) Deklarasi Maklumat Pelayanan
3) Penyusunan Standar Operasional Prosedur pelaksanaan standar pelayanan
4) Reviu Standar Operasional Prosedur pelaksanaan standar pelayanan dan kebijakan standar
pelayanan
5) Sosialisasi/DDTK/Briefing pelayanan prima
6) Kemudahan layanan informasi
7) Mekanisme dan pemberian punishment (sanksi)/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian
kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar
8) Sarana Layanan Terintegrasi
9) Inovasi layanan
10)Pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Persepsi Anti Korupsi
11)Tindak lanjut hasil Survei Kepuasan Masyarakat dan Survei Persepsi Anti Korupsi
23. Sosialisasi Pengendalian Gratifikasi :
- Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas, yakni uang, barang, arabt (discount), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-
cuma dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik;
- Gratifikasi dalam kedinasan adalah hadiah/fasilitas resmi dari penyelenggaraan kegiatan yang
diberikan kepada Aparatur Pengadilan Agama Tangerang dalam suatu kegiatan tertentu sebagai
penghargaan atau keikutsertaan atau kontribusinya dalam kegiatan tersebut;
- Penerima Gratifikasi adalah Aparat di Pengadilan Agama Tangerang, yang menerima
uang/barang/jasa sehubungan dengan implementasi penerimaan dan pemberian dalam konteks
gratifikasi;
- Formulir Pelaporan Gratifikasi adalah lembar isian yang ditetapkan oleh KPK dalam bentuk
elektronik atau non elektronik untuk melaporkan penerimaan gratifikasi;
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Laporan Gratifikasi adalah dokumen yang berisi informasi lengkap penerimaan gratifikasi yang
dituangkan dalam Formulir Pelaporan Gratifikasi oleh Pelapor dan melampirkan dokumen terkait;
- Unit Pengendali Gratifikasi yang selanjutnya disebut UPG adalah unit yang dibentuk atau ditunjuk
oleh Pimpinan untuk melakukan fungsi pengendalian gratifikasi;
- Tim/Unit Pengendali Gratifikasi Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2021 yang sudah ditetapkan,
antara lain :
1) Penanggungjawab : Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
2) Ketua : Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I.
3) Sekretaris : Dra. Hj. Aprin Astuti, M.Si.
4) Anggota :
- Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H.
- Mohamad Syarif, S.E.
- Susmakadaranipa,S.Ag., M.H.
- Kumalasari, S.H., M.H.
- Irvan Yunan, S.H.
- Fetty Fatihatun Najihah
- Hana Nuraeni
- Nurwinda Findiani
- Ustwah Ika Safitri
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Aparatur Pengadilan Agama Tangerang wajib melaporkan segala bentuk penerimaan gratifikasi;
- Setiap gratifikasi kepada Aparatur Pengadilan Agama Tangerang dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajibannya atau
tugasnya dengan ketentuan sebagai berikut :
- Yang nilainya Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi
tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi;
- Yang nilaninya kurang dari Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa
grtaifikasi tersebut suap dilakukan oleh Penuntut Umum.
- Pidana bagi Aparatur Pengadilan Agama Tangerang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah
pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
- Ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tinda Pidana Korupsi.
- Penyampaian laporan sebagaiamana dumaksud pada ayat (4) wajib dilakukan oleh penerima
gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut
diterima kepada KPK atau melalui Unit Pengendali Gratifikasi Pengadilan Agama Tangerang
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja yang kemudian diteruskan ke KPK.
- Untuk menghindari ancaman pidana, Aparat Pengadilan Agama Tangerang wajib melaporkan
kepada KPK paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut
diterima atau melalui Unit Pengendali Gratifikasi Pengadilan Agama Tangerang paling lambat 7
(tujuh) hari kerja yang kemudian diteruskan ke KPK.
- Dalam hal gratifikasi berbentuk barang, KPK dapat meminta penerima gratifikasi untuk
menyerahkan uang sebagai kompensasi atas barang yang diterimanya sebesar nilai yang tercantum
dalam Keputusan Pimpinan KPK tentang Penetapan Status Gratifikasi.
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) dan
penentuan status grtaifikasi diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 dan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi RI Nomor 2 Tahun
2014 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi sebagaimana telah diubah
dengan Nomor 6 Tahun 2015.
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
18) Banyak satker kekurangan dalam mengumpulkan responden sebesar 100 atau minimal 30
responden.
5. Dari arahan Mahkamah Agung maupun Ditjen Badilag, masih banyak PR yang harus kita kejar namun
jangan patah semangat
6. Selanjutnya akan saya sampaikan terkait benturan kepentingan :
- Benturan Kepentingan adalah situasi dimana Pejabat atau Pegawai Pengadilan Agama Tangerang
memiliki atau patut diduga memiliki kepentingan pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang
dalam kedudukan atau jabatannya sehingga dapat mempengaruhi kualitas keputusan serta hasil
kinerja.
- Bentuk Benturan Kepentingan diantaranya :
- Situasi yang menyebabkan Pejabat dan Pegawai menerima gratifikasi atau
pemberian/penerimaan hadiah atas suatu keputusan;
- Situasi yang menyebabkan Pejabat dan Pegawai menggunakan asset jabatan untuk kepentingan
pribadi/golongan;
- Situasi yang menyebabkan Pejabat dan Pegawai menggunakan informasi rahasia jabatan untuk
kepentingan pribadi/golongan;
- Situasi yang menyebabkan Pejabat atau Pegawai memberikan akses khusus kepada pihak
tertentu tanpa mengikuti prosedur yang telah ditetapkan;
- Situasi yang menyebabkan Pejabat atau Pegawai dalam proses pengawasan tidak mengikuti
prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi;
- Situasi yang menyebabkan Pejabat atau Pegawai menyalahgunakan jabatan;
- Situasi yang memungkinkan Pejabat atau Pegawai menggunakan diskresi yang
menyalahgunakan wewenang;
- Situasi dimana terdapat hubungan afiliasi/kekeluargaan antara Pejabat atau Pegawai dengan
pihak lainnya yang memiliki kepentingan atas keputusan/tindakan.
- Jenis Benturan Kepentingan, antara lain :
- Kebijakan dari Pejabat atau Pegawai yang berpihak akibat pengaruh, hubungan dekat,
ketergantungan dan/atau pemberian gratifikasi;
- Pemberian Izin dari Pejabat atau Pegawai yang diskriminatif;
- Pemilihan rekanan kerja oleh Pejabat atau Pegawai berdasarkan keputusan yang tidak
professional;
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Konfirmasi adalah tindakan meminta informasi kepada Pelapor untuk memperjelas suatu
laporan/Pengaduan.
- Klarifikasi adalah tindakan meminta tanggapan atau penjelasan mengenai hal yang diadukan
kepada Terlapor dan/atau pihak terkait.
- Rekomendasi adalah usul atau saran dari tim pemeriksa kepada pejabat yang berwenang mengenai
keputusan yang harus diambil berdasarkan hasil pemeriksaan.
- Tindak lanjut adalah kegiatan lanjutan yang wajib dilakukan oleh pimpinan atau pejabat pada unit
kerja yang berwenang atas rekomendasi atau saran aparat pengawasan berdasarkan Pengaduan
atau temuan hasil pemeriksaan.
- Rehabilitasi adalah pemulihan kehormatan dan nama baik Terlapor bilamana berdasarkan hasil
pemeriksaan dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran.
- Pejabat pembina kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya.
- Pelapor dan/atau whistleblower adalah Pegawai ASN, Hakim, dan/atau masyarakat lainnya yang
mengungkapkan dugaan pelanggaran, ketidakjujuran atau pelanggaran terhadap Kode Etik dan
pedoman perilaku Hakim, Kode Etik dan pedoman perilaku Panitera dan Jurusita, Kode Etik dan
pedoman perilaku pegawai Aparatur Sipil Negara, pelanggaran hukum acara, pelanggaran
terhadap disiplin Pegawai Negeri Sipil atau peraturan disiplin militer, maladministrasi dan
pelayanan publik serta pelanggaran Pengelolaan Keuangan dan Barang Milik Negara pada
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya.
- Terlapor adalah Hakim atau pegawai Aparatur Sipil Negara di Mahkamah Agung atau badan
peradilan yang berada dibawahnya yang oleh Pelapor di dalam Pengaduannya secara tegas
ditunjuk sebagai pihak yang diadukan karena diduga melakukan pelanggaran, atau dalam hal di
dalam Pengaduan tidak ditunjuk secara spesifik pihak yang diadukan, maka Terlapor adalah
Hakim atau pegawai Aparatur Sipil Negara di Mahkamah Agung atau badan peradilan yang
berada dibawahnya yang karena kedudukan, tugas dan fungsinya harus dipandang sebagai pihak
yang bertanggung jawab terhadap suatu pelanggaran yang diadukan.
- Saksi adalah pihak yang diajukan oleh Pelapor atau Terlapor atau yang menurut tim pemeriksa
dianggap perlu untuk didengar keterangannya karena dipandang mengetahui atau memiliki
informasi tentang terjadinya suatu pelanggaran.
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS MA-RI)
adalah aplikasi pengelolaan Pengaduan yang disediakan oleh Badan Pengawasan Mahkamah
Agung Republik Indonesia.
- Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP) adalah merupakan informasi data kepegawaian
berbasis elektronik di lingkungan Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
dibawahnya.
- Tujuan penanganan Pengaduan adalah untuk merespon Pengaduan baik yang berasal dari
masyarakat, instansi lain di luar pengadilan, maupun dari internal pengadilan, agar citra dan
wibawa lembaga peradilan tetap terjaga dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan
meningkat.
- Pengaduan dapat disampaikan melalui aplikasi SIWAS MA-RI pada situs Mahkamah Agung,
layanan pesan singkat/SMS, surat elektronik (e-mail), facsimile, telepon, meja Pengaduan, surat
dan/atau kotak Pengaduan.
- Seluruh pengaduan yang diterima oleh Mahkamah Agung, Pengadilan Tingkat Banding dan
Pengadilan Tingkat Pertama, harus dimasukkan ke dalam aplikasi sistem informasi Badan
Pengawasan baik oleh Pelapor secara mandiri maupun secara elektronik atau oleh petugas meja
Pengaduan pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya.
- Tingkat Pertama dapat melaksanakan klarifikasi apabila mendapatkan delegasi dari Badan
Pengawasan Mahkamah Agung RI;
- Dalam hal Badan Pengawasan mendelegasikan penanganan Pengaduan kepada Pengadilan Tingkat
Pertama, surat perintah kepada Pengadilan Tingkat Pertama ditembuskan kepada Pengadilan
Tingkat Banding setempat.
- Pengadilan Tingkat Pertama berwenang menangani administrasi Pengaduan baik yang ditujukan
langsung kepada Pengadilan Tingkat Pertama maupun atas dasar delegasi yang berkaitan dengan
hakim dan/atau pegawai Aparatur Sipil Negara.
- Dalam hal suatu Pengaduan ditujukan kepada Pimpinan Mahkamah Agung atau Pimpinan
Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tingkat Pertama hanya berwenang untuk menerima dan
mencatat Pengaduan tersebut. Pengadilan Tingkat Pertama wajib meneruskan Pengaduan tersebut
kepada Mahkamah Agung atau Pengadilan Tingkat Banding paling lambat dalam jangka waktu 7
(tujuh) hari sejak Pengaduan diterima.
- Satuan kerja pada Mahkamah Agung selain Badan Pengawasan yang menerima Pengaduan, wajib
meneruskan Pengaduan tersebut kepada Badan Pengawasan dalam jangka waktu paling lambat 7
(tujuh) hari sejak Pengaduan diterima.
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 25/09/2017 30/10/2018 30/10/2018
- Penilaian atau identifikasi risiko telah kita susun sehingga setiap bagian harus melaksanakannya
- Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah kita bentuk juga yaitu :
1) Penanggung jawab : Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H.
2) Ketua : Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I.
3) Sekretaris : Hj. Musidah, S.Ag., M.H.
4) Anggota :
- Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H.
- Mohamad Syarif, S.E.
- Susmakadaranipa, S.Ag., M.H.
- Irvan Yunan, S.H.
- Kumalasari, S.H., M.H.
- Nurwinda Findiani
- Hana Nuraeni
- Fetty Fatihatun Najihah
Tanggapan Pimpinan :
1) Study banding akan kita jadwalkan setelah pelaksanaan istbat nikah terpadu tahap II
2) Pelayanan terbatas akan kami evaluasi bersama dengan Tim Kepaniteraan
3) Pak Wakil Ketua saya tunjuk untuk melaksanakan briefing dan pengawasan atas pelayanan PTSP
PENGADILAN AGAMA TANGERANG
NOTULEN RAPAT
Kode Dokumen Tgl. Pembuatan Tgl. Revisi Tgl. Efektif
FM/AM/04/02 30/10/2018 -- 30/10/2018
PEMBAHASAN :
1. Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) - Setiap area harus melaksanakan kegiatan Setiap bulan Koordinator Dalam Proses
menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sesuai rencana kerja Area
pada Pengadilan Agama Tangerang - Masing-masing area melaksanakan
monitoring dan evaluasi
- Membuat laporan capain kerja setiap bulan
2. Knowledge sharing kepada unit kerja yang telah meraih Permohonan sturdy banding Maret Wakil Ketua Dalam Proses
predikat WBBM
3. Peningkatan pelayanan Evaluasi pelayanan terbatas karena covid-19 Maret Panitera Dalam Proses
4. Peningkatan kompetensi petugas PTSP Briefing petugas PTSP Maret Wakil Ketua Dalam Proses
5. Pemutakhiran eviden Zona Integritas Upload pada pmpzi.mahkamahagung.go.id Maret Koordinator Dalam Proses
Area
Tangerang, 24-02-2021
Dibuat Oleh, Diketahui Oleh,