P1337420515030 Kinanthi Suhartini
P1337420515030 Kinanthi Suhartini
KTI
Oleh :
Kinanthi Suhartini
NIM. P1337420515030
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
LAPORAN KASUS
KTI
Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada
Program Studi D III Keperawatan Magelang
Oleh :
Kinanthi Suhartini
NIM. P1337420515030
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P1337420515030
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini adalah benar-
tulisan atau pikiran oranglain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang, dan judul
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan laporan pengelolaan kasus adalah hasil jiplakan,
maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
Kinanthi Suhartini
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
tentang Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus tipe 2 pada Ny. S dan Ny. T
berkat adanya dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
Semarang.
3. Hermani Triredjeki, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku Ketua Program Studi D III
Tulis Ilmiah
7. Orang tua saya Bapak Suryana dan Ibu Roliyah yang selalu memberikan
1 angkatan 2015.
10. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL....................................................................................... x
1. Pengertian .................................................................................... 6
3. Patofisiologi ................................................................................. 7
4. Pathway ....................................................................................... 9
vii
B. Ketidakpatuhan terhadap Diet pada Diabetes Melitus ........................ 12
1. Pengertian .................................................................................... 12
1. Pengkajian ................................................................................... 28
3. Perencanaan ................................................................................. 34
C. Fokus Studi........................................................................................ 37
I. Etika Penelitian.................................................................................. 40
A. Hasil .................................................................................................. 42
viii
B. Pembahasan ....................................................................................... 62
A. Simpulan ........................................................................................... 79
B. Saran .................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 4 : Leaflet
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
diabetes tertinggi di dunia setelah China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia
dan Meksiko dengan jumlah sebesar 10 juta penderita (Depkes RI, 2016).
Kasus yang banyak dijumpai saat ini adalah diabetes melitus tipe 2 dimana
makanan tidak sehat dan terdapatnya faktor genetik yang memicu terjadinya
rekam medis RSUD Tidar Kota Magelang tahun 2016, diabetes melitus tipe 2
dengan jumlah sebanyak 484 kasus. Pada tahun 2017 dari bulan Januari –
sebanyak 731 kasus dan paling banyak diderita oleh perempuan dengan
1
2
darah. Akan tetapi dalam mengikuti jadwal diet kadangkala penderita sulit
dukungan keluarga, dan dukungan tenaga kesehatan (Fauzia Sari & Artini,
2013). Selain itu kejenuhan dalam mengikuti program pengobatan dan lama
penderita patuh terhadap dietnya dan memiliki kontrol glikemik yang baik
banyak penderita diabetes yang harus dirawat kembali karena kadar gula darah
yang tidak stabil sehingga muncul berbagai komplikasi yang salah satunya
disebabkan karena tidak patuh terhadap diet. Hasil penelitian ini juga
& Aulawi (2008), bahwa sebanyak 8 responden yang diwawancara lebih dari
jangka panjang atau kronik berupa arteri koroner, retinopati diabetik, nefropati
yang tidak patuh terhadap dietnya, maka perlu adanya keterlibatan dari pihak
pasien itu sendiri, keluarga, dan tenaga kesehatan khususnya perawat karena
sebagai pemberi layanan kesehatan yang paling lama kontak dengan pasien
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi Penulis
d. Bagi masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Subekti, 2009).
dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat
dalam waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah
biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau
6
7
diproduksi.
selama kehamilan.
3. Patofisiologi
melitus tipe 1 terjadi karena destruksi sel beta pankreas secara absolut.
asing, dan yang terakhir faktor lingkungan karena virus atau toksin
beta.
8
diabetes melitus tipe 1 karena terjadi destruksi sel beta secara absolut
penatalaksanaan diabetes.
9
4. Pathway
DM Tipe DM tipe
1 2
Faktor genetik, Faktor usia, obesitas,
respon autoimun, riwayat keluarga, kurang
faktor lingkungan aktivitas, diet tinggi lemak
Suntikan
die Latihan Terapi
insulin
t jasmani farmakologis
Komplikasi Komplikasi
akut kronis makrovaskule
hipoglikemi r
hiperglikemi mikrovaskule
a a r
neuropat
Ketidakstabilan glukosa darah i
Kondisi fisiologis
terganggu
Keputusasaan
5. Manifestasi Klinis
berikut :
a. Keluhan Utama
1) Poliuria
mg/dl), maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar
2) Polidipsi
3) Poliphagi
b. Keluhan lain
2) Perubahan Penglihatan
4) Kelainan Kulit
Kelainan kulit ini berupa kulit kering dan lesi luka yang
infeksi berulang.
12
1. Pengertian
(PPNI, 2016).
merupakan hal yang penting agar tidak mengakibatkan hasil yang secara
c. Jadwal, yaitu waktu makan yang tetap bagi penderita diabetes diabetes
b. Tampak tanda atau gejala penyakit yang masih ada atau meningkat
13
a. Faktor Individu
1) Pengaruh Budaya
2) Defisit pengetahuan
diperoleh dari pendidikan non formal ataupun dari media massa dan
elektronik.
5) Orang terdekat
merawat pasien.
6) Nilai spiritual
perawatan.
c. Faktor Jaringan
Rochmah, 2015)
4. Ketidakpatuhan Diet
manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur. Penderita diabetes
normal.
kronis
b. Syarat diet :
diantaranya
jadwalnya)
a) Tepat jumlahnya
total asupan energi, natrium < 2300 mg, dan serat sebesar ±25
g/hari.
18
b) Tepat Jenisnya
c) Tepat Jadwal
pada pagi, siang, dan malam yaitu pada pukul 7.00-8.00, 12.00-
kebutuhan individu.
a) Vitamin
b) Protein
Nurrahmani, 2014).
c) Lemak
d) Mineral
(1) Chromium
2014).
(2) Magnesium
merangsang
2012).
21
dilakukan oleh satu kelompok penyuluh yang terdiri atas dokter, ahli gizi,
penderita rawat inap maupun rawat jalan dalam lingkungan rumah sakit,
terjadinya kecemasan.
sederhana.
stimulasi.
22
pasien.
mengapa diet itu penting bagi penderita diabetes melitus, dan lain
sebagainya.
harus dapat menjelaskan bagaimana prinsip diet, apa saja yang harus
diterapkan.
terhadap sesuatu objek. Apabila penderita sudah sampai tahap ini jika
ini penderita dapat menilai seperti baik, buruk, jelek dan sebagainya
a. Komplikasi akut
1) Hipoglikemia
Tanda-tanda hipoglikemia :
rasa berdebar-debar.
25
a) Stadium permulaan
darah sewaktu.
pemberian cairan dextrose 10% per infus 6 jam per kolf yang
normal.
2) Hiperglikemia
a) Ketoasidosis diabetik
b. Komplikasi Kronis
1) Komplikasi Makrovaskuler
2) Komplikasi Mikrovaskuler
2013)
3) Komplikasi Neuropati
terhadap diet
1. Pengkajian
a. Status Kesehatan
1) Keluhan Utama
a) Kondisi Hiperglikemi
b) Kondisi Hipoglikemi
bagi klien
meliputi :
mengikuti anjuran?
c) Pola Eliminasi
sebagainya.
dijalankan.
2. Masalah Keperawatan
a. Ketidakpatuhan
muncul adalah tampak tanda dan Gejala penyakit yang masih ada atau
(PPNI, 2016).
3. Perencanaan
a. Ketidakpatuhan
yang disarankan
tentang perawatan
secara berkelanjutan.
36
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam kasus yang dipilih yaitu
asuhan keperawatan pada klien dengan diabetes melitus tipe 2 dengan fokus
B. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan dua klien sebagai klien, dimana klien
1. Klien rawat inap di RSUD Tidar Kota Magelang pada Januari 2018
C. Fokus Studi
Fokus studi pada penelitian ini adalah ketidakpatuhan terhadap diet pada
37
38
D. Definisi Operasional
Ketidakpatuhan pada studi kasus ini adalah perilaku individu yang tidak
dalam 3 J prinsip diet yaitu tepat jumlahnya, tepat jenisnya, dan tepat
yaitu mengikuti anjuran diet sesuai jumlah kalori yang dibutuhkan, serta
tampak tanda dan gejala masalah kesehatan yang masih ada atau bahkan
penelitian ini adalah klien yang pernah dirawat inap dan telah didiagnosa oleh
diet dengan mengkaji pengetahuan yang dimiliki klien terhadap nutrisi, sikap
F. Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
meminta masukan kepada ahli dan dosen terkait. Kemudian alat tulis, alat
G. Pengumpulan Data
sebagai berikut:
1. Wawancara
Tidar Kota Magelang, terutama dalam hal pengetahuan yang dimiliki klien
kepatuhan.
2. Observasi langsung
Melakukan pemeriksaan fisik klien yang meliputi rasio tinggi badan dan
hasil gula darah, kadar HbA1c, dan lain sebagainya untuk mengetahui
melitus tipe 2 dengan fokus studi ketidakpatuhan terhadap diet ini dilakukan
I. Etika Penelitian
Magelang.
2. Meminta izin secara tertulis kepada Direktur RSUD Tidar Kota Magelang
maupun keluarga.
dituliskan dengan inisial dan alamat klien tidak akan ditulis secara lengkap
serta apabila melakukan tidakan yang berisiko bagi klien akan menggunakan
A. Hasil
Studi kasus dilakukan di ruang Gladiol dan ruang Edelweis RSUD Tidar
Kota Magelang pada tanggal 11-15 Januari 2018. Studi kasus ini melibatkan
2 klien sebagai subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah
1. Pengkajian
a. Status Klien
NO KLIEN I KLIEN II
1. Nama Ny. S Ny. T
2. Tanggal Masuk RS 11 Januari 2018 11 Januari 2018
3. Tanggal Pengkajian 11 Januari 2018 11 Januari 2018
4. Usia 57 tahun 54 tahun
5. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah Tangga
6. Pendidikan SMP SMA
42
43
b. Status Kesehatan
c. Pengkajian Fokus
Pada pengkajian fokus penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan klien dan keluarga. Data yang diperoleh dari hasil wawancara
2. Pola Nutrisi Penerapan diet klien selama Penerapan diet Ny. T selama
dan ini tidak patuh, klien makan ini tidak patuh, klien makan
Metabolik dengan porsi sesukanya, dengan porsi sesukanya,
dengan jenis sesukanya, dan dengan jenis sesukanya, dan
makan sewaktu-waktu karena makan sewaktu-waktu. Klien
klien merasa bosan, jenuh mengatakan ia hanya
dan lapar terus menerus. mengerti bahwa penderita
Klien mengatakan sering diabetes tidak dibolehkan
merasa mual. Klien makan-makanan manis,
mengatakan sebenarnya tidak makan nasi putih, tidak boleh
mengerti betul tentang makan daging, dan makanan
pantangan makanan bagi bersantan. Klien sering
penderita diabetes melitus merasa mual dan muntah
walaupun sudah pernah serta mengatakan makanan
dijelaskan dahulu waktu dari rumah sakit kebanyakan
45
d. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 4.4 Pemeriksaan Penunjang
Klien I Klien II
Hasil pemeriksaan laboratorium darah Hasil pemeriksaan laboratorium darah
lengkap pada tanggal 11 Januari 2018 lengkap pada tanggal 11 Januari 2018
pukul 05.15 WIB, menunjukkan hasil pukul 10.10 WIB, menunjukkan hasil
gula darah sewaktu 431 mg/dL, gula darah sewaktu 497 mg/dL,
HbA1c 7,2%, Trigliserida 204 mg/dL, HbA1c 8,1%, Trigliserida 260 mg/dL,
Kolesterol 201 mg/dL. Kreatinin 1,15 mg/dL
47
2. Analisis Data
DO :
- Tampak perilaku tidak
menjalankan anjuran yaitu tidak
menghabiskan makan siang
pukul 12.00 WIB dengan alasan
hambar dan riwayat diet
diabetes tidak patuh dengan
alasan jenuh dan sering lupa,
- Tampak masalah kesehatan
yang menetap dibuktikan
dengan terdapat ulkus
diabetikum pedis sinistra
dengan diameter ±3 cm, sudah
hampir mengering, tidak ada
purulent, berwarna hitam, tidak
ada nyeri tekan, tidak berbau,
dan klien mengeluh sering
merasa mual, Tekanan Darah
130 / 70 mmHg, Nadi 84
x/menit, Suhu 36,4 ̊C,
Pernafasan 22 x/menit
- Hasil laboratorium kadar
HbA1c 8,1 % (kendali diabetes
berat), kreatinin 1,15 U/L,
Trigliserida 260 mg/dL, kadar
GDS (11.30 WIB) 335 mg/dL
3. Diagnosis Keperawatan
Tabel 4.6 Diagnosis Keperawatan pada Klien I dan Klien II
NO. Klien I Klien II
1. Ketidakpatuhan berhubungan Ketidakpatuhan berhubungan
dengan Kurang Pengetahuan dengan Kurang Motivasi
tentang Pengobatan
4. Intervensi Keperawatan
ingin dicapai, kriteria hasil yang ingin didapat dan tindakan yang akan
5. Implementasi Keperawatan
2. Mengkaji DS : DS :
pengetahuan klien Klien mengatakan tidak Klien mengatakan
mengenai prinsip mengerti betul hanya mengerti bahwa
diet 3J pantangan bagi tidak diperbolehkan
penderita diabetes makan makanan manis,
melitus walau sudah makan nasi putih,
pernah dijelaskan makan daging dan
dahulu waktu pertama makanan bersantan
kali masuk rumah sakit DO :
DO : Pengetahuan klien
Pengetahuan klien tentang prinsip diet 3J
tentang prinsip diet 3J masih rendah
masih rendah
3. Mengkaji pola DS : DS :
makan dan Klien mengatakan Klien mengatakan
mengobservasi makan tadi pagi tidak makan siang tidak
perilaku makan klien habis habis karena hambar
DO : DO :
Makan pagi habis 1/4 Makan siang tidak
porsi, pukul 07.45 WIB habis. Makanan
klien makan roti selai selingan pukul 15.00
sobek 1 potong dan WIB tidak dihabiskan,
keripik tempe 3 buah. Pukul 16.00 klien
Selingan pukul 10.00 makan crackers keju 3
WIB klien buah, dan makan sore
menghabiskannya habis 1/4 porsi.
4. Mendiskusikan - DS :
program pengobatan Klien mengatakan tidak
secara terbuka dan menyukai makanan
perhatikan keinginan rumah sakit karena
klien. rasanya tidak enak, dan
selalu ingin didampingi
oleh anaknya
51
DO :
Sumber semangat klien
adalah anaknya
5. Memberikan DS : DS :
pendidikan Klien mengatakan mau Klien mengatakan mau
kesehatan secara diberikan pendidikan diberikan pendidikan
bertahap kesehatan kesehatan
DO : DO :
Setelah diberikan Setelah diberikan
pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
klien mampu klien mampu
menjelaskan tujuan diet menjelaskan tujuan dan
akan tetapi belum dapat prinsip diet 3J akan
menjelaskan prinsip tetapi belum mengerti
diet 3J tentang jumlah ukuran
yang dianjurkan
6. Libatkan keluarga DS : DS :
ketika memberikan Keluarga mengatakan Adik klien menolak
pendidikan mau diberikan diberikan pendidikan
kesehatan pendidikan kesehatan kesehatan karena akan
DO : pergi
Keluarga kooperatif DO :
Keluarga tidak
kooperatif
7. Kolaborasi dengan DS : - DS : -
nurse educator DO : DO :
tentang teknik Penyampaian materi Penyampaian materi
penyampaian materi menggunakan media menggunakan media
dan teknik leaflet, lembar balik, leaflet, lembar balik
peningkatan dan buku saku dan buku saku
motivasi untuk
mendukung perilaku
patuh secara
berkelanjutan
2. Mengkaji DS : DS :
pengetahuan klien Klien mengatakan Klien mengatakan kalo
mengenai prinsip tujuan diet agar gula makan harus dijadwal,
diet 3J darah normal, BB jumlah dan jenisnya
seimbang, dan gak ada harus diatur
komplikasi DO :
DO : Pengetahuan klien
Pengetahuan klien masih sama
tentang diet belum
meningkat
3. Mengkaji pola DS : DS :
makan dan Klien mengatakan Klien mengatakan
mengobservasi makan pagi habis 1/2 makan siang dan
perilaku makan klien porsi makan pagi habis 3/4
DO : porsi, snack pukul
- Makan pagi habis 1/2 10.00 WIB tidak habis
porsi, selingan pukul DO :
10.00 WIB habis, Makan pagi dan siang
makan siang habis 3/4 habis 3/4 porsi. Pukul
porsi. 09.00 WIB klien
- Pukul 09.00 WIB klien makan roti selai dan
makan buah keripik singkong
kelengkeng 3 biji dengan alasan lapar
sekali
4. Memberikan DS : DS :
pendidikan Klien mengatakan mau Klien mengatakan mau
kesehatan ulang diberikan pendidikan diberikan pendidikan
dengan kesehatan lagi kesehatan lagi
berkolaborasi DO : DO :
bersama ahli gizi Setelah diberikan Setelah diberikan
pada klien II dan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
53
5. Melibatkan keluarga DS : DS :
ketika memberikan Keluarga mengatakan Adik klien mengatakan
pendidikan mau diberikan mau diberikan
kesehatan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan
kembali DO :
DO : Keluarga kooperatif
Keluarga kooperatif
6. Kolaborasi dengan DS : - DS : -
nurse educator DO : DO :
tentang teknik Peningkatan motivasi Peningkatan motivasi
penyampaian materi dengan afirmasi positif dengan afirmasi positif
dan teknik
peningkatan
motivasi untuk
mendukung perilaku
patuh secara
berkelanjutan
2. Mengkaji DS : DS :
pengetahuan klien Klien mengatakan Klien mengatakan
mengenai prinsip makan harus sesuai kalau makan harus
diet 3J jadwal, jenis, dan sesuai jam yang
jumlah dianjurkan, jenis dan
DO : jumlah menu bisa
Pengetahuan klien dilihat di buku saku
meningkat dan leaflet
DO :
Pengetahuan klien akan
prinsip diet meningkat.
Klien mampu
menjelaskan prinsip
diet 3J dengan benar.
3. Mengkaji pola DS : DS :
makan dan Klien mengatakan Klien mengatakan
mengobservasi makan pagi dan siang makan pagi habis
perilaku makan klien habis 1/2 porsi, snack setengah porsi
pukul 10.00 WIB habis DO :
DO : Makan pagi habis 1/2
Klien tidak makan porsi, makan siang
diluar menu yang habis 1 porsi, selingan
disarankan, hanya saja pukul 10.00 habis
kebutuhan alorinya
masih kurang
5. Memberikan DS : -
pendidikan Klien dan keluarga
kesehatan mengatakan mau
berkolaborasi diberikan pendidikan
dengan ahli gizi ( kesehatan kembali
hanya dilakukan DO :
pada Ny. S) Setelah diberikan
pendidikan kesehatan
kembali, klien dan
keluarga mampu
menjelaskan kembali
materi mengenai
ukuran-ukuran
makanan
6. Libatkan keluarga DS : -
ketika memberikan Keluarga mengatakan
55
7. Kolaborasi dengan DS : DS :
nurse educator Klien mengatakan agar Klien mengatakan akan
dalam pemberian semakin sehat maka mematuhi dietnya agar
afirmasi positif harus patuh terhadap cepat sembuh dan
dietnya dapat naik haji tahun
DO : besok
Klien tampak lebih DO :
bersemangat setelah Motivasi klien
pemberian afirmasi meningkat
positif
2. Menevaluasi pola DS : DS :
makan dan Klien mengatakan Klien mengatakan
mengobservasi makan pagi habis 1 makan pagi dan makan
perilaku makan klien porsi siang habis 3/4 porsi
DO : DO :
Makan pagi habis 1 Selingan pukul 10.00
porsi, selingan habis, habis, selingan pukul
dan makan siang habis 15.00 tidak dimakan
3/4 porsi. dengan alasan tidak
suka dan diganti
dengan buah pepaya
dan susu diabetes
setelah berkonsultasi
dengan ahli gizi.
56
3. Memberi intruksi DS : DS :
kepada keluarga Keluarga mengatakan Keluarga mengatakan
untuk selalu akan selalu memberikan akan selalu
mendampingi dan semangat menyemangati klien
mendukung klien DO : dan mengingatkan
Keluarga kooperatif klien
DO :
Keluarga kooperatif
4. Berkonsultasi DS : DS :
dengan nurse Klien mengatakan ingin Klien mengatakan
educator tentang segera pulang ingin cepat pulang
pemberian motivasi DO : DO :
Semangat klien Klien lebih
semakin meningkat bersemangat setelah
diberikan motivasi
2. Mengevaluasi pola DS : DS :
makan dan Keluarga mengatakan Keluarga mengatakan
mengobservasi makan pagi dan siang makan pagi dan siang
perilaku makan klien dihabiskan klien, habis 1 porsi, selingan
selingan pukul 10.00 juga habis.
WIB juga habis DO :
DO : Makan pagi dan siang
Makan pagi, siang, sore habis 1 porsi, makan
klien habis 1 porsi, sore habis 3/4 porsi,
selingan juga selingan dihabiskan
dihabiskan.
3. Menginstruksikan DS : DS :
keluarga untuk Keluarga mengatakan Keluarga mengatakan
selalu mendampingi akan selalu akan selalu
dan memberikan mendampingi dan mendampingi klien
dukungan pada klien mengingatkan klien DO :
DO : Keluarga kooperatif
Keluarga kooperatif
57
4. Berkonsultasi DS : DS :
dengan nurse Klien dan keluarga Klien dan keluarga
educator tentang mengatakan mau mengatakan akan
teknik peningkatan diberikan poster dan menempelkan poster
motivasi untuk akan menempelkannya, dirumah, dan tidak apa-
mendukung perilaku serta tidak masalah jika apa bila akan disms
patuh secara akan di sms DO :
berkelanjutan DO : Keluarga kooperatif
(memberikan poster Keluarga kooperatif
untuk ditempelkan
dirumah dan SMS
reminder)
6. Evaluasi Keperawatan
Hari S: S:
kedua 12 Klien mengatakan kalo makan Klien mengatakan sudah mengerti
januari harus sesuai jadwal, jenis dan tentang ukuran makanan sesuai
2018 jumlahnya bisa dilihat di buku anjuran
saku O:
O: - Klien makan diluar menu yang
- Setelah diberikan pendidikan dianjurkan pada pagi hari klien
kesehatan kembali makan roti selai, dan pukul
pengetahuan klien meningkat 16.00 WIB klien sempat makan
akan tetapi perlu ditekankan keripik singkong dengan alasan
kembali mengenai aturan lapar.
jumlah makan sesuai anjuran. - Setelah diberikan pendidikan
- GDP : 284 mg/dL, GDPP : kesehatan ulang yang mengenai
270 mg/dL, GDS : 298 ukuran makannya klien
mg/dL menjadi lebih paham dan dapat
- Klien sempat makan buah menjelaskan prinsip diet 3J.
kelengkeng 3 biji - Kadar GDP : 3017 mg/dL,
- Makan pagi habis 1/2 porsi, GDPP : 291 mg/dL, GDS : 300
makan siang habis 3/4 porsi, mg/dL
makanan selingan habis - Klien dan keluarga tampak
- Keluarga kooperatif, selalu antusias mendengarkan
memberikan dukungan penjelasan
kepada klien. A : Masalah Ketidakpatuhan
- Kebutuhan kalori klien belum teratasi
belum terpenuhi P:
A : masalah ketidakpatuhan Lanjutkan intervensi : observasi
belum teratasi kadar gula darah, evaluasi pola
P: makan dan perilaku makan,
Lanjutkan intervensi : instruksikan kepada keluarga
observasi kadar gula darah, untuk selalu mendampingi dan
kaji pola makan dan perilaku mengingatkan klien, edukasi
makan, kaji ulang pengetahuan ulang tentang diet jika diperlukan,
prinsip diet 3J, dukung klien konsultasikan dengan nurse
agar tetap patuh terhadap educator tentang teknik
dietnya, edukasi ulang tentang peningkatan motivasi
jumlah makanan dengan
berkolaborasi bersama ahli
59
gizi, konsultasikan
dengannurse educator teknik
peningkatan motivasi.
Hari S: S:
ketiga 13 Klien mengatakan lebih paham Klien mengatakan kalau makan
januari setelah diberikan penjelasan harus dijam yaitu 3 kali makanan
2018 kembali mengenai ukuran pokok dan 3 kali selingan, jenis
jumlah makannya. dan jumlahnya bisa dilihat di
O: buku saku.
- Pengetahuan klien O:
meningkat, klien dapat - Pemahaman klien mengenai
menjelaskan kembali prinsip diet 3J semakin
mengenai prinsip diet 3J. meningkat
- Motivasi klien meningkat, - Motivasi klien semakin
dan keluarga senantiasa bertambah setelah pemberian
mendampingi dan memberi afirmasi positif.
semangat klien. - Klien tidak makan apapun selain
- Klien tidak makan makanan makanan rumah sakit.
diluar menu yang disarankan, - Makan pagi habis 1/2 porsi,
makan pagi dan siang habis makan siang habis 1 porsi, dan
1/2 porsi, makan sore habis selingan dihabiskan
3/4 porsi, snack pukul - Kadar GDP : 273 mg/dL, GDS :
10.00WIB, pukul 15.00 WIB, 287 mg/dL, GDPP : 271 mg/dL
dan pukul 20.00 habis. A : Masalah ketidakpatuhan
- Kadar GDP : 239 mg/dL, belum teratasi
GDS : 247 mg/dL, GDPP : P:
241 mg/dL Lanjutkan intervensi : observasi
A : Masalah Ketidakpatuhan kadar gula darah, evaluasi pola
belum teratasi dan perilaku makan, dukung klien
P: untuk selalu patuh terhadap
Lanjutkan intervensi : dietnya, edukasi ulang mengenai
observasi kadar gula darah, diet jika diperlukan, intruksikan
evaluasi pola dan perilaku keluarga untuk selalu
makan, dukung klien untuk mendampingi dan memberikan
selalu patuh terhadap dietnya, semangat, konsultasikan dengan
edukasi ulang mengenai diet nurse educator tentang teknik
jika diperlukan, intruksikan peningkatan motivasi.
keluarga untuk selalu
mendampingi dan memberikan
semangat, konsultasikan
dengan nurse educator tentang
teknik peningkatan motivasi.
60
Hari S: S:
Keempat, Klien mengatakan makan pagi Klien mengatakan makan pagi
14 dan siang habis 3/4 porsi, dan habis 1 porsi dan kadar gula tadi
Januari kadar gula darah tadi pagi 215 pagi 201 mg/dL.
2018 mg/dL O:
O: - Klien mulai menunjukkan
- Klien mulai menunjukkan perilaku patuh ditandai dengan
perilaku patuh ditandai tidak makan diluar menu yang
dengan makan pagi dan siang disarankan. Makan pagi habis 1
habis 3/4 porsi, makan sore porsi, makan siang habis 3/4
habis 1 porsi, selingan pukul porsi, selingan pukul 10.00
10.00 WIB habis, selingan habis.
pukul 15.00 tidak habis - Keluarga senantiasa
diganti dengan buah pepaya mendampingi klien dan
dan susu diabetes setelah memberikan dukungan
berkonsultasi dengan ahli - Semangat klien meningkat
gizi. - Kadar GDP : 201 mg/dL, GDS :
- Keluarga selalu 219 mg/dL, GDPP : 203 mg/dL.
mendampingi klien dan klien A : Masalah ketidakpatuhan
lebih bersemangat belum teratasi
- Kadar GDP : 215 mg/dL, P:
GDS : 220 mg/dL, GDPP : Lanjutkan intervensi : Observasi
203 mg/dL. kadar gula darah, evaluasi pola
A : Masalah ketidakpatuhan makan dan perilaku makan,
teratasi sebagian dukung klien agar selalu patuh
P: terhadap dietnya, instruksikan
Lanjutkan intervensi : keluarga untuk selalu
Observasi kadar gula darah, mendampingi klien dan memberi
evaluasi pola makan dan semangat, konsultasikan dengan
perilaku makan, dukung klien nurse educator tentang teknik
agar selalu patuh terhadap peningkatan motivasi untuk
dietnya, instruksikan keluarga mendukung perilaku patuh yang
untuk selalu mendampingi berkelanjutan.
klien dan memberi semangat,
konsultasikan dengan nurse
educator tentang teknik
peningkatan motivasi untuk
mendukung perilaku patuh
yang berkelanjutan.
Hari S: S:
Kelima, Klien mengatakan Klien mengatakan makan pagi
15 menghabiskan makanan dari dan siang habis 1 porsi
Januari rumah sakit O:
2018 O: - Klien menunjukkan perilaku
- Klien menunjukkan perilaku patuh ditandai dengan tidak
61
B. Pembahasan
Pada sub bab ini penulis hendak membahas mengenai proses pemberian
asuhan keperawatan pada Ny. S dan Ny. T dengan diagnosa medis Diabetes
RSUD Tidar Kota Magelang. Disini penulis akan menguraikan hal-hal yang
1. Pengkajian
yang tepat guna kepada klien. Dalam proses pengumpulan data penulis
dan observasi.
sebagai alat bantu dalam arah pengkajian. Hasil pengkajian yang diperoleh
melitus tipe 2 pada wanita lebih tinggi daripada pria. Hal ini dikarenakan
pusing, dan badan terasa lemas. Sedangkan pada Ny. T diperoleh keluhan
kesemutan, kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa kebas
mudah goyah dan lepas, kemampuan seksual menurun bahkan pada pria
dibawa ke rumah sakit klien minum sereal dan buah pisang. Sementara
Ny. T sebelum dibawa ke rumah sakit ia makan nasi dan opor ayam yang
berakibat pada naiknya kadar gula darah pada keduanya. Hal ini
dibuktikan dengan hasil GDS Ny. S yaitu 431 mg/dL , dan Ny. T 497
mg/dL. Dari data yang didapatkan kedua klien tidak menerapkan salah satu
diet. Hal itu sesuai dengan pernyataan Soegondo (2009), bahwa apabila
maupun hipoglikemia.
S dan Ny. T pernah dirawat dirumah sakit > 3 kali dan dengan hasil kadar
karena ia tinggal sendiri ia tidak rutin minum obat dan makan sesukanya.
rawat ulang karena dipengaruhi oleh tingkat self care penderita diabetes
terapi diet, olahraga dan obat-obatan yang harus dilakukan selaras agar
maka kadar gula darahnya akan stabil sehingga ia dapat makan sesukanya.
Sedangkan pada Ny. T selain karena alasan tidak ada yang mengingatkan,
Ny. T juga mengatakan jenuh. Hal ini menunjukkan ada beberapa faktor
Penerapan diet kedua klien selama ini tidak patuh. Ny. S merasa
bosan, jenuh dan lapar terus menerus dan mengatakan sebenarnya tidak
makanan pada saat pertama kali dirawat, dan sekarang hanya mengerti
nasi putih, tidak boleh makan daging, dan makanan bersantan. Hal itu
dalam hal perencanaan makan atau diet. Hasil penelitian Bertalina dan
diabetes melitus belum memahami prinsip diet diabetes yaitu 3J. Penderita
pengkajian kedua klien diketahui saat ini sudah tidak bekerja dan banyak
neural. Reaksi pertama respon stress yaitu sekresi sistem saraf simpatis
sumber energi untuk perfusi (Damayanti, 2015). Hal ini sejalan dengan
akurat untuk menentukan tingginya kadar gula darah selama 2-3 bulan
69
2015). Pada Ny. S kadar HbA1c 7,2 % hal ini menunjukkan kendali
diabetes sedang dengan rata-rata gula darah 3 bulan terakhir adalah 170
pada Ny. T kadar HbA1c adalah 8,1 %, hal ini menunjukkan kendali
diabetes berat dengan rata-rata gula darah 3 bulan terakhir adalah 205
2. Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan. Pada tahap ini, analisa dimulai dari data yang telah
(PPNI, 2016).
program dan anjuran, tampak tanda atau gejala penyakit yang masih ada
baik, yaitu tidak patuh terhadap diet yang disarankan dimana hal itu
Terdapat 3 penyakit utama pada mata yang disebabkan oleh diabetes yaitu
sariawan yang tak kunjung sembuh dan sering merasakan mual. Gangguan
71
yang tidak baik, serta gangguan saraf otonom yang mengenai saluran
pencernaan. Gangguan ini dimulai dari rongga mulut yang mudah terkena
nafsu makan, sampai dapat terjadinya masalah pada gigi. Rasa sebah,
mual, muntah dan juga diare juga dapat terjadi karena terjadi gangguan
pembuluh darah di kaki dapat terjadi lebih dini dan prosesnya cepat pada
saluran cerna pada kedua klien. Berdasarkan data tersebut karena kedua
tentang pengobatan.
72
3. Rencana Keperawatan
merumuskan tujuan, dan kriteria hasil (Potter dan Perry, 2010). Sebelum
harus disesuaikan dengan kondisi klien dan fasilitas yang ada, sehingga
Rasional, Time(SMART)
kalori yang dibutuhkan, angka gula darah meliputi gula darah puasa 70-
150 mg/dL, gula darah post prandial <150, gula darah sewaktu 70-200
mg/dL.
kaji pola makan klien saat ini dan sebelumnya termasuk makanan yang
penyampaian materi.
4. Tindakan Keperawatan
dengan tindakan yang dilakukan kepada klien sesuai dengan tindakan yang
waktu.
diet.
Implementasi yang dilakukan kepada Ny. S dan Ny. T adalah sama dengan
Januari 2018 yaitu GDS 331 mg/dL, GDPP 315 mg/dL sampai pada
hari kelima tanggal 15 Januari 2018 kadar gula darah klien terus
mengalami penurunan dengan hasil GDP 189 mg/dL, GDS 182 mg/dL,
Penurunan kadar gula darah juga terjadi pada Ny. T, dimana pada
tanggal 11 januari 2018 hasil GDS 16.30 adalah 325 mg/dL, GDPP
pukul 20.00 WIB adalah 300 mg/dL. Hingga pada hari kelima tanggal
hasil GDS (pukul 15.55) : 188 mg/dL, GDPP (pukul 20.00) : 197
memantau kadar gula darah klien secara rutin, maka dapat mengetahui
tentang diet. Dari data yang didapat pada kedua klien menunjukkan
kembali prinsip diet 3J. Hal itu juga ditemukan pada Ny. T dimana ia
c. Mengkaji pola makan klien saat ini dan mengobservasi perilaku makan
klien.
Ny.S Hingga pada hari kelima tanggal 15 Januari 2018 klien masih
dihabiskan oleh klien. Sedangkan pada Ny. T hingga pada hari kelima
dapat mengendalikan kadar gula darah (Idris, Jafar & Indriasari, 2014)
media pembelajaran yaitu video pada hari kedua lebih efektif, klien
perilaku patuh yaitu tidak mengganti menu makanan diluar menu yang
disarankan.
5. Evaluasi Keperawatan
2008). Pada evaluasi penulis sudah sesuai teori yang ada yaitu SOAP
dengan tidak makan diluar menu yang disarankan, akan tetapi klien belum
pokok dari rumah sakit dan kadar gula darah sewaktu klien pada hari
78
kelima <200 mg/dL, Gula darah puasa diatas >150 mg/dL, dan gula darah
post prandial >150 mg/dL. Dari data yang didapat menunjukkan bahwa
intervensi.
makanan pokok dari rumah sakit, tidak makan diluar menu yang
gula darah sewaktu klien pada hari kelima <200 mg/dL, Gula darah puasa
diatas >150 mg/dL, dan gula darah post prandial >150 mg/dL. Dari data
kadar gula darah, evaluasi pola makan dan perilaku makan terus menerus,
menerus, buat kontrak tertulis dengan pasien dan evaluasi perilaku patuh
(Wilkinson, 2016).
BAB V
A. Simpulan
Pada proses pengkajian hal-hal yang perlu dikaji meliputi identitas klien,
pentingnya diet bagi penderita diabetes melitus. Selain itu faktor yang
mendukung klien agar patuh terhadap diet juga perlu dikaji lebih lanjut. Hasil
seperti pemeriksaaan kadar HbA1c dimana hasil itu dapat menjadi indikator
jangka panjang kontrol gula darah klien dari efek diet, terapi obat ataupun
didapat saat pengkajian. Data tersebut meliputi data subyektif dan data
79
80
bahkan meningkat.
mengenai prinsip diet 3J, mengkaji pola makan klien saat ini dan
diet 3J, hal ini juga didukung oleh tingkat pendidikan sehingga penulis dapat
untuk mendukung perilaku patuh, kedua klien tampak lebih bersemangat dan
yang dilakukan untuk mendukung perilaku patuh dan seberapa besar tingkat
menerus.
B. Saran
1. Praktisi Keperawatan
khususnya dalam hal diet hanya pada klien namun juga melibatkan
Rumah Sakit.
82
Arisman, D. (2011). Buku Ajar Ilmu Gizi Obesitas, Diabetes Melitus &
Dalimartha, S., & Adrian, F. (2012). Makanan dan Herbal untuk penderita
www.searo.who.int/indonesia/topics/8-whd2016-diabetes-facts-and-
numbers-indonesian.pdf
Fauzia, Y., Sari, E., & Artini, B. (2013). Gambaran Faktor-Faktor yang
Febry, A. B. (2008). Sajian Sehat dan Lezat untuk Penderita Diabetes. Jakarta:
DeMedia Pustaka.
Farmasi, 3, No 2.
Idris, A. M., Jafar, N., & Indriasari, R. (2014). Pola Makan dengan Kadar Gula
Ilmah, F., & Rochmah, T. N. (2015). Kepatuhan Pasien Rawat Inap Diet Diabetes
Junianty, S., Nursiswati, & Ernaliyawati, E. (2011). Hubungan tingkat self care
Padjajaran
Krisnatuti, D., Yenrina, R., & Rasjmida, D. (2014). Diet Sehat Untuk Penderita
Kurniadi, H., & Nurrahmani, U. (2014). Stop : Gejala Penyakit Jantung Koroner,
Medika.
Moorhead, S., Johnson, M., & dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification
Elsevier.
2014.
Pratiwi, P., Amatirta, G., & Yamin, M. (2014). Pengaruh Stress terhadap kadar
Medika.
Surakarta.
Ridwan, A., & Putro, H. P. (2012). Hubungan pengetahuan tentang diet Diabetes
No 1.
Kencana.
16.
Utomo, M. R. S., Wungouw, H., & Marunduh, S. (2015). Kadar HbA1c pada
W.Sudoyo, A., Setiyohadi, B., Alwi, I., K, M. S., & Setiati, S. (2010). Buku Ajar
5
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan Diet DM
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Dalimartha, S., & Adrian, F. (2012). Makanan dan Herbal untuk penderita
Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Swadaya.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Mellitus & Penatalaksanaan Keperawatan
(Pertama ed.). Yogyakarta: Nuha Medika.
Irianto, K. (2014). Memahami berbagai macam penyakit (Penyebab, Gejala,
Penularan, Pengobatan, dan Pencegahan). Bandung: Alfabeta.
Krisnatuti, D., Yenrina, R., & Rasjmida, D. (2014). Diet Sehat Untuk Penderita
Diabetes Mellitus. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kurniadi, H., & Nurrahmani, U. (2014). Stop : Gejala Penyakit Jantung Koroner,
Kolesterol Tinggi, Diabetes Melitus, Hipertensi. Yogyakarta: Istana
Medika.
Padila. (2012). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah dilengkapi dengan
Asuhan Keperawatan pada sistem Cardio, Perkemihan, Integumen,
Persyarafan, Gastrointestinal, Muskuloskeletal, Reproduksi, Respirasi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Perkeni. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2 di Indonesia 2015. Jakarta: PB. Perkeni.
Pudiastuti, R. D. (2013). Penyakit-Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Lampiran 5 : Poster Kontrol Gula Darah
14
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Lampiran 5 : Poster Kontrol Gula Darah
Lampiran 6 : Poster Komplikasi Diabetes
Lampiran 7 : Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Kinanthi Suhartini
2. NIM : P1337420515030
3. Tanggal Lahir : 15 Maret 1997
4. Tempat Lahir : Wonosobo
5. Jenis Kelamin : Perempuan
6. Alamat Rumah
a. Dusun : Jatiwera
b. Kelurahan : Kaliwiro
c. Kecamatan : Kaliwiro
d. Kabupaten : Wonosobo
e. Propinsi : Jawa Tengah
7. Telpon
a. Rumah :-
b. Email : skinanthi33@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan SD di SD 1 Kaliwiro, lulus tahun 2009
2. Pendidikan SMP di SMP 3 Kaliwiro, lulus tahun 2012
3. Pendidikan SMA di SMA Negeri 2 Wonosobo, lulus tahun 2015
Magelang, 18 Maret 2018
Kinanthi Suhartini
P1337420515030