Anda di halaman 1dari 17

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian


5.1.1. Gambaran umum penelitian
Penelitian dilaksanakan pada awal bulan Agustus sampai dengan awal bulan Oktober
2022 yang mana bertempat di PT Jorong Barutama Greston, Kecamatan Jorong Kabupaten
Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Pada penelitian kali ini akan dilakukan analisis umum
untuk mengetahui parameter kualitas batubara pada lokasi penelitian seperti pada stockrom
dan crushing plant. Adapun parameter yang akan dianalisis yaitu Total Moisture (TM), Ash dan
Calorific Value (CV), serta Total Sulfur (TS), dalam basis data As Received (Ar) dan Air Dry
Basis (Adb).
Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini, akan diuraikan mengenai perbedaan
parameter kualitas batubara pada stock ROM dan crushing plant. Adapun parameter yang
dianalisis pada penelitian tugas akhir ini yaitu, Total moisture (TM), Ash, Total Sulphur (TS) dan
Calorific value (CV). Setelah parameter kualitas batubara pada stock ROM didapatkan
kemudian dibandingkan dengan hasil dari parameter kualitas batubara pada crushing plant.
Kemudian mencari tahu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas
batubara antara stock ROM dan crushing plant.
5.1.2. Pengambilan sampel batubara
Preparasi batubara dimulai dengan pengambilan sampel batubara yang terdapat pada
stock ROM dan crushing plant. Pada stock ROM proses pengambilan sampel ini dilakukan
apabila crushing plant mengalami maintenance atau terjadi kerusakan ataupun terjadi hujan
lebih dari satu jam maka batubara dari pit akan disimpan ke stock ROM, saat itulah
pengambilan sampel untuk dianalisa diambil. Pengambilan sampel di stock ROM dilakukan
dengan cara manual sampling dapat dilihat pada gambar 5.1 dan berlokasi pada stock 1A.
Dimana pada stock 1A ini merupakan batubara dari pit UEW dengan kualitas yang cukup baik
yang meliputi batubara dari seam U3 UEW, U32 UEW dan U5 UEW yang dijadikan satu
tumpukan batubara saja dikarenakan kualitas dari seam tersebut masih tergolong dalam
kualitas baik. Kemudian untuk stock 1D terdapat batubara dengan kualitas yang kurang baik
dari seam U6 UEW.
Kemudian pada crushing plant pengambilan sampel berlokasi pada Belt Conveyor 2
yang mana proses pengambilannya menggunakan manual sampling dapat dilihat pada gambar
5.2. Batubara pada crushing plant ini termasuk finish coal yang mana pada proses nya telah
mengalami dua kali penyiraman menggunakan air untuk mengurangi kandungan ash nya, serta
satu kali penyiraman menggunakan chemical untuk mengurangi panas batubara agar tidak
mudah terbakar.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.1.
Pengambilan Sampel di Stock ROM

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.2.
Pengambilan Sampel di Crushing Plant
5.1.3. Preparasi Sample Batubara
Sampel batubara yang telah diambil dikirim ke laboratorium untuk dilakukan preparasi
sebelum dilakukan general analysis. Sampel batubara direduksi dengan menggunakan jaw
crusher dengan ukuran ±5mm. Kemudian sampel dibagi menggunakan manual divider menjadi
8 bagian agar sampel menjadi homogen dan dapat dianggap mewakili seluruh sampel yang
terdapat dalam satu kantong conto. Setelah itu sampel dikering udarakan kemudian dibagi lagi
menggunakan manual divider menjadi 4 bagian, lalu sampel dihaluskan menggunakan disk mill
atau lebih dikenal dengan vibrating cup mill menjadi ukuran 0.25 mm dan dikirim ke
laboratorium untuk dilakukan general analysis seperti Residual Moisture (RM), Inherent
Moisture (IM), Ash, Total Sulphur (TS) dan Calorific value (CV).
Kemudian sisa sampel yang tidak dihaluskan disimpan di ruang penyimpanan, begitu
juga dengan sisa sampel yang tidak dianalisa juga disimpan. Hal ini bertujuan apabila suatu
saat terjadi komplain dari pihak buyer (pembeli) terhadap kualitas batubara yang dikirim oleh
pihak perusahaan yang tidak sesuai dengan permintaan pembeli kemudian diminta untuk
dilakukan analisa ulang terhadap sampel batubara tersebut, dimana sampel yang digunakan
dalam analisa merupakan sample yang representatif atau dapat mewakili secara keseluruhan
dari sampel yang akan dilakukan pengujian parameter kualitas batubara.
5.2. Alat dan bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada pengujian sampel di laboratorium dalam penelitian
tugas akhir kali ini adalah sebagai berikut:
a. Oven Nobertherm, merupakan alat yang digunakan untuk analisa ash pada sampel yang
akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.3.
Oven Nobertherm
b. Oven Carbolite, merupakan alat yang digunakan untuk analisa residual moisture dan
inherent moisture pada sampel yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.4.
Oven Carbolite
c. Jaw Crusher, merupakan alat yang digunakan untuk mereduksi sampel dengan ukuran 4,75
mm.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.5.
Jaw Crusher
d. Alluminium Tray, merupakan alat yang digunakan untuk sebagai wadah menyimpan sampel
batubara yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.6.
Alluminium Tray
e. Manual Divider, merupakan alat yang digunakan untuk membagi sampel menjadi homogen
dan dapat dianggap mewakili seluruh sampel yang terdapat dalam satu kantong conto

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.7.
Manual Divider
f. Neraca, merupakan alat yang digunakan untuk menimbang sampel batubara yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.8.
Neraca
e. Drying Sheet, merupakan alat yang digunakan untuk mengeringkan sampel yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.9.
Drying Sheet
f. Leco Ac600, merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa data calorific value dari
sampel yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.10.
Leco Ac600
f. Leco S832, merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa data total sulfur dari sampel
yang akan diuji.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.11.
Leco Ac600

g. Dish Mill, merupakan alat yang digunakan untuk menghaluskan sampel menjadu ukuran 0.25
mm.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.12.
Dish Mill

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada pengujian sampel di laboratorium dalam penelitian
tugas akhir kali ini adalah batubara.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.13.
Batubara
5.3. Pengolahan Data
5.4. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Batubara
Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas pada batubara adalah sebagai
berikut:
1. Proses Penambangan
Saat proses penambangan sering terdapat kontaminasi didalam lapisan batubara yang
diproduksi, dan kontaminansi yang sering terjadi pada saat penambangan adalah lapisan
overburden yang ikut terambil, posisi bench yang tidak stabil dan berpotensi longsor sehingga
lapisan overburden tercampur dengan lapisan batubara hal ini juga akan menjadi pengotor yang
susah untuk dipisahkan dan menyebabkan menurunnya kualitas batubara, batuan yang ikut
tertambang.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.1.
Material Pengotor
2. Kondisi Front Kerja
Kondisi front kerja juga dapat berdampak besar terhadap perbedaan kualitas batubara
yang ada pada lokasi penambangan dan stock ROM. Hal ini sangat sulit untuk dihindari apalagi
karna adanya faktor cuaca yang bisa berdampak terhadap lokasi front kerja. Secara aktual
dilapangan ketika terjadi hujan maka front kerja akan banyak lumpur, dimana lumpur tersebut
akan ikut terangkut bersama batubara. Hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya ash dan
surface moisture sehingga secara otomatis akan berdampak pada total moisture.
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022
Gambar 5.2.
Kondisi Front Kerja

3. Proses Pemuatan (loading)


Pada saat proses muatan batubara (loading) kedalam alat angkut juga dapat
berdampak terhadap perbedaan kualitas batubara. Hal ini terjadi apabila material lain seperti
batulempung ikut terangkut bersama-sama dengan batubara kedalam alat angkut. Ini akan
menyebabkan terjadinya perbedaan kualitas batubara pada meningkatnya nilai ash. Kondisi
seperti ini seringkali dijumpai dilapangan. Perlu kontrol yang baik dari pengawas dilapangan
agar selalu memperhatikan hal ini supaya dapat menghindari terjadinya kontaminasi pada
batubara yang akan di angkut, supaya perbedaan kualitas batubara di lokasi penambangan dan
di stock ROM tidak signifikan.
(Toding dkk, 2019)
4. Genangan di area stock ROM
Sistem drainase yang kurang baik dan tidak dilakukannya perawatan dapat
menyebabkan air limpasan atau air hujan yang akan tergenang di dalam area stock ROM dan
tidak dapat dialirkan keluar dari area stock ROM.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.3.
Genangan di Area Stock ROM
5. Unit yang terkontaminasi
Kondisi unit yang bekerja di lokasi coal getting dalam keadaan tidak bersih yang dapat
menyebabkan batubara yang telah bersih terkontaminsi oleh pengotor yang terbawa pada unit.

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2022


Gambar 5.4.
Unit yang Terkontaminasi
5.5. Upaya Penanganan Parameter Kualitas Batubara
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengendalikan parameter kualitas batubara pada
area stock ROM dan crushing plant adalah sebagai berikut:
1. Melakukan perawatan system drainase pada area stock ROM agar aliran air dapat keluar
dari area stock ROM.
2. Melakukan maintenance air yang tergenang pada front penambangan agar tidak
menimbulkan perubahan kualitas batubara dalam hal ini total moisture.
3. Melakukan penyiraman di area stock ROM yang dilalui unit kerja untuk mengantisipasi
terkontaminasinya oleh debu.
4. Memastikan unit yang bekerja bersih dan tidak membawa pengotor yang dapat
mempengaruhi nilai ash pada kualitas batubara dan menghindari masuknya kontaminan
pada saat proses penambangan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tugas akhir setelah dilakukan
pengamatan dilapangan dan analisis data mengenai penelitian yang dilakukan, yaitu sebagai
berikut:
1. Hasil evaluasi dari parameter kualias batubara pada crushing plant dan stock ROM
menunjukkan bahwa nilai.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan parameter kualitas batubara pada
crushing plant dengan kualitas batubara pada stock ROM adalah, adanya genangan air di
area stock ROM, kondisi front kerja, terbawanya material pengotor ke stock ROM dan unit
yang terkontaminasi.
3. Upaya untuk menangani perbedaan kualitas batubara yaitu, melakukan perawatan system
drainase pada area stock ROM agar aliran air dapat keluar dari area stock ROM, melakukan
maintenance air yang tergenang pada front penambangan agar tidak menimbulkan
perubahan kualitas batubara dalam hal ini total moisture, melakukan penyiraman di area
stock ROM yang dilalui unit kerja untuk mengantisipasi terkontaminasinya oleh debu,
memastikan unit yang bekerja bersih dan tidak membawa pengotor yang dapat
mempengaruhi nilai ash pada kualitas batubara dan menghindari masuknya kontaminan
pada saat proses penambangan.

6.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari penelitian tugas akhir setelah dilakukan
pengamatan dilapangan dan analisis data mengenai penelitian yang dilakukan, yaitu sebagai
berikut:
1. Membuat drainase di area stock ROM agar saat hujan air tidak menggenang di area stock
ROM.
2. Sebaiknya batubara yang ada di stock ROM jangan terlalu lama tersimpan dikarenakan akan
mengalami penurunan kualitas batubara.

Anda mungkin juga menyukai