Praktikum Metrologi
Kelurusan
1. Pendahuluan
Selain dimensi panjang (jarak) dan dimensi sudut, karakteristik benda lainnya adalah
geometris dari benda. Geometris benda ini berkaitan dengan kelurusan, kesikuan,
keparalelan, kedataran, dan kesilindrikan. Kelurusan merupakan salah satu geometri dari
produk dimana suatu permukan benda dikatakan lurus bila bidang permukaan tersebut
berbentuk garis lurus seandainya digambarkan dalam bentuk garis. Kelurusan dari permukaan
suatu komponen sangat penting perannya dalam permesinan. Meja-meja mesin bubut, mesin
skrap, mesin frais, dan mesin gerinda bekerjanya memerlukan tingkat kelurusan yang sangat
teliti. Keterampilan untuk membuat permukaan benda kerja betul-betul lurus juga sangat
diperlukan, termasuk didalamnya cara memeriksa kelurusan itu sendiri.
Beberapa alat ukur yang bisa digunakan untuk pengukuran kelurusan adalah pisau
lurus dan jam ukur (dial indicator). Pengukuran kelurusan dengan menggunakan pisau lurus
pada dasarnya tidak untuk mencari berapa besarnya ketidaklurusan suatu permukaan benda,
melainkan hanya untuk melihat apakah permukaan benda tersebut mempunyai penyimpangan
pada dimensi kelurusannya atau tidak. Dengan meletakkan pisau lurus sedemikian rupa di
atas permukaan bidang ukur maka dapat dilihat apakah muka ukur balok tersebut masuk
dalam kategori lurus atau tidak. Kesimpulan yang diambil dari pengukuran kelurusan adalah
ketika terdapat celah dari pemeriksaan permukaan bidang ukur dan pisau lurus maka
dikatakan bahwa permukaan bidang ukur kelurusannya tidak baik. Umumnya pemeriksaan
kelurusan yang sederhana ini banyak dilakukan pada pekerjaan mengikir rata permukaan.
Pemeriksaan kelurusan menggunakan jam ukur dapat diketahui besarnya
penyimpangan dari kelurusan suatu permukaan benda ukur. Karena setiap perubahan jarak
yang dialami oleh sensor jam ukur akan ditunjukkan oleh jarum penunjuk jam ukur tersebut.
Agar pemeriksaan kelurusan memberikan hasil yang teliti maka pelaksanaanya harus
dilakukan diatas meja rata. Antara benda ukur dengan landasan jam ukur harus diberi pelat
lurus atau yang sejenis agar gerakan dari jam ukur tetap stabil sehingga tidak mengubah
penekanan sensor terhadap muka ukur.
4. Langkah kerja
a. Persiapkan tempat untuk proses pengukuran
b. Tuliskan data ruangan pada lembar kerja. Data tersebut meliputi, temperatur awal
ruangan dan kelembapan
c. Bersihkan semua peralatan dan benda ukur dengan menggunakan kertas pembersih
d. Posisikan benda ukur di atas meja rata, kemudian lakukan pengukuran kelurusan
benda ukur
e. Posisikan mistar baja/pisau lurus diatas benda ukur secara memanjang, melebar, dan
diagonal
f. Periksa celah di antara benda ukur dan mistar baja/pisau lurus. Catat hasil
pemeriksaan di lembar kerja yang telah disediakan bila terdapat celah atau tidak
g. Lakukan pemeriksaan kelurusan menggunakan jam ukur/dial indicator.
h. Beri tanda pada benda ukur sebanyak empat titik, kemudian posisikan jam ukur pada
titik-titik tersebut untuk memeriksa kelurusan benda ukur baik secara memanjang,
melebar, maupun diagonal. Lakukan pengukuran untuk setiap titiknya sebanyak lima
kali
i. Catat hasil pengukuran jam ukur/dial indicator pada lembar kerja dan lakukan analisa
hasil pengukuran kelurusan benda ukur
5. Tugas Pendahuluan
Terdapat celah
No Parameter
Ya Tidak
1 Pemeriksaan memanjang
2 Pemeriksaan melebar
3 Pemeriksaan diagonal