Pembaharuan Di Dunia Islam
Pembaharuan Di Dunia Islam
A. Pengertian Tajdid
Tajdid secara kebahasaan (lughawi) berarti pembaharuan, yakni proses
memperbaharui sesuatu yang dipandang usang atau rusak. Adapun secara isthilahi,
sebagaimana ditegaskan oleh Imam al-Syatibi, seperti dikutip oleh Syaikh Alawi,
tajdid berarti menghidupkan ajaran Quran dan Sunnah yang telah banyak ditinggalkan
umatnya, dan memurnikan pemahaman dan pengamalan agama Islam dari hal-hal
yang tidak berasal dari Islam (Alawy bin Abdul Qadir As-Saqaf, 2001: 22).
B. Tujuan Tajdid
Tajdid dengan pengertian seperti itu, bertujuan untuk memfungsikan Islam
sebagai hudan, furqan dan rahmatan Iil'alamin, termasuk mendasari dan
membimbing perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknogi.
Dengan demikian, tajdid, bagi Muhammadiyah, harus senantiasa berpijak dari
Al-Qur'an dan Al-Sunnah, dan selanjutnya juga bermuara pada implementasi
atas nilai-nilai ajaran Al-Qur'an dan Al-Sunnah.
C. Dimensi Tajdid
Dimensi tajdid dalam Muhammadiyah meliputi:
(1) Pemurnian aqidah dan ibadah, serta pembentukan akhlak mulia (alakhlaq al-
karimah);
(2) Pembangunan sikap hidup dinamis, kreatif, progressif, dan berwawasan masa
depan; dan
(3) Pengembangan kepemimpinan organisasi dan etos kerja