Pengantar Hukum Kedokteran 2023
Pengantar Hukum Kedokteran 2023
PENGANTAR
HUKUM KEDOKTERAN
HERKUTANTO
HERKUTANTO
GURU BESAR ILMU KEDOKTERAN
FORENSIK DAN STUDI MEDIKOLEGAL
INTRODUKSI
ISSUE UTAMA
TUJUAN PERKULIAHAN
URUTAN PAPARAN
01
Mengenal anatomi hukum
dan membedakannya
dengan disiplin profesi
NORMA
• Patokan / Ukuran / Pedoman / Standar untuk
berperilaku bagi seseorang
• Jenis Norma
– Norma Kepercayaan
– Norma Kesusilaan
– Norma Kesopanan
– Norma Hukum
NORMA KEPERCAYAAN
• Norma Pribadi
• Mengatur hubungan antara seseorang dengan
Tuhannya
• Tujuan: untuk kesucian hidup pribadi
NORMA KESUSILAAN
• Norma Pribadi
• Mengatur nilai pribadi seseorang
• Tujuan: untuk kemurnian / integritas hidup
pribadi
ETIKA
• Termasuk dalam norma kesusilaan
• Sanksi moral
NORMA KESOPANAN
• Norma Antar Pribadi
• Mengatur perilaku pribadi dikaitkan dengan
lingkungannya
• Tujuan: Untuk kesedapan hidup bersama
NORMA HUKUM
• Norma antar Pribadi
• Mengatur hubungan antara seseorang dengan
orang lainnya dan masyarakatnya
• Tujuan: untuk kedamaian hidup bersama
• Sanksi dapat dipaksakan oleh negara
HUKUM
• Seperangkat norma yang tujuannya untuk
menjaga kedamaian hidup bersama
– Agar tidak “homo homini lupus”
• Masyarakat sepakat untuk membuat norma yang
diterapkan di masyarakat
• Penegakan hukum oleh negara, harus dipaksakan
bagi yang melanggar
• Suatu instrumen bagi “civil society”
PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs. HUKUM
DISIPLIN HUKUM
ETIKA Norma Hukum
Standar Profesi / Perilaku-
Masalah Moral Pelayanan Pelanggaran Norma
Baik - Buruk Pelanggaran Standar Hukum ( Benar – Salah)
profesi (Benar – Salah)
Dilemma Norma Kedamaian (mencegah –
Kualitas Profesi
Pribadi (etika profesi) (Pelayanan-Perilaku)
mengatasi konflik)
Kehormatan Profesi – KONSIL – MKDKI – Perdata - Pidana
Kualitas Moral Anggota Profesi PENGADILAN
Masyarakat Hakim
MKEK – Org.Profesi Pemerintah Penggugat/Jaksa
Anggota Profesi Lingkup - sasaran:
Tergugat / terdakwa
Lingkup - sasaran:
Lingkup - sasaran: Dokter
Dokter
Underskilled
Diri sendiri Communication Rumah Sakit
Problems Kelalaian
Sexual harrashment
PARADIGMA HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN
• ORANG
• SUBYEK HUKUM • BADAN HUKUM
• PELAYANAN KESEHATAN
• OBYEK HUKUM • PENUNJANG & OBAT
• PEMBIAYAAN
• KONTRAK TERAPETIK
• HUBUNGAN HUKUM • RUMAH SAKIT – DOKTER
• LAIN-LAIN
02
Mengenal posisi hukum
praktisi kedokteran
PROFESSIONALISME
……..?
COMMON MISUNDERSTANDING
MISPERSEPSI PROFESSIONALISME
Profesionalisme BUKAN:
• Telah menjalani pendidikan tertentu yang
dibuktikan dengan suatu sertifikat
• Kompeten karena telah berpengalaman
• Memperoleh privilege dari masyarakat karena
secara historis “pekerjaan” ini dikenal
keluhurannya sehingga timbul “trust” dari
masyarakat
Hukum Kedokteran 2019
SOCIAL CONTRACT
PROFESSIONALS - COMMUNITY
HAKEKAT PROFESSIONALISME
Medical Council
Clinical privilege
Registered Practitioners
Masyarakat / Pasien
Konsil Kedokteran Indonesia 2019
STATE STATE
IMMIGRATION
MEDICAL COUNCIL
Credentialing
Disciplinary
Clinical Privilege Tribunal
Fit
Registered Medical Practice Re-Credentialing
Practitioners MEDICAL COUNCIL STATE
Membuang Mekanisme
apel busuk pendisipilinan
Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang
melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang
terdiri atas :
a. mewawancarai pasien;
b. memeriksa fisik dan mental pasien;
c. menentukan pemeriksaan penunjang;
d. menegakkan diagnosis;
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;
g. menulis resep obat dan alat kesehatan;
h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;
i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
j. j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil
yang tidak ada apotek. Hukum Kedokteran 2019
COMPETENCE vs PRIVILEGE
COMPETENCE PRIVILEGE (AUTHORITY )
• Kemampuan yang dimiliki • Kewenangan yang diberikan
seorang dokter untuk melakukan oleh “penguasa” kepada
tindakan medis dokter untuk melakukan
tindakan medis ditempat (RS)
• Karakteristik yang melekat pada tertentu
pribadi seseorang • Dapat dicabut (dilarang
• Diperoleh secara pribadi melalui melakukan pelayanan
pendidikan, pelatihan, tersebut dalam jurisdiksi
pengalaman kerja tertentu) oleh pemberi
kewenangan (“penguasa”)
CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
pelayanan
Endotracheal (Nasal/Oral)
pelayanan
Neuromuscular blockade
pelayanan
Mechanical ventilation
pelayanan
Percutaneous
transtracheal ventilation pelayanan
Therapeutic decompression pelayanan
20/02/2023 33
CREDENTIALING
CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
risk
Endotracheal (Nasal/Oral)
risk
Neuromuscular blockade
risk
Mechanical ventilation
risk
Percutaneous
transtracheal ventilation risk
Therapeutic decompression risk
20/02/2023 34
Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki Surat Izin Praktik
(SIP)
entering
Pasal 38
The profession
Persyaratan untuk mendapatkan SIP :
1. STR
2. Tempat praktik
3. Rekomendasi dari organisasi profesi
Analisis
MAGANG (Apprenticeship)
• is a system of training a new generation of
practitioners of a skill.
• The system of apprenticeship first developed in
the later Middle Ages
• It came to be supervised by craft guilds and
governments.
• Most of their training is done on the job while
working for an employer
– who helps the apprentices learn their trade
– for an agreed period after they become skilled.
• AFFECTIVE + COGNITIVE education
MEDICAL APPRENTICESHIP
• is a system of training a new generation of
practitioners of AFFECTIVE and COGNITIVE SKILLS
• AFFECTIVE (CONDUCT) SKILL
– Beneficence
– Non-maleficence
– Autonomy
– Justice
• COGNITIVE SKILL
– Critical Thinking skill
– Clinical Skills
03
Beberapa norma hukum
esensial bagi praktisi
kedokteran
• HUKUM
– HUKUM PERDATA
• Pengacara – Ganti Rugi
– HUKUM PIDANA
• Polisi – Jaksa – Sanksi Pidana
Pasal 58
(1)Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hukum Kedokteran 2019
PENGADUAN
INVESTIGASI
Laporan DAMAI
Kasus
MEDIASI PENGADILAN
NEGOSIASI NEGERI
REKAM MEDIK
UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 46
Setiap pasien mempunyai hak: j. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
a. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
yang berlaku di Rumah Sakit; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
b. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
c. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi; k. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
d. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dideritanya;
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional; l. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
e. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga m. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi; dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;
f. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang n. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
didapatkan; perawatan di Rumah Sakit;
g. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan o. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; terhadap dirinya;
h. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya p. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik agama dan kepercayaan yang dianutnya;
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
i. mendapatkan mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diderita termasuk data-data medisnya; standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Ps 32k.
– Pasien Berhak: memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya;
Herkutanto 2009