Anda di halaman 1dari 30

20/02/2023

PENGANTAR
HUKUM KEDOKTERAN

HERKUTANTO

HERKUTANTO
GURU BESAR ILMU KEDOKTERAN
FORENSIK DAN STUDI MEDIKOLEGAL

Konsil Kedokteran Indonesia, 2014 - 2020

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran


Indonesia, 2011 - 2014

Komite Keselamatan Pasien,


Kementerian Kesehatan RI, 2012 - 2017

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 1
20/02/2023

INTRODUKSI

Salah satu kewajiban dokter setelah


memperoleh STR adalah kompeten
dalam bidang medikolegal

Para praktisi medis senantiasa


bersentuhan dengan berbagai aspek
hukum

Dilapangan terdapat beberapa


potensi yang dapat menimbulkan
ancaman legal bagi praktisi medis

ALASAN UTAMA MELAKUKAN REGULASI


KUALITAS TENAGA KESEHATAN

(Schellekens, W : Patient Safety Conference,


European Union Presidency Luxembourg, 4 – 5 April 2005)
Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 2
20/02/2023

Performance – Skill – Behavior


Equation
P = S x B
1 = 1 x 1
0 = 1 x 0
0.25 = 0.5 x 05

European Society of Anaesthesiology, 2014

ISSUE UTAMA

Sejauh manakah para praktisi Kebanyakan praktisi medis Kerancuan memahami


medis memahami posisi menganggap hukum hanyalah berbagai norma
hukumnya pasal2 dalam berbagai peraturan
Isue professionalisme dan kewenangan Terdapat berbagai kaedah untuk Pembedaan norma etik, disiplin, dan
klinis (clinical privilege) yang dianggap
sebagai hak yang timbul karena menginterpretasi hukum hukum
pendidikan dan pengalaman

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 3
20/02/2023

TUJUAN PERKULIAHAN

Peserta memahami paradigma hukum dan


perbedaannya dengan disiplin profesi

Peserta menyadari berbagai implikasi


hukum dalam praktik kedokteran

Peserta mampu menghadapi berbagai


tantangan hukum dalam praktik kedokteran

URUTAN PAPARAN

Mengenal anatomi hukum dan


01
membedakanya dengan disiplin profesi

Mengenal posisi hukum praktisi


02
kedokteran

Beberapa norma hukum esensial


03
bagi praktisi kedokteran

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 4
20/02/2023

01
Mengenal anatomi hukum
dan membedakannya
dengan disiplin profesi

NORMA
• Patokan / Ukuran / Pedoman / Standar untuk
berperilaku bagi seseorang
• Jenis Norma
– Norma Kepercayaan
– Norma Kesusilaan
– Norma Kesopanan
– Norma Hukum

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 5
20/02/2023

NORMA KEPERCAYAAN
• Norma Pribadi
• Mengatur hubungan antara seseorang dengan
Tuhannya
• Tujuan: untuk kesucian hidup pribadi

NORMA KESUSILAAN
• Norma Pribadi
• Mengatur nilai pribadi seseorang
• Tujuan: untuk kemurnian / integritas hidup
pribadi

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 6
20/02/2023

ETIKA
• Termasuk dalam norma kesusilaan
• Sanksi moral

NORMA KESOPANAN
• Norma Antar Pribadi
• Mengatur perilaku pribadi dikaitkan dengan
lingkungannya
• Tujuan: Untuk kesedapan hidup bersama

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 7
20/02/2023

NORMA HUKUM
• Norma antar Pribadi
• Mengatur hubungan antara seseorang dengan
orang lainnya dan masyarakatnya
• Tujuan: untuk kedamaian hidup bersama
• Sanksi dapat dipaksakan oleh negara

PENYIMPANGAN ATAS NORMA

Konsekuensi penyim- Suatu Perbuatan /


BENTUK pangan & kepatuhan perilaku tertentu
01 02 03
• Pengecualian • Disinsentif dapat melanggar
• Pelanggaran / • Insentif beberapa norma
penyelewengan sekaligus

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 8
20/02/2023

HUKUM
• Seperangkat norma yang tujuannya untuk
menjaga kedamaian hidup bersama
– Agar tidak “homo homini lupus”
• Masyarakat sepakat untuk membuat norma yang
diterapkan di masyarakat
• Penegakan hukum oleh negara, harus dipaksakan
bagi yang melanggar
• Suatu instrumen bagi “civil society”

PERBEDAAN
ETIKA PROFESI vs DISIPLIN PROFESI vs. HUKUM
DISIPLIN HUKUM
ETIKA  Norma Hukum
 Standar Profesi / Perilaku-
 Masalah Moral Pelayanan  Pelanggaran Norma
Baik - Buruk  Pelanggaran Standar Hukum ( Benar – Salah)
profesi (Benar – Salah)
 Dilemma Norma  Kedamaian (mencegah –
 Kualitas Profesi
Pribadi (etika profesi) (Pelayanan-Perilaku)
mengatasi konflik)
 Kehormatan Profesi –  KONSIL – MKDKI – Perdata - Pidana
Kualitas Moral Anggota Profesi  PENGADILAN
Masyarakat  Hakim
 MKEK – Org.Profesi Pemerintah  Penggugat/Jaksa
Anggota Profesi  Lingkup - sasaran:
 Tergugat / terdakwa
 Lingkup - sasaran:
 Lingkup - sasaran: Dokter
 Dokter
 Underskilled
Diri sendiri  Communication  Rumah Sakit
Problems  Kelalaian
 Sexual harrashment

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 9
20/02/2023

PARADIGMA HUKUM
PELAYANAN KESEHATAN

• ORANG
• SUBYEK HUKUM • BADAN HUKUM

• PELAYANAN KESEHATAN
• OBYEK HUKUM • PENUNJANG & OBAT
• PEMBIAYAAN

• KONTRAK TERAPETIK
• HUBUNGAN HUKUM • RUMAH SAKIT – DOKTER
• LAIN-LAIN

• PERISTIWA HUKUM • KELALAIAN PELAYANAN KES.


• WANPRESTASI LAIN
• AKIBAT HUKUM
• TANGGUNGGUGAT DOKTER
• TANGGUNGGUGAT RS

02
Mengenal posisi hukum
praktisi kedokteran

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 10
20/02/2023

PROFESSIONALISME
……..?

COMMON MISUNDERSTANDING

A competent practitioner automatically


possesses privilege to provide particular
services in hospitals

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 11
20/02/2023

MISPERSEPSI PROFESSIONALISME
Profesionalisme BUKAN:
• Telah menjalani pendidikan tertentu yang
dibuktikan dengan suatu sertifikat
• Kompeten karena telah berpengalaman
• Memperoleh privilege dari masyarakat karena
secara historis “pekerjaan” ini dikenal
keluhurannya sehingga timbul “trust” dari
masyarakat
Hukum Kedokteran 2019

SOCIAL CONTRACT
PROFESSIONALS - COMMUNITY

credentialing Clinical privilege


licensing
Moral responsibility
High standard of competence
Market control
PROFESSIONALISM
Working condition
Hukum Kedokteran 2019
William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 12
20/02/2023

HAKEKAT PROFESSIONALISME

PROSES MEMBAYAR HUTANG

 Kelompok profesi membayar kembali “clinical privilege” yang


diterima melalui suatu sistem
Dengan cara
 Menjaga moralita ................. aspek afektif
 Menjaga kompetensi ........... aspek kognitif

FOKUS PADA KLIEN,


BUKAN PADA KEPENTINGAN DIRI SENDIRI

Medical Council

Clinical privilege

Registered Practitioners

Masyarakat / Pasien
Konsil Kedokteran Indonesia 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 13
20/02/2023

STATE STATE
IMMIGRATION

MEDICAL COUNCIL
Credentialing
Disciplinary
Clinical Privilege Tribunal

Fit
Registered Medical Practice Re-Credentialing
Practitioners MEDICAL COUNCIL STATE

Theory of the Bad Apple

Membuang Mekanisme
apel busuk pendisipilinan

Expelling form the professions

Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 14
20/02/2023

TUJUAN REGULASI DOKTER/ GIGI


MELALUI MEKANISME KREDENSIAL

Proteksi Masyarakat (protecting the people)


• Akuisisi yurisdiksi oleh otoritas
– UU Praktik Kedokteran, Medical Bylaws
• Entering to the Profession Trust
– Registration: who is safe to provide services
• Expelling from the Profession
– Disciplinary Measures: unsafe practitioners

PASAL 35 UU Praktik Kedokteran

Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi mempunyai wewenang
melakukan praktik kedokteran sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang
terdiri atas :
a. mewawancarai pasien;
b. memeriksa fisik dan mental pasien;
c. menentukan pemeriksaan penunjang;
d. menegakkan diagnosis;
e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;
f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;
g. menulis resep obat dan alat kesehatan;
h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi;
i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan; dan
j. j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil
yang tidak ada apotek. Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 15
20/02/2023

MELURUSKAN MISPERSEPSI PRIVILEGE


Privilege:
• Pengecualian atas larangan untuk memasuki
wilayah / untuk beraktifitas pada yurisdiksi
(wilayah) tertentu
• Pengecualian atas larangan (=privilege=) • STR dari KKI adalah Privilege
diberikan oleh Otoritas yurisdiksi tersebut
• Surat Penugasan Klinis
• Dengan memperoleh privilege, seseorang (Clinical Appointment) dari
memperoleh (hak khusus, yang dapat Rumah sakit adalah Privilege
dicabut kembali) untuk melakukan aktifitas
dalam yurisdiksi tertentu

COMPETENCE vs PRIVILEGE
COMPETENCE PRIVILEGE (AUTHORITY )
• Kemampuan yang dimiliki • Kewenangan yang diberikan
seorang dokter untuk melakukan oleh “penguasa” kepada
tindakan medis dokter untuk melakukan
tindakan medis ditempat (RS)
• Karakteristik yang melekat pada tertentu
pribadi seseorang • Dapat dicabut (dilarang
• Diperoleh secara pribadi melalui melakukan pelayanan
pendidikan, pelatihan, tersebut dalam jurisdiksi
pengalaman kerja tertentu) oleh pemberi
kewenangan (“penguasa”)

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 16
20/02/2023

SETIAP TINDAKAN PELAYANAN


DIDASARKAN PADA PRIVILEGE

CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
pelayanan
Endotracheal (Nasal/Oral)
pelayanan
Neuromuscular blockade
pelayanan
Mechanical ventilation
pelayanan
Percutaneous
transtracheal ventilation pelayanan
Therapeutic decompression pelayanan

20/02/2023 33

CREDENTIALING

CLINICAL PRIVILEGE
Cricothyrotomy
risk
Endotracheal (Nasal/Oral)
risk
Neuromuscular blockade
risk
Mechanical ventilation
risk
Percutaneous
transtracheal ventilation risk
Therapeutic decompression risk

20/02/2023 34

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 17
20/02/2023

The Box of professions


The Box of professions

Credential Quality Assurance Ethics & Discipline

MEDICAL STAFF BYLAWS

Status Professional Dokter / Gigi

Ditentukan oleh ada / tidaknya clinical privilege


(yang diberikan KKI / FASYANKES)
PRAKTIK KEDOKTERAN / GIGI
BUKAN HAK, TETAPI PRIVILEGE
Bagaimana Caranya Memperoleh Clinical Privilege ?

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 18
20/02/2023

Undang-undang RI No 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik
kedokteran di Indonesia wajib memiliki Surat Izin Praktik
(SIP)

entering
Pasal 38
The profession
Persyaratan untuk mendapatkan SIP :
1. STR
2. Tempat praktik
3. Rekomendasi dari organisasi profesi

Analisis

• Tipe 1: Pendidikan akademik 6


tahun + P. Spesialis 5-6 tahun;
– Waktu untuk menjadi praktisi
kedokteran total 11 – 12 tahun

Tipe 1 Tipe 3 • Tipe 2: Pendidikan akademik 4


tahun + P. Spesialis min. 6 tahun;
– Waktu untuk menjadi praktisi
kedokteran total > 10 tahun

• Tipe 3: Pendidikan akademik 4


tahun + Internship 1 th + PG 1-2th
+ P. Spesialis 3-5 tahun
– Waktu untuk menjadi praktisi
kedokteran total 10 – 14 tahun
Tipe 2
• Indonesia: : Pendidikan akademik
5 tahun + Internship 1 th +
P.Spesialis 3-5 tahun
– Waktu untuk menjadi praktisi
kedokteran total 9 – 11 tahun

Apakah setelah selesai Internship


sudah menjadi praktisi kedokteran?

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 19
20/02/2023

MAGANG (Apprenticeship)
• is a system of training a new generation of
practitioners of a skill.
• The system of apprenticeship first developed in
the later Middle Ages
• It came to be supervised by craft guilds and
governments.
• Most of their training is done on the job while
working for an employer
– who helps the apprentices learn their trade
– for an agreed period after they become skilled.
• AFFECTIVE + COGNITIVE education

HOW DOES A GROUP OF “PROFESSIONALS” BECOME A PROFESSION

• fellow of a group of professional is called as specialist


– Fellow of Royal College of Surgery ................... Sp.B
– Fellow of American College of Cardiology ......... Sp.JP
– Sp.PD – FINASIM (Fellow of Indonesian Association of Internal Medicine)
• Is a group of professionals a profession ...?

- 1296 - 1318 - 1618 - 1800

Guild Collegio Medical Specialist


Medico College College
Ancient A guild for Modern profession Learned colleges
professions
20/02/2023
physicians 40

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 20
20/02/2023

PERBEDAAN ORGANISASI PROFESI vs. KOLEGIUM

INDONESIA NEGARA LAIN

MEDICAL APPRENTICESHIP
• is a system of training a new generation of
practitioners of AFFECTIVE and COGNITIVE SKILLS
• AFFECTIVE (CONDUCT) SKILL
– Beneficence
– Non-maleficence
– Autonomy
– Justice
• COGNITIVE SKILL
– Critical Thinking skill
– Clinical Skills

Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 21
20/02/2023

03
Beberapa norma hukum
esensial bagi praktisi
kedokteran

DASAR HUKUM MELAKUKAN PRAKTIK KEDOKTERAN

1. UUNo. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

2. UNDANG-UNDANG NO. 36/2009 TENTANG KESEHATAN

3. UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4. PERMENKES 755 Tahun 2011 tentang Komite Medis

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 22
20/02/2023

BENTUK KLAIM TERHADAP TENAGA MEDIS


• DISIPLIN PROFESI
– Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI)
– Peringatan – Suspensi STR

• HUKUM
– HUKUM PERDATA
• Pengacara – Ganti Rugi
– HUKUM PIDANA
• Polisi – Jaksa – Sanksi Pidana

UNDANG-UNDANG NO. 36/2009


TENTANG KESEHATAN

Pasal 58
(1)Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau
kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.
(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan tuntutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 23
20/02/2023

PROSES PENYELESAIAN KONFLIK PELAYANAN KESEHATAN


SIDANG
MAJELIS DISIPLIN
TIDAK MELANGGAR DISIPLIN
TINDAKAN DISIPLIN

PENGADUAN

INVESTIGASI
Laporan DAMAI
Kasus

MEDIASI PENGADILAN
NEGOSIASI NEGERI

Hukum Kedokteran 2019

SAAT MULAI TINDAKAN DISIPLIN

• KKI menerbitkan putusan suspensi STR untuk jangka


waktu tertentu
• Dengan tidak berlakunya STR maka SIP disemua tempat
praktik dokter / dokter gigi akan tidak berlaku
• Dinas Kesehatan / PTSP melakukan eksekusi atas SIP ybs
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, dll) menghentikan
pelayanan oleh ybs
• Organisasi Profesi melakukan pembinaan anggotanya
Hukum Kedokteran 2019

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 24
20/02/2023

SAAT BERAKHIR TINDAKAN DISIPLIN

• KKI menerbitkan putusan pemberlakuan kembali STR


• Dengan berlakunya kembali STR maka SIP disemua tempat
praktik dokter / dokter gigi akan berlaku kembali
• Dinas Kesehatan / PTSP melakukan eksekusi atas SIP ybs
• Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, dll) mengaktifkan
kembali pelayanan kesehatan oleh ybs
• Organisasi Profesi menyampaikan hasil pembinaan
anggotanya kepada KKI
Hukum Kedokteran 2019

Pasal 50 Praktik Kedokteran


Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai hak

1. memperoleh perlindungan hukum sepanjang


melaksanakan tugas sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional;
2. memberikan pelayanan medis menurut standar
profesi dan standar prosedur operasional;
3. memperoleh informasi yang lengkap dan jujur
dari pasien atau keluarganya; dan
4. menerima imbalan jasa.

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 25
20/02/2023

Pasal 51 Praktik Kedokteran


Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran mempunyai kewajiban :

1. memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar


prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien;
2. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan;
3. merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan
juga setelah pasien itu meninggal dunia;
4. melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila
ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya; dan
5. menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran atau kedokteran gigi.

Pasal 52 Praktik Kedokteran


Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai hak:

1. mendapatkan penjelasan secara lengkap


tentang tindakan medis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 45 ayat (3);
2. meminta pendapat dokter atau dokter gigi
lain;
3. mendapatkan pelayanan sesuai dengan
kebutuhan medis;
4. menolak tindakan medis; dan
5. mendapatkan isi rekam medis.

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 26
20/02/2023

Pasal 53 UU Praktik Kedokteran


Pasien, dalam menerima pelayanan pada praktik kedokteran, mempunyai kewajiban :

1. memberikan informasi yang lengkap dan jujur


tentang masalah kesehatannya;
2. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau
dokter gigi;
3. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana
pelayanan kesehatan; dan
4. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang
diterima.

REKAM MEDIK
UU No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 46

(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam Penjelasan Pasal 46


menjalankan praktik kedokteran wajib
Ayat (3) Yang dimaksud dengan “petugas”
membuat rekam medis.
adalah dokter atau dokter gigi atau
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud
tenaga kesehatan lain yang memberikan
pada ayat (1) harus segera dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan langsung kepada pasien.
pelayanan kesehatan. Apabila dalam pencatatan rekam
(3) Setiap catatan rekam medis medis menggunakan teknologi
informasi elektronik, kewajiban
harus dibubuhi nama, waktu,
membubuhi tanda tangan dapat
dan tanda tangan petugas diganti dengan menggunakan
yang memberikan pelayanan nomor identitas pribadi (personal
atau tindakan. identification number).
2/20/2023

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 27
20/02/2023

HAK PASIEN Pasal 32 UU Rumah Sakit

Setiap pasien mempunyai hak: j. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
a. memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan,
yang berlaku di Rumah Sakit; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis
b. memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien; terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
c. memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa
diskriminasi; k. memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
d. memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dideritanya;
dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional; l. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
e. memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga m. menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi; dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya;
f. mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang n. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
didapatkan; perawatan di Rumah Sakit;
g. memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan o. mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; terhadap dirinya;
h. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya p. menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik agama dan kepercayaan yang dianutnya;
(SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; q. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
i. mendapatkan mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diderita termasuk data-data medisnya; standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

UU No 44/2009 Tentang Rumah Sakit

• Ps 32k.
– Pasien Berhak: memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya;

Herkutanto 2009

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 28
20/02/2023

Tugas Regulasi Kedokteran adalah


menjamin perlindungan bagi pasien

• Mekanisme registrasi untuk menapis dr


• Mekanisme Disiplin Profesi dr /

Praktik kedokteran bukanlah Hak tetapi


Privilege

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 29
20/02/2023

TUGAS FORMATIF PENGANTAR HUKUM KEDOKTERAN


• Anda bertugas menonton video KKI di channel https://youtu.be/NpUfi9jCxmM
Berdasarkan video dan kuliah hari ini anda menyusun suatu essay minimal 400 (empat ratus) kata
dengan panduan sebagai berikut *):
1. Apa yang dimaksud dengan professionalisme? Jelaskan maknanya secara lengkap berdasarkan
video tersebut dan handout kuliah ini.
2. Bagaimana anda membedakan antara kolegium dan organisasi profesi? Bandingkan sejarah
perkembangannya baik didunia maupun di Indonesia!
3. Apakah seorang spesialis secara otomatis memiliki clinical privilege dirumah sakit? uraikan
alasannya, bandingkan situasi di rumah sakit dengan cara KKI memberikan kewenangan dokter
untuk berpraktik diwilayah Indonesia.
4. Dalam hal terjadi pelanggaran standar profesi oleh dokter, bagaimana mekanisme penegakan
Disiplin Profesi? Terangkan konsep dan mekanismenya. serta dasar hukumnya
5. Mengapa informed consent dapat dijadikan dasar untuk menuntut dokter?

*) anda dianjurkan menggunakan referensi2 tambahan dari sumber yang kredibel

Herkutanto, Pengantar Hukum


Kedokteran, FKUI 30

Anda mungkin juga menyukai