Anda di halaman 1dari 2

BAHAYA PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP

LINGKUNGAN

Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang digerakkan dengan bantuan


peralatan teknik, sehingga dapat digunakan sebagai transportasi darat. Pada umumnya
kendaraan bermotor menggunakan mesin pembakaran dalam. Kendaraan bermotor
menggunakan roda agar dapat berjalan di atas jalanan. Terdapat berbagai jenis
kendaraan bermotor, mulai dari sepeda motor, mobil, bus, truk ringan, sampai truk
berat.
Sejarah kendaraan bermotor bermula pada abad ke-19, saat pembuat mesin Inggris,
Henry Ford, mengembangkan mesin bensin internal yang terdiri dari silinder tunggal.
Pada tahun 1885, Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach mengembangkan mesin
bensin dengan empat silinder yang menjadi cikal bakal kendaraan bermotor modern.
Pada tahun 1893, kendaraan bermotor pertama, yaitu sepeda motor impor,
menginjakkan kaki di Tanah Air Indonesia melalui Pelabuhan Semarang. Motor yang
memulai segala otomotif Indonesia itu buatan pabrikan Jerman bernama Hildebrand und
Wolfmüller. Pada awal abad ke-20, sepeda motor mulai diadopsi oleh industri dan
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti mengangkut barang dan penumpang, serta
sebagai alat transportasi pribadi. Pada tahun 1908, Ford Company mulai memproduksi
Model T, yang menjadi salah satu mobil pertama yang dijual secara luas ke masyarakat.
Sejak saat itu, kendaraan bermotor terus mengalami perkembangan dan banyak
dikembangkan oleh berbagai perusahaan otomotif. Pada tahun 1950-an, kendaraan
bermotor mulai dikembangkan dengan teknologi injeksi bahan bakar dan transmisi
otomatis, yang membuatnya lebih efisien dan nyaman digunakan. Pada tahun 1960-an,
kendaraan bermotor mulai dikembangkan dengan desain yang lebih modern dan fitur
yang lebih canggih, seperti sistem keamanan dan kenyamanan yang lebih baik.
Klasifikasi kendaraan bermotor ini bervariasi hingga tahun 2010, ada lebih dari 1 miliar
kendaraan bermotor di seluruh dunia, tidak termasuk kendaraan off-road dan kendaraan
berat.
Kendaraan bermotor memiliki banyak manfaat yang tidak dapat diabaikan. Karena
memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat, di antaranya kemungkinan mobilitas
yang lebih besar, mempermudah akses ke tempat-tempat yang sulit dijangkau,
mempercepat jarak tempuh sehingga dapat menghemat waktu, dan dapat meningkatkan
produktivitas. Kendaraan bermotor juga lebih hemat dalam hal biaya dan bahan bakar
dibandingkan dengan transportasi lainnya. Kendaraan bermotor juga berperan penting
dalam perekonomian, karena dapat menciptakan lapangan kerja dan mendukung industri
otomotif. Sehingga di masa sekarang ini, kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda
motor telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Jumlah penggunaan kendaraan bermotor di Indonesia sendiri terus meningkat dalam
beberapa tahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan
bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari 133 juta unit pada 2019, meningkat 5%
dari dua tahun sebelumnya. Data Korlantas Polri menunjukkan jumlah kendaraan
bermotor aktif di Indonesia per 9 Februari 2023 mencapai 153,4 juta unit, dengan
rincian 87% sepeda motor dan 13% mobil serta jenis kendaraan lainnya. Data BPS juga
menunjukkan jumlah mobil dan sepeda motor di Indonesia meningkat dari 2019 ke
2021, dengan jumlah mobil meningkat dari 5,02 juta menjadi 5,08 juta unit, dan jumlah
sepeda motor meningkat dari 112,77 juta menjadi 112,98 juta unit. Secara keseluruhan,
data menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat,
dengan sepeda motor menjadi jenis kendaraan yang paling banyak digunakan.
Di samping itu, kendaraan bermotor sendiri juga memberikan dampak yang dapat
membahayakan bumi. Emisi gas buang kendaraan bermotor mengandung sejumlah
unsur kimia, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO), karbon dioksida
(HC), dan karbon dioksida (CO2) yang berkontribusi sebesar 70% terhadap polusi
udara. Selain itu, gas-gas ini juga berkontribusi terhadap pemanasan global dan
perubahan iklim yang semakin parah seperti saat sekarang ini.
Polutan emisi kendaraan juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti
gangguan pernapasan, iritasi mata, penyakit jantung, hingga gangguan peredaran darah.
Tidak hanya itu, kendaraan bermotor juga berdampak pada kualitas air dan tanah. Gas
emisi kendaraan yang terlarut dalam air hujan akan cenderung membuat kondisi tanah
menjadi asam, kondisi ini pastinya akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman di
lingkungan sekitar. Minyak dan bahan kimia lainnya yang bocor dari kendaraan juga
dapat mencemari sumber air dan merusak ekosistem air. Selain itu, ban bekas yang
terbuang menjadi sampah juga akan mencemari tanah dan mengancam keberlanjutan
lingkungan.
Penting bagi kita untuk menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor
dan berusaha untuk mengurangi dampak negatifnya. Terdapat berbagai cara yang dapat
kita lakukan, misalnya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, menjadi salah
satu cara paling efektif yang dapat dilakukan dengan berjalan kaki, bersepeda, atau
menggunakan transportasi umum. Merawat kendaraan secara rutin juga dapat
membantu mengurangi emisi yang dihasilkan oleh kendaraan. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan servis kendaraan secara teratur, mengganti filter udara dan oli secara
berkala, dan memastikan tekanan ban yang tepat. Selain itu, penggunaan kendaraan
listrik juga menjadi solusi yang ramah lingkungan yang pastinya akan membantu
mengurangi polusi udara. Menerapkan konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan
kembali), dan recycle (daur ulang) serta uji emisi kendaraan juga dapat dilakukan
sebagai bentuk kontribusi terhadap pengendalian pencemaran udara
Dalam kesimpulannya, kendaraan bermotor memang membawa bahaya bagi bumi.
Namun, dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi dampak
negatifnya dan menjaga bumi agar tetap lestari. Mari kita berperan aktif dalam menjaga
lingkungan kita agar tetap sehat dan indah untuk generasi mendatang.

Anda mungkin juga menyukai