Tugas Karya Ilmiah Riva Rahmasari (Xi Farmasi)
Tugas Karya Ilmiah Riva Rahmasari (Xi Farmasi)
DI
APOTEK AN – NUR
Oleh :
RIVA RAHMASARI
NIS. 0046989358
( XI FARMASI )
(apt. Mutia Uswah Hasanah, S.Farm.) (apt. Mariam Ell Farikha Y.L.,S.Si.)
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMK Kesehatan KH. Moh. Ilyas Ruhiat
i
KATA PENGANTAR
ii
ada di Apotek An-Nur dan memberikan arahan-arahan kepada penulis
untuk bisa membaca, menulis salinan resep dengan baik dan benar,
7. Bapak dan ibu guru SMK Kesehatan KH. Moh. Ilyas Ruhiat yang telah
mendukung terlaksananya Praktek Kerja Lapangan dan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dengan ikhlas dan penuh semangat,
8. Kedua orang tua tercinta dan seluruh keluarga yang telah mendo'akan serta
mendukung dalam kegiatan ini, dan
9. Rekan-rekan siswa dan siswi SMK Kesehatan KH. Moh. Ilyas Ruhiat yang
telah memberi bantuan dan menyemangati dalam proses pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan dan penyusunan laporan ini.
Dan kepada segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
dalam kesempatan ini. Mudah-mudahan segala amalan dan kebaikan mereka
dibalas dengan pahala yang setimpal oleh Allah SWT.
Penulis berharap semoga laporan praktek kerja lapangan yang penulis buat ini
dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca. Dan semoga
amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan dari Allah
SWT.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
RIVA RAHMASARI
NIS. 0046989358
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................... 2
C. Maksud dan Tujuan.......................................................................... 2
D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan.................................................. . . 3
E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.............. 3
BAB II TINJAUAN TEORIS
A. Apotek.............................................................................................. 5
B. Tenaga Kesehatan Kefarmasian...................................................... 7
C. Peran dan Fungsi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).................... 7
D. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek...................................... 8
E. Obat.................................................................................................. 17
BAB III PROFIL APOTEK AN-NUR
A. Sejarah Apotek An-Nur................................................................... 27
B. Denah Apotek An-Nur..................................................................... 27
C. Struktur Organisasi Apotek An-Nur................................................ 28
BAB IV PEMBAHASAN
A. Kegiatan yang Dilakukan di Apotek An-Nur.................................. 29
B. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek...................................... 29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 37
B. Saran................................................................................................. 37
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 37
LAMPIRAN................................................................................................ 38
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Denah Apotek An-Nur............................................................. 39
Lampiran 2 Tempat Pelayanan Resep.......................................................... 40
Lampiran 3 Lantai 1 Apotek An-Nur........................................................... 41
Lampiran 4 Lantai 2 Apotek An-Nur........................................................... 42
Lampiran 5 Alur Pelayanan Obat dengan Resep......................................... 43
Lampiran 6 Alur Pelayanan Non Resep....................................................... 44
Lampiran 7 Alur Pemesanan Barang........................................................... 45
Lampiran 8 Alur Penerimaan Barang.......................................................... 46
Lampiran 9 Etiket Putih dan Biru................................................................ 47
Lampiran 10 Contoh Resep.......................................................................... 48
Lampiran 11 Salinan Resep......................................................................... 49
Lampiran 12 Faktur...................................................................................... 50
Lampiran 13 Kwitansi.................................................................................. 51
Lampiran 14 Surat Pesanan Umum............................................................. 52
Lampiran 15 Surat Pesanan Narkotika......................................................... 53
Lampiran 16 Surat Pesanan Psikotropika.................................................... 54
Lampiran 17 Surat Pesanan Frekursor......................................................... 55
Lampiran 18 Surat Pesanan Obat Obat Tertentu......................................... 56
Lampiran 19 Kartu Bon............................................................................... 57
Lampiran 20 Kartu Nota.............................................................................. 58
Lampiran 21 Plastik Klip Resep dan Non Resep......................................... 59
Lampiran 22 Kartu Stok............................................................................... 60
Lampiran 23Tempat Penyimpanan Narkotika dan Psikotropika................ 61
Lampiran 24 Kantong Plastik...................................................................... . 62
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada saat ini merupakan salah satu aspek bagian
dari program pembangunan Nasional. Tujuan dari pembangunan ini adalah
untuk mencapai taraf hidup yang sehat bagi setiap penduduk sehingga akan
tercipta derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan
itu maka diselenggarakan berbagai upaya kesehatan yang banyak didukung
oleh berbagai sarana dan prasarana yang penting. Salah satunya yaitu apotek.
Apotek merupakan salah satu sarana yang mendukung dan ikut berperan
dalam bidang kesehatan khususnya dalam bidang farmasi.
Besarnya peran apotek sebagai salah satu penunjang kesehatan
masyarakat, menyebabkan apotek perlu dipimpin oleh seorang Apoteker
Pengelola Apotek (APA) yang mempunyai kemampuan profesional.
Untuk menunjang kesehatan dan tugas Apoteker, seorang Apoteker
membutuhkan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) dan Asisten Tenaga
Kesehatan (ATK) untuk membantu memberikan pelayanan dan informasi
mengenai kefarmasian. Oleh karena itu dengan adanya Praktek Kerja
Lapangan dapat membantu melatih Asisten Tenaga Kesehatan (ATK) agar
lebih profesional dalam melakukan pelayanan kefarmasian.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan cara menerapkan
pengetahuan dan keterampilan lain seperti penyuluhan obat, penerapan sikap
yang baik sebagai tenaga kesehatan serta kemampuan bekerjasama dengan
tenaga kesehatan lain dan cara memecahkan masalah yang terjadi di lapangan
tidaklah diberikan di sekolah secara khusus.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan sarana pengenalan lapangan
kerja bagi siswa. Dengan praktek kerja lapangan ini, siswa dapat melihat,
mengetahui, menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di
masyarakat. Di sisi lain, Praktek kerja lapangan juga dapat digunakan sebagai
1
2
B. Identifikasi Masalah
Penulis merumuskan beberapa masalah yang akan menjadi pembahasan,
yaitu:
1. Apa saja kegiatan yang dilakukan di Apotek An-Nur ?
2. Bagaimana pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek An-Nur ?
3. Bagaimana alur pelayanan resep di Apotek An-Nur ?
A. Apotek
1. Definisi Apotek
Berdasarkan Permenkes RI No. 73 Tahun 2016 mengatakan Apotek
adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukannya praktik
kefarmasian oleh apoteker. Pelayanan dalam bidang farmasi adalah
pelayanan langsung, bertanggung jawab bagi pasien yang berkaitan
dengan sediaan farmasi bertujuan mencapai hasil yang baik untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien (Permenkes RI, 2016).
Menurut Permenkes RI No. 9 Tahun 2017, tentang apotek,
pelaksanaan pelayanan kefarmasian dilakukan oleh tenaga kefarmasian
yang terdiri dari apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian atau TTK.
Pelayanan kefarmasian meliputi pelayanan resep, sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai.
Menurut Permenkes No. 9 tahun 2017, apotek dapat bekerjasama
dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan atau BPJS.
Fungsi apotek terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosisal (BPJS) dan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah memberikan pelayanan obat
Program Rujuk Balik (PRB) yang diberikan kepada peserta Program
Rujuk Balik untuk kebutuhan maksimal setiap 30 (tiga puluh) hari setiap
kali peresepan (BPJS kesehatan, 2014).
5
6
Kimia Farma, dan dibuat 4 rangkap. Satu SP hanya terdiri dari satu
jenis obat narkotika).
e) SP Obat- Obat Teretentu (00T). Untuk memesan obat yang
mengandung OOT yang telah ditentukan, sebanyak 3 rangkap).
c. Penerimaan
Penerimaan barang merupakan kegiatan untuk menjamin
kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan
harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan kondisi
fisik yang diterima. Setelah pesanan diterima, perbekalan farmasi akan
dikirim oleh PBF disertai faktur. Semua dokumen terkait penerimaan
barang harus tersimpan dengan baik. Barang yang datang diterima dan
diperiksa oleh petugas bagian penerimaan barang.
Prosedur penerimaan barang dilakukan dengan cara berikut :
1) Pemeriksaan barang dan kelengkapannya, alamat pengirim barang,
nama, kemasan dan jumlah barang. Kualitas dan tanggal
kadaluwarsa barang yang dikirim harus sesuai dengan yang tertera di
surat pesanan dan faktur. Apabila terdapat ketidaksesuaian, petugas
penerimaan barang akan mengembalikan atau menolak barang yang
dikirim (retur) disertai nota pengembalian barang dari apotek.
2) Jika barang-barang tersebut dinyatakan diterima, petugas akan
membubuhkan cap apotek dan menandatangani faktur asli sebagai
bukti bahwa barang telah diterima.
3) Salinan faktur dikumpulkan setiap hari, kemudian dicatat sebagai
data arsip faktur dan barang yang diterima dicatat sebagai data stok
barang. baik secara manual dalam buku penerimaan barang atau
input data ke komputer.
Penerimaan narkotika dan psikotropika dari PBF harus diterima
oleh APA atau dilakukan dengan sepengetahuan APA. Apoteker akan
menandatangani faktur tersebut setelah sebelumnya dilakukan
pencocokan dengan surat pesanan. Pada saat diterima, dilakukan
pemeriksaan meliputi jenis dan jumlah narkotika yang dipesan.
12
d. Penyimpanan
Penyimpanan adalah cara penempatan obat dan sediaan farmasi
lainnya mengikuti persyaratan yang ditentukan. Penyimpanan harus
dapat menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan
kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi
persyaratan stabilitas dan keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban,
ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai. Adapun tujuan dari penyimpanan antara
lain : memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang
tidak bertanggung jawab, menjaga ketersediaan, dan memudahkan
pencarian dan pengawasan.
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan:
1) Efek Farmakologi
2) Alfabetis
3) LASA (Look A like Sound A like)
4) Bentuk sediaan
5) Suhu
6) FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out)
Untuk tata cara penyimpanan narkotika dan psikotropika, apotek
harus mempunyai tempat penyimpanan khusus yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1) Terbuat dari bahan yang kuat.
2) Tidak mudah dipindahkan dan mempunyai dua buah kunci berbeda.
3) Harus diletakkan dalam ruang khusus di sudut gudang, untuk
instalasi farmasi pemerintah.
4) Diletakkan di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum.
5) Kunci lemari harus dikuasai apoteker penanggung jawab/apoteker
yang ditunjuk dan pegawai lain yang dikuasakan.
Pengaturan tata ruang untuk memberikan kemudahan dalam
penyimpanan, penyusunan, pencarian dan pengawasan perbekalan
13
b. Dispensing
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan pemberian
informasi Obat.
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh Apoteker dalam pemberian informasi mengenai Obat yang tidak
memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam
segala aspek penggunaan Obat kepada profesi kesehatan lain, pasien
atau masyarakat. Informasi mengenai Obat termasuk Obat Resep, Obat
bebas dan herbal.
Informasi meliputi dosis, bentuk sediaan, formulasi khusus, rute
dan metoda pemberian, farmakokinetik, farmakologi, terapeutik dan
alternatif, efikasi, keamanan penggunaan pada ibu hamil dan
menyusui, efek samping, interaksi, stabilitas, ketersediaan, harga, sifat
fisika atau kimia dari Obat dan lain-lain.
d. Konseling
Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan
pasien/keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
kesadaran dan kepatuhan sehingga terjadi perubahan perilaku dalam
penggunaan Obat dan menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien.
Untuk mengawali konseling, Apoteker menggunakan three prime
questions. Apabila tingkat kepatuhan pasien dinilai rendah, perlu
dilanjutkan dengan metode Health Belief Model. Apoteker harus
melakukan verifikasi bahwa pasien atau keluarga pasien sudah
memahami Obat yang digunakan.
e. Pelayanan Kefarmasian di Rumah (home pharmacy care)
Apoteker sebagai pemberi layanan diharapkan juga dapat
melakukan Pelayanan Kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah,
khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan
penyakit kronis lainnya.
17
E. Obat
1. Pengertian Obat
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk
manusia. (Permenkes No.73 Tahun 2016).
2. Obat Tradisional
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sedisan galenik stau campuran
dari bahan-bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan
dalam pengobatan berdasarkan pengalaman (Permenkes RI No
18
3. Penggolongan Obat
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat dimaksud untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaa serta pengamanan
distribusi. Penggolongan obat terdiri dari :
19
a. Obat Bebas
OTC (Over The Counter) merupakan obat yang dapat dijual secara
bebas baik di toko-toko obat atau apotek dan dapat Anda beli tanpa harus
menggunakan resep dokter.
Zat aktif yang terkandung didalamnya cenderung relative aman dan
memiliki efek samping yang rendah. Selama dikonsumsi sesuai dengan
petunjuk dan dosis yang tertera pada kemasan, Anda tidak memerlukan
pengawasan dokter untuk mengonsumsinya.
Obat yang termasuk golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna
hijau bergaris tepi hitam yang terdapat pada kemasan. Umumnya, obat
bebas digunakan untuk mengobati penyakit yang termasuk kategori
ringan, seperti pusing, flu, maupun batuk. Atau dapat berupa suplemen
nutrisi dan multivitamin. Contoh obat OTC yaitu: Paracetamol, Mylanta,
Vitamin C, Minyak Kayu Putih dan lain lain.
d. Obat Narkotika
Narkotika didefiniskan sebagai zat atau bahan obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan. (UU RI No. 35 Tahun 2009).
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 7 Tahun 2018 disebutkan
bahwa narkotika merupakan obat atau bahan obat yang bermanfaat di
bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan, tetapi dapat juga dapat menimbulkan ketergantungan yang
sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat dan seksama.
Penandaannya adalah bulatan berwarna putih dengan dan garis tepi
berwarna merah.
3) Klorpromazin
4) Amtripthyllin
5) Haloperidol
6) Dextrometorfan.
BAB III
PROFIL APOTEK
27
28
29
30
b. Pengadaan
Apotek An-Nur selalu memperhatikan jenis dan jumlah obat yang
dibutuhkan oleh dokter dan apotek, dengan memperhatikan PBF yang
kualitasnya baik dan letaknya dekat dengan apotek. TTK akan
melakukan pemesanan obat ke PBF dengan memberikan SP atau melalui
aplikasi, contohnya aplikasi EMOS dari PBF Enseval Putera
Megatrading, dan SP akan dibawa oleh pengirim barang. Lampiran 14
Contoh SP dan Lampiran 7 Contoh Alur Pemesanan Barang.
Apotek An-Nur juga menerima konsinyasi yaitu dengan cara jual
titip barang. Apotek An-Nur melakukan konsinyasi dengan tempo 60
hari, jika sudah habis waktu tempo maka PBF yang melakukan
konsinyasi akan mengambil barang yang dititipkan, jika barang habis
maka pihak Apotek harus membayar keseluruhan harga, jika barang
masih tersisa maka pihak Apotek hanya membayar barang yang terjual
dan untuk sisa barang akan diambil kembali oleh pihak PBF.
c. Penerimaan
Penerimaan barang di Apotek An-Nur selalu disertai dengan faktur
oleh pengantar barang. Ketika barang datang TTK akan memeriksa
kembali antara faktur dengan SP dan kondisi barang. Seperti mengecek
nama PBF, Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), nama obat, jumlah obat.
No batch, Tanggal Kadaluwarsa. Apabila semua barang telah sesuai
dengan SP, Apoteker akan menandatangi faktur dengan mencantumkan
nama, tanda tangan penerima, tanggal penerimaan, stempel apotek.
Lampiran 8 Contoh Alur Penerimaan Barang dan Lampiran 12 Contoh
Faktur.
d. Penyimpanan
Barang/obat yang telah di diterima dari PBF tersebut akan di beri
harga dan di simpan di gudang penyimpanan obat. Penyimpanan obat di
Apotek An-Nur berdasarkan :
1) FIFO (First In First Out), yaitu obat yang pertama kali masuk dan
pertama kali di distribusikan.
31
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktek kerja lapangan di Apotek An-Nur sejak tanggal
17 Januari 2022 sampai 17 Maret 2022, dapat disimpulkan bahwa :
1. Apotek An-Nur kota Tasikmalaya secara umum dapat dikatakan telah
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan perundang undangan yang
berlaku.
2. Pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek An-Nur meliputi perencanaan,
pengadaan, penerimaan penyimpanan, pemusnahan, pengendalian,
pencatatan dan pelaporan. Pelayanan kefamasian di apotek An-Nur
meliputi pelayanan resep, dispensing, pelayanan informasi obat dan
swamedikasi.
3. Peran dan fungsi Asisten Tenaga Kesehatan (ATK) adalah membantu
TTK dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan apotek, seperti
membantu mengerjakan resep mulai dari penulisan etiket sampai dengan
pemberian informasi obat kepada pasien, membantu dalam penyimpanan
obat dan membantu menyalin faktur.
B. Saran
1. Saran Untuk Apotek
1) Menata ruang penyimpanan obat lebih rapih.
2) Penyimpanan Faktur, Resep lama dan sampah obat harap dipisahkan
dan disimpan dengan benar.
3) Menambahkan dan mengganti fasilitas yang sudah rusak.
4) Penambahan sarana untuk tempat penyimpanan resep dan obat
kadaluwarsa.
2. Bagi Sekolah
1) Sekolah hendaknya memberikan pembekalan lebih luas lagi mengenai
kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Apotek.
35
36
37
LAMPIRAN - LAMPIRAN
38
39
LAMPIRAN 1
DENAH APOTEK AN-NUR
Kantin
Tempat Pio
Kasir
Ruang tunggu
Ruang Praktek dr. Dendi
Djuanda Sp.PD
Ruang
Pendaftaran
Asisten Dokter Penyimpanan data
pasien
Toilet
LAMPIRAN 2
40
Tangga
Kasir
Tempat Pelayanan
Tangga
Narkotika dan
psikotropika
LemarI
Lemari
Ruang Racik
Es
LAMPIRAN 3
LANTAI 1 APOTEK AN-NUR
41
LAMPIRAN 4
LANTAI 2 APOTEK AN-NUR
42
LAMPIRAN 5
ALUR PELAYANAN OBAT DENGAN RESEP
43
Resep Datang
Skrining Resep
Setuju Tidak
Setuju Tidak
Cek Kembali
Obat diserahkan
Disertai dengan PIO
LAMPIRAN 6
ALUR PELAYANAN OBAT NON RESEP
Swamedikasi
44
Pasien datang
Setuju Tidak
PIO
Ya Tidak
OTC K
O
W
Psiko
OWA OOT
LAMPIRAN 7
ALUR PEMESANAN BARANG
45
Defekta
PBF
Apotek
LAMPIRAN 8
ALUR PENERIMAAN BARANG
Barang Datang
46
Diberi harga
Di simpan sesuai
alfabetis dan FIFO
LAMPIRAN 9
ETIKET PUTIH DAN BIRU
47
LAMPIRAN 10
CONTOH RESEP
48
Nama Dokter
No izin praktek
Alamat praktek
Tanggal resep
Informasi Obat
Jumlah Obat
Aturan Pakai
Umur Pasien
Alamat Pasien
LAMPIRAN 11
SALINAN RESEP
49
LAMPIRAN 12
FAKTUR
50
LAMPIRAN 13
KWITANSI
51
LAMPIRAN 14
SURAT PESANAN UMUM
52
LAMPIRAN 15
SURAT PESANAN NARKOTIKA
53
LAMPIRAN 16
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
54
LAMPIRAN 17
SURAT PESANAN FREKURSOR
55
LAMPIRAN 18
SURAT PESANAN OBAT OBAT TERTENTU
56
LAMPIRAN 19
KARTU BON
57
LAMPIRAN 20
KARTU NOTA
58
LAMPIRAN 21
PLASTIK KLIP RESEP DAN NON RESEP
59
LAMPIRAN 22
KARTU STOK
60
LAMPIRAN 23
TEMPAT PENYIMPANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
61
LAMPIRAN 24
KANTONG PLASTIK
62