PJBL Noviarti
PJBL Noviarti
IDENTIFIKASI MASALAH
Nama Mahasiswa : Noviarti Mahaju Salta
Kelompok Mapel : PAI 2.B
Tema : Pengembangan kompetensi abad 21 (critical thingking, creativity,
collaboration dan communication) berbasis nilai-nilai agama
Judul : Peran Guru PAI Dalam Mengatasi Kecanduan Game Online Pada Peserta didik SDN
71 Kota Bengkulu
Peserta didik yang lama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru biasanya akan
terus seperti itu. Karena, mereka lama dalam mengerjakan tugas pertama, sedangkan tugas yang
lainnya sudah menunggu juga untuk dikerjakan. Disini guru Agama Islam akan mencari informasi
tentang peserta didik tersebut, apa yang sebenarnya terjadi dan yang meembuat masalah tersebut ada.
Guru Agama Islam akan mencari biodata peserta didik secara langsung dan tidak langsung. Peserta
didik yang lama dalam pengumpulan tugas yang diberiakan oleh guru ini biasanya mereka
menganggap bahwa sekolah tidak terlalu penting sehingga mereka seenaknya mereka sendiri dalam
menjalani kehidupannya di sekolah termasuk lama menyelesaikan tugas, atau bisa saja hal tersebut
dapat terjaadi karena peserta didik mempunyai masalah di keluarganya, sehingga mereka tidak
memiliki motivasi yang membuatnya semangat dalam mengerjakan tugas sekolah. Bisa juga karena
peserta didik tersebut tidak tertarik dengan materi yang dipelajarinya maupun tidak suka dengan guru
mata pelajarannya karena bosenin dan lain sebagainya.
Peserta didik tidak bisa mengatur waktu sehingga keteteran dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya. Selain itu, lama dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru di dalam kelas biasnya
terjadi karena peserta didik sibuk mengobrol dengan temannya sehingga tugas yang harusnya segera
diselesaikan malah tidak selesai-selesai, atau bisa terjadi karena saat guru menerangkan peserta didik
malah melamun. Guru akan mencari informasi kepada teman dekatnya dan guru mata pelajaran, dan
juga mengunjungi rumah peserta didik tersebut untuk mengetahui lebih jelas penyebab terjadinya
masalah tersebut, dan melakukan pengecekan pada raport peserta didik tersebut dan melakukan
program perbaikan.
Dari analisis data/informasi tersebut maka dapat diketahui bahwa peserta didik tersebut
mempunyai masalah, dan harus segera diatasi. Karena aapabila tidak segera diatasi maka hal tersebut
akan berpengaruh terhadap nilai peserta didik tersebut dan juga akan ketinggalan materi.
Menyepelekan tugas yang diberikan guru, tidak ada motivasi untuk mengerjakannya dengan cepat,
tidak bisa mengatur waktu, maen game, dll, itulah yang seharusnya dapat dikurangi bahkan
dihilangkan dalam diri peserta didik supaya dapat lebih fokus lagi dan semangat dalam mengerjakan
tugas.
1. Faktor Internal
a) Keinginan yang kuat dari diri peserta didik (Penasaran terhadap game Online)
Keinginan yang kuat dari diri peserta didik untuk memperoleh nilai yang tinggi dalam game
online, karena game online dirancang sedemikian rupa agar gamer semakin peasaran dan semakin
ingin memperoleh nilai yang tinggi.
b) Ketidakmampuan mengatur prioritas untuk mengerjakan aktivitas penting lainnya juga menjadi
penyebab timbulnya kecanduan terhadap game online.
c) Rasa bosan yang dirasakan peserta didik ketikaberada di rumah atau di sekolah.
d) Kurangnya self control dalam diri peserta didik, sehingga peserta didik kurang mampu
mengatisipasi dampak negatif yang timbul dari bermain game online secara berlebihan.
Adapun faktor internal yang lain adalah: a) Sering bolos sekolah supaya bisa bermain game online di
rental game ataupun warnet, artinya pelajar yang kecanduan game online menghalalkan berbagai cara
agar bisa bermain game online tapa memperdulikan jam belajar aktif di sekolah. Hal ini terbukti
berdampak pada prestasi di sekolah yaitu rangking kelas yang rendah. b. Penggunaan uang jajan yang
tidak tepat sebagaimana mestinya, uang jajan yang diberikan oleh orang tua sering dihabiskan untuk
membeli voucher game online dan membayar retalkomputer di warnet. c. Jarang berolahraga dalam
setiap minggu, meskipun terdapat mata pelajaran olahraga di sekolah hal ini dirasa belum cukup bagi
kondisi fisik pelajar.
Dampak negatif yang paling dirasakan dari bermian game online yaitu boros terhadap uang, karena
dihabiskan untuk bermain game online. Biaya seperti pembelian voucher game online, biaya penyewaan
komputer warnet, dan biaya lainnya membuat uang jajan yang diberikan orangtua selalu dihabiskan untuk
kepentingan game online.
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya kecanduan game online pada peserta didik
sebagai berikut :
a) Lingkungan yang kurang terkontrol, karena melihat teman-temannya yag lain banyak yang
bermain game online.
b) Kurang memiliki hubungan sosial yang baik, sehingga peserta didik memilih alternatif bermain
game online sebagai aktivitas yang menyenangkan.
c) Harapan orangtua yang melambung terhadap anaknya untuk mengikuti berbagai kegiatan seperti
kursus atau les, sehingga kebutuhan primer anak, seperti kebersamaan, bermain dengan keluarga
menjadi terlupakan
4. Local Wisdom
1. Keluarga (Orang Tua)
Menurut Smart (2010), mengemukakan bahwa seseorang suka bermain game online dikarenakan
terbiasa bermain game online melebihi waktu. Beberapa orangtua menjadikan bermain game online
sebagai alat penenang bagi anak dan apabila hal itu dilakukan secara berulang-ulang maka anak
tersebut akan terbiasa bermain game online adalah sebagai berikut :
a) Kurang perhatian dari orang-orang terdekat Beberapa orang berfikir bahwa mereka dianggap ada
jika mereka mampu menguasai keadaan. Mereka merasa bahagia jika mendapatkan perhatian dari
orang-orang terdekatnya, terutama ayah dan ibu. Dalam rangka mendapatkan perhatian, seseorang
akan berperilakuyang tidak menyenagkan hati orangtuanya. Karena dengan berbuat demikian,
maka orangtua akan memperingatkan dan mengawasinya.
b) Depresi Beberapa orang menggunakan media untuk menghilangkan rasa depresinya, diantaranya
degan bermain game online. Dan dengan rasa nikmat yang ditawarkan game online, maka lama
kelamaan akan menjadi kecanduan.
c) Kurang kontrol Orang tua dengan memanjaka anak dengan fasilitas, efek kecanduan sangat
mungkin terjadi. Anak yang tidak terkontrol biasanya akan berperilaku over.
d) Kurang kegiatan Menganggur adalah kegiatan yang tidak menyenangkan. Dengan tidak adanya
kegiatan maka bermain game online sering dijadikan pelarian yang dicari.
e) Lingkungan Perilaku seseorang tidak hanya terbentuk dalam keluarga. Saat di sekolah, bermain
dengan teman-teman itu juga dapat membentuk perilaku seseorang. Artinya meskipun seseorang
tidak dikenalkan terhadap game online di rumah, maka seseorang akan kenal dengan game online
karea pergaulannya.
f) Pola asuh Pola asuh orangtua sangat penting bagi perilaku seseorang. Maka sejak dini orangtua
harus berhati-hati dalam mengasuh anaknya. Karena kekeliruan dalam pola asuh maka suatu saat
anak akan meniru perilaku orangtuanya
2. Faktor Lingkungan
a) lingkungan yang kurang terkontrol, karena melihat teman- temanya yang lain banyak yang
bermain game online;
b) kurang memiliki hubungan sosial yang baik, sehingga remaja mememilih alternatif bermain
3. Faktor Teman
a) Faktor pergaulan yang salah dengan teman menyebabkan kecanduan game online.
b) Asosiasi. Pada faktor ini subyek cukup memiliki hubungan sosial terhadap lingkungan.
c) Di lingkungan bermain Game Online sudah menjadi hala yang biasa.
Akhir-akhir ini hampir setiap rumah tangga telah berlangganan Wifi (Indihome), puncaknya
di tahun 2020 dan 2021 pada saat Virus Corona melanda Indonesia. Pembelajaran tatap muka
(Luring) berubah menjadi pembelajaran jarang jauh (Daring); sehingga orang tua memasang wifi
demi mempelancar proses belajar mengajar, apalagi seorang Guru sekaligus sebagai orangtua.
Dengan adanya Wifi di rumah perserta didik selain digunakan untuk belajar, tetapi juga
digunakan untuk bermaim game. Seiring berjalanya waktu peserta didik menjadi kecanduang game.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan dan Siska. 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecanduan Game Online Peserta Didik..
Jurnal. Diakses pada 09 September 2023.
Sinta Nur Asiah dkk. 2022. Faktor Kecanduan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Peserta Didik Kelas V.
Jurnal. Universitas Muhadi Setiabudi. Diakses pada 09 September 2023.
Almujahid Muhammad R.2016. Pengaruh Penggunaan Game Online Terhadap Minat Membaca Al-Qur’an
pada Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Dukun Kabupaten Magelang. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.