DAN
PEMBELAJARAN
Oleh:
Dr. Boby Agustan, M.Pd.
PENJAS
PENDAHULUAN
● Salah satu pengetahuan penting yang perlu dipahami orang ketika ia akan
mempelajari kurikulum adalah teori kurikulum. Teori kurikulum perlu
dipahami karena ia merupakan landasan untuk memahami kurikulum secara
komprehensif. Dengan landasan teori dan pengetahuan tentang kurikulum
yang memadai, setiap orang yang ingin mempelajari kurikulum memiliki
bekal yang cukup untuk melaksanakannya. Dalam teori kurikulum akan
dibahas landasan, konsep, komponen, struktur, dan hubungan antarbagian
yang ada dalam kurikulum. Dengan memahaminya, orang akan memiliki
pengetahuan tentang kurikulum dan mampu mengikuti proses
pengembangan kurikulum
● Pendidikan mengalami perkembangan yang sangat dinamis selama dua
puluh tahun terakhir, karenanya berbagai modifikasi penting telah
dilakukan terhadap berbagai aspek sistem pendidikan. Sistem pendidikan
adalah institusi sosial yang berkewajiban untuk melaksanakan perubahan
selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
perkembangan kehidupan masyarakat. Sistem pendidikan seyogianya terus
mengalami perkembangan, dan merespons secara layak tidak hanya
perubahan dalam masyarakat, tetapi juga mengantisipasi peningkatan
pemahaman atas proses pendidikan itu sendiri1
HAKIKAT
● Secara umum, ada dua aliran yang mendefinisikan kurikulum Pertama,
kurikulum dipandang secara mikro. Pandangan ini mewakili mereka yang
beranggapan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah materi suatu
mata ajar yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mereka
memandang kurikulum secara mikro. Contoh definisi kurikulum yang
termasuk golongan ini adalah: Kurikulum berasal dari kata Yunani “curere”
yang berarti tempat bertanding, arah perjalanan, atau suatu pengajaran di
perguruan tinggi. Kurikulum berasal dari bahasa Latin “curriculum” yang
berarti a running course, or race course, especially a chariot race course.
Kurikulum juga berasal dari bahasa Prancis “courier” artinya “to run” atau
berlari. Kurikulum kemudian diartikan sebagai mata pelajaran yang harus
ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah3 . Kedua, kurikulum
dipandang secara makro atau sesuatu yang memiliki cakupan luas.
Kurikulum didefinisikan sebagai seluruh pengalaman diatur dalam
kehidupan persekolahan, mulai dari mata pelajaran di kelas sampai
kegiatan ekstrakurikuler
KESIMPULAN
● Ada tiga dimensi kurikulum, yaitu: Pertama adalah perencanaan dan
pengaturan mengenai pedoman, tujuan, isi, dan bahan pelajaran. Kedua,
pelaksanaan atau cara yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Ketiga, pengevaluasian untuk mengetahui seberapa jauh
tujuan pendidikan telah dicapai.
PENDIDIKAN JASMANI
● Kebermanfaatan Penjas bagi anak-anak demikian besar, namun demikian
hal itu tidak akan tercapai atau hanya tinggal sekadar teori apabila proses
pembelajaran Penjas tidak diselenggarakan berdasarkan kaidah keilmuan
yang ilmiah.
DIMENSI PENDIDIKAN
JASMANI
● Memperhatikan definisi Penjas di atas menunjukkan bahwa aktivitas jasmani
merupakan wahana untuk proses pembelajaran Penjas. Wahana dan bidang
kajian Pendidikan Jasmani adalah gerakan manusia (human movement).
● Kedua, tema besar filsafat adalah studi tentang pengetahuan, yang memiliki
nama formal sebagai epistemologi. Perhatian utama dari epistemologi
bukan pada organisasi pengetahuan secara psikologis, tetapi pada
organisasi pengetahuan secara logis dan memilah perbedaan klaim atas
pengetahuan, contohnya pengetahuan diwariskan kepada kita melalui
persepsi, intuisi, konsepsi abstrak, dugaan ilmiah, dan kebenaran
terungkap. Studi epistemologi membahas tentang bagaimana proses
mendapatkan ilmu pengetahuan, apa saja yang harus diperhatikan agar
mendapatkan pengetahuan yang benar, apa kebenaran dan apa kriterianya.
Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu
datang, bagaimana mengetahuinya, bagaimana membedakan dengan yang
lainnya, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu
mengenai keterjadian sesuatu hal. Dengan demikian, pertanyaan yang
menjadi landasan dalam kajian epistemologi adalah proses apa yang
memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika?
Bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan
moral dan keindahan seni? Apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah,
keindahan seni dan kebaikan moral?
● Ketiga, tema ketiga filsafat adalah studi tentang nilai atau dikenal dengan
aksiologi. Studi tentang nilai atau aksiologi berkembang menjadi dua
kategori, yaitu etika dan estetika. Pertama, etika atau studi tentang apa yang
disebut dengan benar atau salah, baik atau buruk, mulia atau tercela. Kajian
etika sangat berkaitan dengan implementasi moral dalam kehidupan
keseharian manusia, mengkaji perbuatan manusia dan memandangnya dari
sudut nilai baik dan buruk. Karenanya, nilai etika diperuntukkan pada
manusia saja, selain manusia (binatang, benda, alam) tidak mengandung
nilai etika, karena itu tidak mungkin dihukum baik atau buruk, salah atau
benar. Contohnya dikatakannya mencuri, mencuri itu nilai etikanya jahat.
Dan orang yang melakukan itu dihukum bersalah. Tetapi kalau kucing
mengambil ikan dalam lemari, tanpa izin tidak dihukum bersalah. Kedua,
estetika atau studi tentang nilai untuk mempelajari keindahan. Estetika
merupakan ranting dari aksiologi yang khusus membahas tentang
keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana ia bisa dinikmati.
Syarat estetika terbatas pada lingkungannya, di samping juga terikat
dengan ukuran-ukuran etika. Etika menuntut supaya yang bagus itu baik.
Lukisan porno dapat mengandung nilai estetika, tetapi akal sehat akan
KARAKTERISTIK LAIN
MELIPUTI (SD) MENURUT
GRAHAM, HOLT/HALE, DAN
● (1) time, alokasi waktu yang seharusnya diperuntukkan bagi pembelajaran
Penjas paling tidak 150 menit per minggu; (
PARKER:
● 2) class size, ukuran kelas atau jumlah siswa dalam satu kelas pembelajaran
Penjas harus sama dengan jumlah siswa dalam pembelajaran mata pelajaran
yang lainnya;
● (3) sequential, developmental curriculum, kurikulum Penjas bersifat
pengembangan dan bertahap sehingga ruang lingkup dan tahapan
kurikulum direncanakan secara cermat dan dikembangkan secara progresif.
Perencanaan dan pengembangan kurikulum berdasarkan pengalaman yang
lalu dan disandingkan dengan pengalaman baru manakala siswa telah siap
sesuai tahapan perkembangannya;
● (4) moderate to vigorous physical activity, pengalaman belajar
mengandung minimal 50% MVPA atau aktivitas jasmani sebagai muatan
pembelajaran yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran memiliki
intensitas moderat sampai intensitas kuat;
● (5) plenty of practice opportunities, pembelajaran Penjas memberikan
● (7) positive developmental environment, lingkungan belajar dirancang agar
sesuai dengan tahapan perkembangan anak, hangat, dan mendorong anak
berlatih pengalaman baru, sehingga lingkungan belajar kondusif bagi anak
untuk belajar;
● (8) teacher background, Penjas diajarkan oleh guru yang memiliki latar
belakang ke-Penjas-an yang memadai atau memenuhi standar;
● (9) realistic expectations, guru mampu mengembangkan harapan yang
realistis bilamana alokasi waktunya kurang dari 150 menit tidak seperti yang
direkomendasikan;
● (10)adequate equipment and facilities, proses pembelajaran Penjas
didukung oleh sarana dan prasarana yang berimbang atau memenuhi
persyaratan;
● (11)enjoyable, pembelajaran Penjas merupakan pembelajaran bersifat
menyenangkan agar siswa bersemangat mengikutinya;
● (12)psychomotor, cognitive, and affective domains, Penjas didesain untuk
MATERI PENDIDIKAN
JASMANI
Materi ajar yang diterjemahkan dari kompetensi dasar adalah
● (1) keterampilan permainan bola besar dan bola kecil,
● (2) keterampilan jalan, lari, lompat, dan lempar;
● (3) keterampilan gerak seni dan olahraga bela diri,
● (4) keterampilan gerak senam dan aktivitas ritmik,
● (5) kebugaran jasmani komponen kesehatan dan komponen keterampilan,
● (6) keterampilan renang atau akuatik, dan
● (7) pendidikan kesehatan
MATERI PENJAS LAINNYA
DIUSULKAN OLEH JEWETT,
ENNIS, AND BAIN64, (1995)
● Materi ini disusun berdasarkan model kurikulum Pendidikan Kebugaran
dan Model Pendidikan Olahraga. Asumsi yang digunakan oleh kedua model
ini adalah untuk menciptakan gaya hidup sehat dan aktif, manusia perlu
memahami hakikat kebugaran jasmani dengan menggunakan resep latihan
yang benar. Olahraga merupakan bentuk lanjut dari bermain dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keseharian
manusia, agar dapat melaksanakan kegiatan olahraga dengan benar,
manusia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan olahraga
yang memadai.