Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan Islam masa Usman Bin Affan

1. Utsman bin Affan adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad yang termasuk juga Khulafaur
Rasyidin yang ke-3. Karena Pernikahannya berturut-turut dengan dua putri nabi Muhammad dan
Khadijah membuatnya mendapat julukan Dzun Nurrain (pemilik dua cahaya). Beliau juga
dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak
bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Usman bin Affan
memiliki satu saudara perempuan, Amina. Usman terlahir di Ta'if, Ia tercatat sebagai salah satu
dari 22 orang Mekah yang tahu cara menulis. Utsman bin Affan lahir pada 576 Masehi dari
golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. ia masuk Islam atas
ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-
tama masuk Islam). Usman bin affan adalah yang pertama kali melakukan renofasi Masjid al-
Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah serta di perluas karena semakin banyaknya umat
Islam yang menjalankan ibadah Haji. Usman berpendapat untuk melindungai rakyatnya dengan
pasukan keamanan dengan membuat semacam lembaga pengadilan yang mana sebelumnya di
lakukan di masjid, mengembangkan pertanian serta menaklukkan daerah-daerah kecil di
sekitarnya dan juga membentuk aramada kelautan yang kokoh. Jasanya yang paling besar adalah
saat mengeluarkan kebijakan untuk mengumpulkan Al-Quran dalam satu mushaf. Pada 622
Masehi, Utsman dan istrinya, Ruqayyah, berada di antara kelompok ketiga Muslim untuk
bermigrasi ke Madinah. Setelah sampai, Utsman tinggal bersama Abu Talha bin Thabit sebelum
pindah ke rumah yang ia beli beberapa waktu setelahnya. Utsman adalah salah satu pedagang
terkaya di Mekkah, tanpa membutuhkan bantuan keuangan dari saudara-saudara Ansar , karena
ia telah membawa kekayaan yang sangat besar yang telah ia kumpulkan dengannya ke Madinah.
Sebagian besar Muslim Madinah adalah petani dengan sedikit minat dalam perdagangan, dan
orang Yahudi telah melakukan sebagian besar perdagangan di kota. Utsman menyadari ada
peluang komersial yang besar untuk mempromosikan perdagangan di kalangan umat Islam dan
segera memantapkan dirinya sebagai pedagang di Madinah. Dengan kerja keras dan kejujuran,
bisnisnya berkembang pesat, membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di Madinah.
2. Berdasarkan penelusuran terhadap berbagai literature, pemerintahan Usman bin Affan
berlangsung selama dua belas tahun(23-35 Hijriah) enam tahun masa pemerintahan yang
berlangsung secara tentram dan damai, kemudian enam tahun berikutnya yang mengalami masa
pergolakan dan munculnya gerakan-gerakan penentangan terhadap pemerintahan Khalifa Usman
bin Affan dan pembantu-pembantunya, hingga terjadinya yaum ad-dar(hari pengepungan) dan
berakhir dengan wafatnya Khalifah Usman bin Affan. Gerakan-gerakan atau kelompok
pemberontak ini tidak begitu saja muncul dari masyarakat, namun telah direncanakan dengan
begitu rapi oleh tokoh pemberontakan yaitu Abdullah bin Saba’ yang sebelumnya telah
membentuk sebuah kelompok dengan sebutan saba’iyyun(pengukut saba’), dialah yang
menyebar fitnah-fitnah dan mempengaruhi masyarakat yang memiliki keimanan dan akidah yang
rendah sebab mereka ini adalah mualaf yang belum mendalami agama islam lebih mendalam.
Selain itu, karakteristik kepemimpinan Usman, perluasan wilayah Daulah Islam dan
kesejahteraan masyarakat, munculnya generasi baru yang jauh berbeda kualitas keimananya
dengan generasi sahabat Rasulullah, dan kebijakan-kebijakan kontroversial Khalifah Usman bin
Affan baik dalam pemerintahan seperti pengangkatan sanak saudara, kebijakan ekonomi, dan
ijtihad-ijtihad dalam agama, turut andil menjadi bahan provokasi dalam mempercepat terjadinya
pemberontakan. Sistem pemerintahan utsman bin affan lebih ditekankan pada politik dalam
negeri, lembaga pemerintahan dalam negeri pada masa ustman bin affan terbagi menjadi:
a. Pembantu (Wazir/Muwwin)
b. Pemabantu yang diangkat untuk membantu tugas kekhalifahan dimana tugasnya dalam bidang
pemerintahan dan membantu khalifah dalam bidang administrasi.
c. Pemerintahan daerah/gubernur
d. Memiliki masa jabatan satu tahun penuh.
e. Hukum
f. Menjaga teks-teks pada masa nabi Muhammad dalam bidang hukum, meletakkan sistem
hukum baru untuk memperkuat pondasi Negara.
g. Baitul Mal Tugasnya mengatur masalah keuangan.
h. Majelis Syuro Adalah orang-orang yang mewakili kaum muslimin dalam menyampaikan
pendapat sebagai bahan pertimbangan khalifah. Majelis syuro terbagi menjadi tiga yaitu:
dewan penasihat, dewan penasihat umum, dan dewan penasihat tinggi dan umum.
3. Pemerintahan Umar bin Khattab adalah masa yang dipenuhi oleh pengembangan wilayah.
Pasukan Islam dibawah pemimpin panglima-panglima yang tangguh dikirim ke berbagai
daerah dengan tujuan untuk menaklukkannya demi menjaga ketentraman umat Islam dan
menghindarkan gangguan musuh. Menurut catatan sejarah, daerah-daerah yang berhasil
ditundukkan antara lain : Persia, Suriah, sebagian Asia kecil, Palestina dan Mesir. Selanjutnya
dalam kehidupan sehari-hari, ia menampakkan perilaku yang baik sehingga ia dimerdekakan
oleh Magfirah bin Syu‟bah, seorang tokoh utama kaum muslimin. Oleh karena itu, disebut
maula (yang dimerdekakan dan dlindungi) dari Magfirah. Kemudian ia biasa dipanggil
dengan nama Abu lu‟luah (yang artinya sama dengan Firus, yaitu permata.
4. Adapun kebijakan dan Strategi Usman bin Affan antara lain :
a. Perluasaan Wilayah.
Pada masa Khalifah Usman terdapat beberapa kekuasaan islam diantaranya adalah
melanjutkan usaha penaklukan Persia. Kemudian Tabaristan,Azerbaijan,dan Armenia. Usaha
perluasaan daerah kekuasaan Islam tersebut lebih lancer lagi setelah dibangunnya Armada
laut. Satu persatu daerah di seberang laut ditaklukannya, antara lain wilayah Asia kecil,
pesisir Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia. Dalam upaya pemantapan dan
stabilitas daerah kekuasaan islam di luar kota Madinah, khalifah Usman telah melakukan
pengamanan terhadap para pemberontak yang melakukan maka di daerah Azerbaijan dan Rai,
karena mereka enggan membayar pajak, begtu juga di Iskandariyah dan di Persia.
b. Standarisasi Al-Quran.
Pada masa Usman, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal secara baca Al-
quran(qiraat). Perlu dketahui telebih dahulu bahwa Al-Quran diturunkan dengan beragam cara
baca. Karena persisihan ini, hamper saja terjadi perang saudara. Kondisi ini dilaporkan oleh
Hudzaifah Usman memutuskan untuk melakukan penyeragaman cara baca Al-Quran. Cara
baca inilah yang akhirnya resmi dipakai oleh kaum muslimin.Dengan demikian, perselisihan
dan perpecahan dapat dihindari. Dalam menyusun cara baca Al-Quran resmi ini. Khalifah
Usman melakukannya berdasarkan cara baca dipakai dalam Al-Quran yang disusun oleh Abu
Bakar. Setelah pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya untuk dikirim ke Mesir,
Yaman, Kufah, Basrah dan Mekkah.Satu mushaf disimpan di Madinah.Mushaf-Mushaf inilah
yang dikenal dengan Mushaf Usmani.
c. Pengangkatan Pejabat Negara.
Pemeintahan Usman berlangsung selama 12 tahun.Kepemimpinan Usman sangat berbeda
dengan kepimpinan Umar. Ini mungkin karena umurnya yang lanjut dan sifatnya lembut.
Akhirnya pada tahun 35 H/655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari
orang-orang yang kecewa itu. Salah satu factor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap
kepemimpinan Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan
tinggi.Harta kekayaan Negara,oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Usman
sendiri.
d. Pembangunan Fisik.
Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur
pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-
masjid dan memperluas mesjid Nabi di Madinah.
5. Pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan sebagai Khalifah pendidikan memiliki peran
yang sangat penting. Utsman bin Affan adalah Khalifah ketiga dalam sejarah Islam, yang
memerintah dari tahun 644 M hingga 656 M. Di bawah kepemimpinannya, banyak upaya
dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan sistem pendidikan Islam. Pertama, Utsman
bin Affan mengambil langkah-langkah untuk memperluas jaringan sekolah dan membangun
institusi pendidikan baru di berbagai wilayah kekuasaannya. Ia mendirikan madrasah-
madrasah di berbagai kota sebagai pusat pendidikan Islam. Hal ini membantu menyebarkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam ke seluruh umat Muslim. Kedua, Utsman bin Affan
mempromosikan pengumpulan dan penulisan Al-Quran secara terstandarisasi. Ia mengambil
langkah-langkah untuk mengumpulkan salinan- salinan Al-Quran yang tersebar di berbagai
daerah, dan kemudian menyusun naskah yang konsisten. Langkah ini sangat penting untuk
memastikan keaslian dan keutuhan teks suci Al-Quran, serta memudahkan aksesibilitasnya
bagi umat Muslim. Ketiga, Utsman bin Affan memberikan dukungan finansial kepada para
sarjana dan guru-guru agama. Ia memperkenalkan gaji tetap untuk para guru dan sarjana yang
berkontribusi dalam pendidikan dan pengajaran. Langkah ini memberikan insentif bagi orang-
orang yang berminat untuk berkarier di bidang pendidikan Islam, serta membantu menjaga
kualitas dan keberlanjutan pendidikan. Keempat, Utsman bin Affan memperhatikan
pentingnya pendidikan dalam administrasi pemerintahannya. Ia mengangkat pejabat-pejabat
yang terdidik dan kompeten untuk mengisi posisi-posisi penting di pemerintahan. Hal ini
membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas pemerintahan serta mempromosikan nilai-nilai
keadilan dan integritas. Secara keseluruhan, pendidikan memainkan peran kunci di masa
Utsman bin Affan dalam menyebarkan pengetahuan agama, memperkuat identitas Islam, dan
membangun masyarakat yang terdidik. Melalui langkah-langkahnya dalam memperluas
jaringan sekolah, standarisasi Al-Quran, dukungan finansial, dan penekanan pada pendidikan
dalam pemerintahan, Utsman bin Affan telah meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan
relevansi pendidikan Islam di masa kepemimpinannya

Anda mungkin juga menyukai