Anda di halaman 1dari 3

FI5181 – Praktikum Fisika

2022/2023 Modul 03
Interferensi dan Difraksi

Program Studi Magister Pengajaran Fisika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Teknologi Bandung

MODUL 03
INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

A. TUJUAN
1. Menentukan proses terjadinya fenomena interferensi dan difraksi
2. Menentukan parameter-parameter terjadinya interferensi dan difraksi

B. ALAT DAN BAHAN


1. Sumber laser (merah, hijau, biru)
2. Slit
3. Kisi interferensi-difraksi
4. Roll-meter
5. Layar

C. TEORI DASAR
Perpaduan dua gelombang akan menimbulkan berbagai fenomena tergantung pada
kondisi kedua gelombang dan gelombang resultan yang dihasilkannya. Resonansi,
pelayangan, modulasi, interferensi dan difraksi merupakan contoh-contoh fenomena
gelombang yang dihasilkan dari perpaduan gelombang yang sehari-hari sering kita
dapatkan.
Perpaduan antara gelombang dengan beda fase tertentu menghasilkan amplitudo
resultan yang bergantung pada beda fase tersebut. Karena intensitas gelombang
berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo, maka ada beda fase yang menghasilkan
intensitas maksimum dan ada beda fase yang menghasilkan intensitas minimum (nol).
Pola maksimum-minimum/ konstruktif-destruktif / terang-gelap ini disebut sebagai pola
interferensi. Jika gelombang yang mengalami perpaduan tersebut mempunyai frekuensi
yang sama maka pola interferensi tergantung pada jalan yang ditempuh oleh masing-
masing gelombang dan secara geometri dapat dikaitkan dengan posisi pengamat.
Sehingga bisa didapatkan posisi dengan intensitas maksimum dan posisi dengan
intensitas minimum. Supaya pola interferensi ini dapat diamati pada waktu yang lama
maka beda fase awal gelombang haruslah tetap. Sumber gelombang dengan frekuensi
sama dan beda fase tetap disebut sebagai sumber yang koheren. Sumber gelombang
bunyi dengan mudah dapat dibuat koheren tapi sumber gelombang cahaya pada
umumnya tidak koheren kecuali laser.

Interferensi Young
Young melakukan pengamatan interferensi untuk pertama kalinya dengan
menggunakan sumber cahaya biasa. Supaya koheren, sumber cahaya disinarkan terlebih
dahulu pada satu celah, celah ini dijadikan sebagai sumber yang koheren bagi dua celah
di depannya. Young mengamati pola interferensi pada layar yang diletakkan cukup jauh
dari celah. Andaikan y1 dan y2 masing-masing merupakan gelombang yang berasal dari
celah-celah tersebut, dengan
Laboratorium Pengajaran Fisika
Halaman |1
FI5181 – Praktikum Fisika
2022/2023 Modul 03
Interferensi dan Difraksi

𝑦1 = 𝐴 sin φ1 (1)
𝑦2 = 𝐴 sin 𝜑2 (2)
dan 𝜑2 = 𝜑1 + 𝛿 (𝛿 adalah beda fase)

Amplitudo gelombang resultan 𝑦𝑟 akan tergantung pada beda fase 𝛿; intensitas


gelombang juga akan tergantung pada beda fase 𝛿. Dengan menghubungkan beda fase
dengan beda jalan, serta secara geometri beda jalan dihubungkan dengan posisi
pengamat maka akan diperoleh jarak antar dua maksimum.
Untuk perpaduan gelombang dengan sumber lebih dari dua dapat dianalisis secara
sederhana dengan metode phasor. Secara mudahnya, amplitudo resultan maksimum
akan diperoleh jika phasor-nya berderet/vektornya searah dan minimum akan diperoleh
jika phasor-nya menuju ke asal. Pola interferensi celah banyak ini akan menghasilkan
intensitas maksimum yang tetap pada setiap posisi maksimum.

Difraksi
Suatu cahaya sejajar yang koheren jika dipancarkan pada satu celah cukup lebar
dan perpaduannya diamati pada suatu layar, maka akan diperoleh pola dengan intensitas
maksimum/sangat terang di pusat yang kemudian diikuti pola terang-gelap dengan
intensitas terang yang jauh lebih kecil dibandingkan di pusat. Pola ini disebut sebagai
pola difraksi. Andaikan jarak layar dengan celah cukup jauh maka disebut difraksi
Franhoufer, sedangkan jika jarak layar dengan celah cukup pendek disebut difraksi
Fresnel. Analisis difraksi Fresnel cukup rumit tapi untuk difraksi Franhoufer dapat
didekati dengan interferensi dari celah/sumber banyak. Karenanya dapat diperoleh
posisi yang menghasilkan intensitas minimum.

Interferensi- Difraksi
Sistem yang merupakan susunan beberapa celah lebar jika disinari cahaya
koheren dan perpaduannya diamati pada suatu layar yang cukup jauh maka akan
teramati pola interferensi-difraksi yaitu pola terang-gelap yang intensitas maksimum di
pusat sangat terang sedangkan intensitas maksimum yang lainnya semakin mengecil
terhadap posisi yang pada akhirnya gelap. Posisi yang tadinya (berdasarkan interferensi
terang) menjadi gelap akibat difraksi akan tergantung pada perbandingan antara jarak
celah dengan lebar celah. Semakin kecil perbandingannya maka semakin cepat hilangnya
maksimum interferensi karena difraksi.

D. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan secara singkat mengapa sinar laser bisa koheren.
2. Turunkan posisi yang menghasilkan maksimum dan posisi yang menghasilkan
minimum pada interferensi Young dengan sumber dua celah.
3. Turunkan secara phasor beda fase yang menghasilkan maksimum dan beda fase
yang menghasilkan minimum untuk interferensi dua celah, tiga celah, empat celah
dan ambil kesimpulan untuk n celah.
4. Turunkan juga secara skematik beda fase yang menghasilkan pola gelap pada
difraksi satu celah lebar dengan pendekatan dianggap n celah sempit.
5. Apa pengaruh jumlah celah terhadap pola interferensi-difraksi?

Laboratorium Pengajaran Fisika


Halaman |2
FI5181 – Praktikum Fisika
2022/2023 Modul 03
Interferensi dan Difraksi

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Hubungkan sumber cahaya laser dengan step-down dan hubungkan step-down
dengan sumber listrik
2. Letakkan layar (bisa menggunakan dinding) cukup jauh dari sumber laser.
3. Letakkan slit (terdiri dari satu celah) di depan sumber laser, lalu amati dan
gambarkan pola yang terjadi pada layar.
4. Ambil kisi, hitung jarak antar celahnya.
5. Ganti slit dengan kisi amati pola yang terjadi, ukur jarak antara kisi dengan layar
dan jarak antar maksimum pola interferensi.
6. Ganti kisi dengan kisi yang lain kerapatannya, amati polanya. Apa pengaruh
perbedaan kerapatan celah? Lakukan pengukuran yang sama dengan langkah 5.
7. Ganti laser dengan warna yang lain, lalu lakukan percobaan yang sama seperti
percobaan sebelumnya.

F. TUGAS LAPORAN
1. Gambar pola yang terbentuk dari langkah nomor 3!
2. Catat jarak antar celah dari kisi!
3. Tabulasikan data pada langkah nomor 5!
4. Catat pula data hasil percobaan 6 dan 7!

G. ANALISIS
1. Gambarkan pola difraksi satu celah!
2. Tentukan panjang gelombang laser yang digunakan berdasarkan data pada prosedur
percobaan nomor 5!
3. Tentukan panjang gelombang laser yang digunakan berdasarkan data pada prosedur
percobaan nomor 6!

H. PUSTAKA
1. Alonso M. & Finn E.J (1995). Physics. Addison-Wesley.
2. Robert M Eisenberg & Lawrence S Lenger (1982). Physics Foundations and
Application. McGraw-Hill.

Laboratorium Pengajaran Fisika


Halaman |3

Anda mungkin juga menyukai