Andik Yumantoro,Aditya Alviori,Al Magribi Sadl,Irfan Dia Muhsin,Yadi Kurniadi,Yakobus Geganaseta 10212100,1012080,10212090,10212070,10212082,10212060 Program Studi Fisika,Institut Teknologi Bandung,Indonesia Email: andik.yumantoro@students.itb.ac.id Asisten: Sari Fitriani/10211072 Tanggal praktikum: 6-10-2014 Abstrak Pada percobaan modul 1 ini,akan di lakukan percobaan interferensi menggunakan dua jenis interferometer,yaitu interferometer Michelson-Morley dan interferometer Mach-Zehnder.Pola interferensi yang di hasilkan berupa daerah gelap dan daerah terang yang berupa garis lengkung hampir seperti lingkaran.Pada percobaan ini juga di gunakan prinsip babinet.Dari hasil difraksi menggunakan rambut di dapatkan ketebalan rambut sebesar 74,649 mikrometer. Kata kunci:babinet,difraksi,interferensi,Michelson-Morley,Mach-Zehnder. I. Pendahuluan Praktikum modul 1 ini berisi tentang fenomena interferensi dan difraksi.Pada modul ini di gunakan konfigurasi interferometer Michelson-Morley dan interferometer Mach-Zehnder untuk mendapatkan pola interferensi dari berkas sinar laser He-Ne.Pada praktikum ini di gunakan prinsip babinet untuk mengetahui ketabalan rambut dengan melihat pola difraksi dari rambut yang di sinari berkas sinar laser He-Ne. Interferensi cahaya adalah perpaduan dua atau lebih gelombang cahaya yang dapat bersifat konstruktif, destruktif, atau di antaranya.Agar hasil interferensinya memiliki pola yang teratur, gelombang yang berinterferensi harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta selisih fasa yang tetap.Pada percobaan menggunaan interferometer terdapat device yang di sebut beam divider.Sesuai namanya, device ini di gunakan untuk membagi gelombang dari suatu sumber.Beam divider memiliki kemampuan untuk membagi amplitudo gelombang,sehingga terdapat lebih dari satu gelombang untuk bisa menghasilkan pola interferensi pada layar. gambar 1. Interferometer Michelson-Morley ga mbar 2. Interferometer Mach-Zehnder Pada percobaan ini di gunakan prinsip babinet.Prinsip babinet menyatakan bahwa pola difraksi untuk setiap benda opaque adalah sama,kecualli intensitas dan energi gelombang yang beda untuk berkas yang di teruskan.Untuk mengukur ketebalan rambut di anggap rambut seperti celah sempit pada difraksi celah sempit.Difraksi celah sempit dapt di rumuskan, d sin =n s d=lebar celah s=panjang gelombang II. Metode percobaan Pada percobaan ini di gunakan laser He-Ne.Untuk keselamatan kerja dalam menggunakan laser,tidak boleh berkas laser sampai mengarah ke mata. Pada percobaan interferensi menggunakan interferometer Michelson-Morley,rangkai alat seperti konfigurasi yang ada pada gambar 1.Nyalakan laser dan atur atur cermin M1 dan M2 agar berkas laser bisa masuk ke lensa.Fungsi lensa untuk memfokuskan berkas laser dari hasil pembagian oleh beam divider.Setelah berhasil di dapatkan pola yang di inginkan,ambil gambar dan segera matikan laser setelah selesai percobaan menggunakan interferometer Michelson-Morley. Pada percobaan interferensi menggunnakan interferometer Mach-Zehnder,rangkai alat seperti pada gambar 2.Seperti pada percobaan sebelumnya,segera ambil gambar pola interferensi yang di inginkan dan matikan laser setelah selesai di gunakan. Untuk percobaan yang terakhir,ambil sample rambut yang di pasang pada alat.Atur agar berjkas laser sejajar dengan sampel dan layar yag di gunakan.Ubah ubah jarak antara sampel dengan layar untuk mendapatkan pola interferensi yang mudah di baca.Ulangi percobaan ini dengan menggunakan jarak layar ke sampel sampai 5 kali dan catat hasilnya.Setelah selesai matikan laser dan bereskan alat alat. III. Data dan Pengolahan Data a. Pola interferensi dari interferometer Michelson-Morley gambar 3 hasil interferensi dengan interferometer Michelson-Morley b. Pola interferensi dari interferensi Mach-Zehnder Gambar 4.hasil interferensi dengan interferometer Mach-Zehnder No. Panja ng L (cm) n x(m m) x rata-rata( mm) L1 35 9 3.5 2.9444 3 2.5 3.5 3 2.5 2.5 3 3 L2 46.5 9 5 4.7777 4.5 4.5 5 4.5 4 5.5 5 5 L3 65 9 6.5 6.61111 6.5 6 6.5 7 7 6.5 6.5 7 L4 100 9 8.5 8.4444 8.5 8.5 8.5 8 9 8.5 8 8.5 L5 130 9 11 11.4444 12 11.5 12 10.5 10.5 12 11.5 12 y=118x-54.35 L=(d/s)x Grafik x-L L=bx+c b=d/s d=sb d=(633 nm)(118 )=74,694 mikrometer IV. Pembahasan Pada percobaan interferensi terjadi pola gelap dan terang pada layar.Pola gelap terjadi karena adanya interferensi konstruktif dari gelombang yang di hasilkan dari pembagian oleh beam divider.Pola terang terjadi karena adanya interferensi konstruktif dari perpaduan gelombang. Koherensi merupakan suatu keadaan dimana dua gelombang atau lebih,memiliki amplitudo dan frekuensi yang sama pada beda fasa yang sama.Koherensi ini berpengaruh terhadap keteraturan pola interferensi yang di hasilkan oleh interferometer. Pada percobaan interferometer Michelson-Morley dan interferometer Mach-Zehnder,terdapat perbedaan antara hasil dan referensi.Perbedaan ini di sebabkan karena adanya sedikit kesalahan dalam mengatur posisi cermin,sehingga berkas cahaya tidak sepenuhnya bisa masuk ke lensa yang di gunakan untuk memfokuskan berkas.Selain itu,ada juga bercak bercak hitam pada pola interferensi yang di hasilkan.Hal ini di sebabkan oleh adanya kotoran yang menempel pada cermin atau lensa. Pola interferensi dari interferometer Michelson-Morley dari referensi berupa pola lingkaran.Pada hasil percobaan yang di lakukan pola interferensinya lebih berupa garis lurus daripada pola lingkaran.Hal ini di sebabkan oleh ketidakstabilan statif yang menjaga laser.Ketidakstabilan statif membuat goncangan yang mempengaruhi masukan berkas yang menuju lensa dan pada akhirnya membuat bentuk yang agak berbeda dengan referensi. Perbedaan beda fasa memoengaruhi pola interrferensi yang di hasilkan.contohnya saja perbedaan waktu yang di tempuh berkas akan mempngaruhi beda fasa antara berkas-berkas gelombang yang berinterferensi Pada cermin,pantulan sinar laser tidak hanya satu titik karena adanya pembagian berkas sinar laser oleh pembagi berkas yang di gunakan.Pada pola interferensi dengan interferometer Michelson-Morley sesuai referensi seharusnya seolah-olah berjalan,tetapi pada percobaan yang kami lakukan tidak terlihat seolah-olah polanya berjalan. Pada pola difraksi terdapat daerah daerah dengan warna yang tipis.Hal ini menunjukkan adanya interferensi yang saling melemahkan antara berkas-berkas sinar yang berinterferensi. V. Kesimpulan Pada percbaan interferensi menggunakan interferometer Michelson-Morley di dapatkan pola interferensi berupa garis terang dan daerah gelap dengan pola yang kurang teratur(gambar 3). Pada percobaan interferensi menggunakan interferometer Mach-Zehnder di dapatkan pola interferensi berupa garis yang terdapat beberapa garis yang melengkung(gambar 4). Pada percobaan difraksi menggunakan sehelai rambut di dapatkan ketebalan rambut 74,694 mikrometer VI. Referensi [1]Hariharan, P.(2007). Basic of Interferometry, second edition.Elseiver. [2]M. Born and E. Wolf, Principles of Optics, 1999, Cambridge University Press, Cambridge.