Anda di halaman 1dari 12

KRITERIA DESAIN &

PERENC. BANDARA
Perencanaan Bandar Udara
Prodi S1 Teknik Sipil Unej
KLASIFIKASI
BANDAR UDARA
Kriteria Desain dan Perencanaan Pelabuhan Udara
Pengertian Bandar dan Kebandarudaraan
(UU 1/2009, PP 70/2001 dan PM 39/2019)
◦ Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas
tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas,
naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan
antarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan
penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
Pengertian Bandar dan Kebandarudaraan
(UU 1/2009, PP 70/2001 dan PM 39/2019)
◦ Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan
bandar udara dan kegiatan lainnya dalam melaksanakan fungsi keselamatan,
keamanan, kelancaran, dan ketertiban arus lalu lintas pesawat udara, penumpang,
kargo dan/atau pos, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah.
◦ Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah sistem kebandarudaraan secara nasional
yang menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang,
pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah, kondisi alam dan geografi,
keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan
dan keaamanan penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan
lainnya.
Kebandarudaraan Nasional
◦ Peran bandar udara:
◦ Simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya.
◦ Pintu gerbang kegiatan perekonomian.
◦ Tempat kegiatan alih moda transportasi.
◦ Pendorong dan penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan.
◦ Pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan penanganan bencana;
dan
◦ Prasarana memperkukuh wawasan nusantara dan kedaulatan negara.
◦ Fungsi bandar udara → merupakan tempat penyelenggaraan kegiatan:
◦ pemerintahan; dan/atau
◦ pengusahaan.
◦ Penggunaan bandar udara terdiri atas:
◦ Bandar Udara Internasional; dan
◦ Bandar Udara Domestik.
Kebandarudaraan Nasional
◦ Hirarki bandar udara
◦ Bandar udara pengumpul (hub) → pendekatan berdasar skala pelayanan
◦ Primer: salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional yang melayani
penumpang dengan jumlah paling rendah 5.000.000 (lima juta) orang per tahun.
◦ Sekunder: satu prasarana penunjang pelayanan pusat kegiatan nasional yang melayani
penumpang dengan jumlah paling rendah 1.000.000 (satu juta) dan kurang dari 5.000.000
(lima juta) orang per tahun.
◦ Tersier: prasarana penunjang pelayanan pusat kegiatan nasional dan pusat kegiatan
wilayah terdekat yang melayani penumpang dengan jumlah paling rendah 500.000 (lima
ratus ribu) dan kurang dari 1.000.000 (satu juta) orang per tahun

◦ Bandar udara pengumpan (spoke)


◦ Cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi terbatas;
◦ Tujuan atau penunjang dari Bandar Udara Pengumpul (Hub); dan
◦ Prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal.
Kebandarudaraan Nasional
◦ Klasifikasi Bandar Udara terdiri beberapa kelas Bandar Udara yang ditetapkan
berdasarkan:
◦ kapasitas pelayanan → kemampuan melayani jenis pesawat udara terbesar dan jumlah
penumpang dan/atau barang:
◦ kode angka (code number) berupa perhitungan panjang landas pacu berdasarkan
referensi pesawat-Aeroplane Reference Field Length
◦ kode huruf (code letter) berupa perhitungan sesuai dengan lebar sayap dan lebar atau
jarak roda terluar pesawat
◦ kegiatan operasional Bandar Udara.
Klasifikasi ICAO
◦ Klasifikasi ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional)
◦ Bertujuan untuk mencapai keseragaman dalam standar desain.
◦ Kode huruf A sampai E : menunjukkan panjang landasan pacu, lebar perkerasan landasan
pacu dan kemiringan longitudinal maksimum.
◦ Angka 1 sampai 7 : menunjukkan beban roda tunggal yang terisolasi dan tekanan ban.
Klasifikasi Bandara berdasarkan ICAO
Basic Runway Length
Width of Maximum Single Isolated Tyre Pressure
Airport (m) Runway longitudin Code No.
Wheel Load (Kg) (Kg/cm2)
Type Pavement al grade
Maximum Minimum (m) (%) 1 45,000 8.5
2 34,000 7.0
A Over 2100 2100 45 1.5
3 27,000 7.0
B 2099 1500 45 1.5 4 20,000 7.0

C 1499 900 30 1.5 5 13,000 6.0


6 7,000 5.0
D 899 750 22.5 2.0
7 2,000 2.5
E 749 600 18 2.0

◦ Bandara dengan klasifikasi B-2 akan memiliki lebar landasan pacu antara 1500 m hingga 2099 m dan akan
mampu menangani beban roda tunggal terisolasi 34.000 Kg dengan tekanan ban 7 Kg / cm2.
Airport Classifications Hub Type: Common Name
Percentage of
Annual Passenger
Boardings in Klasifikasi
Commercial Primary:
Country
Large: Large Hub Bandara
berdasarkan
Service: Have more than 1% or more
Publicly owned 10,000 Medium: Medium Hub
airports passenger At least 0.25%,
that have at least
2,500
boardings
each year
but less than 1% FAA
Small: Small Hub
passenger At least 0.05%,
boardings but less than
each calendar 0.25%
year and
Nonhub: Nonhub Primary
receive
More than 10,000,
scheduled
but less than
passenger service
0.05%
Nonprimary Nonhub: Nonprimary
At least 2,500 At least 2,500 Commercial
and no more and no more Service
than than 10,000 than than 10,000
Nonprimary Not Applicable Reliever
(Except Commercial Service) Or
General Aviation
Tugas 2
◦ Buat paper KRITERIA DESAIN & PERENC. BANDARA.
◦ Paper disajikan dalam Presentasi (silahkan menggunakan aplikasi Powerpoint, Google Slide, dll).
◦ Tidak ada batasan jumlah slide.
◦ Tugas berisikan pengayaan materi tentang:
◦ Bagian bandar udara.
◦ Masterplan bandar udara.
◦ Proses perancangan bandar udara masa kini.
◦ Data yang diperlukan.
◦ Peramalan Air Trafic Demand.
◦ Fasilittas.
◦ Kriteria pemilihan lokasi.
◦ Konfigurasi Bandara.
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET ENIM. PELLENTESQUE HABITANT MORBI
CONSECTETUER ADIPISCING ELIT. FUSCE EST. VIVAMUS A TELLUS. TRISTIQUE SENECTUS ET NETUS.

Anda mungkin juga menyukai