Kelompok 6
Disusun oleh:
SMAN 1 Cileungsi
2023/2024
1
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................3
1.1 Tujuan......................................................................................................................................3
1.2 Latar Belakang........................................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................................................3
1.4 Dasar Teori....................................................................................................................................4
1.5 Hipotesis.........................................................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................................5
2.1 Hasil Gas Sisa Pernapasan............................................................................................................5
2.2 Proses Pembuangan Gas Sisa Pernapasan...................................................................................6
BAB 3 CARA KERJA.........................................................................................................................9
BAB 4 HASIL PEGAMATAN & PEMBAHASAN.......................................................................10
4.1 Hasil Pengamatan........................................................................................................................10
4.2 Pembahasan.................................................................................................................................10
BAB 5 KESIMPULAN......................................................................................................................11
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................11
5.2 Saran.............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
LAMPIRAN.......................................................................................................................................13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Mengetahui gas sisa yang dihasilkan dari proses pernapasan.
Di dalam tubuh, sistem peredaran darah akan menyalurkan oksigen dan nutrisi ke seluruh
jaringan tubuh kemudian mengangkut sisa metabolisme atau zat limbah dari sel dan jaringan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Salah satu zat limbah tersebut adalah karbon dioksida.
Meskipun merupakan gas limbah, keberadaan karbon dioksida tetap penting bagi tubuh.
Gas ini berperan untuk mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses
pernapasan. Bila tubuh kekurangan atau kelebihan jumlah karbon dioksida, dapat terjadi
gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida. Selain dihasilkan dari
proses metabolisme sel di dalam tubuh, gas ini juga ditemukan pada asap pabrik, asap
kendaraan, asap hasil pembakaran sampah atau limbah, biang es atau dry ice, dan asap
gunung berapi. Sumber-sumber asap tersebut pun mengandung gas yang berbahaya, yaitu gas
karbon monoksida.
Dalam tubuh manusia, karbon dioksida hadir dalam dua bentuk, yaitu gas (PCO2) dan
senyawa bikarbonat (HCO3). Senyawa bikarbonat ini merupakan bentuk kimia dari karbon
dioksida yang terikat dalam darah. Hampir seluruh karbon dioksida dalam tubuh berada di
dalam darah, sehingga cara yang umum dilakukan untuk mengetahui kadar zat ini adalah
dengan tes darah yang disebut analisis gas darah. Kadar karbon dioksida normal dalam tubuh
adalah 23-29 mmol per liter darah. Hasil tes di luar rentang ini menunjukkan adanya
gangguan keseimbangan asam basa darah, baik asidosis maupun alkalosis. Kondisi-kondisi
tersebut perlu diperiksa lebih lanjut dan ditangani oleh dokter.
3
1.4 Dasar Teori
Pernapasan atau respirasi merupakan proses oksidasi terhadap sari-sari makanan yang
menghasilkan energi. Persamaan reaksi proses metabolism tubuh tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 → 6O2 + 6H2O + Energi (ATP)
1.5 Hipotesis
Gas sisa pernapasan yang akan dihasilkan adalah Karbon Dioksida (CO 2), karena
sesuai dengan dasar teori.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Meskipun merupakan gas limbah, keberadaan karbon dioksida tetap penting bagi
tubuh. Gas ini berperan untuk mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses
pernapasan. Bila tubuh kekurangan atau kelebihan jumlah karbon dioksida, dapat terjadi
gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida. Selain dihasilkan dari
proses metabolisme sel di dalam tubuh, gas ini juga ditemukan pada asap pabrik, asap
kendaraan, asap hasil pembakaran sampah atau limbah, biang es atau dry ice, dan asap
gunung berapi. Sumber-sumber asap tersebut pun mengandung gas yang berbahaya, yaitu gas
karbon monoksida.
Cara Mengetahui Kadar Karbon Dioksida di Dalam Tubuh Dalam tubuh manusia,
karbon dioksida hadir dalam dua bentuk, yaitu gas (PCO2) dan senyawa bikarbonat (HCO3).
Senyawa bikarbonat ini merupakan bentuk kimia dari karbon dioksida yang terikat dalam
darah. Hampir seluruh karbon dioksida dalam tubuh berada di dalam darah, sehingga cara
yang umum dilakukan untuk mengetahui kadar zat ini adalah dengan tes darah yang disebut
analisis gas darah. Kadar karbon dioksida normal dalam tubuh adalah 23-29 mmol per liter
darah. Hasil tes di luar rentang ini menunjukkan adanya gangguan keseimbangan asam basa
darah, baik asidosis maupun alkalosis. Kondisi-kondisi tersebut perlu diperiksa lebih lanjut
dan ditangani oleh dokter.
5
pembuangan CO2 melebihi jumlah CO2 yang dihasilkan oleh sel tubuh. Kondisi ini dapat
menimbulkan gangguan keseimbangan asam basa yang disebut alkalosis. Terlalu rendahnya
kadar karbon dioksida juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti
penyakit ginjal, ketoasidosis diabetes, penyakit Addison, serta keracunan obat aspirin.
Dampak Kelebihan Karbon Dioksida Terlalu tingginya kadar karbon dioksida dalam
tubuh bisa menyebabkan keracunan karbon dioksida. Karbon dioksida yang teralu tinggi
dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, yaitu asidosis. Kondisi ini bisa menyebabkan
oksigen dalam darah sulit untuk dilepaskan ke dalam sel tubuh, sehingga tubuh kekurangan
oksigen. Keracunan karbon dioksida ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti: Gagal
napas akibat gangguan pada paru-paru, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, dan
pneumonia. Cedera berat. Penggunaan alat bantu napas berupa ventilator. Kerusakan otak
yang menyebabkan napas terganggu, misalnya pada penyakit distrofi otot, ALS, ensefalitis,
dan myasthenia gravis. Efek samping obat-obatan, seperti obat golongan benzodiazepine dan
opioid. Kedinginan parah atau hipotermia. Kebiasaan menyelam, seperti scuba diving.
Rongga hidung, terdiri atas selaput lendir dan rambut halus yang berfungsi untuk
menyaring partikel debu atau kotoran dari udara yang masuk ke hidung
Sinus, yaitu rongga berisi udara di sepanjang sisi hidung yang berperan untuk
mengatur suhu dan kelembapan udara yang dihirup
6
Faring, untuk menyalurkan udara yang masuk dari hidung atau mulut guna diteruskan
ke trakea
Laring, yaitu ruangan kecil sebelum trakea yang berisi pita suara
Trakea, yaitu jalan napas utama menuju paru-paru yang terletak di bawah laring
Bronkus, cabang dari trakea yang berfungsi untuk meneruskan udara ke paru-paru dan
cabang terkecilnya dikenal dengan bronkiolus
Paru-paru, terdiri dari jutaan alveolus yang menerima udara dari bronkiolus dan
bertugas sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida
Diafragma, yaitu otot pernapasan utama yang dapat berkontraksi dan berelaksasi
secara bergantian sehingga membuat udara dapat masuk dan keluar dari paru-paru
Ketika menarik napas atau inhalasi, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk
akan berkontraksi dan meluaskan rongga dada sehingga paru-paru bisa mengembang
dan terisi udara.
Udara masuk lewat hidung dan mulut, kemudian melewati proses penyaringan
partikel kecil oleh rambut hidung, lalu menuju ke trakea atau batang tenggorokan.
Udara dari trakea masuk ke paru-paru melewati saluran pernapasan yang disebut
dengan bronkus dan bronkiolus, kemudian berujung di alveolus.
Ketika udara mencapai alveolus, terjadi proses pertukaran antara oksigen dan karbon
dioksida pada pembuluh darah kecil bernama kapiler.
Oksigen masuk ke dalam kapiler, kemudian menumpang sel darah merah menuju ke
jantung untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Di saat yang bersamaan, karbon dioksida
masuk dari kapiler ke rongga paru.
Setelah pertukaran oksigen dan karbon dioksida selesai, otot diafragma dan tulang
rusuk kembali rileks dan rongga dada kembali seperti semula. Udara yang
7
mengandung karbon dioksida pun terdorong dari alveolus menuju ke bronkiolus,
bronkus, trakea, hingga ke luar melalui hidung.
Selain berperan dalam pertukaran udara dan gas, sistem pernapasan juga dapat menyaring,
menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup serta berperan dalam proses berbicara
dan penciuman.
8
BAB 3
CARA KERJA
9
BAB 4
HASIL PEGAMATAN & PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Dari praktikum tersebut dapat kita ketahui bahwa gas sisa pernapasan adalah karbon
dioksida (CO2). Menurut somantri (2009) secara garis besar mekanisme pernafasan dibagi
menjadi 2, yaitu pernafasan dalam (internal) dan pernafasan luar (eksterna). Pernafasan
dalam merupakan pertukaran gas antara organel sel (mitokondria) dan medium cairnya.
10
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Gas sisa pernapasan adalah Karbon Dioksida (CO 2). Karbon dioksida (CO2) adalah
gas limbah yang diproduksi sebagai hasil metabolisme sel di dalam tubuh. Gas ini
terikat pada sel darah merah dan dialirkan ke paru-paru, kemudian dibuang lewat
embusan napas.
Meskipun merupakan gas limbah, keberadaan karbon dioksida tetap penting bagi
tubuh. Gas ini berperan untuk mengatur tingkat keasaman (pH) darah dan mendukung proses
pernapasan. Bila tubuh kekurangan atau kelebihan jumlah karbon dioksida, dapat terjadi
gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida. Selain dihasilkan dari
proses metabolisme sel di dalam tubuh, gas ini juga ditemukan pada asap pabrik, asap
kendaraan, asap hasil pembakaran sampah atau limbah, biang es atau dry ice, dan asap
gunung berapi. Sumber-sumber asap tersebut pun mengandung gas yang berbahaya, yaitu gas
karbon monoksida.
Dalam tubuh manusia, karbon dioksida hadir dalam dua bentuk, yaitu gas (PCO2) dan
senyawa bikarbonat (HCO3). Senyawa bikarbonat ini merupakan bentuk kimia dari karbon
dioksida yang terikat dalam darah. Hampir seluruh karbon dioksida dalam tubuh berada di
dalam darah, sehingga cara yang umum dilakukan untuk mengetahui kadar zat ini adalah
dengan tes darah yang disebut analisis gas darah. Kadar karbon dioksida normal dalam tubuh
adalah 23-29 mmol per liter darah. Hasil tes di luar rentang ini menunjukkan adanya
gangguan keseimbangan asam basa darah, baik asidosis maupun alkalosis. Kondisi-kondisi
tersebut perlu diperiksa lebih lanjut dan ditangani oleh dokter.
5.2 Saran
Pastikan melakukan dokumentasi pada setiap langkah langkah praktikum agar semua
tercatat dengan sempurna dan diharapkan praktikan dapat memahami tata cara melakukan
praktikum agar semua berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/mari-telusuri-seluk-beluk-karbon-dioksida-di-dalam-tubuh-
kita#:~:text=Karbon%20dioksida%20(CO2)%20adalah%20gas,kemudian%20dibuang
%20lewat%20embusan%20napas.
https://www.alodokter.com/seperti-ini-cara-kerja-sistem-pernapasan-pada-manusia
https://eprints.umm.ac.id/41782/3/jiptummpp-gdl-suhaimisap-48291-3-babii.pdf
12
LAMPIRAN
13