DISUSUN OLEH :
1. NIKEN REZA PUTRI
NIM (A2211012)
DOSEN PEMBIMBING :
ANZAS RUA USMANA, M.PD
Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya serta
kemudahan yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ‘‘Prosedur Keperawatan dan Memenuhi Kebutuhan Oksigen sesuai SOP.
Mengingat bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami.
Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
perbaikan makalah selanjutnya.
ii
DAFTAR ISI
F. Kesimpulan ........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat
konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Secara umum
keseimbangan asam basa digambarkan dalam reaksi dalam keseimbangan dalam
berikut ini.
1
B. Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik adalah gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan
oleh retensi CO2 akibat kondisi hiperkapnia. karena jumlah CO 2 yang keluar melalui
paru berkurang,terjadi peningkatan H2CO3 yang kemudian menyebabkan peningkatan
(H+). Kondisi ini bisa disebabkan olleh banyak hal,diantaranya adalah penyakit
paru,depresi pusat pernafasan,kerusakan saraf atau otot yang menghambat kemampuan
bernafas
C. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik dikenal juga dengan istilah asidosis non
respiratorik,mancakup semua jenis asidosis yang bukan disebabkan oleh kelebihan
CO2 dalam cairan tubuh. Pada Keadaan tidak terkompensasi,kondisi ini ditandai
dengan penurunan HCO3- plasma,sedangkan kadar CO2 normal. Asidosis
metabolik biasanya disebabkan oleh pengeluaran cairan kaya HCO 3- secara
berlebihan atau oleh penimbunan asam non karbonat. Kondisi tersebut merangsang
pusat pernafasan untuk meningktkan frekuensi dan kedalaman nafas. Akibatnya,
karbondioksida semakin banyak terbuang dan kadar asam karbonat menurun.
Upaya ini meminimalkan perubahan pH.
2
Tanda dan gejala asidosis metabolik meliputi :
D. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis respiratorik merupakan dampak utama pengeluaran CO 2 berlebih
akibat hiperventilasi . Jika ventilasi paru meningkat,jumlah CO 2 yang dikeluarkan
akan lebih besar daripada yang dihasilkan. Akibatnya,H 2CO3 yang terbentuk
berkurang dan H+ menurun. Kemungkinan penyebab alkalosis respiratorik adalah
demam,kecemasan dan keracunan aspirin yang kesemuanya merangsang ventilasi
yang berlebihan. Sebagai upaya kompensasi ginjal akan mengekresikan bikarbonat
untuk mengembalikan pH kedalam rentang normal.
1. Penglihatan kabur
2. Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
3. Kemampuan konsentrasi terganggu
4. Tetani ,kejang aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
5. pH>7,45
E. Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah penurunan (reduksi) H + plasma yang disebabkan
oleh defisiensi relatife asam-asam non karbonat. Pada kondisi ini,peningkatan
HCO3- tidak diimbangi dengan peningkatan CO2 .Dalam keadaan tidak
terkonpensansi,kadar HCO3- bisa berlipat ganda dan menyebabkan rasio alkalotik
3
40/1. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh muntah yang teerus menerus dan
ingesti obat-obat alkali. Sebagai upaya kompensasi,pusat pernafasan ditekan agar
pernafasan menjadi pendek dan dangkal.
1. Apatis
2. Lemah
3. Gangguan mental(misalnya:gelisah,bingung,letargi)
4. Kram
5. Pusing
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA
swearingen,P. L. (2000). Keseimbangan cairan,elektrolit, & Asam Basa. (ed. 2).
Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tarwoto, W. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses keperawatan.
Jakarata :Salemba Medika.
6
7