Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROSES PERUBAHAN KESEIMBANGAN CAIRAN ELEKTROLIT


DAN ASAM BASA

DISUSUN OLEH :
1. NIKEN REZA PUTRI
NIM (A2211012)

DOSEN PEMBIMBING :
ANZAS RUA USMANA, M.PD

PRODI DIII KEPERAWATAN

STIKES MITRA ADIGUNA PALEMBANG 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya serta
kemudahan yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul ‘‘Prosedur Keperawatan dan Memenuhi Kebutuhan Oksigen sesuai SOP.

Mengingat bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami.

Kami menyadari bahwa dalam menulis makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
perbaikan makalah selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul. .......................................................................................................... i


Kata pengantar .......................................................................................................... ii

Halaman Daftar Isi .................................................................................................... iii

BAB I PEMBAHASAN ........................................................................................... 3

A. Pengertian Ketidakseimbangan Asam basa ....................................................... 3


B. Asidosis Respiratorik.......................................................................................... 4
C. Asidosis Metabolik ............................................................................................. 5
D. Alkalosis Respiratorik ........................................................................................ 5
E. Alkalosis Metabolik............................................................................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7

F. Kesimpulan ........................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat
konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Secara umum
keseimbangan asam basa digambarkan dalam reaksi dalam keseimbangan dalam
berikut ini.

CO2 + H2 O←H 2CO3← H++ HCO3-

Reaksi diatas bersifat reversible karena dapat berlangsung dalam dua


arah,bergantung pada konsentrasi zat-zat yang terlibat.Saat kadar CO 2 dalam darah
meningkat ,reaksi akan berpindah kesisi asam dan menghasilkan H + serta
menghasilkan HCO3- . Sebaliknya,jika kadar CO2 dalam darah menurun ,reaksi
tersebut akan berpindah ke sisi CO2. Dalam proses ini,ion H+ dan HCO3- bereaksi
membentuk H2CO3 yang dengan cepat berubah kembali menjadi CO 3 dan H2O.
Ketidakseimbangan asam basa terjadi bila perbandingan antara(HCO 3-) dan (CO2 )
tidak professional .Normalnya, perbandingan antara keduanya adalah 20/1 . Jika
perbandingan tersebut berubah,akan terjadi ketidakseimbangan yang menimbulkan
gangguan yang disebut asidosis dan alkalosis. Baik asidosis maupun alkalosis
keduanya dipengaruhi oleh fungsi pernafasan dan metabolisme.Karena itu dikenal
istilah asidosis respiratorik dan asidosis metabolik serta alkalosis respiratorik dan
alkalosis metabolik.

Saat terjadi gangguan keseimbangan asam basa,tubuh akan berupaya


memperbaikinya melalui suatu system regulasi sehat yang disebut
kompensasi.Selain melalui system buffer, upaya kompensasi ini dilakukan melalui
mekanisme pernafasan dan mekanisme ginjal.

1
B. Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik adalah gangguan keseimbangan asam-basa yang disebabkan
oleh retensi CO2 akibat kondisi hiperkapnia. karena jumlah CO 2 yang keluar melalui
paru berkurang,terjadi peningkatan H2CO3 yang kemudian menyebabkan peningkatan
(H+). Kondisi ini bisa disebabkan olleh banyak hal,diantaranya adalah penyakit
paru,depresi pusat pernafasan,kerusakan saraf atau otot yang menghambat kemampuan
bernafas

Sebagai upaya kompensasi,ginjal akan berupaya menahan bikarbonat untuk


mengembalikan rasio asam karbonat dan bikarbonat yang normal. Akan
tetapi,karena ginjal berespons relative lambat terhadap keseimbangan asam-
basa,respons kompensasi tersebut mungkin akan membutuhkan waktu beberapa
jam hingga beberapa hari sampai pH kembali normal.

Tanda-tanda klinis asidosis respiratorik meliputi :

1. Nafas dangkal,gangguan pernafasan yang menyebabkan hipoventilasi


2. Adanya tanda-tanda depresi susunan saraf pusat,gangguan kesadaran dan
disorientasi
3. pH plasma < 7,35; pH urine<6
4. PCO2 tinggi (>45 mmHg)

C. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik dikenal juga dengan istilah asidosis non
respiratorik,mancakup semua jenis asidosis yang bukan disebabkan oleh kelebihan
CO2 dalam cairan tubuh. Pada Keadaan tidak terkompensasi,kondisi ini ditandai
dengan penurunan HCO3- plasma,sedangkan kadar CO2 normal. Asidosis
metabolik biasanya disebabkan oleh pengeluaran cairan kaya HCO 3- secara
berlebihan atau oleh penimbunan asam non karbonat. Kondisi tersebut merangsang
pusat pernafasan untuk meningktkan frekuensi dan kedalaman nafas. Akibatnya,
karbondioksida semakin banyak terbuang dan kadar asam karbonat menurun.
Upaya ini meminimalkan perubahan pH.

2
Tanda dan gejala asidosis metabolik meliputi :

1. Pernafasan kussmaul,yaitu pernafasan cepat dan dalam


2. Kelelahan (malaise)
3. Disorientasi
4. Koma
5. pH plasma < 3,5
6. PCO2 normal atau rendah jika sudah terjadi kompensasi
7. Kadar bikarbonat rendah (anak-anak < 20mEq/1,dewasa < 21mEq/1)

D. Alkalosis Respiratorik
Alkalosis respiratorik merupakan dampak utama pengeluaran CO 2 berlebih
akibat hiperventilasi . Jika ventilasi paru meningkat,jumlah CO 2 yang dikeluarkan
akan lebih besar daripada yang dihasilkan. Akibatnya,H 2CO3 yang terbentuk
berkurang dan H+ menurun. Kemungkinan penyebab alkalosis respiratorik adalah
demam,kecemasan dan keracunan aspirin yang kesemuanya merangsang ventilasi
yang berlebihan. Sebagai upaya kompensasi ginjal akan mengekresikan bikarbonat
untuk mengembalikan pH kedalam rentang normal.

Tanda dan gejala klinis alkalosis respiratorik meliputi :

1. Penglihatan kabur
2. Baal dan kesemutan pada ujung jari tangan dan kaki
3. Kemampuan konsentrasi terganggu
4. Tetani ,kejang aritmia jantung (pada kasus yang gawat)
5. pH>7,45

E. Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah penurunan (reduksi) H + plasma yang disebabkan
oleh defisiensi relatife asam-asam non karbonat. Pada kondisi ini,peningkatan
HCO3- tidak diimbangi dengan peningkatan CO2 .Dalam keadaan tidak
terkonpensansi,kadar HCO3- bisa berlipat ganda dan menyebabkan rasio alkalotik

3
40/1. Kondisi ini antara lain disebabkan oleh muntah yang teerus menerus dan
ingesti obat-obat alkali. Sebagai upaya kompensasi,pusat pernafasan ditekan agar
pernafasan menjadi pendek dan dangkal.

Akibatnya,karbondioksida menjadi tertahan dan kadar asam karbonat


meningkat guna mengimbangi kelebihan bikarbonat.

Tanda dan gejala kllinis alkalosis metabolik meliputi:

1. Apatis
2. Lemah
3. Gangguan mental(misalnya:gelisah,bingung,letargi)
4. Kram
5. Pusing

4
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Pada dasarnya keseimbangan asam basa mengacu kepada pengaturan ketat


konsentrasi ion hydrogen (H+) bebas di dalam cairan tubuh. Baik asidosis maupun
alkalosis keduanya dipengaruhi oleh fungsi pernafasan dan metabolisme.Karena
itu dikenal istilah asidosis respiratorik dan asidosis metabolik serta alkalosis
respiratorik dan alkalosis metabolik. Asidosis respiratorik adalah gangguan
keseimbangan asam-basa yang disebabkan oleh retensi CO 2 akibat kondisi
hiperkapnia.karena jumlah CO2 yang keluar melalui paru berkurang,terjadi
peningkatan H2CO3 yang kemudian menyebabkan peningkatan (H +).Kondisi ini
bisa disebabkan olleh banyak hal,diantaranya adalah penyakit paru,depresi pusat
pernafasan,kerusakan saraf atau otot yang menghambat kemampuan bernafas.
Asidosis metabolik,dikenal juga dengan istilah asidosis non respiratorik,mancakup
semua jenis asidosis yang bukan disebabkan oleh kelebihan CO 2 dalam cairan
tubuh. Asidosis metabolik biasanya disebabkan oleh pengeluaran cairan kaya
HCO3- secara berlebihan atau oleh penimbunan asam non karbonat.Kondisi
tersebut merangsang pusat pernafasan untuk meningktkan frekuensi dan
kedalaman nafas . Alkalosis respiratorik merupakan dampak utama pengeluaran
CO2 berlebih akibat hiperventilasi.Kemungkinan penyebab alkalosis respiratorik
adalah demam,kecemasan dan keracunan aspirin yang kesemuanya merangsang
ventilasi yang berlebihan. Alkalosis metabolik adalah penurunan (reduksi) H +
plasma yang disebabkan oleh defisiensi relatife asam-asam non karbonat.Kondisi
ini antara lain disebabkan oleh muntah yang teerus menerus dan ingesti obat-obat
alkali.

5
DAFTAR PUSTAKA
swearingen,P. L. (2000). Keseimbangan cairan,elektrolit, & Asam Basa. (ed. 2).
Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tarwoto, W. (2003). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses keperawatan.
Jakarata :Salemba Medika.

6
7

Anda mungkin juga menyukai