Disusun Oleh :
TAHUN 2017-2018
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan
anugerah-Nya yang sanga tberlimpah, khususnya kesehatan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini, walaupun penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan di dalam makalah ini . Dalam makalah ini, penulis akan
membahas tentang Asidosin dan Alkaliosis
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan................................................................................ 7
Daftar
Pustaka................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung
asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah. Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah
terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan
kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.Asidosis dan alkalosis bukan
merupakan suatu penyakit tetapi lebih merupakan suatu akibat dari sejumlah
penyakit.Terjadinya asidosis dan alkalosis merupakan petunjuk penting dari
adanya masalah metabolisme yang serius. Asidosis dan alkalosis dikelompokkan
menjadi metabolik atau respiratorik, tergantung kepada penyebab utamanya.
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik disebabkan oleh ketidakseimbangan
dalam pembentukan dan pembuangan asam atau basa oleh ginjal. Asidosis
respiratorik atau alkalosis respiratorik terutama disebabkan oleh penyakit paru-
paru atau kelainan pernafasan.
PEMBAHASAN
2.1 Asidosis
Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung
asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan
menurunnya pH darah.
A. Asidosis Respiratorik
a. Definisi
b. Penyebab :
- Emfisema
- Bronkitis kronis
- Pneumonia berat
- Edema pulmoner
- Asma.
Asidosis respiratorik dapat juga terjadi bila penyakit-penyakit dari saraf
atau otot dada menyebabkan gangguan terhadap mekanisme pernafasan. Selain
itu, seseorang dapat mengalami asidosis respiratorik akibat narkotika dan obat
tidur yang kuat, yang menekan pernafasan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
banyak hal, diantaranya adalah penyakit paru, defresi pusat pernapasan, kerusakan
saraf atau otot yang menghambat kemampuan bernapas, atau oleh tindakan
sederhana seperti menahan napas. Sebagai upaya kompensasi, ginjal akan
berupaya menahan bikarbonat untuk mengembalikan rasio asam karbonat dan
bikarbonat yang normal. Akan tetapi, karena ginjal berespons relatif lambat
terhadap keseimbangan asam-basa, respons kompensasi tersebut mungkin akan
membutuhkan waktu beberapa jam sehingga beberapa hari sampai pH kembali
normal. Pada klien yang mengalami asidosis respiratorik, cairan serebrospinal dan
sel-sel otaknya menjadi asam, menyebabkan perubahan neurologis. Hipoksemia
(penurunan kadar oksigen) terjadi karena defresi pernapasan, menyebabkan
kerusakan neurologis yang lebih jauh.
c. Tanda-Tanda Klinis
b. Penyebab
1) Jumlah asam dalam tubuh dapat meningkat jika mengonsumsi suatu asam atau
suatu bahan yang diubah menjadi asam. Sebagian besar bahan yang
menyebabkan asidosis bila dimakan dianggap beracun. Contohnya adalah
methanol(alcohol kayu) dan zat antibeku (etilen glikol). Overdosis aspirin pun
dapat menyebabkan asidosis metabolic.
2) Tubuh dapat menghasilkan asam yang lebih banyak melalui metabolism. Tubuh
dapat menghasilkan asam yang berlebihan sebagai suatu akibat dari beberapa
penyakit. Salah sat diantaranya adalah diabetes mellitus tipe I.
3) Asidosis metabolic dapat terjadi jika ginjal tidak mampu untuk membuang asam
dalam jumlah yang semestinya. Bahkan jumlah asam yang normal pun bisa
menyebabkan asidosis jika ginjal tidak berfungsi secara normal. Kelainan fungsi
ginjal ini dikenal dengan asidosis tubulus renalis, yang bisa terjadi pada
penderita gagal ginjal atau penderita kelainan yang memengaruhi kemampuan
ginjal untuk membuang asam.
e. Diagnosis
2.2 Alkalosis
Alkalosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung
basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan
meningkatnya pH darah.
A. Alkalosis Respiratorik
a. Definisi
c. Penyebab :
- rasa nyeri
- sirosis hati
- kadar oksigen darah yang rendah
- demam
- overdosis aspirin.
d. Pengobatan :
Penyebab akut dapat berupa stimulasi saraf sentral pada tumor serebri,
ensefalitis, dan intoksikasi. Penyebab kronis dapat berupa penyakit paru kronis.
Contoh kasus diketahui pH 7,6 (naik), HCO3- 24 mEq/l (normal), PO2 65 mEq/l
(turun), PCO2 25 mEq/l (turun), base excess +4 (naik). Diagnosisnya adalah
alkalosis respiratorik dengan hipoksia. Hasil analisis gas darah ketidak seimbangan
asam-basa, sebagaimana pada Tabel 18.18.
Tabel 18.18 Hasil Analisa Gas Darah Ketidakseimbangan Asam-Basa
Kondisi pH HCO3 PCO2
Asam basa 7,35-
22-26 mEq/l 35-45 mmHg
seimbang 7,45
Normal atau < 35
Asidosis metabolic < 7,35 < 22 mEq/l
mmHg
Asidosis Normal atau > 26
< 7,35 > 45 mmHg
respiratorik mEq/l
Alkalosis Normal atau > 45
> 7,45 > 26 nEq/l
metabolic mmHg
Alkalosis Normal atau < 22
> 7,45 < 35 mmHg
respiratorik mEq/l
Pada wanita hamil, ketika usia kehamilan sepuluh minggu terjadi penurunan
sekitar 5 mmHg (Lowdermik, 2000). Hormon progesteron mungkin bertanggung
jawab terhadap peningkatan sensitivitas dari reseptor pusat pernapasan sehingga
tidal volume meningkat dan menjadi menurun, base excess (bikarbonat) menjadi
menurun, pH meningkat menimbulkan respiratori alkalosis.
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida
dalam darah menjadi rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://kusumaimelda.blogspot.com/2013/06/asidosis-dan-alkalosis.html
http://fisiologi-dh.blogspot.com/p/keseimbangan-asam-basa.html
http://kusumaimelda.blogspot.com/2013/06/asidosis-dan-alkalosis.html