Anda di halaman 1dari 6

KLIPING BAHAYA MEROKOK

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Bahaya rokok untuk kesehatan

Berikut berbagai bahaya atau masalah kesehatan yang ditimbulkan dari rokok
1. Menimbulkan kecanduan
2. Masalah pada paru-paru dan sistem pernapasan
Emfisema
Emfisema adalah kondisi saat kantung udara di paru-paru atau alveoli rusak yang terjadi salah
satunya karena paparan asap rokok dalam waktu lama.
Seiring berjalannya waktu, dinding bagian dalam kantong udara melemah dan pecah. Akibatnya,
kondisi ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang mencapai darah.
Bronkitis kronis
Bronkitis kronis adalah peradangan pada tabung bronkial, yaitu bagian yang membawa udara ke
paru-paru.
Merokok menjadi faktor utama penyebab bronkitis kronis. Kondisi ini tidak dapat disembuhkan,
tetapi gejalanya bisa dikelola salah satunya dengan berhenti merokok, termasuk rokok
Edema paru
Edema paru adalah kondisi yang disebabkan oleh kelebihan cairan di paru-paru. Cairan ini
terkumpul di banyak kantung udara di paru sehingga seseorang menjadi sulit bernapas.
Edema paru akut atau yang terjadi secara tiba-tiba adalah keadaan darurat medis yang
membutuhkan perawatan segera.
Bahaya ini dikarenakan seseorang menghirup asap rokok dapat merusak membran antara
kantung udara dan kapiler.
Akibatnya, ada kemungkinan cairan akan masuk ke paru-paru seorang perokok sehingga
menyebabkan penyakit edema paru.
4. Meningkatkan risiko kanker
5. Masalah pada jantung
6. Masalah pada sistem reproduksi
KLIPING BAHAYA MEMINUM-MINUMAN KERAS, DAN MENGONSUMSI
NARKOTIKA ZAT-ZAT ADIKTIF LAINNYA TERHADAP KESEHATAN TUBUH

Masa Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa. Di masa
tersebut seseorang cenderung sulit dikontrol emosinya dan lebih suka bertindak semaunya
sendiri. Masa itu juga disebut masa pencarian jati diri dimana seseorang akan memiliki rasa ingin
tahu yang sangat tinggi dan mencoba hal baru yang dirasa cocok dengan kepribadiannya,
kesukaannya atau mengidolakan sesuatu hal dari sudut pandangnya. Tanpa berpikir lebih matang
terlebih dahulu atas dampak apa yang bisa terjadi. Remaja cenderung sembrono. Maka dari itu
pengawasan orang tua saat anak berada pada fase remaja sungguh sangat diperlukan, orang tua
harus memberikan perhatian lebih dan bimbingan atau arahan, agar anak tidak salah masuk
pergaulan. Hingga bisa memberikan dampak negatif entah itu dari segi jasmani atau rohani.
Minuman keras adalah segala jenis minuman memabukkan yang mengandung alkohol
seperti wine, whiskey, brandy dan lain-lain yang jika diminum akan membuat seseorang yang
meminumnya akan kehilangan kesadaran atau akal sehatnya. Sebenarnya alkohol itu sendiri
tidak selamanya mengakibatkan dampak buruk, karena alkohol juga bisa menjadi pelarut yang
paling bermanfaat dalam dunia farmasi. Yang menyebabkan alkohol menjadi sebuah hal yang
menakutkan adalah ketika seseorang menyalahgunakannya contohnya seseorang yang min
minuman keras beralkohol dengan sembrono atau meminumnya secara berlebihan dengan iming-
iming bisa sejenak menghilangkan penat karena kesadaran yang akan hilang untuk sesaat salama
orang tersebut dibawah pengaruh alkohol.
Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan
akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan
fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ
tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada
seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi
atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis
maupun sosial seseorang.
Dampak Fisik:
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan
kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot
jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran
bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan
hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan
fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara
bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat
ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :


1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan
rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada
waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa
gaulnya sugest). Gejata fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti
dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Anda mungkin juga menyukai