Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dari

masing-masing variabel penelitian, yang terdiri dari : kekuatan otot lengan

(X1), koordinasi mata tangan (X2), konsentrasi(X3) dan free throw (Y). Data

keseluruhan variabel tersebut di olah berdasarkan statistik deskriptif, sehingga

diperoleh nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan standar deviasi.

1. Data Kekuatan Otot Lengan (X1)


Berdasarkan data kekuatan otot lengan yang dikumpulkan, diperoleh

nilai tertinggi sebesar 47, nilai terendah sebesar 22, nilai rata-rata sebesar

35,92 dan standar deviasi sebesar 7,22. Untuk lebih jelasnya distribusi

frekuensi data hasil tes kekuatan otot lengan dapat di lihat pada tabel

berikut:

Tabel 6.Distribusi Frekuensi Kekuatan Otot Lengan

Frekuensi
No Nilai Klasifikasi
Absolut Relatif (%)
1 41> 1 4% Baik sekali
2 35-40 7 28% Baik
3 29-34 9 36% Cukup
4 23-28 5 20% Kurang
5 > 22 3 12% Kurang Sekali
Jumlah 25 100%

Untuk lebih jelasnya histogram data hasil tes kekuatan otot lengan

dapat di lihat pada gambar dibawah ini :


Kekuatan Otot Lengan
10 9
8 7
6 5
4 3
2 1
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
sekali Sekali

Gambar 17. Histogram Kekuatan Otot Lengan


2. Data Koordinasi Mata Tangan (X2)
Berdasarkan data koordinasi mata tangan, diperoleh nilai tertinggi

sebesar 97 nilai terendah sebesar 37 nilai rata-rata sebesar 67 dan standar

deviasi sebesar 15. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dapat di lihat

pada tabel berikut:

Tabel 7.Distribusi Frekuensi Koordinasi Mata Tangan


Frekuensi
No Nilai Klasifikasi
Absolut Relatif (%)
1 74 > 2 8% Baik sekali
2 62-73 7 28% Baik
3 50-61 13 52% Cukup
4 38-49 3 12% Kurang
5 > 37 0 0% Kurang Sekali
Jumlah 25 100%

Untuk lebih jelasnya histogram data hasil tes koordinasi mata tangan

dapat di lihat pada gambar dibawah ini :


Koordinasi Mata Tangan
14 13
12
10
8 7
6
4 3
2
2 0
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
sekali Sekali
Gambar 18. Histogram Koordinasi Mata Tangan

3. Data Konsentrasi (X3)


Berdasarkan data konsentrasi, diperoleh nilai tertinggi sebesar 16,

nilai terendah sebesar 4, nilai rata-rata sebesar 9,48 dan standar deviasi

sebesar 3,55. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 8.Distribusi Frekuensi Konsentrasi


Frekuensi
No Nilai Klasifikasi
Absolut Relatif (%)
1 14 > 0 0% Baik sekali
2 11 – 13 2 8% Baik
3 8 – 10 8 32% Cukup
4 5–7 12 48% Kurang
5 >4 3 12% Kurang Sekali
Jumlah 25 100%

Untuk lebih jelasnya histogram data dapat di lihat pada gambar

dibawah ini:
Konsentrasi

15 12
10 8

5 2 3
0
0
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali

Gambar 19. Histogram Konsentrasi


4. Data Free Throw (Y)
Berdasarkan data free Throw, diperoleh nilai tertinggi sebesar 9, nilai

terendah sebesar 4, nilai rata-rata sebesar 6,6 dan standar deviasi sebesar

1,58. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi data dapat di lihat pada tabel

berikut:

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Free Throw


Frekuensi
No Nilai Klasifikasi
Absolut Relatif (%)
1 8> 7 28% Baik sekali
2 7 11 44% Baik
3 6 7 28% Cukup
4 5 0 0% Kurang
5 >4 0 0% Kurang Sekali
Jumlah 25 100%

Untuk lebih jelasnya histogram data dapat di lihat pada gambar

dibawah ini:
Free Throw
15
11
10 7 7
5
0 0
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
sekali Sekali

Gambar 20. Histogram Free Throw

B. Uji Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan sebagai dasar pertimbangan untuk

memilih dan menetapkan teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian

hipotesis. Adapun pengujian persyaratan analisis tersebut meliputi, pengujian

normalitas dan pengujian Linieritas regresi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini di uji menggunakan uji Galat Taksiran sesuai

dengan petunjuk buku (Kadir 2015). Pengujian normalitas menggunakan uji

Galat Taksiran dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0 dan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut:

Jika nilai Sig>α = 0,05, maka data berdistribusi normal.

Jika nilai Sig<α = 0,05, maka data tidak berdistribusi normal

Tabel 10. Rangkuman Pengujian Normalitas


Galat Taksiran Sig. P-Value Keterangan
Y atas X1 0,200
Y atas X2 0,200
Y atas X3 0,200 0,05 Normal
X3 atasX1 0,200
X3 atasX2 0,200
Berdasarkan data di atas, diperoleh nilai Sig. masing-masing

variabel lebih besar dibanding dengan P-Value= 0,05. Dengan kata lain,

dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Linieritas

Uji Linieritas bertujuan untuk melihat apakah masing-masing data

Kekuatan Otot Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2), dan Konsentrasi

(X3) cenderung membentuk garis Linier (lurus) terhadap Free Throw (Y).

Dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.0 dan dasar pengambilan

keputusan sebagai berikut:

Jika nilai Sig>α = 0,05, maka data Linier

Jika nilai Sig<α = 0,05, maka data tidak Linier

Tabel 11. Rangkuman Pengujian Linieritas


Uji Linieritas Sig. P-Value Keterangan
Y atas X1 0,106
Y atas X2 0,705
Y atas X3 0,300 0,05 Linier
X3 atasX1 0,877
X3 atasX2 0,854

Berdasarkan di atas, diperoleh nilai Sig. >α = 0,05. Dengan kata

lain, dapat disimpulkan bahwa variabel cenderung membentuk garis lurus

(Linier).

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur

melalui 2 (dua) pengujian model struktural. Pengujian pada model struktural 1

yaitu variabel Kekuatan Otot Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2),

Konsentrasi (X3) dan pengujian pada model struktural 2 yaitu Kekuatan Otot
Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2), dan Konsentrasi (X3) dengan

Free Throw (Y). Melalui kedua pengujian model struktural tersebut, nantinya

dapat dihitung nilai koefisien jalur setiap variabel yang diteliti serta menjawab

hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini.

Dasar pengambilan keputusan pengujian koefisien jalur masing-masing

variabel sebagai berikut:

Jika nilai Sig.< α = 0,05 atau nilai thitung> ttabel, koefisien jalur signifikan

Jika nilai Sig.> α = 0,05 atau nilai thitung< ttabel, koefisienjalur tidak signifikan

Tabel 12. Rangkuman Koefisien Jalur Antar Variabel Penelitian


Model Variabel Koef Beta Sig. P-Value Ket
Struktura X1.X3(p31) 0,384 0,035 Signifikan
l1 X2.X3(p32) 0,421 0,022 Signifikan
X1Y (py1) 0,576 0,007 0,05 Signifikan
Struktura
X2Y (py2) 0,499 0,020 Signifikan
l2
X3Y (py3) -0,618 0,010 Signifikan

Berdasarkan tabel di atas, koefisien jalur (P31) diperoleh nilai Sig. =

0,035 < α = 0,05. Koefisien jalur (P 32) diperoleh nilai Sig. = 0,022 < α =

0,05. Koefisien jalur (py1) diperoleh nilai Sig.= 0,007 < α = 0,05. Koefisien

jalur (py2) diperoleh nilai Sig. = 0,020 < α = 0,05. Selanjutnya, koefisien

jalur (py3) diperoleh nilai Sig.= 0,010 < α = 0,05.Dengan kata lain, model

struktural masing-masing koefisien jalur adalah signifikan. Untuk lebih

jelasnya, akan disajikan pada gambar berikut:


ε1=0,450
Kekuatan Otot Lengan (X1) ε2= 0,444
Py1=0,576

P31=0,384 Konsentrasi Free Throw


Py3=0,618
(X3) (Y)
P32=0,421

Koordinasi Mata Tangan (X2) Py2=0,499

Gambar 21.Gabungan Pengujian Model Antar Struktural


Berdasarkan gambar di atas, dapat di cari variabel sisa dan persamaan

jalur pada model struktural 1 (X1,X2 dan X3) dan struktural 2 (X1, X2, X3

dan Y) sebagai berikut :

Variabel sisa (ε1) dan (ε2) : ε1¿ √ 1−0,450=0,741

ε2¿ √ 1−0,444=0,746

Struktural 1 : Y = ρ31 X 1 + ρ32 X 2+ ρ 3 ε 1

Y =0,419 X1 + 0,475 X2 + 0,741 ɛ1

Stukrutal 2 : Y = ρy1 X1 + ρy2 X2 + ρy3 X3 +ρ3 ɛ2

Y = 0,253 X1 + 0,217 X2 + 0,587 X3 + 0,272 ɛ2

Pengujian Hipotesis Penelitian Berdasarkan Model Struktural

a. Hipotesis 1

Ha : Terdapat pengaruh langsung kekuatan otot lengan terhadap free

throw

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung

kekuatan otot lengan terhadap free throw sebagai berikut:

= ρy12 x 100%

= 0,5762 x 100%
= 0,332 x 100%

= 33,2%

Berdasarkan hasil di atas, maka besarnya pengaruh langsung

kekuatan otot lengan terhadap free throw adalah 33,2 %, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

b. Hipotesis 2

Ha : Terdapat pengaruh langsung koordinasi mata tangan terhadap free

throw

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung

koordinasi mata tangan terhadap free throw sebagai berikut :

= ρy22 x 100%

= 0,499 2 x 100%

= 0,249 x 100%

= 24,9%

Berdasarkan hasil di atas, maka besarnya pengaruh langsung

koordinasi mata tangan terhadap free throw adalah 24,9%, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam

penelitian ini.

c. Hipotesis 3

Ha : Terdapat pengaruh langsung konsentrasi terhadap free throw

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh langsung

konsentrasi terhadap free throw sebagai berikut:


= ρy32 x 100%

= 0,618 2 x 100%

= 0,382 x 100%

= 38,1%

Berdasarkan hasil di atas, maka besarnya pengaruh langsung

konsentrasi terhadap free throw adalah 38,1%, sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

d. Hipotesis 4

Ha : Terdapat pengaruh tidak langsung kekuatan otot lengan terhadap

free throw melalui konsentrasi

Pengaruh X1 terhadap X3 (ρ31) 0.384

Pengaruh X2 terhadap X3 (ρ32) 0.421

Pengaruh X1 terhadap Y (ρy1) 0.576

Pengaruh X2 terhadap Y (ρy2) 0.499

Pengaruh X3 terhadap Y (ρy3) -0.618

Berdasarkan hasil uji analisis masing-masing koefisien jalur di atas,

maka untuk mencari pengaruh tidak langsung kekuatan otot lengan

terhadap free throwmelalui konsentrasi adalah hasil perkalian koefisien

jalur (ρ31) dengan koefisien jalur (ρy3), sehingga diperoleh hasil sebagai

berikut:

Pengaruh tidak langsung X1 ke Y melalui X3(X1→ X3→Y) =

= ρ31 x ρy3
= 0,384 x (-0,618)

= -0,237

Selanjutnya, total pengaruh yang diberikan yaitu pengaruh

langsung ditambah pengaruh tidak langsung sebagai berikut:

Total Pengaruh Langsung (py1) dan Tidak Langsung (p31.py3) =

= py1 + (p31.py3)

= 0,576 +(- 0,237)

= 0,339

Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung =

= 0,3392 x 100%

= 0,115 x 100%

= 11,5%

Berdasarkan hasil di atas, maka total pengaruh langsung kekuatan

otot lengan terhadap free throw dan pengaruh tidak langsung yang

diberikan melalui konsentrasi adalah sebesar 0,115 atau 11,5 %.

e. Hipotesis 5

Ha : Terdapat pengaruh tidak langsung koordinasi mata tangan terhadap

free throw melalui konsentrasi

Pengaruh X1 terhadap X3 (ρ31) 0.384

Pengaruh X2 terhadap X3 (ρ32) 0.421

Pengaruh X1 terhadap Y (ρy1) 0.576

Pengaruh X2 terhadap Y (ρy2) 0.499

Pengaruh X3 terhadap Y (ρy3) -0.618


Berdasarkan hasil uji analisis masing-masing koefisien jalur di atas,

maka untuk mencari pengaruh tidak langsung koordinasi mata tangan

terhadap free throwmelalui konsentrasi adalah hasil perkalian koefisien

jalur (ρ32) dengan koefisien jalur (ρy3), sehingga diperoleh hasil sebagai

berikut:

Pengaruh tidak langsung X2 ke Y melalui X3(X2→ X3→Y) =

= ρ32 x ρy3

= 0,421 x (-0,618)

= 0,260

Selanjutnya, total pengaruh yang diberikan yaitu pengaruh

langsung ditambah pengaruh tidak langsung sebagai berikut :

Total Pengaruh Langsung (py2) dan Tidak Langsung (p32.py3) =

= py2 + (p32.py3)

= 0,499 + (-0,260)

= 0,239

Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung =

= 0,239 2 x 100%

= 0,057 x 100%

= 5,7 %

Berdasarkan hasil di atas, maka total pengaruh langsung koordinasi

mata tangan terhadap free throw dan pengaruh tidak langsung yang

diberikan melalui konsentrasi adalah sebesar 0,057 atau 5,7%.

f. Hipotesis 6
Ha : Terdapat pengaruh kekuatan otot lengan, koordinasi mata tangan

dan konsentrasi, secara bersama-sama dengan free throw

Berdasarkan pada tabel (Model Summary), diperoleh nilai Rsquare =

0,444 dan tabel Anova diperoleh nilai Sig. = 0,000 <α = 0,05, maka

keputusanya adalah Ho ditolak dan terima Ha. Artinya, terdapat pengaruh

kekuatan otot lengan, koordinasi mata tangan dan konsentrasi, secara

bersama-sama dengan free throw. Berdasarkan nilai Rsquare = 0,444

menunjukkan bahwa besarnya pengaruh kekuatan otot lengan, koordinasi

mata tangan dan konsentrasi, secara bersama-sama terhadap free throw

adalah 44,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

dijelaskan dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui total secara keseluruhan pengaruh, baik

pengaruh langsung dan tidak langsung melalui variabel Interveningfree

throw, maka dapat dihitung secara keseluruhan berdasarkan hasil

pengujian model struktural dan hipotesis dalam penelitian ini. Untuk

lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 13. Rangkuman Total secara keseluruhan Pengaruh Langsung dan


Tidak Langsung
Total Pengaruh
Pengaruh
Pengaruh Tidak Langsung Langsung + Tidak
Koef Langsung
Langsung
Jalur
(% Intervenin Total Total
Koef (^2) Koef (^2) (%) (^2)
) g X3 koef (%)
X1 ke Y
X1Y 0,57 0,33 33, 0,38
melalui 0, 147 14,7 0,339 0,115 11,5
(Py1) 6 2 2 4
X3
X2 ke Y
X2Y 0,49 0,24 24, 0,42
melalui 0, 177 17,7 0,239 0,057 5,7
(Py2) 9 8 8 1
X3
-
X3Y 0,38 38,
0,61 0,587 0,382 38,2
(Py3) 2 2
8
Total Pengaruh Langsung + Tidak Langsung 0,554 55,4
Pengaruh Variabel Lain 0,446 44,6

Berdasarkan tabel di atas, bahwa total secara keseluruhan pengaruh

langsung dan tidak langsung melalui variabel Interveningfree throw

adalah sebesar 55,4%, sedangkan sisanya 44,6% merupakan faktor lain

yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Kekuatan otot lengan memberikan tenaga yang besar dalam permainan

bolabasket. Dalam permainan bolabasket kemampuan otot lengan memberikan

memberikan kekuatan fisik yang cukup besar. Hal ini sejalan dengan (Kaswan

et al., 2021)menyatakan kekuatan otot lengan memberikan pengaruh yang

besar dalam permainan bolabasket terutama dalam shooting. Selanjutnya,

(Alnova et la.2022) menjelaskan kemampuan otot lengan memberikan

pengaruh positif terhadap kemampuan tembakan hukumam (free throw) dalam

permainan bolabasket. Permainan bolabasket kekuatan daya otot membantu

para atlet bolabasket untuk dapat mengiring bola pada rekannya.


Menurut (Samsudin, 2022) kekuatan otot lengan memberikan energi bagi

para atlet bolabasket untul lebih lincah dalam mengiringkan bola. Jadi, dengan

adaya kekuatan otot lengan ini mampu meningkatkan kelincahan dalam

mengiring bola. Permainan bolabasket merupajan sebuah permainan bola besar

yang membutuhkan energi otot yang besar. Tak hanya itu, permainan

bolabasket juga diperlukan koordinasi mata tangan. Mata tangan mempunyai

manfaat yang begitu besar dalam aktivitas gerak dalam olaraga. Koodinasi

mata tangan memberikan pengaruh yang besar terhadap kemampuan dalam

free throw para atlet bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung. Hal ini

sejalan dengan (Murdhani et al., 2014) menyatakan pembelajaran kordinasi

mata tangan memberikan pengaruh yang besar dalam tree throwbolabasket.

Dalam penelitian (Adityo Agustiawa, 2020) menyatakan adanya pengaruh

yang signifikan antara kekuatan, mata tangan dan percaya diri atlet bolabasket

terhadap hasil shooting free throw.

Tidak hanya itu koordinasi mata lengan ini mampu membantu para atlet

ketepatan dalam shooting bolabasket (Hermawan & Rachman, 2018). Selain

itu, dalam permainan bolabasket three throw dan konsentrasi mempunyai

peranan yang sangat penting. Konsentrasi sangat dibutuhkan dalam permainan

bolabasket. Hal tersebut disebabkan konsentrasi mempunyai pengaruh yang

sangat besar terhadap kemampuan free throw dalam bolabasket. Hal ini sejalan

dengan penelitian (Hasbi et al., 2021) menyatakan adanya pengaruh

konsentrasi terhadap kemampuan shooting (free throw) dalam permaianan


bolabasket. Oleh karena itu, para atlet harus secara rutin untuk melakukan

latihan fisik atau teknik agar mendapat hasil yang optimal.

1. Pengaruh Kekuatan Otot Lengan terhadap free throw Atlet


Bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari variabel kekuatan

otot lengan dan kemampuan free throwatlet bolabasket Binuang Sakti

Kabupaten Sijunjung, Nilai korelasi sederhana antara kekuatan otot lengan

dengan kemampuan free throw atas Kekuatan otot lengan diperlukan untuk

melakukan gerakanshooting. Penggerak utama pada saat melakukan free

throw adalah otot tangan dan lengan. Sesuai dengan yang diungkapkan

oleh Wanena (2018: 10) yaitu “Gerakan yang digunakan dalam olaharaga

bolabasket melibatkan seluruh alat-alat gerak, baik alat gerak aktif (otot)

maupun alat gerak pasif (tulang), tubuh bagian bawah (otot tungkai) dan

tubuh bagian atas (otot lengan)”. Dengan demikian otot lengan memiliki

peranan untuk menunjang keberhasilan free throw. Kekuatan yang

dihasilkan mampu memberikan dorongan tangan untuk melakukan free

throw dengan benar.Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis

pengaruh variabel kekuatan otot lengan serta kemampuan free throw

positif dansignifikan. Nilai korelasi yang diperoleh bernilai positif, ini

berarti bahwasemakin baik kekuatan otot lengan seseorang, maka akan

semakin baik pulakemampuan free throw dalam bermain bolabasket.

2. Pengaruh Koordinasi Mata Tangan terhadap free throw Atlet


Bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung
Berdasar pengujian hipotesis hubungan keduanya tidak signifikan.

Nilai korelasi sederhana yang dihasilkan cukup besar, dan berdasar

pengujian hipotesis pengaruh keduanya signifikan. Koordinasi mata

tangan memberikan kesadaran akan posisi tubuh atau bagian-bagian

tubuh pada waktu bergerak, juga kemampuan mengenal kontraksi otot

dan keseimbangan tubuh. Dengan koordinasi yang baik maka

dapatmengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan sehingga koordinasi

mata tangan gerakan menjadi semakin baik dan gerakan yang dihasilkan

juga akan menjadi efektif.

Selanjutnya (Rahayu et al., 2017) menyatakan kemampuan mata

tangan juga mampu memberikan kekuatan besar dalam free throw

bolabasket. Koordinasi mata tangan bisa dilatihkan kepada anak atau

siswa dengan metode yang sudah ditetapkan. Koordinasi mata tangan

yang dimilikidapat membantu mengontrol gerakan-gerakan yang

dilakukan, sehinggagerakan-gerakannya dapat dilakukan dengan tepat.

Ditandai dengansignifikannya koordinasi mata tangan dengan

kemampuan free throw.

3. Pengaruh Konsentrasi terhadap free throw Atlet Bolabasket Binuang


Sakti Kabupaten Sijunjung

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, konsentrasi ini

memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kemampuan free

throw. Konsentrasi yang baik yang dimiliki oleh pemain basket sangat

besar pengaruhnya terhadap keberhasilan tim memenangkan

pertandingan khususnya pin yang dihasilkan dari free throw.


Yanti & Jannah, (2017) menyatakan “konsentrasi dalam bermain

bolabasket mempengaruhi kemampuan fisik dan teknik atlet bolabasket”.

Dengan selalu melatih konsentrasi secara teratur dan dengan program

yang terarah dari pelatih akan membuat kemampuan konsentrasi atlet

lebih meningkat.

4. Pengaruh Kekuatan Otot lengan melalui Konsentrasi terhadap free


throw Atlet Bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung

Hasil penelitian yang diperoleh, terlihat bahwa kekuatan otot

lengan memberikan pengaruh secara tidak langsung terhadap konsentrasi.

Dimana kekuatan otot lengan ini merupakan kemampuan otot saat

melakukan tembakan ke ring, sehingga dengan baiknya kekuatan otot

lengan yang dimiliki atlet maka secara tidak langsung akan memudahkan

atlet berkonsentrasi saat melakukan Free throw.

5. Pengaruh Koordinasi Mata Tangan melalui Konsentrasi terhadap free


throw Atlet Bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung

Hasil penelitian yang diperoleh dari variabel koordinasi mata tangan

terhadap konsentrasi adalah terdapat pengaruh secara tidak langsung

yang ber efek terhadap kemampuan free throw atlet bolabasket Binuang

Sakti Kabupaten Sijunjung.Koordinasi mata tangan merupakan

komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan free throw, karena

tanpa adanya koordinasi antara mata dan tangan yang baik, yang dapat

mengelola dan mengarahkan bola maka hasil free throwtidak akan

terarah dengan baik ke ring.


6. Pengaruh kekuatan otot lengan, koordinasi mata-tangan dan
konsentrasi secara bersama-sama terhadap kemampuan free throw
atlet bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung

Nilai hasil penelitian yang diperoleh antara kekuatan otot tangan,

koordinasi mata tangan,serta konsentrasi dengan kemampuan free

throwsecarabersama-sama sebesar Rsquare = 0,926 atau 92,6%.

Berdasarkan pengujian hipotesis, ternyatapengaruh dari ketiga variabel

bebas secara bersama-sama dengan kemampuanfree throwsignifikan.

Tujuan pembentukan teknik free throw adalah untukmengotomatisasikan

gerak kemampuan free throw. Kemampuan free throwdapat dibentuk

dengan latihan dan pembelajaran secara sistematik,teratur, kontinyu dan

berulang-ulang. Tentunya dengan didukung kekuatan otot tangan yang

berguna untuk memberikan dorongan ke bola pada saat melakukan free

throw, kemudian dengan kekuatan otot lengan yangdigunakan untuk

memberikan kekuatan pada tangan sehingga mampumendorong bola yang

keras sehingga sampai ke sasaran (ring). Koordinasimata dan tangan,

berguna untuk mengatur arahnya bola ke ring lawandengan melihat

pergerakan lawan dan penempatan bola pada saat melakukanfree throw.

Dengan hasil ini mengindikasikan bahwa kekuatan otot tangan,

koordinasi mata tangan, serta konsentrasi mempunyai pengaruhdengan

kemampuan free throw. Ternyata sumbangan yang diberikan dari ketiga

variabel bebas tidak sama, yaitu bahwa variabel konsentrasi memberikan

sumbangan yang lebih besar daripada kekuatan otot lengan dan koordinasi

mata dan tangan.


E. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini telah diusahakan dengan cermat berdasarkan

prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian. Namun, masih banyak

keterbatasan yang ditemui selama proses penelitian ini. Adapun keterbatasan

dan kelemahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Ada beberapa faktor lain yang di duga berpengaruh terhadap free throw

yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti, minat, bakat, dukungan

orang tua, sarana dan prasarana, metode pembelajaran dan komponen

kondisi fisik lainnya.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah atletyang berjumlah 25 orang, sehingga

perlu dikaji lebih lanjut dengan menggunakan objek yang berbeda dan

jumlah sampel yang lebih luas lagi.

3. Penelitian ini dilakukan di sela-sela recovery latihan. Sehingga ada beberapa

kegiatan dan pengambilan gambar yang tidak maksimal.

Anda mungkin juga menyukai