BAB IV Ok Wisuda
BAB IV Ok Wisuda
A. Deskripsi Data
(X1), koordinasi mata tangan (X2), konsentrasi(X3) dan free throw (Y). Data
diperoleh nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata, dan standar deviasi.
nilai tertinggi sebesar 47, nilai terendah sebesar 22, nilai rata-rata sebesar
35,92 dan standar deviasi sebesar 7,22. Untuk lebih jelasnya distribusi
frekuensi data hasil tes kekuatan otot lengan dapat di lihat pada tabel
berikut:
Frekuensi
No Nilai Klasifikasi
Absolut Relatif (%)
1 41> 1 4% Baik sekali
2 35-40 7 28% Baik
3 29-34 9 36% Cukup
4 23-28 5 20% Kurang
5 > 22 3 12% Kurang Sekali
Jumlah 25 100%
Untuk lebih jelasnya histogram data hasil tes kekuatan otot lengan
deviasi sebesar 15. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi dapat di lihat
Untuk lebih jelasnya histogram data hasil tes koordinasi mata tangan
nilai terendah sebesar 4, nilai rata-rata sebesar 9,48 dan standar deviasi
sebesar 3,55. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut:
dibawah ini:
Konsentrasi
15 12
10 8
5 2 3
0
0
Baik sekali Baik Cukup Kurang Kurang
Sekali
terendah sebesar 4, nilai rata-rata sebesar 6,6 dan standar deviasi sebesar
1,58. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi data dapat di lihat pada tabel
berikut:
dibawah ini:
Free Throw
15
11
10 7 7
5
0 0
0
Baik Baik Cukup Kurang Kurang
sekali Sekali
memilih dan menetapkan teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian
1. Uji Normalitas
Galat Taksiran dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0 dan dasar pengambilan
variabel lebih besar dibanding dengan P-Value= 0,05. Dengan kata lain,
2. Uji Linieritas
Kekuatan Otot Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2), dan Konsentrasi
(X3) cenderung membentuk garis Linier (lurus) terhadap Free Throw (Y).
(Linier).
C. Pengujian Hipotesis
yaitu variabel Kekuatan Otot Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2),
Konsentrasi (X3) dan pengujian pada model struktural 2 yaitu Kekuatan Otot
Lengan (X1), Koordinasi Mata Tangan (X2), dan Konsentrasi (X3) dengan
Free Throw (Y). Melalui kedua pengujian model struktural tersebut, nantinya
dapat dihitung nilai koefisien jalur setiap variabel yang diteliti serta menjawab
Jika nilai Sig.< α = 0,05 atau nilai thitung> ttabel, koefisien jalur signifikan
Jika nilai Sig.> α = 0,05 atau nilai thitung< ttabel, koefisienjalur tidak signifikan
0,035 < α = 0,05. Koefisien jalur (P 32) diperoleh nilai Sig. = 0,022 < α =
0,05. Koefisien jalur (py1) diperoleh nilai Sig.= 0,007 < α = 0,05. Koefisien
jalur (py2) diperoleh nilai Sig. = 0,020 < α = 0,05. Selanjutnya, koefisien
jalur (py3) diperoleh nilai Sig.= 0,010 < α = 0,05.Dengan kata lain, model
jalur pada model struktural 1 (X1,X2 dan X3) dan struktural 2 (X1, X2, X3
ε2¿ √ 1−0,444=0,746
a. Hipotesis 1
throw
= ρy12 x 100%
= 0,5762 x 100%
= 0,332 x 100%
= 33,2%
penelitian ini.
b. Hipotesis 2
throw
= ρy22 x 100%
= 0,499 2 x 100%
= 0,249 x 100%
= 24,9%
penelitian ini.
c. Hipotesis 3
= 0,618 2 x 100%
= 0,382 x 100%
= 38,1%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
d. Hipotesis 4
jalur (ρ31) dengan koefisien jalur (ρy3), sehingga diperoleh hasil sebagai
berikut:
= ρ31 x ρy3
= 0,384 x (-0,618)
= -0,237
= py1 + (p31.py3)
= 0,339
= 0,3392 x 100%
= 0,115 x 100%
= 11,5%
otot lengan terhadap free throw dan pengaruh tidak langsung yang
e. Hipotesis 5
jalur (ρ32) dengan koefisien jalur (ρy3), sehingga diperoleh hasil sebagai
berikut:
= ρ32 x ρy3
= 0,421 x (-0,618)
= 0,260
= py2 + (p32.py3)
= 0,499 + (-0,260)
= 0,239
= 0,239 2 x 100%
= 0,057 x 100%
= 5,7 %
mata tangan terhadap free throw dan pengaruh tidak langsung yang
f. Hipotesis 6
Ha : Terdapat pengaruh kekuatan otot lengan, koordinasi mata tangan
0,444 dan tabel Anova diperoleh nilai Sig. = 0,000 <α = 0,05, maka
adalah 44,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
memberikan kekuatan fisik yang cukup besar. Hal ini sejalan dengan (Kaswan
para atlet bolabasket untul lebih lincah dalam mengiringkan bola. Jadi, dengan
yang membutuhkan energi otot yang besar. Tak hanya itu, permainan
manfaat yang begitu besar dalam aktivitas gerak dalam olaraga. Koodinasi
free throw para atlet bolabasket Binuang Sakti Kabupaten Sijunjung. Hal ini
yang signifikan antara kekuatan, mata tangan dan percaya diri atlet bolabasket
Tidak hanya itu koordinasi mata lengan ini mampu membantu para atlet
sangat besar terhadap kemampuan free throw dalam bolabasket. Hal ini sejalan
dengan kemampuan free throw atas Kekuatan otot lengan diperlukan untuk
throw adalah otot tangan dan lengan. Sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Wanena (2018: 10) yaitu “Gerakan yang digunakan dalam olaharaga
bolabasket melibatkan seluruh alat-alat gerak, baik alat gerak aktif (otot)
maupun alat gerak pasif (tulang), tubuh bagian bawah (otot tungkai) dan
tubuh bagian atas (otot lengan)”. Dengan demikian otot lengan memiliki
mata tangan gerakan menjadi semakin baik dan gerakan yang dihasilkan
throw. Konsentrasi yang baik yang dimiliki oleh pemain basket sangat
lebih meningkat.
lengan yang dimiliki atlet maka secara tidak langsung akan memudahkan
yang ber efek terhadap kemampuan free throw atlet bolabasket Binuang
tanpa adanya koordinasi antara mata dan tangan yang baik, yang dapat
sumbangan yang lebih besar daripada kekuatan otot lengan dan koordinasi
1. Ada beberapa faktor lain yang di duga berpengaruh terhadap free throw
yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti, minat, bakat, dukungan
perlu dikaji lebih lanjut dengan menggunakan objek yang berbeda dan