DINASBINAMARGADANTATARUANG
J a la n K H A b d u l F a ta h H a s a n N o . 2 5 S e ra n g T e lp .(0 2 5 4 ) 2 1 8 7 2 3
2018
CV. Karunia Indah Keluarga
Jln Pagaruyung No. 21 Perumnas III Tangerang
L APO R AN PE N DAH U L U A N
Pengantar
Laporan Pendahuluan ini disusun sebagai salah satu bentuk persyaratan teknis
kontrak pengadaan jasa konsultan perencana antara CV. KARUNIA INDAH
KELUARGA dengan Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Provinsi Banten, pada
Pekerjaan DED Jembatan Cipanas (Ruas Wr. Gunung – Gunung Kencana).
Laporan Pendahuluan ini secara garis besar berisi tentang uraian umum lingkup
pekerjaan jasa konsultan perencana, uraian metodologi pelaksanaan survai
lapangan, uraian metodologi desain dan analisa teknis perencanaan jembatan
jalan raya, uraian jadwal kegiatan, uraian jadwal mobilisasi personil serta data
survai pendahuluan.
DED JE M B AT AN CI I
L APO R AN PE N DAH U L U A N
Daftar Isi
PENGANTAR.........................................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................III
DAFTAR TABEL..........................................................................................................V
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................VI
BAB 2 METODOLOGI..................................................................................................6
2.1. UMUM...........................................................................................................6
2.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN..........................................................6
2.3. PEKERJAAN PERSIAPAN..................................................................................8
2.4. STUDI PENDAHULUAN.....................................................................................8
2.4.1. INVENTARISASI DATA DAN STUDI TERDAHULU...............................8
2.4.2. PENYUSUNAN RENCANA KERJA.......................................................10
2.4.3. SURVAI PENDAHULUAN....................................................................10
2.4.4. PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN........................................11
2.5. SURVAI DAN PENYELIDIKAN LAPANGAN.....................................................11
2.5.1. SURVAI TOPOGRAFI..........................................................................11
2.5.2. SURVAI HIDROLOGI...........................................................................14
2.5.3. PENYELIDIKAN TANAH......................................................................14
2.6. ANALISA DATA...........................................................................................18
2.6.1. PENGUKURAN DAN PEMETAAN TOPOGRAFI..................................18
2.6.2. ANALISA HIDROLOGI.........................................................................21
DED JE M B AT AN CI I
L APO R AN PE N DAH U L U A N
2.6.3. ANALISA MEKANIKA TANAH.............................................................27
2.7. PERENCANAAN TEKNIS.............................................................................35
2.7.1. PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN................................................35
2.7.2. PERENCANAAN PERKERASAN BARU TIPE FLEXIBLE PAVEMENT. .42
2.7.3. PERENCANAAN JEMBATAN...............................................................47
2.8. GAMBAR PERENCANAAN AKHIR...................................................................58
2.9. PERKIRAAN BIAYA KONSTRUKSI..................................................................59
2.10. DOKUMEN LELANG
59
2.11. LAPORAN – LAPORAN
60
DED JE M B AT AN CI I
L APO R AN PE N DAH U L U A N
Daftar Tabel
DED JE M B AT AN CI V
L APO R AN PE N DAH U L U A N
Daftar Gambar
DED JE M B AT AN CI V
L AP OR AN
BAB 1
GAMBARAN UMUM
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
Jasa pelayanan teknik yang akan diberikan oleh Tim Konsultan, dibagi
menjadi beberapa tahapan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang
telah ditetapkan. Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan Konsultan meliputi :
1. Tahap Persiapan dan Mobilisasi.
2. Tahap Pengumpulan Data Sekunder dan Survai Pendahuluan.
3. Tahap Survai Lapangan.
4. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknik.
5. Tahap Penggambaran.
6. Tahap Perhitungan Kuantitas dan Perkiraan Biaya.
7. Tahap Penyusunan Dokumen Tender.
Berdasarkan Peta Jaringan Jalan Provinsi Banten, lokasi ruas jalan Warung
Gunung – Gunung Kencana, terletak di kabupaten Lebak Provinsi Banten,
merupakan salah satu jalan lintas tengah Provinsi Banten yang sedang
dikembangkan. menghubungkan kecamatan Warung Gunung di sebelah
utara dengan kecamatan Gunung Kencana di sebelah Selatan.
Untuk lebih jelasnya lokasi ruas jalan dapat dilihat pada gambar 1.1. Peta
Lokasi Pekerjaan.
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
Maja
Wr. Citeras
Gunung Rangkasbitung
Cikulur
Koleang
Muaradua Cimarga
Kebon Cau
Kopi
Cileles
Sajir Leuwidamar Cigelung
Banjarsari Cipanas Prop. Jawa Barat
Gunung Bojong
Kencana
Manik
Ciboleger
Parigi
Kerta Ciliman Majasari
Lebak
Pasir Siuh
Buntu Pasir
Kupa
Kandang
Sapi
Beyeh
Malingping Wr.
Simpang Banten
Ke Sp.
Cikotok Karang Hawu
Muarabinuangeun
Bayah
Gn.
P. Tinjil Madur
Ke
Cisolok
P. Manuk
Samudra Indonesia
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
Bab II : Metodologi
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
BAB 2
METODOLOGI
2.1. UMUM
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
2. Studi Pendahuluan
Inventarisasi data & studi terdahulu
Penyusunan rencana kerja
Survai Pendahuluan
Penyusunan laporan pendahuluan
3. Survai Dan Penyelidikan Lapangan
Survai topografi
Survai hidrologi dan hidrolika
Penyelidikan tanah
Penyusunan laporan-laporan survei
4. Analisa Data
Analisa data dan pemetaan topografi
Analisa data tanah dan sumber material
Analisa hidrologi
Penyusunan laporan antara
5. Perencanaan Teknis
Perencanaan geometrik jalan
Perencanaan tebal perkerasan jalan
Perencanaan struktur bawah jembatan
Perencanaan struktur atas jembatan
Utilitas umum & drainase
Penyusunan laporan struktur
6. Gambar Perencanaan Akhir
Plan dan Profil
Potongan Melintang
Detail struktur bawah jembatan
Detail struktur atas jembatan
Umum
Standar
7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya
Perhitungan volume pekerjaan fisik
Analisa harga satuan pekerjaan
Penyusunan laporan Engineer Estimate
DED JE M B AT AN CI 7
L AP OR AN
Bagan alir strategi pelaksanaan pekerjaan ini dapat dilihat pada Gambar
2.1. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara jelas uraian dari masing-
masing tahapan kegiatan tersebut diuraikan pada sub-bab berikut :
DED JE M B AT AN CI 8
L AP OR AN
MULAI
PERSIAPAN
Perumusan Masalah Metodologi
TIDAK
YA
PRESENTASI PENDAHULUAN
LAPORAN ANTARA
PRESENTASI ANTARA
DOKUMEN TENDER
Spesifikasi Teknis Gambar Rencana Dokumen Lelang
LAPORAN DESAIN
LAPORAN AKHIR GAMBAR
LAPORANRENCANA
UKL/UPL DOKUMEN TENDER
LAPORAN EE
SELESAI
DED JE M B AT AN CI 9
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Lingkup Pekerjaan
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Pengukuran Situasi
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Pemasangan Patok
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning
dengan tulisan hitam yang diletakkan disebelah kiri kearah
jalannya pengukuran.
Khusus untuk profil memanjang titik-titiknya yang terletak
disumbu jalan diberi paku dengan dilingkari cat kuning sebagai
tanda.
Lingkup Pekerjaan
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Bor Mesin
Untuk tanah clay, slit atau tanah lainnya yang tidak terlalu padat,
dapat dipakai steelbit sebagai mata bor, bor intan (diamond bit)
atau mata bor tungsten sehingga juga dapat diambil undisturbed
samplenya dari lapisan tanah tersebut.
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Sebagai hasil boring, akan dibuat bor log yang paling sedikit
dilengkapi dengan lithologi (geological description) harga SPT,
letak muka air tanah dan sebagainya beserta letak kedalaman
lapisan tanah yang bersangkutan.
Apabila tanah yang dibor dalam hal ini cenderung untuk mudah
runtuh, maka persiapan untuk itu (casing) akan segera dilakukan.
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Dan sebagainya
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Pengujian Laboratorium
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
Consolidation test
Perhitungan Poligon
n
fs = s - (n + 2) x 1800 < 30" n
1
i=1
fd = d 1 - < - 1 : 2000
i=1
DED JE M B AT AN CI 1
L AP OR AN
V = AX-L
X = X° + X
Dimana : V: matrik koreksi pengukuran
A : matrik koefisien pengukuran
X : matrik koreksi parameter
L : matrik residu persamaan pengukuran
X° : matrik harga pendekatan parameter koordinat
X : matrik harga koordinat defeinitif
P : matrik harga bobot pengukuran
Perhitungan Waterpass
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
AS
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
Titik ikat atau titik mati serta titik-titik baru akan dimasukkan dalam
gambar dengan diberi tanda khusus. Ketinggian titik tersebut perlu
juga dicantumkan.
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
b) Metode Arithmetik
Pada metode aritmetik dianggap bahwa data curah hujan dari
suatu tempat pengamatan dapat dipakai untuk daerah
pengaliran di sekitar tempat itu dengan merata-rata langsung
stasiun penakar hujan yang digunakan.
c) Metode Ishoyet
Menggunakan peta Ishoyet, yaitu peta dengan garis-garis
yang menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan
yang mana. Besar curah hujan hujan rata-rata bagi daerah
seluruhnya didapat dengan mengalikan CH rata-rata diantara
kontur-kontur dengan luas darah antara kedua kontur,
dijumlahkan dan kemudian dibagi luas seluruh daerah. CH
rata-rata di antara kontur biasanya diambil setengah harga
dari kontur.
Analisis data curah hujan dapat dilakukan pada data curah hujan
ataupun data debit sesuai dengan kebutuhan perencanaan. Metode
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
=
1 0,075.A0,7
t 3,7.100,4.t 3/4
1/ = 1+ .A
2
t 15 12
t = 0,1 . L0,8 . (H/L)-0,3 jam
Jika t < 2 jam,
t.R24max
R = 2
t 1 0,0008.(260 R24max ).(2 t)
Jika 2 jam < t < 19 jam,
t.R24max
R = t 1
Jika 19jam < t < 30 hari,
R = 0,707 . R24-max . ( t + 1 )
q = R / ( 3,6 . t ) (m3/det/km2)
Q = ..q.A (m3/det)
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
t = waktu konsentrasi
0,476.A0,375
t =
2Q0,125 .S 0, 25
1 4,1
C =
.R 7
Analisa Laboratorium
Analisis Laboratorium Mekanika Tanah dipakai untuk mengetahui
sifat-sifat teknis tanah, khususnya tanah lunak. Evaluasi hasil
penyelidikan lapangan dan analisis laboratorium selanjutnya
digunakan untuk mengetahui penyebaran dan sifat-sifat teknis
tanah. Berdasarkan hal tersebut dapat ditentukan parameter
desain untuk perhitungan daya dukung pondasi dan kestabilan
abutment jembatan. Semua penyelidikan di laboratorium
dilakukan menurut prosedur ASTM dengan beberapa modifikasi
yang disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Contoh Tanah Tidak Terganggu (Undisturbed Sample)
Penyelidikan terhadap contoh tanah tidak terganggu yang
diambil dari pemboran meliputi :
1) berat jenis tanah (specific gravity)
2) berat volume tanah (volume unit weight)
3) Uji konsistensi (atterberg limits)
4) gradasi butiran (grain size analysis).
Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Sample)
Penyelidikan terhadap contoh tanah terganggu yang diambil dari
lubang uji meliputi :
1) berat jenis tanah (specific gravity)
2) Uji konsistensi (atterberg limits)
3) gradasi butiran (grain size analysis).
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
Gs (1 w)
n 1e *w
DED JE M B AT AN CI 2
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
Analisa Pondasi
Dimana :
P.ult = Daya dukung ultimit (ton)
P.all = Daya dukung yang diijinkan (ton)
Ab = Luas penampang tiang ( m2 )
Cs = Keliling penampang tiang ( m )
qcb = Nilai qc rata-rata pada zona 4D di bawah ujung
tiang (t/m2)
qca = Nilai qc rata-rata pada zona 8D di atas ujung tiang
(t/m2)
D = Diameter tiang (m)
Df = Kedalaman tiang pancang (m)
tf = Total friction hingga kedalaman pemancangan
(t/m2)
Fs = Faktor keamanan
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
Pul
t Pb Ps
Dimana :
P.all = P.ult/FS
P.ult = Daya dukung ultimit (ton)
P.all = Daya dukung yang diijinkan
(ton) FS = Faktor Keamanan
Ab = Luas Penampang Tiang
Cs = Circumference of Pile Shaft
Df = Kedalaman Pondasi Tiang
Nb = Average SPT in the zone of approx 4D below pile
tip Na = Average SPT in the zone of approx 8D below pile
tip Ns = Average SPT in the zone of pile shaft
2.7.1.PERENCANAAN GEOMETRIK
JALAN
Alinyemen Horizontal
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
R
V
2
127f i
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
32 > 26 1.25
26 > 21 1.50
1.75
21 > 19
2.00
19 > 16
2.25
16 > 15
Kemiringan Melintang
Untuk drainase permukaan, jalan dengan alinemen lurus
membutuhkan kemiringan melintang yang normal 2 % untuk
aspal beton atau perkerasan beton dan 3,0 – 5,0 % untuk
perkerasan macadam atau jenis perkerasan lainnya dan jalan
batu kerikil.
Superelevasi
Nilai superelevasi yang tinggi mengurangi gaya geser ke
samping dan menjadikan pengemudi pada tikungan lebih
nyaman. Tetapi, batas praktis berlaku untuk itu. Ketika
bergerak perlahan mengintari suatu tikungan dengan
superelevasi tinggi, maka bekerja gaya negatiff ke
samping dan kendaraan dipertahankan pada lintasan
yang tepat hanya jika pengemudi mengemudikannya ke
sebelah atas lereng atau berlawanan
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
(a-1) (b-1)
A C B’ A B’
A’ B A’ B
C1 C2
(a-2) (b-2)
C’ B’
A
C B
B’
A
B
A’ C C
(a) jalan 2 lajur (b) 1jalan 42 lajur
Lengkung Peralihan
Lengkung peralihan dipasang pada bagian awal, di ujung dan di
titik balik pada lengkungan untuk menjamin perubahan yang
tidak mendadak jari-jari lengkung, superelevasi dan pelebaran
tikungan. Lengkung peralihan juga membantu penampilan
alinemen. Lengkung clothoide umumnya dipakai untuk
lengkung peralihan. Guna menjamin kelancaran mengemudi,
panjang lengkung peralihan yang ditunjukkan pada tabel
dibawah adalah setara dengan waktu tempuh 3 detik, panjang
lengkung peralihan ini dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
Lv*t
v/3,6 * t
R1
R1 R2 R1
R3
R1 R2 R2
Gambar Gambar
T IK U N G A N G A B U N G A N T IK U N G A N B A L IK
DED JE M B AT AN CI 3
L AP OR AN
R2
R1 R3
R2 R1
R1
R1 R2
R4
Gambar Gambar
LENGKUNG LENGKUNG
PERALIHAN PERALIHAN
yang dipasang pada yang dipasang pada
LENGKUNG LENGKUNG
GABUNGAN BALIK
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
Alinyemen Vertikal
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
datar sehingga panjang A-B-C sama dengan jarak datar A-B (lihat
gambar 2.5.).
80 60 40
J arak Pandangan
C
A B
J arak Pandangan
A C B
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
w18 = D0 x DL x w18
2 80 – 100
3 60 – 80
4 50 - 75
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
Reliabilitas (R)
Merupakan upaya untuk menyertakan derajat kepastian ke
dalam proses perencanaan untuk menjamin bermacam – macam
alternatif perencanaan dapat bertahan selama selang waktu
yang direncanakan. Rekomendasi tingkat reliabilitas untuk
bermacam – macam klasifikasi jalan dapat dilihat pada tabel 2.5.
Arteri 80 – 99 75 – 95
Kolektor 80 – 95 75 – 95
Lokal 50 – 90 50 - 80
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
R (%) ZR
50 - 0,000
60 - 0,253
70 - 0,524
75 - 0,674
80 - 0,841
85 - 1,037
90 - 1,282
91 - 1,340
92 - 1,405
93 - 1,476
94 - 1,555
95 - 1,645
96 - 1,751
97 - 1,881
98 - 2,054
99 - 2,327
99,9 - 3,090
99,99 - 3,750
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
KLASIFIKASI JALAN
ESAL
LOKAL KOLEKTOR ARTERI TOL
< 10 1.0 - 1.5 1.5 1.5 – 2.0 -
10 - 100 1.5 1.5 - 2.0 2.0 -
100 -
1.5 - 2.0 2.0 2.0 – 2.5 -
1000
> 1000 - 2.0 - 2.5 2.5 2.5
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
2.7.3.PERENCANAAN JEMBATAN
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
Kriteria Perencanaan
DED JE M B AT AN CI 4
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
30,0 m 1,2Kh
20,0 m 1,1Kh
10,0 m 1,0Kh
0 ,0 m 1,0Kh
- 10,0 m 1,0Kh
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
Cos2 (' )
Ka.p = sin(').sin(' ) ]2
Cos2 .Cos( ).[1
Cos( ).Cos
Cos2'
Ka.p = Sin(' ).Sin' ]2
Cos.[1 Cos
Ka.peq =
Cos2 (' )
Sin(').Sin(' ) ]2
Cos.Cos2.Cos( ).[1
Cos( ).Cos( )
Cos2 (')
Ka.peq = Sin(').Sin(') ]2
Cos.Cos( ).[1
Cos( )
Dimana : Q : tan-1 e
e : koefisien gempa tanah
Ka : koefisien tekanan tanah aktif
Kp : koefisien tekanan tanah pasif
Ka eq : koefisien tekanan tanah aktif pada saat terjadi
gempa
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
= 25
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang akan diterapkan adalah sebagai
berikut:
1. Kombinasi (I)
M + H + K + Ta + Tu, dengan koefisien 1,0
2. Kombinasi (II)
M + Ta + F + Ah + A + SR + Tm, dengan koefisien 1,25
3. Kombinasi (III)
M + H + K + Ta + R + F + Tu + A + SR + Tm + S, dengan
koefisien 1,4
4. Kombinasi (IV)
M + Tag + G + F + Ahg +Tu, dengan koefisien 1,5
5. Kombinasi (I)
M + PI, dengan koefisien 1,3
6. Kombinasi (VI)
M + H + K + Ta + S + Tb, dengan koefisien 1,5
Dimana : M : muatan mati
H : muatan hidup
K : kejut
Tag : tekanan tanah akibat gempa
Ta : tekanan tanah aktif
Tb : gaya tumbuk
Tu : gaya angkat
Tm : gaya akibat perubahan temperatur
A : muatan angin
R : gaya rem
F : gaya gesek
Ah : aliran arus air sungai dan hanyutan
Ahg : aliran arus air sungai dan hanyutan waktu
gempa
G : gaya akibat gempa
S : Gaya sentrifugal
PI : Gaya pada waktu pelaksanaan
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
Angka Keamanan
Dalam analisa stabilitas bangunan, ditetapkan angka keamanan
untuk guling, 1,5 dan untuk geser 1,25.
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 5
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
Jenis – jenis laporan pekerjaan yang akan diserahkan oleh pihak konsultan
perencana sebagaimana yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah sebagai berikut :
1. Laporan Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang, Lokasi Pekerjaan, Metodologi, rencana kerja
dan hasil dari survey pendahuluan
2. Laporan Bulanan
Adalah laporan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak
konsultan perencana pada setiap bulannya
4. Laporan Antara
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
Berisi tentang data – data primer hasil survey lapangan, analisa data,
serta draft konsep perencanaan
5. Laporan Akhir
Merupakan laporan rangkuman semua kegiatan yang dilaksanakan
secara garis besar namun lengkap dan dapat dimengerti.
6. Gambar Rencana.
Adalah Gambar Teknis Perencanaan yang disusun dalam format kertas
A3 dengan skala yang telah ditetapkan dalam standar Bina Marga.
7. Dokumen Lelang.
Adalah dokumen lelang untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang
meliputi Instruksi kepada peserta lelang, Bentuk Informasi dan
Kualifikasi, Syarat-Syarat Kontrak, Data Kontrak, Spesifikasi Teknis,
Gambar Rencana, Bentuk-Bentuk Jaminan, Daftar Kuantitas.
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
BAB 3
PROGRAM KERJA
Tugas dan tanggung jawab untuk setiap personil secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Team Leader
Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat
dalam pekerjaan ini sehingga dapat dihasilkan pekerjaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah ditetapkan.
Bekerjasama dengan Engineer dan staf teknik lainnya yang
membantu melaksanakan pekerjaan perencanaan ini sehingga
hasil yang didapat sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja atau yang
diharapkan oleh pemberi kerja.
Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-
gambar kepada pemberi kerja.
2. Ahli Jembatan
Mengkoordinir dan mengendalikan semua personil yang terlibat
dalam pengumpulan data dari jenis pekerjaan yang ditanganinya.
Membuat perhitungan dan desain dinding penahan tanah, bangunan
drainase, bangunan pelengkap jalan, dan analisa struktur untuk
jembatan,.
Merencanakan gambar-gambar desain bangunan pada point 2.
Bertanggungjawab atas semua hasil pehitungan dan perencanaan
kepada Team Leader dan pemberi kerja.
3. Ahli Geoteknik.
Bersama Team Leader menentukan lokasi titik pemboran.
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
4. Ahli Geodesi.
Mengendalikan dan mengatur semua personil yang terlibat dalam
pelaksanaan pengukuran dan pemetaan topografi di lapangan.
Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
Membuat perhitungan dan gambar-gambar hasil pengukuran
topografi situasi, potongan memanjang dan melintang.
Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar hasil
pengukuran topografi kepada pemberi kerja.
5. Ahli Hidrologi.
Mengendalikan dan mengatur semua personil yang mengadakan
survai lapangan.
Memeriksa dan menganalisa data lapangan.
Membuat perhitungan debit banjir sebagai dasar untuk perencanaan
bangunan drainase dan mengestimasi tinggi muka air di sungai
sebagai dasar untuk perencanaan tinggi jembatan.
Bertanggung jawab atas semua hasil analisa data lapangan dan
hasil perhitungan kepada Team Leader dan pemberi kerja.
6. Asisten Ahli
Membantu para tenaga ahli dalam melaksanakan tugas
perencanaannya sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Membantu menyusun laporan perencanaan yang dibuat oleh bidang
keahliannya.
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
TEAM LEADER
AHLI HIDROLOGI
DED J EM B A TA N CI PANA S 65
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Tim Perencana
L AP OR AN
BOBOT RENCANA 1.50 3.00 4.40 7.85 5.75 7.00 5.00 5.16 6.16 8.11 7.31 13.41 7.91 7.26 5.06 5.10
BOBOT RENCANA KUMULATIF - 1.50 4.50 8.90 16.75 22.50 29.50 34.50 39.66 45.83 53.94 61.25 74.66 82.58 89.84 94.90 100.00
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
BAB 4
SURVEY PENDAHULUAN
Kondisi jalan menuju lokasi pekerjaan relatif sedang, sehingga masih dapat
dicapai dengan kendaraan roda empat maupun kendaraan berat lainnya
tanpa mengalami hambatan yang berarti.
Iklim di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh Angin Monson (Monson Trade)
dan Gelombang La Nina atau El Nino. Saat musim penghujan (Nopember -
Maret ) cuaca didominasi oleh angin Barat (dari Sumatera, Samudra Hindia
sebelah selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang
melewati Laut Cina Selatan. Cuaca didominasi oleh angin Timur.
Temperatur di daerah ini dapat mencapai antara 18º C –29º C.
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
Data kondisi jalan eksisting secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut
:
Nama Ruas Jalan : Warung Gunung – Gunung Kencana
Kelas Jalan : Kolektor Sekunder
No. Ruas Jalan : 171
Lebar Perkerasan : 4.5 m (rata-rata)
Jenis Perkerasan : Aspal beton
Kondisi Perkerasan : Sedang - Rusak
Tata Guna Lahan : Sawah dan Kebun
Formasi Bayah terdiri dari tiga anggota yaitu Anggota Konglomerat, Batu
Lempung dan Batu Gamping.
Untuk lokasi quarry berdasarkan data dari Peta Geologi Regional Provinsi
Banten dapat dilihat pada tabel 4.1. Lokasi Bahan Galian
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
Perkiraan Luas
No Kab/Kota Lokasi Bahan Cadangan Wilayah
(Ton) (Ha)
Bayah, Sungai Cimandur,
Cidikit, Cikadut, Cipadung,
Pasir Pabeasan, Pasir Carelang, Pasir
1 Lebak 105.000.000 441,25
Kampung Panulauan, Sawarna, Quarsa
Panggarangan dan
Banjarasri
Cisimeut, Ciujung, Cidikit,
Cimandur, Cihara, Kampung Sirtu 25,00
Cieles dan Sungai Ciujung.
Cimanggu, Gunung Sulalimah,
Cadasari, Desa Kabayan, Pasir
Gamang, Pasir Kalapa
Mangkubumi, Cikeusik, Curug
Ciung, kampung Munding,
Pandeglan Batu 17.501.500.0
2 Cibaliung, Gunung Batu,
g Gunung 00
Karang Bolong, Katumbiri,
Mempelem, Merapat, Pasir
Koratpeureung, Gunung Kura-
kura, Pandeglang Kadu
Limas.
Sungai Cilember,
Sungai Cibungur, Pasir 210.000.000
Ciliman dan
Cikapar
Tanah
Cimanggu dan Munjul 600.000.000
Urug
Pasir
Cimanggu dan Munjul 135.000.000
Gunung
Bojonegara, Lebak Gede, Salira,
Cipura, Pabuaran, Gunung Batu
3 Serang 160.600.427 189,54
Kamuning, Ciwandan dan Gunung
Pasir Mokol.
Bojonegara, Gunung Gede, Tanah
9.103.124 55,00
Ciwandan dan Pasir Pokol. Urug
Tangerang, Teluk Naga, Sungai
Cisadane, Curug, Cikupa, Pasir
Tangeran Pasir dan
4 Keris, Sungai Cianceuri, 10.500.000 178,83
g Sirtu
Cidurian, Balaraja, Sepatan,
Legok, Serpong dan Ciputat.
Ciputat, Serpong,
Curug, Tigaraksa, Tanah
30.000.000
Cisoka, Balaraja, Urug
Sepatan dan Tangerang.
DED JE M B AT AN CI 6
L AP OR AN
BAB 5
PRARENCANA DAN REKOMENDASI
DED JE M B AT AN CI 7
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 7
L AP OR AN
DED JE M B AT AN CI 7