Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya Dalam Pengolahan Air Limbah
01
Listrik Mati
Kendala listrik mati secara total dapat terjadi, karena sumber listrik berasal
dari luar (PLN) sehingga listrik tergantung dari PLN.
Ada beberapa hal yang akan terjadi:
1. Banjir Limbah di Area Produksi
2. Equalisasi Meluap
3. Proses kimia-fisika dan biologi tidak berjalan
4. Jika lebih dari 4 jam, banyak bakteri mati, Aerasi berwarna hitam dan
resiko bau
1 KONDISI MAJOR
Untuk mengantisipasi hal tersebut harusnya disediakan:
Antisipasi di bagian produksi,
jika sudah ada informasi akan pemadaman listrik, Perlu pengurangan produksi untuk
mencegah air limbah tidak tertampung saat listrik padam
Genzet
Genzet dapat mensuplay listrik ke WWTP, minimal proses biologi aerob tetap dapat
beroperasi.
Comppressor
Tampungan udara kompressore yang dapat digunakan udaranya , minimal dapat
memberikan sedikeit gelembung udara di proses biologi aerob.
Jika Effluent tidak masuk baku mutu maka yang harus dilakukan adalah:
• Melakukan Re-proses, Air effluent air limbah dikembalikan ke Bak Aerasi untuk
diproses ulang. Operasikan pompa filter, namun pipa effluentnya dialirkan ke Bak
Aerasi
• Menyerahkan air limbah ke pihak ke-3 yang berijin
• Menghentikan produksi sumber limbah
1 KONDISI MAJOR
• Contoh:
• Luapan
• Listrik Mati
• Kebocoran Pipa
1 JENIS KONDISI DARURAT
Prosedur umum dari tindakan tanggap darurat pada kasus pencemaran air dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa tahap (lihat gambar), yaitu (1) pemeriksaan situasi,
(2) pengendalian sumber, (3) pengendalian sebaran.
1 JENIS KONDISI DARURAT
Pemeriksaan situasi lapangan merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan dengan
sesingkat-singkatnya, khususnya untuk mendapatkan informasi mengenai:
• Lokasi atau sumber pencemar, sifat pencemaran (mendadak atau bertahap),
kandungan pencemar (B3 atau non-B3), dan deskripsi kejadiannya,
• Jenis dan besaran wilayah dan komponen lingkungan yang terpapar.
Pencegahan Tindakan:
Usaha pencegahan (preventif) perlu dilakukan guna mencegah terjadinya kondisi
darurat pencemaran air. Perlu diingat pencegahan selalu lebih baik dari
penanggulangan.
Pengendalian sumber
pencemaran bertujuan untuk
menghentikan atau membatasi
pelepasan pencemar di
sumbernya. Dengan demikian,
pelepasan dan aliran pencemar
ke badan air dapat dihentikan,
dikurangi, atau disolasi di sekitar
sumbernya saja.
Penyampaian informasi:
• Informasi yang perlu disampaikan kepada pihak-pihak berkepentingan
khususnya adalah:
• deskripsi pencemaran (lokasi sumber, jenis pencemar, sifat
pencemaran, waktu kejadian, dan sebagainya)
• potensi dampak (jenis dampak, wilayah paparan dampak, dan tingkat
resikonya),
• anjuran ke penduduk sekitar guna menghindari paparan dampak,
• perlu-tidaknya dilakukan evakuasi,
• upaya industri untuk
mengatasi masalah
pencemaran,
• bentuk tanggungjawab pihak
industri,
• petugas hubungan
masyarakat dari pihak
industri yang dapat
dihubungi untuk penjelasan
lebih lanjut.
3 KOMUNIKASI
Penyampaian informasi:
• Komunikasi dapat dilakukan secara:
• langsung; melalui kegiatan tatap muka dengan wakil-wakil pihak
berkepentingan,
• tidak langsung; misalnya dengan menggunakan selebaran (flyers),
poster atau papan pengumuman, dan pengumuman radio.
3 KOMUNIKASI
Ingat:
Menyampaikan informasi ke
masyarakat tidak mudah
butuh keahlian tertentu
Sharing & Discussion
WA – 0821-1304-4927
Email – ahmadhabibi.pii@gmail.com
WA – 082211266486
Email – ahmadmubarok.pii@gmail.com
WA – 0812-1040-8955
Email – tjaturpras.pii@gmail.com
SELESAI