Om Sidhirastu Tad Astu Swaha Om Ano Badrah Kratawo Yantu Wiswatah. Semoga pikiran baik datang dari segala arah. Yang saya sucikan para yang maha suci
Idhe Jero Pemangku sane banget mustikayang titiang
Yang terhormat para–Dewan Juri Dharma Wacana Utsawa Dharma Gita Tahun
2022
Yang saya hormati para peserta lomba serta
Seluruh umat Hindu sedarma yang saya muliakan.
Ide dane sareng sami sane banget wangiang titiang
Sedurung tiang matur, lugraning titiang ngaturang angayubagye ring idhe sesuunan Sang Hyang Brahma Kawi, Riantuk sangkaning asung kerta wara nugraha ide, ring galahe becik sekadi mangkin, titing miwah ide dane sareng sami preside ngelaksanyang Dharma Wacana rahinane mangkin Sujud bakti kita haturkan kehadapan para maha Rsi, yang telah menerima wahyu Kitab Suci Weda, sehingga kita sebagai umat beragama khususnya umat Hindu, dapat memanesfestasikan ajaran-ajaran kebenaran yang tertuang dalam Kitab Suci Weda. Senang rasanya kita semua dapat bertemu dalam ajang lomba Dharma Wacana, setelah kita melewati masa pandemic Covid 19. Berdirinya saya disini bukan maksud untuk menggurui, melaikan untuk berbagi ilmu yang telah saya dapatkan, guna sebagai sarana berYadnya. Semoga Dharma Wacana kali ini dapat tersampaikan dengan baik, diresapi, dan di implementasikan oleh umat Hindu seDharma khususnya bagi remaja umat Hindu sebagai penerus jayanya Hindu Nusantara khususnya Hindu yang ada di Kabupaten Morowali. Umat seDharma yang berbahagia, Saya (Kadek Ari Diana) ingin mengangkat Dharma Wacana pada kesempatan yang berbahagia ini dengan judul “Dana Punia kejalan Dharma Agama”. Umat seDharma yang sangat saya muliakan, Dikehidupan saat ini,kita ketahui uang dan harta benda yang paling di utamakan, hal itu menyebabkan kebanyakan masyarakat mencari uang dengan jalan yang tidak dilandasi dengan atauran yang ada. Jika kita melihat di media sosial, televisi dan surat kabar, banyak orang-orang mencari uang dengan berbagai cara yang tidak benar seperti korupsi, penipuan, perampokan dan bisnis-bisnis yang merugikan orang lain seperti kasus investasi binomo, apalagi nganggon brerong atau tuyul. Namun kita sebagai umat yang beragama serta mengamalkan ajaran keTuhanan, hendaknya kita mencari rezeki yang halal dan sesuai aturan yang benar. Kita khususnya agama Hindu pasti sering mendengar kata Dana Punia, baik di lingkungan tempat suci, organisasi, atau di kalangan masyarakat umum. Dana Punia adalah persembahan suci atau pemberian yang baik yang di berikan atas dasar yang tulus iklas dari dalam diri kita. Dana punia dapat menjadi sarana untuk meningkatkan srada dan bakti kita kehadapan Idhe Sanghyang Widhi Wasa sebagai bentuk pengamalan ajaran-ajaran agama, demi mewujudkan hubungan yang harmonis atara umat beragama maupun antar umat manusia. Seperti yang terkandung dalam Bhagawad Gita 17 Sloka 30, yang berbunyi, Datawyam Iti Yadanam, Dyate Nupakarinam, Deca Kaleca Patreca, Taddanam Satwikam Smaertam. Yang artinya, “Persembahan yang berlandakan rasa tulus iklas tanpa rasa pamrih yang diberikan kepada setiap orang kasihan yang disebut dengan Satwika Dana, persembahan yang dilandasi dengan rasa pamrih, yang menyebabkan penerima dana punia tersebut merasa sakit hati, disebut dengan Rajasika Dana, kemudian berdana punia yang tidak berdasarkan tujuan kepada setiap orang yang tidak pantas menerima, disebut dengan Tamasika Dana.” Persembahan yang disebut Rajasika Dana dan Tamasika Dana, merupakan dana punia yang tidak baik, maka patut kita hindari. Umat seDharma yang sangat saya muliakan, Dana Punia berkaitan dengan ajaran agama Tat Twam Asi, yang artinya aku adalah kamu, kamu adalah aku, kita semua adalah sama, sama sama ciptaan Tuhan Yang Esa. Mengamati dan menghayati ajaran Tat Tawam Asi sudah semestinya kita saling tolong menolong. Bila kita menjadi orang yang mampu, maka bantulah orang yang tidak mampu, jika kita menjadi orang yang kuat maka bantulah orang yang lemah, jika kita memiliki ilmu pengetahuan yang luas, maka bebagilah ilmu tersebut sesuai dengan ajaran agama, jangan istri orang membutuhkan kasih sayang, kita datang memberikan kasih sayang, itu tidak di benarkan, karena tidak berlandaskan Dharma. Umat seDharma yang berbahagia Kapankah waktu yang tepat untuk berdana punia, menurut saya tidak ada waktu yang dibatasi untuk berdana punia, dana punia tersebut bisa kita berikan kapan pun dimanapun dengan rasa yang tulus iklas dari dalam diri kita. Dalam berdana punia sesuaikan lah dengan kemampuan kita, berapapun yang kita miliki segitulah yang kita hendak berikan, jangan menjadikan dana punia sebagai ajang pamer kekayaan dan untuk mendapatkan popularitas dari seseorang atau ingin dipandang hebat, dalam berdana punia jangan pernah malu jika kita hanya dapat memberikan sedikit, karena walaupun sedikit yang kita dapat berikan, tetap menjadi hal yang berarti untuk orang- orang yang membutuhkan. Dana Punia dalam bentuk uang, misalnya Dana Punia yang kita sembahkan di Pura, Dana Punia itu sangat membantu baik dalam pembangunan Pura maupun aktifitas Yadnya lainnya. Dana Punia yang dalam berbentuk barang dapat kita berikan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan, seperti dana punia yang kita berikan kepada orang yang tidak mampu maupun orang-orang yang terkena musibah atau bencana alam seperti gempa bumi, likuifaksi, dan tsunami Kota Palu Tahun 2018, maka dana punia tersebut sangat membantu mereka. Dikehidupan bermasyarakat, dominan masyarakat berdana punia dalam bentuk harta dan benda. Selain dua hal tersebut, terdapat dana punia lainnya yang mungkin kita belum ketahahui atau kita pahami. Seperti yang terdapat dalam kitab Slokantara, Yan Hana Wwang Amaweh Skool, Kanista Dana Ngaran, Amaweh mas, Manik Mole-Mole, Madyama Dana Ngaran, Amaweh Pawestri Kanyaka Ayu, Utama Dhana Ngaran, Ikang Purusa Mayuda Matoh Jiwa, Adi Utama Dana Ngaran. Yang artinya, “Orang yang berdana punia dalam bentuk makanan, disebut dana punia kecil, Orang yang berdana punia dalam bentuk harta benda disebut dengan dana punia madya atau sedang, Dana punia dalam bentuk memberikan anak perempuan kepada pihak laki-laki disebut dengan punia utama, Kemudian korban nyawa dalam medan perang disebut dengan punia adi utama”. Namun patut juga diperhatikan apa bila kita berdana punia di medan perang yang tidak berlandaskan dharma maka bobotnya akan percuma. Umat seDharma yang saya muliakan Dalam berdana punia patut juga diperhatikan dalam kondisi tertentu, menurut kesusastraan Hindu harta yang kita miliki tidak diwajibkan sepenuhnya kita muliakan, Kitab Sarasamuscaya sloka 261,262,263, menyebutkan bahwa, “harta atau hasil guna kaya, dibagi menjadi 3, yaitu Dharma 30 persen, kama 30 persen, serta harta 40 persen. Harta yang kita peroleh tidak boleh sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan napsu,namun dan tidak bijak juga seluruh harta yang kita miliki seluruhnya kita puniakan”. Dharma adalah kebutuhan rohani, menyisihkan harta guna untuk memenuhi kebutuhan rohani adalah hal yang sangat bijak dan suci. Dana Punia juga mengajarkan umat manusia untuk peduli dengan sesama, hal itu terdapat dalam Weda, Vasudewa Kutumbaka, semua makluk adalah bersaudara, jadi patutlah kita saling tolong menolong. Jangan kita saling hina, marilah kita saling bina Jangan kita saling ejek, marilah kita saling ajak Jangan kita saling pukul, marilah kita saling rangkul Jangan kita saling siku, tapi marilah kita harus saling bantu. Umat seDharma yang saya muliakan, Adapun kesimpulan yang dapat saya sampaikan dalam Dharma Wacana ini adalah, Yang pertama berdana punia yang baik, patut didasari dengan rasa yang tulus iklas, bukan untuk pamer kekayaan. Kemudian, agar tidak percuma Dana Punia yang kita berikan, berikanlah kepada orang yang pantas untuk mendapatkan punia, kemudian yang ketiga, Barang siapa yang memiliki harta kekayaan berlebih, silahkan berdana punia untuk memenuhi kebutuhan rohani atau kebutuhan Yadnya. Umat seDhama yang saya muliakan, Demikian lah Dharma Wacana tentang Dana Punia yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, Semoga dapat menjadi pedoman kehidupan kita Bersama untuk selalu bertingkah perilaku berdasarkan jalan Dharma. Jukut kangkung, sambel sere, Kirang langkung, nunas ampure. Ikan hiu makan tomat, I love you so much. Ainggih sukseme atur titian, Titian sineb antuk Paramashanti.