Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“HUBUNGAN PEMBELAJARAN PANATURAN TERHADAP


NILAI-NILAI KEHIDUPAN SOSIAL BERMASYARAKAT”

DISUSUN OLEH :

PENI LISARI (20 11 001)

DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH PANATURAN :

Dr. SIHUNG, S.Ag., M.Si


YOPPIE, M.Pd.H

PRODI PRAMUWISATA BUDAYA DAN KEAGAMAAN


FAKULTAS DHARMA DUTA DAN BRAHMA WIDYA
INSTITUT AGAMA HINDU NEGERI TAMPUNG PENYANG
PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Tabe Salamat Lingu Nalatai Salam Sujud Karendem Malempang


Om Swastyastu

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, Ranying Hatalla Langit atas berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Pembelajaran Panaturan
Terhadap Nilai-Nilai Kehidupan Sosial Bermasyarakat” ini dapat terselesaikan dengan tepat
pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang
diberikan oleh dosen mata kuliah Panaturan “Dr. SIHUNG, S.Ag., M.Si dan
YOPPIE,M.Pd.H”.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data yang penulis peroleh dari berbagai
referensi . Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Panaturan atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam
hal ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Om Santhi, Santhi, Santhi Om.
Sahiy.

Palangka Raya, 10 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................ 3

2.1 Pengertian Panaturan ..................................................................................................................... 3

2.1.1 Hindu Kaharingan ................................................................................................................... 3

2.1.2 Panaturan ................................................................................................................................ 4

2.2 Pengertian Nilai Sosial ................................................................................................................... 5

2.3 Hubungan Pembelajaran Panaturan Terhadap Nilai-Nilai Sosial Bermasyarakat ............................. 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 7

3.2 Saran ............................................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepercayaan agama asli yang hidup dan berkembang di Kalimantan Tengah adalah

Kaharingan, yang kini lebih dikenal dengan Hindu Kaharingan setelah berintegrasi dengan

agama Hindu pada tahun 1980. Dalam perkembangannya, Agama Hindu Kaharingan berusaha

untuk mampu mensejajarkan dirinya dengan agam-agama lain di bumi ini, Sebagai suatu agama,

Agama Hindu Kaharingan memiliki suatu pedoman bagi umatnya yang percaya terhadap

Ranying Hatalla Langit yaitu sebuah kitab suci Panaturan.

Kitab Panaturan adalah kitab suci yang dijadikan pedoman, petunjuk dan penuntun hidup

umat Hindu Kaharingan dalam melaksanakan kehidupannya, karena di dalamnya banyak

meriwayatkan tentang ajaran-ajaran yang diwahyukan Ranying Hatalla / Tuhan Yang Maha Esa

kepada Raja Bunu dan keturunannya untuk menjalankan kehidupan di dunia.

Kitab Suci Panaturan ini memuat tentang pedoman, ajaran, dan nilai Agama Hindu

Kaharingan mulai dari proses penciptaan alam semesta dengan segala isinya sampai kepada

ajaran di dalam kehidupan umat manusia hingga penyatuan kembali kepada Tuhan Ranying

Hatalla Langit. Nilai-nilai atau pedoman-pedoman yang terkandung di dalam kitab suci

Panaturan inilah yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh umat Hindu Kaharingan. Ajaran

atau pedoman yang tertulis didalam Kitab Suci Panaturan tidak hanya terbatas sebagai tuntunan

1
hidup individual melainkan juga sebagai tuntunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Karena sebagai masyarakat yang beragama hendaknya dapat memahami ajaran agama

dan nilai –nilai sosial kehidupan sosial yang seimbang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun pokok permasalahan yang menjadi perhatian dari penulisan makalah ini adalah sebagai

berikut :

1.2.1 Apa pengertian Panaturan ?

1.2.2 Apa pengertian Nilai Sosial ?

1.2.3 Apa hubungan ajaran Panaturan terhadap nilai-nilai sosial bermasyarakat ?

1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Mengetahui pengertian Panaturan

1.3.2 Mengetahui pengertian Nilai Sosial

1.3.3 Mengetahui hubungan pembelajaran Panaturan terhadap nilai-nilai sosial bermasyarakat

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Panaturan

2.1.1 Hindu Kaharingan

Kepercayaan asli suku Dayak adalah kepercayaan Agama Heloe atau Kaharingan.

Kaharingan berasal dari kata haring artinya hidup, dengan demikian Kaharingan mempunyai

pengertian kehidupan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepercayaan orang-orang Dayak terutama

penganut kepercayaan Kaharingan, Kaharingan telah ada sejak awal penciptaan, sejak awal

Ranying Hatalla (Tuhan) menciptakan manusia.

Di Kalimantan, Suku Dayak khususnya yang beragama Hindu Kaharingan memiliki

beragam budaya dan bahasa. Keragaman budaya dan bahasa tersebut tentunya melahirkan

keunikan tersendiri bagi negeri ini. Dalam hal bahasa, salah satu bahasa kuno yang kini masih

bertahan di kalangan masyarakat Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah adalah bahasa

Sangiang. Bahasa sangiang dan bahasa sangen kini hanya bisa ditemukan secara tertulis dalam

kitab suci Panaturan dan mantra tawur, lunas balian, lunas hanteran serta kandayu/kidung

(hingga saat ini tidak sepenuhnya dibuat secara tertulis). Selebihnya bahasa sangiang hanya bisa

didengar ketika Basir/pisor menuturkan mantra-mantra suci pada ritual keagamaan.

3
2.1.2 Panaturan

Kitab Suci Panaturan berasal dari bahasa Sangiang yaitu “ Naturan “ yang artinya

menuturkan atau mensilsilahkan Yang kemudian mendapatkan awalan Pa sehingga menjadi “

PANATURAN “ yang artinya Kitab Suci yang menuturkan atau mensilsilahkan tentang

penciptaan alam semesta beserta isinya, dan fungsi bagi umat manusia yang merupakan wahyu

Ranying Hatalla Langit yang diyakini oleh seluruh umat Hindu Kaharingan. Di Panaturan

terdapat 63 pasal yang terdiri dari 2951 ayat yang memuat tentang ajaran-ajaran, norma- norma

di dalam agama Hindu Kaharingan yang memuat tentang wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang

oleh umat Hindu Kaharingan disebut dengan Ranying Hatalla Langit Tuhan Tambing

Kabanteran Bulan Raja Tuntung Matan Andau Jatha Balawang Bulau Kanaruhan Bapager

Hintan.(Pranata. 1996 ;15)

Kitab Suci Panaturan diyakini dan sebagai pedoman hidup oleh umat Hindu Kaharingan

merupakan sumber ajaran , bimbingan, dan tauladan yang sangat diperlukan didalam

menjalankan kehidupannya sehari-hari. Kitab Suci Panaturan yang merupakan wahyu dari

Ranying Hatalla Langit yang mengandung ajaran atau pedoman hidup didunia ini dan diakhirat

nanti merupakan penuntun tindakan umat Hindu Kaharingan sejak ia dilahirkan sampai kepada ia

kembali kepada Ranying Hatalla Langit.

Ajaran atau pedoman yang tertulis didalam Kitab Suci Panaturan tidak hanya terbatas

sebagai tuntunan hidup individual melainkan juga sebagai tuntunan hidup bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara. Awalnya ajaran-ajaran dari agama Kaharingan memang tidak

dikembangkan untuk dituangkan dalam kitab suci, melainkan tersebar melalui tradisi bertutur

yang disampaikan tetuha adat atau mereka yang memang dianggap memiliki kemampuan untuk

4
hal itu, yang kemudian disusun menjadi Kitab Suci Panaturan. Ajaran yang tertulis didalam

Kitab Suci tersebut diwahyukan oleh Ranying Hatalla Langit dan diterima oleh para Basir (

Ulama umat Hindu Kaharingan ) dan disampaikan secara lisan didalam segala kegiatan ritual

agama Hindu Kaharingan.

2.2 Pengertian Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang

dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Nilai sosial memiliki fungsi umum

dalam masyarakat. Diantaranya nilai-nilai dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk

mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga

berfungsi sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai

sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai dengan peranannya. Nilai

sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok masyarakat.

Maka dari itu, nilai sosial sering kali menjadi pegangan hidup oleh masyarakat luas

dalam menentukan sikap di kehidupan sehari-hari, juga menjadi nilai hidup manusia dalam

berinteraksi dengan manusia yang lainnya.

Contoh-contoh nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat :

- Tolong menolong

- Toleransi, tidak membeda-bedakan teman yang berbeda kepercayaan, rupa, etnis

- Orangtua mendidik atau mengajarkan anaknya

- Di sekolah diajarkan bahwa menyontek, tawuran, bolos sekolah adalah tindakan yang

tidak baik untuk dilakukan.

- Saling menghargai, dan lain-lain

5
2.3 Hubungan Pembelajaran Panaturan Terhadap Nilai-Nilai Sosial Bermasyarakat

Kitab Suci Panaturan merupakan pedoman dan menjadi tolak ukur yang mengatur

tingkah laku penganut agama Hindu Kaharingan dalam kehidupan sehari-sehari. Baik atau

tidaknya tindakan seseorang tergantung pada seberapa dalam pengahayatan orang tersebut

terhadap kepercayaan yang dimilikinya. Kitab Suci Panaturan berperan sangat penting dalam

mengatur kehidupan umat Hindu Kaharingan dan mengarahkannya kepada jalan yang benar.

Ajaran Kitab Suci Panaturan sangat mendukung dan memuat nilai-nilai sosial dalam kehidupan

bermasyarakat, seperti keadilan, kejujuran, kekeluargaan, toleransi, solidaritas, kereligiusan,

tolong menolong dan lain-lain.

Meskipun seperti yang kita ketahui sekarang, tantangan globalisasi dan modernisasi

banyak yang bertentangan dengan ajaran Kitab Suci Panaturan dan nilai-nilai sosial. Contohnya

seperti kurangnya rasa sosial terhadap masyarakat karena sibuk dengan handphonenya masing-

masing, berkurangnya rasa cinta terhadap ajaran-ajaran keagamaan, budaya, dan bangsa sendiri,

banyaknya aliran-aliran sesat yang muncul, dan lain-lain. Jadi diharapkan umat Hindu

Kaharingan harus selalu mengamalkan nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam kitab suci

Panaturan tersebut dalam keadaan suka maupun duka di kehidupan sosial bermasyarakatnya.

Karena nilai-nilai sosial bermasyarakat sangat erat kaitannya dengan ajaran Panaturan.

Sehingga ajaran-ajaran Panaturan harus tetap dihayati serta dipraktikkan dalam kehidupan

sehari-hari. Tanpa ajaran-ajaran agama seperti ajaran Panaturan, dipastikan bahwa nilai-nilai

sosial dalam kehidupan tersebut niscaya akan kehilangan maknanya, karena tidak adanya

pedoman dalam menerapkan nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kitab Suci Panaturan merupakan pedoman dan menjadi tolak ukur yang mengatur

tingkah laku penganut agama Hindu Kaharingan dalam kehidupan sehari-sehari. Seperti nilai-

nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat yang sangat erat kaitannya dengan ajaran Panaturan.

Apabila kita hanya mengerti tentang nilai-nilai sosial namun tidak disertai dengan ajaran

Panaturan, maka nilai-nilai tersebut tidak memiliki makna karena dilaksanakan tanpa pedoman.

Ajaran-ajaran serta nilai sosial tersebutlah yang harus dipelajari, dihayati serta dipraktikkan

dalam kehidupan kita agar terciptanya keseimbangan antar sesama manusia.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekuarangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut. Kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan penulis.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://stnj2016.blogspot.com/2017/02/hindu-kaharingan.html

https://tampungpenyang.wordpress.com/2009/10/29/kitab-suci-hindu-kaharingan/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/16/170000869/nilai-sosial-arti-fungsi-dan-
macamnya?page=all

Anda mungkin juga menyukai