“SUDHI WADANI”
Dosen pengampu : Ida Ayu Gede Wulandari , M.Pd.H
Oleh Kelompok 6 :
2019/2020
KATA PENGANTAR
Om swastyastu
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, atas asung kertha wara nugraha-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah “Tentang Sudhi Wadani” Tugas ini dibuat dengan maksud
dan tujuan agar para pembaca mengetahui secara jelas tentang makna, tujuan dan
proses Sudhi Wadani. Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang turut
membantu serta mendukung kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bawasannya makalah ini masih sangat sederhana dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kemajuan zaman dewasa ini terjadi pergaulan antar umat beragama,
antaretnik bahkan antar bangsa. Pergaulan yang serasi dan harmonis antara
mereka yang berbeda latar belakang agama, etnik maupun bangsa tersebut
sangat memungkinkan suatu saat menimbulkan benih-benih cinta yang
berujung pada kesepakatan untuk melangsungkan perkawinan.
Bagi umat Hindu jika bermaksud melangsungkan perkawinan dengan umat lain
atau non Hindu, agar perkawinannya dapat disahkan solusinya adalah calon
suami atau istri yang belum belum beragama Hindu itu harus terlebih dahulu
meninggalkan keyakinan atau agama semula dan selanjutnya mengalih
menyatakan diri masuk menjadi umat Hindu. Tata cara pengalihan agama
tersebut oleh PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) disebut Upacara
Suddhiwadani.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Upacara Suddhiwadani menjadi sangat
penting dan mempunyai nilai esensial terutama bagi kelangsungan upacara
perkawinan dimaksud.
A. Persyaratan Atministrasi
Bagi seseorang yang ingin melaksanakan upacara Sudhi Wadani, baik
yang dilakukan oleh perorangan maupun kolektif (masal) diwajibkan
terlebih dahulu memenuhi persyaratan atministrasi diantaranya :
1) Membuat surat pernyataan dengan tulus iklas untuk menganut
agama Hindu tanpa tekanan atau paksaan dari pihak lain.
2) Membuat surat permohonan kepada Parisada Hindu Dharma
Indonesia setempat atau lembaga adat untuk pensuddiakan.
3) Pas photo hitam putih ukuran 3x4cm sebanyak 2 lembar foto copy
kartu tanda penduduk.
4) Adanya saksi-saksi dalam upacara Sudhi Wadani, perlu diketahui
dalam upacara Sudhi Wadani tidak perlu ada batasan umur bagi calon
yang akan disuddhikan karena upacara ini bertujuan menyucikan diri
secara lahir batin seseorang sebelum dianut persyaratan atministrasi
seperti yang sudah disebutkan yang mana pelaksanaan hanya dengan
upacara disertakan saksi oleh masyarakat lingkungan.
B. Sarana Upacara
Sarana upacara selalu ditunjang dengan sarana upakara yang sudah
lazim seperti yang terkandung di dalam Bhagawadgita IX. 26 , terdiri
dari :
1) Berhujut dedaun, seperti : daun kelapa, daun enau, daun pisang,
daun sirih, dan daun sebagainya
2) Berhujut buah-buahan, seperti: buah kelapa, beras atau padi, pinang,
kacang-kacangan dan lain-lain.
3) Berhujut bunga-bungaan, atau kembang.
4) Berhujut air
C. Pelaksaan upacara :
Pelaksanaan upacara bagi umat Hindu antara daerah yang satu
dengan daerah yang lainnya memiliki perbedaan dan ciri khas
daerah masing-masing, sesuai dengan corak budaya (adat istiadat)
dan kemampuan yang dimiliki dari masing-masing individu.
Demikian pula dalam pelaksanaan upacara Suddhiwadani antara
desa adat yang satu dengan desa adat yang lain tidaklah sama. Hal
ini tergantung dari kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing
orang. Selain itu dapat pula disesuaikan dengan Desa, Kala dan
Patra.
Dalam pelaksanaan upacara Suddhiwadani harus melalui proses
atau tahapan-tahapan tertentu yang wajib dilalui atau dilaksanakan
oleh orang yang akan disuddhikan.
Berikup proses yang harus dilakukan :
1) Yang bersangkutan (orang yang akan di Sudhi Wadani) mengajukan
permohonan pensudhian kepada PHDI setempat dengan melampirkan
surat pernyataan masuk agama hindu dan pasfoto.
2) Pihak Parisadha sebagai penanggung jawab pelaksanaan upacara
Sudhi Wadani menunjuk salah seorang rohaniwan unruk memimpin
upacara, mempersiapkan upacar dan tempat pelaksaan upacara.
3) Setelah ditentukan pemimpin upacara, upakara tempat upacara,
Parisada memanggil yang kana disudhikan biasanya dipura atau tempat
suci lainnya yang dipandang cocok.
4) Pemimpin upacara terlebih dulu mengantarkan upakara dengan puja
mantra kepada hadapan Hyang Widhi kepada manivestasinya yang
diputuskan di patmasana
5) Calon yang Disudhi Wadani diharapkan sudah siap lahir batin
dengan berpakain bersih dan rapih serta menyerahkan diri sepenuhnya
dengan Hyang Widhi sebagai saksi Agung
6) Upacara biyakala sebelum memasuki halaman tempat suci dengan
doa : om thaki butha penampik lara, kaki butha penampik
klesa,ngunurakan bhaya kalani manusa ning hulun.
Om kesama sampurna ya namah.
7) Setelah melaksanakan upacara byakla orang yang di Sudhikan
diantar masuk ke dalam tempat suci kemudian dilakukan upacara
prayasita. Upacara ini bertujuan yang bersangkutan dapat di bersihkan
dan di sucikan dari kotoran sehingga Atma yang bersamayam dalam diri
pribadinya dapat memancarkan sinarnya :
Dooanya :
Om sri saraswati sarwa roga, srwa papa, srawa klesa, srawa kali, hulusa
ya namah suaha.
8) Upacara selanjutnya adalah persembahan upacara berupa tataban
atau ayaban sebagai pernyatan terima kasih kehadapan Hyang Widhi.
Doanya :
Om bhuktyantu sarwa dewa bhuktyantu tri loka natham sapariwarah,
sarwagah, sadhasidasah.
9) Setelah selesai menghaturankan upacara pemimpin upacara
membacakan pernyatan yang su8dah di tulis oleh yang melakukan Sudhi
Wadahani, kemudian di tirukan dengan seksama. Adapun bunyi surat
pernyataan yang di tulis pada belangko surat pernyatan oleh Sudhi
Wadahani adalah sebagai berikut.
a) Om Tat Sat Ekam Eva Adwidyam Brahman
Sang Hyang Widhi kuasa hanya satu tiada duanya
b) Satyam eva jayayte
Hanya kebenaran yang jaya (menang)
c) Dengan melaksanakan ajaran agama Hindu kebahagian pasti akan
tercapai kemudian selesai mengucapkan pernyataan tersebut yang
disudahikan di suruh menepati pernyataannya itu dengan mengucapkan
janji sebagai berikut :
1) Sebagai penyucian
Hal ini dapat dilihat dari pengertian Suddhiwadani yang telah diuraikan
di depan bahwa kata Suddhiwadani berarti penyucian kata-kata. Suci
yang dimaksud di sini adalah : bersih, benar dan profesional. Sedangkan
kata-kata adalah tingkah laku yang berhubungan dengan perkataan atau
ucapan. Pelaksanaan upacara Suddhiwadani dimaksudkan untuk
mengukuhkan ucapan atau pernyataan tekad yang dilakukan melalui
kata-kata/ucapan yang telah disucikan dari seseorang yang akan
menganut agama Hindu.
2) Sebagai Persaksian
3.1 Kesimpulan
Upacara Suddhiwadani mempunyai hubungan yang sangat erat
dengan perkawinan. Upacara Suddhiwadani merupakan tahap awal
yang harus dan mutlak dilakukan bagi calon suami istri yang
keyakinan agamanya berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam
hukum Hindu seseorang tidak bisa disahkan perkawinannya jika
masih berbeda agama. Untuk itu jalan yang harus ditempuh dalam
upaya untuk pengesahan suatu perkawinan (pawiwahan) yaitu
dengan cara melakukan suatu upacara yang disebut dengan upacara
Suddhiwadani.
Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam upacara Suddhiwadani
adalah sebagai berikut : sebelum pada puncak upacara
Suddhiwadani dilaksanakan, calon yang akan disuddhikan mencari
surat atau blangko pengesahan Suddhiwadani ke PHDI, setelah
semua administrasinya selesai baru diadakan upacara Suddhiwadani
yang dipuput oleh seorang Pendeta atau seorang yang dianggap
mampu untuk melaksanakan hal itu seperti Pemangku. Dan pada
upacara ini akan dihadirkan saksi-saksi, baik saksi dari desa adat
maupun saksi dari PHDI.
Upacara sudhi wadani memiliki fungsi dan tujuan untuk
mengesahkan diri bahwa telah beralih ke agama Hindu, serta untuk
membersihkan lahir dan batin dari orang yang bersangkutan.
3.2 Saran
Masih ada banyak orang yang menikah dengan 2 agama yang
berbeda, contohnya seperti hindu dengan muslim dan mereka saling
mempertahankan agamanya sendiri. Sebaiknya, ada salah satu yang
mengalah dan menjadi satu agama dalam satu keluarga. Karena
suatu keluarga yang memiliki satu keimanan akan menjadi keluarga
yang harmonis.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.akriko.com/2016/06/upacara-sudhi-wadani-bagi-mereka-
yang.html