Anda di halaman 1dari 75

HASIL PENELITIAN

GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH PADAT


PADA PEDAGANG DI PASAR KARUWISI
KOTA MAKASSAR

MARGARETHA M BAERSADY
21903041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
MAKASSAR
2023
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tanggan dibawah ini :

Nama : Margaretha M Baersady

Nim : 21903041

Instasi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilahlian tulisan atau pemikiran

orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sebagian atau

keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, saya bersedia menerima

sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 2023

Margaretha M Baersady
ABSTRAK
Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada Pedagang Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar

MARGARETHA M BAERSADY

(Dibimbing oleh Sri Syatriani dan Andi Sani Silwanah)

Sampah merupakan suatu benda baik itu padat maupun cair yang sudah tidak
digunakan lagi dan dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Menurut World Health
Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya.), volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta
ton. Angka tersebut menurun 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan sampah padat Pada pedagang di pasar Karuwisi
Kota Makassar
Jenis penelitian adalah penelitian Deskriptif. Populasi dan sampel penelitian adalah
seluruh pedagang yang ada di pasar karuwisi sebanyak 79 orang. penarikan sampel dengan
menggunakan teknik Total Sampilng dengan jumlah sampel sebesar 79 pedagang. Data
dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan adalah analisis
univariat.
Hasil penelitian yang dilakukan di pasar karuwisi kota Makassar, pemilahan sampah
memenuhi syarat sebanyak 39 orang (49,4%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 40 orang
(50,6%). Pengumpulan sampah memenuhi syarat sebanyak 32 orang (40,5%) dan tidak
memenuhi syarat sebanyak 47 orang (59,5%). Pengangkutan sampah memenuhi syarat
sebanyak 79 orang (100%).
Simpulan pengelolaan sampah padat pada pedagang di pasar karuwisi kota Makassar,
masih belum memenuhi syarat sebagian besar pedagang tidak melakukan pemilahan sampah,
Sebagian besar pedagang juga tidak melakukan pengumpulan sampah, dan pengangkutan
sampah di pasar karuwisi sudah sangat baik, alat yang digunakan untuk mengakut sampah
seperti dum truk. Disarankan pada pedagang di pasar karuwisi untuk melakukan pemilahan
sampah dan pengumpulan sampah sesuai dengan jenisnya.

Kata kunci : pengelolaan sampah,pemilahan, pengumpulan, pengangkutan


Daftar pustaka : 28 (2019-2022)
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada Pedagang Di Pasar

Karuwisi Kota Makassar ” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Kesehatan Masyarakat

Terkhusus penulis persembahkan untuk kedua orang tua, sembah sujud

penulis untuk beliau, Bapak Piter Baersady dan Ibu Falentina Masela, kakak Yopi

dan kakak Ria, ade Tias, ade Mon dan ade Ein yang senantiasa mendoakan,

memberikan penasehat dan dorongan serta telah banyak berkorban agar penulis dapat

menyelesaikan pendidikan dengan baik, dan semoga Allah dengan rahmat, rahim,

keberkahan yang berlimpah, dan juga kebahagiaan dunia akhirat.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada Ibu Dr.Sri Syatriani,

SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Andi Sani Silwanah, SKM, M.Kes,

selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga banyak mengucapkan banyak

terimakasih kepada Ibu Hj. Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes, Ibu Kamariana, SKM,

M.Kes dan Ibu Dewi Purnama Windasari, SKM, M.Kes sebagai tim penguji.

Demikian pula ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus :

1. Ketua Yayasan Pendidikan Makassar Ibu Andi Indri Damayanti Cecep Lantara

SH, M. Adm, SDA


2. Ibu Esse Puji Pawenrusi, SKM., M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan (STIK) Makassar.

3. Ibu Dr. Dewi Purnama Windasari, SKM, M.Kes. Selaku Ketua Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

4. Ibu Esse Puji Pawenrusi, SKM., M.Kes, selaku Penasehat Akademik.

5. Responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini.

6. Bapak Abd. Razak, selaku pengelola saya

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis selama

mengikuti pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar.

8. Terima kasih kepada Kakak Ewin, kakak Apong, kakak Uteng, kakak Vira, ade

Ona yang selalu memberi semangat kepada saya

9. Rekan-rekan Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat seperjuangan angkatan 2019

dan semua teman-teman di STIK Makassar yang tak bisa penulis sebutkan satu

persatu ucapan banyak terimakasih atas kebersamaannya selama ini

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritikan yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta

menambah wawasan ilmu pengetahuan kepada pembaca.

Makassar, September 2022

Margaretha M Baersady
DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI..................................................................44


KATA PENGANTAR...............................................................................................45
DAFTAR ISI..................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I...............................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN..........................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang..................................................Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah.............................................Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian..............................................Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat penelitian............................................Error! Bookmark not defined.
BAB II.............................................................................Error! Bookmark not defined.
TINJAUAN PUSTAKA.................................................Error! Bookmark not defined.
A. Tinjauan Umum Sampah..................................Error! Bookmark not defined.
B. Tinjauan Umum Pengelolaan Sampah..............Error! Bookmark not defined.
C. Sintesa Penelitian..............................................Error! Bookmark not defined.
BAB III............................................................................Error! Bookmark not defined.
KERANGKA KONSEP................................................Error! Bookmark not defined.
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian................Error! Bookmark not defined.
B. Pola Pikir Variabel Penelitian...........................Error! Bookmark not defined.
C. Definisi operasional kriteria objektif................Error! Bookmark not defined.
BAB IV............................................................................Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN..............................................Error! Bookmark not defined.
A. Jenis Penelitian.................................................Error! Bookmark not defined.
B. Lokasi dan Penelitian........................................Error! Bookmark not defined.
C. Populasi dan Sampel.........................................Error! Bookmark not defined.
D. Pengumpulan Data............................................Error! Bookmark not defined.
E. Pengolahan Data...............................................Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Data.....................................................Error! Bookmark not defined.
G. Penyajian Data..................................................Error! Bookmark not defined.
BAB V.............................................................................Error! Bookmark not defined.
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian.....................................................Error! Bookmark not defined.
B. Pembahasan..........................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan suatu benda baik itu padat maupun cair yang sudah tidak

digunakan lagi dan dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Sejak dahulu hingga

sekarang keberadaan sampah masih menjadi permasalahan yang sulit untuk

diselesaikan. Kuantitas sampah di Indonesia khususnya pulau Jawa setiap tahunnya

selalu meningkat akibat pola hidup yang semakin beragam, selain itu juga

diakibatkan oleh tingginya angka pertumbuhan penduduk di Indonesia sehingga

mengakibatkan produksi sampah semakin tinggi. Menurut World Health

Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,

tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan

tidak terjadi dengan sendirinya. (Ika et al., 2021).

Penyumbang sampah terbesar dalam kehidupan salah satunya adalah pasar

tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat

penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik kota maupun desa untuk

memenuhi berbagai kebutuhan pokok sehari-hari. Masyarakat tidak akan bisa lepas

dari elemen pasar karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi dan

beragam. Akan tetapi hal tersebut tidak selaras dengan kondisi pasar tradisional yang
kerap dianggap sebagai tempat yang kumuh dan beraroma tidak sedap akibat sampah

yang dihasilkan setiap harinya (Ika et al., 2021).

Produksi sampah pasar hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan

yang belum terselesaikan dan cukup rumit penanganannya, baik mengenai aspek

teknik operasional, aspek peraturan, aspek kelembagaan, aspek pembiayaan, maupun

aspek peran serta masyarakat yang ada di pasar tersebut, hal tersebut terjadi karena

selain jumlah sampah yang relatif banyak, juga diakibatkan karena karakteristik

sampah pasar juga memiliki problematika sendiri. Sampah pasar tradisional

didominasi dengan sampah organik yaitu sekitar 60 % dan sampah anorganik sekitar

40%. Perbedaan karakteristik sampah tersebut memiliki problematika dalam

pengelolaan sampahnya sehingga harus diiringi dengan sistem pengelolaan sampah

yang terpadu dan komprehensif. Pengelolaan sampah juga sangat bergantung pada

kerjasama dan kesadaran dari setiap aspek baik itu pedagang, pengunjng pasar,

pengelola pasar, swasta, dan pihak pemerintah (Ika et al., 2021).

Berdasarkan data World Bank (2018) menyatakan bahwa, negara-negara

seperti wilayah Asia Timur dan Pasifik, Eropa dan Asia Tengah menghasilkan

sampah sebanyak 43%. Wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Sub-Sahara

menghasilkan sampah paling sedikit sebanyak 15%. Pada tahun 2030, diperkirakan

sampah akan menghasilkan sebanyak 2,59 miliar ton sampah setiap tahun dan jumlah

ini diperkirakan akan bertambah pada tahun 2050 sebanyak 3,04 miliar ton (Amaliah

& Syahril, 2022)


Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), volume

timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Angka tersebut

menurun 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Berdasarkan jenisnya,

mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan dengan

proporsi 41,55%. Kemudian sampah plastik berada di urutan kedua dengan proporsi

18,55%. Sebanyak 13,27% sampah di Indonesia pada 2022 berupa kayu/ranting,

11,04% sampah kertas/karton, dan sampah logam 2,86%. Ada pula 2,54% sampah

kain, sampah kaca 1,96%, sampah karet/kulit 1,68%, dan 6,55% sampah jenis

lainnya. Berdasarkan provinsinya, timbulan sampah terbanyak pada 2022 berasal dari

Jawa Tengah, yakni 4,25 juta ton atau 21,85% dari total timbulan sampah nasional.

Posisinya diikuti oleh DKI Jakarta dengan total timbulan sampah 3,11 juta ton, Jawa

Timur 1,63 juta ton, dan Jawa Barat 1,11 juta ton. (Kementrian Lingkungan (RI),

2020)

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Sulawesi Selatan

sendiri pada tahun 2021 timbunan sampah harian sebanyak 3,486.39 ton sedangkan

timbunan sampah tahunan sebanyak 1,272,531.84. Pada Tahun 2022 timbunan

sampah harian sebanyak 1.611,93 ton sedangkan pertahun sebanyak 588.353,54 ton.

(Kementrian Lingkungan (RI), 2020)


Berdasarkan Data Dinas Lingkungan Hidup Makassar, volume sampah di

Makassar mencapai 7,374,5 ton per bulan dan 245,8 ton per hari. Potensi sampah

Kota Makassar tahun 2021 adalah 410.291 ton dalam satu bulan 34.190 ton dan

dalam satu hari mencapai 1.139 ton. Dalam Perda Kota Makassar No 4 Tahun 2011

tentang Pengelolaan sampah terdapat suatu aturan hukum yang dapat dijadikan dasar

hukum dalam pengelolaan sampah di Pasar Karuwisi Kota Makassar. Sampah ini

tentunya akan sangat menjadi masalah dan gangguan seseorang, bahkan jika kita

tidak bisa mengelolanya dengan baik maka penyebabnya akan sangat mengganggu

kita tentunya pada sebuah lingkungan. Penyebab yang dapat di timbulkan jika

sampah tidak di olah dengan baik maka akan terjadi pencemaran udara, pencemaran

air dan penyebab banjir (Mulyati,2021)

Pasar Karuwisi Kota Makassar merupakan salah satu pasar tradisional yang

cukup ramai mulai dari para pedagang maupun pengunjungnya. Kondisi pasar

Karuwisi untuk system penggolaan sampah masih kurang baik karena tidak

dilakukannya pemilahan terhadap sampah yang ada tetapi sampah dikumpulkan

disatu tempat, pengumpulan sampah dilakukan oleh para pedagang berupa sisa sisa

jualan yg dikumpul melalui kantong plastic atau tempat sampah sekitar pasar dan

untuk pengangkutan sampah di bawa langsung ke TPA.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Amaliah & Syahril, 2022)di salah satu

pasar yang ada di Kota Makassar menunjukan bahwa Pengelolaan sampah padat pada

pedagang di Pasar tersebut masih belum sesuai dengan PP No 27 Tentang


Pengelolaan Sampah Spesifik. Di karenakan kurangnya kesadaran dan pengetahuan

tentang bahaya atau dampak yang di timbulkan oleh sampah itu sendiri.

Hasil penelitian yang di lakukan oleh (Amaliah & Syahril, 2022)menunjukan

bahwa pemilahan sampah memenuhi syarat sebanyak 3 orang (3,5%) dan tidak

memenuhi syarat sebanyak 82 orang (96,5 %), pengumpulan sampah memenuhi

syarat sebanyak 8 orang (9,4%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 77 orang (90,6

%). Pengangkutan sampah memenuhi syarat sebanyak 64 orang (75,3%) dan tidak

memenuhi syarat sebanyak 21 orang (24,7%).

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian dengan judul gambaran pengelolaan sampah padat pada pasar Karuwisi

Kota Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang diatas dapat dirumuskan permasalahannya

sebagai berikut : Bagaimanakah Pengelolaan Sampah Padat pada pedagang di Pasar

Karuwisi Kota Makassar tahun 2023?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui proses pengelolaan

sampah di Pasar Karuwisi Kota Makassar

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui proses pemilahan sampah pada Pasar Karuwisi Kota Makassar

b. Diketahui proses pengumpulan sampah pada Pasar Karuwisi Kota Makassar

c. Diketahui proses pengangkutan sampah pada Pasar Karuwisi Kota Makassar

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini di harapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan

ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu acuan bagi para pembaca dan peneliti

dalam melaksanakan penelitian selanjutnya dimasa yang akan datang.

2. Manfaat Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sumbangan pemikiran

untuk pihak kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Masyarakat Makassar.

3. Manfaat Praktis

Sabagai wadah untuk peneliti dalam memperkaya diri dengan ilmu

pengetahuan yang telah di dapatkan selama berada di bangku kuliah sehingga

dapat di aplikasi kepada masyarakat.


4. Manfaat Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai

pengelolaan sampah padat terlebih khusus untuk para pedagang di Pasar Karuwisi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Sampah

1. Pengertian Sampah

Undang-Undang Pengelolaan Sampah Nomor 18 tahun 2008 mendefenisikan

sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang

berbentuk padat. Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan

dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa

dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar (Goleman et al., 2019)

Sampah merupakan sisa dari berbagai aktivitas manusia yang terdiri dari

berbagai bentuk dan ukuran, baik yang dihasilkan dari proses produksi industri

ataupun rumah tangga. Permasalahan ini semakin menjadi krusial terutama jika

dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk, potensi volume sampah yang akan

dihasilkan, serta teknologi proses yang diterapkan dalam menangani sampah

(Novita, 2019).

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk

maksud diolah kembali, sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang

dari sumber hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai

ekonomis.” Sampah pasar memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan

sampah perumahan. Komposisi sampah pasar lebih dominan sampah organik.


Sampah-sampah plastik di pasar jumlahnya lebih sedikit jumlahnya dari pada

sampah dari perumahan (Arifan, 2019)

2. Penggolongan sampah

Menurut (Sucipto, 2019) sampah dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :

a. Sampah organik atau basah

Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti

daun-daunan, sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, sisa buah.

Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membususk atau hancur) secara alami.

b. Sampah anorganik atau kering

Sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami.

Contohnya : logam, besi, kaleng, plastik, karet, botol, kaca.

c. Sampah berbahaya

Sampah jenis ini berbahaya bagi manusia. Contohnya : baterai, jarum

suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir. Sampah jenis ini

memerlukan penanganan khusus

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 yang di

kutip dari artikel (Sucipto, 2019) tentang Pengelolaan Sampah, jenis sampah yang

dikelola terdiri atas :

a. Sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak

termasuk tinja dan sampah spesifik.

b. Sampah sejenis sampah rumah tangga


Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan atau fasilitas lainnya.

c. Sampah spesifik adalah sampah yang mengandung B3, limbah B3, sampah

yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara

teknologi belum dapat diolah dan atau sampah yang timbul secara tidak

periodic

3. Sumber sampah

Sumber sampah Menurut (Goleman et al., 2019) sumber-sumber sampah berasal

dari :

a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes). Sampah ini terdiri

dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah

dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau

belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-

pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun- daunan dari

kebun atau taman.

b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum. Sampah ini berasal dari

tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus,

stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol,

daun, dan sebagainya

c. Sampah yang berasal dari perkantoran. Sampah ini dari perkantoran baik

perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, dan

sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan


sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat anorganik, dan mudah terbakar

(rubbish).

d. Sampah yang berasal dari jalan raya. Sampah ini berasal dari pembersihan

jalan, yang umumnya terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-

batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-

daunan, plastik, dan sebagainya

e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes). Sampah ini berasal dari

kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri,

dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-

sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng,

dan sebagainya.

f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan. Sampah ini sebagai hasil dari

perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, batang padi,

batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.

g. Sampah yang berasal dari pertambangan. Sampah ini berasal dari daerah

pertambangan, dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu

sendiri, maisalnya: batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran

(arang), dan sebagainya.

h. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan. Sampah yang berasal dari

peternakan dan perikanan ini, berupa : kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa

makanan bangkai binatang, dan sebagainya

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah


Menurut (Jeklin, 2020) beberapa faktor penting yang mempengaruhi sampah

antara lain:

a. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak

penduduk, semakin banyak pula sampahnya.

b. Keadaan sosial ekonomi

Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak pula

jumlah per kapita sampah yang dibuang tiap harinya.

c. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena

pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk

manufaktur yang semakin beragam dapat mempengaruhi jumlah dan jenis

sampahnya

d. Faktor geografis

Lokasi tempat pembuangan apakah di daerah pegunungan, pantai, atau

dataran rendah.

e. Faktor waktu

Bergantung pada faktor harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Jumlah

sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang

hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah

perdesaan tidak begitu bergantung pada faktor waktu.

f. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air,

atau penyaringan air limbah.

g. Kebiasaan masyarakat

Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman

sampah makanan itu akan meningkat.

h. Jenis sampah

Makin maju tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin kompleks pula

macam dan jenis sampahnya

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah

a. Karakteristik Fisik Lingkungan dan Sosial Ekonomi

Menurut penelitian (Dobiki, 2019) di Kelurahan Dufa-Dufa Kota

Ternate, jika pengelolaan sampah tidak ada yang memperhatikan, maka akan

menjadi masalah besar seperti adanya pencemaran lingkungan, banjir, bau

busuk dan sumber penyakit serta mengurangi estetika atau keindahan kota.

Semakin padat penduduk, maka semakin komplek permasalahan akibat

sampah. Masyarakat Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate tidak lagi

menyayangi lingkungannya dan memiliki kesadaran yang masih rendah untuk

membuang sampah pada tempat yang telah dianjurkan.

b. Timbulan dan Karakteristik Sampah

Menurut penelitian (Dobiki, 2019) timbulan dan karakteristik sampah

yang dihasilkan di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate juga merupakan salah

satu faktor yang dapat menggambarkan kondisi persampahan. Dengan


mengetahui kondisi timbulan dan karakteristik sampah, maka kebutuhan akan

sarana persampahan dan cara penanganan sampah akan lebih tepat sasaran.

c. Budaya Sikap dan Perilaku Masyarakat

Budaya sikap dan perilaku masyarakat merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah. Hal ini berkaitan dengan

masyarakat yang merupakan sumber atau produsen sampah. Menurut

penelitian (Dobiki, 2019) mengatakan bahwa masyarakat di Kelurahan Dufa-

Dufa Kota Ternate mengakui pelayanan pengangkutan sampah oleh dinas

kebersihan sampai saat ini belum maksimal karena kurangnya sarana

pengangkutan sampah dan kurangnya fasilitas TPS yang disediakan, kondisi

di lapangan di perburuk oleh sebagian masyarakat yang kurang peduli

terhadap kebersihan lingkungan dan kurangnya pengetahuan tentang cara

membuang sampah dengan baik dan benar.

d. Sarana Pengumpulan, Pengangkutan, Pengolahan dan Pembuangan Akhir

Sampah

e. Menurut penelitian (Dobiki, 2019) pengumpulan sampah yang dihasilkan oleh

masyarakat Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate yakni sampah rumah tangga

yang dilakukan dengan pemilahan dan di wadahi dengan menggunakan

kantong plastik/karung/kardus kemudian sampah dibuang ke TPS.

Pengangkutan sampah yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan

pola individual langsung, pola individual tidak langsung dan pola komunal

langsung. Pengolahan sampah yang dihasilkan langsung dibuang ke TPS,


namun masih ada sampah yang dihasilkan tidak langsung dibuang ke TPS

seperti di pasar, sampah berupa sayuran dan buah-buahan yang telah

membusuk dikumpulkan sementara, kemudian setelah pasar ditutup sampah

tersebut dibuang ke TPS tanpa ada pengolahan yang baik, sehingga banyak

sampah yang berhamburan di jalan mengakibatkan lingkungan pasar terlihat

kotor dan berbau busuk. Sedangkan di pelabuhan, sampah yang dihasilkan

oleh masyarakat yang berpergian langsung dibuang ke laut, hal ini

menyebabkan laut menjadi tidak bersih. Pembuangan akhir sampah yang

dilakukan oleh masyarakat langsung dibuang ke mobil pengangkutan sampah,

namun sebagian masyarakat ada yang membuang sampah di TPS dan non

TPS misalnya di jalan, saluran air, sungai sehingga dapat menimbulkan

pencemaran lingkungan. Peraturan Daerah Setempat

f. Menurut penelitian (Dobiki, 2019) dalam pengelolaan sampah di Kelurahan

Dufa-Dufa Kota Ternate perlu memperhatikan penyusunan Peraturan daerah

tentang pemilahan sampah, penetapan peringkat kebersihan bagi kawasan-

kawasan umum, peningkatan peran masyarakat melalui pengelolaan sampah

skala kecil, mulai dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan termasuk dalam

hal penggunaan teknologi daur ulang, komposting dan penggunaan incinerator

serta melakukan evaluasi dan monitoring permasalahan persampahan dan

pengelolaannya, kondisi TPA dari aspek lingkungan, pengembangan

penerapan teknologi yang ramah lingkungan.

g. Lokasi TPA
Pemilihan lokasi TPA yang tidak tepat dan sistem pembuangan secara

terbuka (open dumping) mengakibatkan luasnya dampak negatif yang akan

ditimbulkan seperti dampak terhadap kesehatan, pencemaran, estetika dan

masalah sosial. TPA yang dioperasikan secara open dumping akan

menghasilkan produk sampingan berupa gas metana dan cairan lindi

(Agustina et al., 2019)

h. Prasarana dan Sarana TPA

Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang

memenuhi standar tertentu untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak,

sehat, aman dan nyaman. Prasarana dan sarana seperti alat berat yang berguna

dalam proses pendataran sampah dan penimbungan tanah (Masikki, 2019)

6. Dampak yang ditimbulkan

Persepsi manusia terhadap sampah harus berubah bahwa sampah tidaklah

merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Sampah

non organik seperti plastik, kertas/kardus, kaleng, besi/logam telah banyak

dimanfaatkan kembali (daur ulang). Sebagian anggota masyarakat telah

memanfaatkannya sebagai mata pencaharian dengan mengumpulkannya, baik

yang terserak di jalan, di tempat-tempat sampah maupun di TPA. Akan tetapi

masalah sampah tetap belum terpecahkan karena sampah umumnya merupakan

sampah organik, padahal justru jenis sampah inilah yang paling rawan dalam

menimbulkan penyakit bagi manusia. Sampah organik yang merupakan sisa-sisa

rumah tangga dan pasar/pertanian, seperti sayur dan buah dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan

(bokashi) ataupun bahan baku pembuatan batako.

Namun demikian, dalam pembuatan bokashi, bahan-bahan yang digunakan

dan hasil yang diperoleh, tetap harus dikontrol untuk menghindari adanya bahan

yang beracun bagi ternak. Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan

baku, maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah.

Pemanfaatan sampah tidak hanya akan berdampak positif terhadap terpeliharanya

estetika dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia tetapi juga dapat menjadi

sumber perekonomian bagi masyarakat.

Apabila pengelolaan sampah yang tidak dilakukan secara sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan maka akan dapat menimbulkan berbagai

dampak negatif. Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut:

a. Dampak terhadap kesehatan adalah dapat menjadi tempat berkembang biak

organisme yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, meracuni hewan dan

tumbuhan yang dikonsumsi oleh manusia.

b. Dampak terhadap lingkungan dapat menyebabkan mati atau punahnya flora

dan fauna serta menyebabkan kerusakan pada unsur-unsur alam seperti

terumbu karang, tanah, perairan hingga lapisan ozon.

c. Dampak terhadap sosial ekonomi yaitu menyebabkan timbulnya bau busuk,

pemandangan buruk yang sekaligus berdampak negatif pada pariwisata seperti

bencana banjir (Goleman et al., 2019)


B. Tinjauan Umum Pengelolaan Sampah

Undang-undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah. Di dalam UU tersebut dijelaskan bahwa Pengelolaan sampah adalah

kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi

pengurangan dan penanganan sampah. Pengelolaan sampah diselenggarakan

berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan,

asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai

ekonomi. Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan

masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber

daya (Listriyani, 2018)

PP 27 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Spesifik adalah aturan

pelaksanaan UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Sampah adalah sisa

kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah

Spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan/atau volumenya

memerlukan pengelolaan khusus. PP 27 tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah

Spesifik melaksanakan Pasal 23 ayat (2) UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Sampah. Pengelolaan Sampah Spesifik adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan.

(Kementrian Lingkungan (RI), 2020)

Secara garis besarnya di Indonesia dikenal 2 model pengelolaan sampah yaitu

urugan dan tumpukan. Model urugan ini umumnya dilakukan pada daerah daerah
yang tidak menghasilkan volume sampah dalam jumlah besar. Dalam model ini

sampah dibuang di lembah atau cekukan tanpa ada perlakuan lebih lanjut, artinya

sekedar dibuang lalu ditinggalkan, model ini adalah model pengelohan sampah

yang sangat sederhana bahkan dapat dikatakan sebagai model yang sedikit

memodifikasi paradigma awal masyarakat umum terhadap sampah (Kahfi

Ashabul,2017).

Adapun model kedua yaitu tumpukan yang cendrung lebih maju, untuk model

pengelolaan sampah dengan tumpukan ini dilengkapi dengan unit saluran air untuk

buangan, pengelolaan air untuk buangan (leachatte) dan pembakaran akses gas

metan (flare). Model seperti ini sudah memenuhi persyaratan lingkungan dan

banyak diterapkan di kota-kota besar, namun sayang model tumpukan ini tidak

lengkap tergantung dari kondisi keuangan dan kepedulian pejabat daerah setempat

akan kesehatan lingkungan dan masyarakat (Kahfi Ashabul,2017).

Dengan adanya UU No. 18 /2008 tentang Pengelolaan Sampah maka perlu

suatu pengelolaan sampah dengan maksimal. Adapun upaya pengelolaan sampah

dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah kegiatan

memperlakukan sampah dengan cara, menggunakan kembali, mengurangi dan

mendaur ulang (UNDANG-UNDANG RI NOMOR 18, 2008)

Reuse (menggunakan kembali) : yaitu penggunaan kembali sampah secara

langsung, baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.


Reduce (mengurangi) : yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan

timbulnya sampah.

Recycle (mendaurulang) : yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami

proses pengolahan.

Tahapan yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu, pemilahan,

pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir

a. Pemilahan sampah

Pemilahan limbah yakni pengumpulan dan memisahkan limbah sesuai

menurut jenis, jumlah, atau sifat limbah. Memilah limbah mengatur memiliki

alasan untuk mempermudah penanganan atau daur ulang limbah, memilah limbah

juga dapat membatasi kontaminasi udara seperti aroma. Perangkat keras yang

digunakan dalam mengatur sampah adalah tempat sampah (Amaliah & Syahril,

2022)

b. Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat

asalnya sampai ke tempat pembuangan sampah sementara sebelum menuju ke

tahap berikutnya. Pada tahap ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah,

bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong, maupun tempat pembuangan

sampah sementara (Halilurrahman, 2020)


c. Pengangkutan Sampah

Pengangkutan sampah adalah kegiatan membawa sampah dari lokasi

pemindahan atau langsung dari surnber sampah menuju tempat pembuangan akhir.

Penanganan limbah berhubungan juga dengan implementasi system pengangkutan.

Tujuan dari pemindahan limbah yakni untuk menjauhkan sampah dari kota tempat

pembuangan sampah (Pramartha, 2019)

d. Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah didefenisikan berbagai kontrol terhadap penimbunan,

pengumpulan, penyimpanan, dan pengangkutan sampah, di mana semua hal

tersebut dikaitkan dengan prinsip-prinsip terbaik untuk kesehatan, ekonomi,

keteknikan/engineering, konservasi, estetika, lingkungan juga terhadap sikap

masyarakat (Gusmeri et al., 2019)

e. Pembuangan akhir

Metode pembuangan akhir sampah dapat dilakukan sebagai berikut :

Penimbunan terkendali termasuk pengolahan lindi dan gas


Lahan urug saniter termasuk pengolahan lindi dan gas Metode penimbunan

sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an acrob, fakultatif,

maturasi) (Listriyani, 2018)

C. Sintesa Penelitian

Tabel 1
Sintesa Penelitian sebelumnya
No Judul Penelitian Jenis Sampel Dan Hasil Penelitian
Dan Nama Penelitian Teknik
Jurnal Penarikan
Sampel
1 Andi Rizky Deskriptif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Amaliah, Syahril penelitian ini ini menunjukan bahwa
Gambaran adalah pemilahan sampah
Pengelolaan pedagang Pasar memenuhi syarat
Sampah Padat Terong Kota sebanyak 3 orang
Pada Pedagang Makassar (3,5%) dan tidak
Di Pasar Terong sebanyak 551 memenuhi syarat
Kota Makassar pedagang. sebanyak 82 orang
JURNAL Penarikan (96,5 %),
Promotif sampel dengan pengumpulan sampah
Preventif p- menggunakan memenuhi syarat
ISSN: 2622 – teknik sebanyak 8 orang
6014 Vol. 4 No. accidental (9,4%) dan tidak
2 Februari 2022, sampling memenuhi syarat
Hal. 141–147 dengan jumlah sebanyak 77 orang
sampel sebesar (90,6 %).
85 pedagang Pengangkutan sampah
memenuhi syarat
sebanyak 64 orang
(75,3%) dan tidak
memenuhi syarat
sebanyak 21 orang
(24,7%).
2 Hendra arifan Deskriptif Sampel dalam Pengelolaan sampah di
Pengelolaan kualitatif penelitian ini pasar kurai taji dengan
Sampah Pasar adalah konsep 3r belum
Kuraitaji pedagang pasar, diterapkan oleh
Kecamatan masyarakat, pengelola pasar, para
Pariaman Selatan pengelola pasar, pedagang secara
Kota Pariaman dan pemerintah keseluruhan serta
Menara ilmu vol. daerah. Peneliti masyarakat disekitar
Xii. No.8, juli menggunakan pasar belum ada
2018 tiga teknik melakukan
pengumpulan pengurangan timbulan
data yaitu sampah, dan
melalui pemanfaatan sampah
observasi, pasar kembali, tidak
wawancara dan ada perilaku peduli
studi lingkungan oleh
dokumentasi pedagang di pasar
kurai taji.
3 Christine Vita Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Gloria Purba , penelitian ini ini menunjukan bahwa
Alhidayati, Leon sebanyak 6 tidak adanyanya
Candra, Sartika orang. Yaitu pemisahan antara
Analisis satu orang sampah organic dan
Pengelolaan kepala dinas anorganik,
Sampah Pasar lingkungan pemungutan sampah
Kayujati hidup dan dilakukan oleh
Tembilahan kebersihan pengelola pasar yang
Kabupaten kabupaten dilakukan sehari sekali,
Indragiri Hilir indragiri hilir, pengangkutan sampah
Tahun 2018 dua orang dilakukan oleh petugas
Jurnal Kesehatan petugas kebersihan dengan
Masyarakat & kebersihan di menggunakan sapu
Gizi, E-Issn: tembilahan bahkan dengan
2655-0849 Vol. kabupaten menggunakan tangan
2 No.1 Edisi indragiri hilir,
Mei-Oktober dan tiga orang
2019 pedagang pasar
kayujati
tembilahan
kabupaten
indragiri hilir
4 Jenal Abidin, Kualitatiif Sampel dalam Peneliti menemukan
Ana Berliana , penelitian ini bahwa jenis sampah
Nadia Salsabila , adalah dominan yang ada di
Nyimas Syifa pengelola pasar pasar tradisional
Maulidia, Rahma sebanyak 2 kemiri muka kota
Adiyaksa , orang dan depok adalah 39%
Valentina petugas sampah bekas sayuran-
Febryani Siahaan kebersihan buahan, 32% sampah
Sistem sampah plastik, 18% sampah
Pengelolaan sebanyak 3 sisa makanan dan 11%
Sampah Di Pasar orang. lainnya sampah
Tradisional Kota Melakukan anorganik berupa
Depok pengamatan kaleng, botol, kardus
Jurnal Sanitasi pada daerah dan lainnya. Rata-rata
Lingkungan sekitar pasar timbulan sampah pada
Vol.1, No.2, tradisional layanan pengangkutan
November 2021 kemiri untuk sampah pasar
melihat tradisional kemiri
langsung muka kota depok per
kondisi harinya dapat
lingkungan, mengangkut hingga 34
meneliti jenis ton sampah.
sampah apa saja
yang menjadi
dominan di
sekitar pasar
tradisional
kemiri muka
kota depok
5 Ropi Oktapiana Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Fredy Hermanto penelitian ini ini menunjukan bahwa
Partisipasi adalah pedagang tidak
Pedagang Dalam pedagang memisahkan sampah
Pengelolaan dan pengelola berdasarkan jenisnya,
Sampah Di pasar tradisional sampah dijadikan satu
Pasar Tradisional Desa Garawang dalam tempat sampah.
Desa Garawangi Sistem pengelolaan
Kecamatan sampah, terdapat 4
Garawangi penyimanan sampah
Kabupaten yang terbuat dari
Kuningan bamboo di tempatkan
Sosiolium 4 (1) di setiap penjuru
(2022) pasar serta 1 TPS
pasar. Sistem
pengumpulan sampah
dilakukan dengan cara
pedagang langsung
membuang ke TPS
pasar dan pihak
petugas pasar
membersihkan kios,
sekitar pasar lalu
dikumpulkan di TPS
pasar. Sistem
pemindahan sampah
dariTPS pasar ke
gerobak pengangkut
sampah dengan cara
petugas memindahkan
sampah menggunakan
skop lalu disimpan
ke gerobak
pengangkut sampah.
Pemindahan sampah
dilakukan 1 kali dalam
seminggu. Sistem
penggangkutan sampah
pasar dilakukan oleh
petugas kebersihan
pasar dengan cara
diangkut dari TPS
pasar ke TPS Desa,
selanjutnya pihak
BPLHD mengangkut
sampah dari TPS Desa
ke TPA Kabupaten
Kuningan.

6 Wahyudin, Deskriptif Sampel dalam Hasil penelitian


Hismi Susane penelitian ini menunjukkan bahwa
Studi Sistem adalah 13 timbulan sampah
Pengelolaan pedagang yang berdasarkan berat
Sampah Pasar Di terbagi pada sampah dan volume
Pasar Tradisional masing-masing sampah di Pasar
Pagesangan Kota jenis Pagesangan yaitu
Mataram dagangannya. masing-masing 1,10
Yayasan Akrab kg/pedagang/hari dan
Pekanbaru Jurnal 6,43
Akrab Juara liter/pedagang/hari.
Volume 3 Sedangkan komposisi
Nomor 2 Edisi sampah berdasarkan
Mei 2018 (46- berat sampah yaitu
55) sampah organik
51,17% dan sampah
anorganiknya adalah
48,83% dan komposisi
sampah berdasarkan
volume sampah yaitu
sampah organik
sebesar 52,63% dan
sampah anorganik
sebesar 47,37%.
Sistem pengelolaan
sampah di Pasar
Pagesangan dimulai
pada tahap pewadahan,
pengumpulan,
pengangkutan, dan
pengolahan sampah.
Dimana sistem
pengelolaan sampah
mulai pada tahap
pertama sampai
terakhir masih
membutuhkan
perbaikan, terutama
pengolahan dan
pemanfaatan kembali
perlu digalakkan.
7 Aditya Kualitatif Sampel dalam Hasil observasi dan
wicaksono, penelitian ini wawancara sampah
Yulianti pratama, berjumlah 15 yang dihasilkan
Nico halomoan sampel terdiri didominasi oleh
Identifikasi dari 11 sampel sampah organik
teknologi kios dan 4 sebesar 84%, satuan
pengolahan sampel meja. timbulan sampah
sampah pasar Tahapan sebesar 0,609 kg/m2
sederhana pengumpulan /hari dan densitas
Jurnal institut data dalam sebesar 0,178 kg/l.
teknologi perencanaan ini Dari pengukuran
nasional juli terdapat dua karakteristik didapat
2017 Vol 20 No kegiatan, yaitu kadar air sebesar 77%,
10 pengumpulan karbon organik
data primer dan 43,55%, ntk 0,18% dan
sekunder. rasio c/n 242
berdasarkan
pengukuran, sampah
pasar sederhana
memiliki potensi
dimanfaatkan baik
sebagai bahan baku
pengomposan atau
bahan baku
biodigester.
8 Syam,Riskawati, Penelitian ini Dalam sumber Berdasarkan hasil
dkk 2019. adalah data primer penelitian pengelolaan
Pengelolaan penelitian yaitu hasil sampah di pasar
Sampah Di Pasar deskriptif wawancara Terong belum sesuai
Terong Kota dengan dengan Kepala dengan perda yang
Makassar. menggunakan Unit Pasar berlaku dimana
pendekatan Terong, Petugas sampah di pasar terong
kualitatif kebersihan, tidak dipisah sesuai
serta pedagang dengan jenis
di Pasar Terong sampahnya,
Kota Makassar.
9 Risky Aprianti Kualitatif Sampel dalam Hasil penelitian
Azis , penelitian ini menunjukkan bahwa
Abd Karim Hadi, dikelompokkan problematika yang ada
Sudarman berdasarkan dalam pengelolaan
Supardi sumber persampahan berbasis
Analisis Faktor- penghasil masyarakat terdapat
Faktor Kinerja sampah yaitu pada variabel X1
Pengelolaan kawasan (sosialisasi
Persampahan permukiman pengelolaan sampah)
Berbasis dan kawasan yaitu kurangnya
Masyarakat Di non sosialisasi terhadap
Watampone permukiman masyarakat secara
Kabupaten Bone yang meliputi 3 efektif, sehingga
Jurnal kelurahan pemahaman/penegasan
Konstruksi (Jk- Teknik masyarakat kurang
Tis)Vol. 01, No. pengumpulan dipahami, begitupun
04 Tahun 2022 data dilakukan juga pada X2
dengan cara: (dukungan sarana
observasi, prasarana) tidak
wawancara, mendukung/memenuhi
kuisioner, misalnya ketersediaan
pengumpulan TPS dan pewadahan.
data sekunder
dilakukan
dengan cara
mencari data
dari instansi
terkait dengan
kegiatan yaitu
dinas
lingkungan
hidup dan
kehutanan
kabupaten bone
dan kantor
badan pusat
statistik.
10 Nanda Ika Vera Kuantitatif Sampel dalam Hasil penilaian
Marlina, dan kualitatif penelitian ini pelaksanaan aspek
Tri Joko, adalah pegawai pengelolaan sampah
Onny dinas mendapatkan
Setianievaluasi perdagangan presentase 72,60%
Aspek dan pengelolaan untuk kategori sesuai
Pengelolaan pasar, pengelola dan 27,39% untuk
Sampah Pasar pasar, petugas kategori belum sesuai.
Tradisional kebersihan Presentase kesesuaian
Kedunggalar pasar, dan tidak sesuai dan belum
Kecamatan pedagang pasar. memenuhi syarat
Kedunggalar Pengambilan berdasarkan peraturan
Kabupaten sampel menteri pekerjaan
Ngawi Jawa menggunakan umum republik
Timur teknik indonesia nomor
Media Kesehatan purposive 03/prt/m/2013, yang
Masyarakat sampling. merupakan minimal
Indonesia 20(5), 80%
2021
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian

Pemilahan

Pengumpulan

Pengangkutan

Gambar 1. Alur Pengelolaan Sampah

Keterangan :

1. Proses memisahkan sampah antara sampah organik dan anorganik.

2. Selanjutnya dilakukan pengumpulan sampah untuk dipindahkan ke tempat

pembuangan sementara (TPS).

3. Melakukan proses penimbangan sampah setelah itu sampah akan di olah sesuai

dengan jenisnya.

4. Sampah di angkut menggunakan truk atau gerobak untuk di bawa ke tempat

penampungan air (TPA) yang kemudian di lakukan pemrosesan akhir.


B. Pola Pikir Variabel Penelitian

Pemilahan

Pengelolaan
Pengumpulan
sampah

Pengangkutan

Keterangan :

Variable Independen

Variable dependen

C. Definisi operasional kriteria objektif

1. Pemilahan

Pemilahan sampah merupakan pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai

jenisnya, jumlah, dan/atau sifat sampah dengan pernyataan responden pada

kuisioner

a. Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50%

b. Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat <50%


2. Pengumpulan

Proses pengumpulan sampah adalah kegiatan pengumpulan dalam bentuk

pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat

penampungan sementara, dengan pernyataan responden pada kuisioner

a. Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50%

b. Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat <50%

c. Pengangkutan

Pengangkutan adalah proses kegiatan mengangkut sampah yang telah di

kumpulkan di tempat penampungan akhir dengan pernyataan responden pada

kuisioner

a. Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50%

b. Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat <50%


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif obeservasional yaitu penelitian dengan menggambarkan suatu keadaan

atau masalah yang digali melalui pengamatan yang terjadi dilapangan, dengan

teknik pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner dan observasi

B. Lokasi dan Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Pasar Karuwisi Kota Makassar

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di rencanakan akan dilakukan pada tanggal 08-18 Agustus 2023.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini seluruh pedagang yang ada di Pasar Karuwisi

sebanyak 79 orang

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total

sampling yang berjumlah 79 orang pedagang yang ada di Pasar Karuwisi


D. Pengumpulan Data

1. Data Primer

Adalah data yang didapatkan dari tempat penelitian berupa data-data asli yang

didapatkan dari pihak-pihak terkait di Pasar Karuwisi

2. Data Sekunder

Data sekunder yang didapatkan dari informasi media online yang diambil dari

internet serta literature-literature yang ada hubungannya dengan pengelolaan

sampah.

3. Pengolahan Data

Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan di olah secara komputerisasi

melalui program stastitical for services solution (SPSS) dan di sajikan secara

deskriptif.

4. Analisis Data

Data di analisis dengan univariat untuk menganalisa variable-variabel yang

ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi, frekuensi dan presentase

untuk mengetahui karakteristik dari subjek penelitian.

5. Penyajian Data
Data yang di sajikan secara naratif disertai tabel penjelasan, sajikan naratif

tersebut selanjutnya akan di analisis dengan mengacu pada referensi yang

berkaitan dengan pembahasan tersebut.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Pasar Karuwisi pada tanggal

08-18 Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang ada

dipasar karuwisi sebanyak 79 orang. Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner, setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis

data berupa analisis univariat.

1. Karakteristik sampel

Tabel 2 menunjukan distribusi frekuensi dari 79 responden berdasarkan kategori

umur paling banyak 28-37 tahun terdiri dari 32 orang (40,5%) dan paling sedikit

58-67 tahun terdiri dari 2 orang (2,5%), sedangkan pada kategori jenis kelamin

paling banyak laki-laki 47 orang (59,5%) dibanding perempuan 32 orang

(40,5%), sedangkan pada kategori pendidikan yang paling banyak SMA/SMK

sebanyak 41 orang (51,9%) dan paling sedikit yaitu D3 sebanyak 1 orang (1,3%),

jenis dangangan yang paling banyak daging sebanyak 41 orang (51,9%) dan

paling sedikit beras dan telur sebanyak 6 orang (7,6%), lama menjadi pedagang

5-12 tahun sebanyak 40 orang (50,6%) dan ng paling sedikit 29-36 tahun

sebanyak 4 orang (5,1%). Seperti terlihat pada tabel berikut :


Tabel 2
Distribusi Karakteristik Pedagang Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar Tahun 2023
Karakteristik pedagang n %
Umur
28-37 tahun 32 40,5
38-47 tahun 18 22,8
48-57 tahun 27 34,2
58-67 tahun 2 2,5
Jenis Kelamin
Perempuan 32 40,5
Laki-laki 47 59,5
Pendidikan
SD 11 13,9
SMP 26 32,9
SMA/SMK 41 51,9
D3 1 1,3
Jenis Dagangan
Sayuran 18 22,8
daging 41 51,9
campuran 14 17,7
beras dan telur 6 7,6
Lama Menjadi Pedagang
5-12 tahun 40 50,6
13-20 tahun 24 30,4
21-28 tahun 11 13,9
29-36 tahun 4 5,1
Jumlah 79 100
Sumber : data primer
2. Analisis Univariat

a. Pemilahan sampah

Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Pemilahan Sampah Di Pasar Karuwisi Kota
Makassar Tahun 2023
Pemilahan Sampah n %
Memenuhi Syarat 39 49,4
Tidak Memenuhi Syarat 40 50,6
Jumlah 79 100
Sumber : data primer

Tabel 3 menunjukkan bahwa pemilahan sampah pada pedagang di Pasar

Karuwisi Kota Makassar lebih banyak tidak memenuhi syarat sebanyak 40 orang

(50,6%), dibanding yang memenuhi syarat sebanyak 39 orang (49,4%).

b. Pengumpulan Sampah

Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengumpulan Sampah Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar Tahun 2023
Pengumpulan Sampah n %
Memenuhu syarat 32 40,5
Tidak Memenuhi Syarat 47 59,5
Jumlah 79 100
Sumber : data primer

Tabel 4 menunjukan bahwa pengumpulan sampah pada pedagang di Pasar

Karawisi Kota Makassar lebih banyak tidak memenuhi syarat sebanyak 47 orang

(59,5%) dibanding yang memnuhi syarat sebanyak 32 orang (40,5%)


c. Pengangkutan Sampah
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Pengangkutan Sampah Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar Tahun 2023
Pengangkutan Sampah n %
Memenuhu syarat 79 100
Jumlah 79 100
Sumber : data primer

Tabel 5 menunjukan bahwa Pengangkutan sampah pada pedagang di Pasar

Karawisi Kota Makassar pada kategori memenuhi syarat sebanyak 79 orang (100%).

B. Pembahasan

Pengelolaan sampah sebaiknya perlu adanya peran aktif dari pedagang di

pasar dalam mengelola sampah agar terciptanya lingkungan yang bersih. Dalam

menciptakan lingkungan yang terbebas dari sampah, tentunya perilaku

masyarakat yang menempati lingkungan pasar tersebut haruslah baik khususnya

dalam pengelolaan sampah (Laelani Dina, Nur Hilal, 2019)

Perilaku buang sampah pedagang juga sangat berpengaruh terhadap

meningkatnya volume sampah di pasar tradisional. Dalam hal ini, penanganan

masalah sampah di pasar tradisional sangat dibutuhkan adanya partisipasi dari

pedagang. Partisipasi dan kesadaran pedagang sangat dibutuhkan dalam

menanggulangi masalah sampah pasar, karena masalah kebersihan lingkungan


tempat berdagang bukan saja tanggung jawab dan kewajiban pemerintah daerah,

tetapi juga menjadi tugas dan kewajiban pedagang, karena untuk menjaga

lingkungan diperlukan partisipasi aktif dan sukarela dari seluruh pedagang pasar

untuk mau mengurangi volume sampah yang ada di tempat pembuangan sampah

sementara (TPS) pasar (Ali & Christiawan, 2019)

1. Pemilahan

Pemilahan limbah yakni pengumpulan dan memisahkan limbah sesuai jenis,

jumlah, atau sifat limbah. Memilah limbah memiliki alasan untuk mempermudah

penanganan atau daur ulang limbah, memilah limbah juga dapat membatasi

kontaminasi udara seperti aroma. Beragam jenis sampah, terutama sampah

organik dapat dengan mudah dan sederhana di aplikasikan menjadi bahan olahan

seperti kompos, pupuk cair, biogas.

Masalah sampah tidak akan terlepas dari masalah perilaku dan pola hidup.

Peningkatan aktivitas di pasar sangat mempengaruhi kuantitas tumpukan sampah

di lingkungan pasar. Pengelolaan sampah dapat dilaksanakan secara efisien dan

terarah apabila hubungan fungsional antara elemen persampahan dapat

diidentifikasi dan dimengerti dengan jelas. Agar sistem pengelolaan sampah

dapat berlangsung efisien maka setiap elemen baik individu-individu maupun

secara bersama harus optimal mempertimbangkan berbagai keterbatasan seperti

biaya, teknologi, pendidikan dan perilaku masyarakat (Hendra, 2018)


Berdasarkan hasil penelitian dari 79 responden di pasar karuwisi kota

makassar terdapat 39 orang (49,4%) yang memenuhi syarat sedangkan 40 orang

(50,6%) tidak memenuhi syarat dalam pemilahan sampah. Hal ini

menggambarkan bahwa hanya sebagian kecil dari pedagang di pasar yang masih

melakukan pengumpulan sampah dengan membedakan jenis sampah dan

sebagian besar pedagang di pasar karuwisi masih belum mengetahui cara

memilah sampah antara sampah organik dan non organik, para pedagang

langsung mengumpulkan semua jenis sampah ke dalam satu wadah.

Peneliti berasumsi bahwa pemilahan sampah pada pedagang dipasar karuwisi

masih terbilang kurang atau tidak memenuhi syarat karena para pedagang pada

pasar karuwisi tidak melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik,

para pedagang langsung menyatuhkan semua jenis sampah ke dalam satu wadah

penyimpanan sampah. Pemilahan sampah sangatlah penting dilakukan karena

bahan-bahan yang terkandung di dalam sampah itu berbeda-beda, ada sampah

yang mengandung bahan organik dan anorganik dimana sampah organik adalah

sampah yang mudah terurai dan mudah membusuk seperti sisa-sisa makanan,

sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai seperti

sampah plastik, botol kaca, besi dan lain-lain.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Andi

Rizky Amaliah, 2022) hasil penelitian menunjukkan dari 85 pedagang yang tidak

memenuhi syarat dalam melakukan pemilahan sampah yaitu sebanyak 82 orang


(96, %) dan pedagang yang memenuhi syarat dalam melakukan pemilahan

sampah yaitu sebanyak 3 orang (3,5%)

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vita et al.,

2019) Hasil wawancara menunjukkan bahwa dalam proses pengelolaan sampah

yang ada di pasar tersebut tidak ada melakukan pemilahan antara sampah basah

dan sampah kering. Sampah yang dihasilkan dari aktifitas pasar ditumpuk di tepi

parit dan dibiarkan begitu saja

Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Windanastiti & Kurniawan, 2021) didapatkan hasil penelitian menunjukkan

secara keseluruhan kegiatan kelola sampah yang dilakukan di Pasar Kamulan

belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang ada di Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 81 Tahun 2012. Pada kegiatan pemilahan sampah, di Pasar

Kamulan tidak disediakan tempat sampah yang terpisah antara sampah basah dan

kering, sehingga hal tersebut menyulitkan petugas kebersihan dalam menjalankan

tugasnya.

Berdasarkan hasil observasi rata-rata pedagang di pasar karuwisi tidak

melakukan pemilahan sampah, dengan melihat langsung tempat sampah yang

digunakan untuk menampung sampah. Pedagang dipasar karuwisi untuk tinggkat

pemilahan sampahya hanya sebagain kecil yang melakukan pemilahan dan

sebagian besar pedagang tidak melakukan pemilahan sampah di karenakan


kurangnya pengetahuan serta kesedaran diri tentang bahaya yang ditimbulkan

oleh sampah

2. Pengumpulan

Pengumpulan sampah adalah aktifitas penanganan yang tidak hanya

mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah komunal

(bersama) melainkan juga mengangkutnya ke tempat terminal tertentu, baik

dengan pengangkutan langsung maupun tidak. Proses pengumpulan sampah

masih kurang efektif karena masih banyak pedagang yang tidak memiliki tempat

sampah, sehingga menghambat pekerjaan para petugas kebersihan. Sarana

pengumpulan sampah juga masih sangat minim. Saat ini, gerobak sampah yang

dapat digunakan hanya satu unit (Damayanti, 2019)

Berdasarkan hasil penelitian dari 79 responden di pasar karuwisi kota

makassar tidak memenuhi syarat dalam pengumpulan sampah terdapat 47 orang

(59,5%) sedangkan yang memenuhi syarat dalam pengumpulan sampah terdapat

32 orang (40,5%). Hal ini mengambarkan bahwa hanya sebagian kecil pedagang

di pasar yang mengumpulkan sampah ke dalam tempat wadah dan sebagian besar

dari pedagang di pasar karuwisi masih mencampur atau mengumpulkan sampah

antara sampah kering dengan sampah basah ke dalam satu wadah.

Peneliti berasumsi bahwa pengumpulan sampah pada pedagang di pasar

karuwisi tidak memenuhi syarat atau masih terbilang kurang karena sampah yang

dikumpulkan lebih dari sehari sekali. Peralatan pengumpulan sampah pada pasar
karuwisi biasannya menggunakan kantong atau karung untuk dijadikan sebagai

tempat penampung sampah sementara.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vita et al., 2019)

bentuk partisipasi pedagang dalam membuang sampah di tempat yang disediakan

pengelola mempunyai kecenderungan yang rendah. Keterbatasan jumlah tempat

sampah yang disediakan dan juga sulit dijangkau menjadi penyebab pedagan

cenderung hanya mengumpulkan saja ditempat mereka berdagang kemudian

dibersihkan juga ditumpuk begitu saja disatu wadah oleh pengelola pasar.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian “Malina Sri A, 2012“ sistim

Dari 98 responden yang belum terfasilitasi sarana tempat sampah terpilah dari

pemerintah, sebanyak 24 responden telah memilah sampah di rumah dengan

menyediakan sendiri tempat sampah di rumah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh (Windanastiti &

Kurniawan, 2021) pada kegiatan pemilahan sampah, di Pasar Kamulan tidak

disediakan tempat sampah yang terpisah antara sampah basah dan kering,

sehingga hal tersebut menyulitkan petugas kebersihan dalam menjalankan

tugasnya. Selain itu dengan bercampurnya sampah organik dan anorganik dapat

menimbulkan permasalahan baru seperti misalnya sampah organik akan sulit

terurai.

Dari observasi yang dilakukan sebagian besar pedagang di pasar karuwisi

tidak mengumpulkan sampahnya ke tempat sampah yang sudah disediakan. Para


pedagang sebagian besar yang mengumpulkan sampah kedalam karung atau

kantong plastik.

3. Pengangkutan

Pengangkutan sampah adalah sub Setelah sampah pasar dikumpulkan, sampah

Pasar Kamulan akan diangkut ke TPS. Kemudian dilakukan pemindahan dan

pengangkutan ke lokasi pembuangan akhir. Pengangkutan sampah harus

dilengkapi dengan sistem yang sesuai untuk mengamankan muatan selama

perjalanan. Kontainer dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara

di tempat penampungan pasar, dan diganti dengan yang kosong saat dilakukan

pengumpulan. Penggunaan kontainer tersebut merupakan bagian dari

keselamatan petugas untuk meminimalisir kontak dengan sampah dan

memastikan tidak adanya tumpahan sampah selama proses pengangkutan sampah

(Ika et al., 2021)

Hasil penelitian dari 79 responden didapatkan semua pedagang di pasar

karuwisi kota makassar memenuhi syarat sebanyak 79 orang (100%) yang

sampahnya diangkut oleh petugas, sedangkan yang tidak memenuhi syarat tidak

ada karena semua sampah yang sudah terkumpul langsung di angkut oleh petugas

kebersihan dan di bawah langsung menuju ke TPA.

Peneliti berasumsi bahwa pengangkutan sampah pada pasar karuwisi

sangatlah penting untuk dilakukan oleh petugas kebersihan. Pengangkutan


sampah pada pasar karuwisi ini sudah di bilang memenuhi syarat atau sudah

terbilang bagus karena sampah yang di kumpulkan langsung diangkut dan di

bawah langsung menuju ke TPA. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut

sampah berupa Dump Truk arm roll truk.

Hasil ini sejalan dengan penelitian (Rahardjo, 2020) kegiatan pengangkutan

sampah mempengaruhi kinerja pengelolaan sampah di Kota Gombong. Hasil

penelitian menunjukkan kegiatan pengangkutan meliputi kondisi sarana, waktu

serta frekuensi pengangkutan dapat mempengaruhi baik buruknya kinerja,

dengan kondisi sarana pengangkutan yang baik (54,5%) dan waktu juga

frekuensi yang kurang memadai (44,4%) dapat mempengaruhi kinerja

pengelolaan sampahnya yang masih sangat kurang di Kota Gombong

Hasil penelitian sejalan dengan yang telah dilakukan oleh (Rina Fauziah,

2022) pengangkutan sampah ke TPA bahwa sistem pengangkutan sampah di

Kota Jambi pada umumnya menggunakan sistem kontainer tetap yaitu sebanyak

77%. Hal ini menunjukan bahwa sistem pengangkutan sampah di Kota Jambi

menerapkan sistem manual yaitu pengumpulan sampah ditiap-tiap TPS permanen

setelah kendaraan pengangkut sampah penuh kemudian dibawa ke TPA.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di pasar karuwisi proses

pengangkutan sampah di pasar karuwisi sudah termasuk salah satu pasar yang

proses pengakutan sampahnya sangat bagus karena sampah yang sudah di

kumpulkan langsung di bawah ke TAP. Peralatan yang digunakan untuk

mengangkut sampah di psar karuwisi berupa dump truk arm roll truk.
BAB VI
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa :

1. Pemilahan sampah, sebagian besar pedagang pasar karuwisi belum

memenui syarat karena pedagang yang membuang sampah tidak

melakukan pemilahan sampah dan lansung di buang ke tempat sampah.

2. Pengumpulan sampah, yang dimana tempat yang di gunakan untuk

menampung sampah belum memenui syarat karena para pedagang masih

mencampur atau mengumpulkan semua jenis sampah ke dalam satu

wadah.

3. Pengangkutan sampah, di pasar karuwisi sudah memenuhi syarat karena

proses pengangkutan sampah sudah menggunakan alat bantu seperti dum

truk yang digunakan oleh petugas untuk mengangkut sampah di pasar

karuwisi.

B. Saran

1. Pemerintah sebagai pengelola, dapat memberikan perhatian berupa

sosialisasi kepada pedagang mengenai pengelolaan sampah yang baik dan


benar, serta menyediakan fasilitas untuk mendukung pengelolaan sampah

tersebut.

2. Diharapkan bagi pedagang di pasar karuwisi agar kedepannya lebih bisa

menjaga dan mengelola sampah dengan baik agar tidak mengganggu

kenyamanan antara pedagang dan pembeli.

3. Masyarakat sebagai pengunjung juga harus mempunyai kesadaran untuk

tidak membuang sambarangan di area pasar karuwisi.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, N., Irianty, H., & Wahyudi, N. T. (2019). Hubungan Karakteristik Petugas
Kebersihan Dengan Pengelolaan Sampah Di Puskesmas Kota Banjarbaru. Jurnal
Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2), 66–74.
Https://Doi.Org/10.20527/Jpkmi.V4i2.3843
Ali, M., & Christiawan, P. I. (2019). Tingkat Partisipasi Pedagang Dalam
Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Di Kota Singaraja. 7(1), 1–7.
Alin Sri Maulina, 2012. Identifikasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilahan
Sampah Di Kecamatan Cimahi Utara Serta Faktor Yang Mempengaruhinya.
Jurnal Perencanaa/N Wilayah Dan Kota, Vol. 23 No. 3, Desember 2012, Hlm.
177 – 196
Amaliah, A. R., & Syahril, S. (2022). Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada
Pedagang Di Pasar Terong Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 4(2), 141–
147. Https://Doi.Org/10.47650/Jpp.V4i2.369
Andi Rizky Amaliah*, S. (2022). Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada
Pedagang Di Pasar Terong Kota Makassar Description. 4(2), 141–147.
Arifan, H. (2019). Pengelolaan Sampah Pasar Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan
Kota Pariaman. Menara Ilmu, 12(8), 61–68.
Damayanti, M. (2019). Gambaran Pengelolaan Sampah Di Pasar Kota Agung
Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. 13, 81–85.
Dobiki, J. (2019). Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan
Pulau Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial Volume, 5(2),
220–228.
Goleman Et Al. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Ibu Pkk Dalam Pengelolaan Sampah Di Dusun Mengwitani Kecamatanh
Mengwitani Kabupaten Badung. Journal Of Chemical Information And
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Gusmeri, Amsal, A., Parmakope, Rohendi, A., Maysara, Hakim, F., & Putra, E. Y.
(2019). Optimalisasi Sistem Pengumpulan Sampah Padar Buah Dan Sayur
Peunayong Banda Aceh. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Halilurrahman, 2020. (2020). Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota
Mataram. Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota Mataram.
Hendra, A. (2018). Pengelolaan Sampah Pasar Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan
Kota Pariaman Hendra Arifin. Xii(8), 61–68.
Ika, N., Marlina, V., Joko, T., & Setiani, O. (2021). Evaluasi Aspek Pengelolaan
Sampah Pasar Tradisional Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. 308–316.
Jeklin, A. (2020). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas Dan Kualits
Sampah. July, 1–23.
Kementrian Lingkungan (Ri). (2020). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2o2o Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik. Peraturan
Pemerintah, 4(039247), 39247–39267.
Laelani Dina, Nur Hilal, 2019. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Segamas Kabupaten
Purbalingga. 39(2), 102–110.
Listriyani, N. (2018). Dasar Teori Pengelolaan Persampahan Di Padukuhan Soka
Martani Desa Merdikorejeo. 8–31.
Marlina, N. I. V., Joko, T., & Setiani, O. (2021). Evaluasi Aspek Pengelolaan
Sampah Pasar Tradisional Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(5), 308–316.
Https://Doi.Org/10.14710/Mkmi.20.5.308-316
Masikki, N. M. D. (2019). Analisis Kebutuhan Prasarana Persampahan Di Kota
Luwuk.
Novita. (2019). Oksidasi Acid Orange 7, Procion Red Mx 5b, Dan Indigo Dengan
Menggunakan Kalium Ferrat. Universitas Syiah Kuala Darussalam, 4(2), 111–
116.
Pramartha, K. T. S. (2019). Analysis Of Solid Waste Transportation Management
Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah. 2(2), 1–6.
Rahardjo, M. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan
Sampah Di Pasar Banjarsari Kota Pekalongan. 2, 192–199.
Rina Fauziah, S. (2022). Sistem Pengangkutan Sampah Kota Jambi Waste
Transportation System Jambi City. 4(2), 127–138.
Sucipto, C. D. (2019). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Teknologi
Pengolahan Daur Ulang Sampah, 2012.
Undang-Undang Ri Nomor 18. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Ph.D. Thesis, Central-South
University Of Technology, China, 76(3), 61–64.
Vita, C., Purba, G., & Candra, L. (2019). Analisis Pengelolaan Sampah Pasar
Kayujati Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
Wahyudin, 2018. Hismi Susane Studi Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Di Pasar
Tradisional Pagesangan Kota Mataram.Jurnal Akrab Juara Volume 2 Nomor
2 Edisi Mei 2018 (46-55).2018. 2(1), 1–8.
Windanastiti, A., & Kurniawan, A. (2021). Analisis Sistem Pengelolaan Dan Perilaku
Pedagang Dalam Mengelola Sampah Di Pasar Kamulan Kecamatan Durenan
Kabupaten Trenggalek. 3(12), 961–975.
Https://Doi.Org/10.17977/Um062v3i122021p961-975
LAMPIRAN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth. Calon Responden Penelitian

Di- Tempat

Saya yang bertanda tanggan dibawah ini :

Nama : Margaretha M Baersady

Nim : 21903041

Saya Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Sekolah Tingi lmu Kesehatan


Makassar, bermaksud melaksanakan Penelitian ang berjudul: “GAMBAR
PENGELOLAAN SAMPAH PADAT PADA PEDAGANG DI PASAR
KARUWISI KOTA MAKASSAR”, sebagai syarat penellitian yang akan
dilaksanakan pada bulan Agustus 2023, Saya mengharapkan partisipasi saudara/I
dalam penelitian ang akan saya lakukan, saya menjamin kerahasiaan dan identitas
saudara/i.

Apabila saudara/i bersedia menjadi responden, saudara/i bisa mengisi dan


menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Makassar, 2023

Peneliti

Margaretha M Baersady
LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH PADAT PADA PEDAGANG DI


PASAR KARUWISI KOTA MAKASSAR 2023

Sekolah Tingg i Ilmu Kesehatan Makassar

I. Identitas Responden
1. Nomor responden :
2. Nama responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan :
6. J. Pedagang :
7. Lama Menjadi Pedagang :
8. Alamat :

II. Pertanyaan

NO INDICATOR PENGELOLAAN KATEGORI


SAMPAH DI PASAR
YA TIDAK

A PEMILAHAN

1 Apakah Tempat sampah di bedakan antara tempat


sampah yang mudah membusuk dengan yang tidak
mudah mebusuk?

2 Menurut bapak/ibu, apakah perlu dilakukan


pemilahan antara sampah organic dan sampah
anorgaik?

3 Apakah petugas kebersihan pasar selalu


mengigatkan pedagang pasar untuk melakukan
pemilahan sampah?
4 Apakah ssebelum membuang sampah di TPS sudah
memilih dan memilah antara sampah organic dan
non organic secara mandiri?

B PENGUMPULAN

1 Apakah Frekuensi pengumpulan sampah di lakukan


1 hari sekali?

2 Apakah Terdapat peralatan pengumpulan sampah


(tong sampah, dan gerobak sampah) ?

3 Peralatan pengumpulan tidak bocor atau rusak


Apakah tempat sampah yang digunakan cukup
4
untuk menampung sampah per hari?

5 Apakah Semua sampah terkumpul dari setiap kios


atau lots dn tidak ada sisa?

C PENGANGKUTAN
Apakah pengangkutan sampah yang di lakukan
1
langsung dari sumber menuju ke TPS?
Apakah sampah yang telah di kumpulkan di angkut
2
per hari?
Apakah sarana pengangkutan sampah berupa Dump
3
Truk armroll truk?

4 Apakah Truk pengangkut sampah memiliki tutup


LAMPIRAB SURAT PENELITIAN
GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH PADAT

PADA PEDAGANG DI PASAR KARUWISI

KOTA MAKASSAR

Pemilahan Pengumpulan Pengangkutan


L. M.
P sko
JENIS Umu Ko Pendi Ko J. Ko Pedagan Ko P1 P2 P3 P4 skor kod P1 P2 P3 P4 P5 skor kod P1 P2 P4 Ko
3 r
NO INISIAL KELAMIN Kod r d dikan d Dagangan d g d d

1 TN. B Laki-laki 1 48 3 SMK 3 Sayuran 1 10 Thn 1 0 0 1 0 25 2 0 0 0 1 1 40 2 1 1 1 0 75 1

2 NY. R Perempuan 2 31 1 SMK 3 Campuran 2 10 Thn 1 1 1 0 0 50 1 0 1 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

3 NY. M Perempuan 2 49 3 SMA 3 Daging 3 13 Thn 2 0 0 1 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 0 0 50 1

4 TN. T Laki-laki 1 48 3 SMA 3 Campuran 2 5 Thn 1 1 1 0 1 75 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

5 TN. M Laki-laki 1 65 4 SMA 3 Campuran 2 15 Thn 2 1 0 0 0 25 1 0 1 0 0 1 40 2 1 1 0 0 50 1

6 NY. H Perempuan 2 64 4 SMP 2 Sayuran 1 35 Thn 4 1 0 1 1 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

7 NY. J Perempuan 2 52 3 SMA 3 Campuran 2 5 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

8 NY. M Perempuan 2 53 3 SMP 2 Sayuran 1 33 Thn 4 1 0 0 0 25 2 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

9 NY. D Perempuan 2 54 3 SMA 3 Sayuran 1 10 Thn 1 1 1 1 0 75 1 0 0 0 1 1 40 2 1 1 1 0 75 1

10 NY. N Perempuan 2 43 2 SD 1 Campuran 2 10 Thn 1 1 0 0 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

11 NY. M Perempuan 2 46 2 SMA 3 Sayuran 1 21 Thn 3 0 0 1 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1


Beras dan
12 NY. P Perempuan 2 63 2 SMP 2 Telur 4 22 Thn 3 0 1 0 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

13 TN. J Laki-laki 1 48 3 SMP 2 Daging 3 19 Thn 2 1 0 0 0 25 2 1 1 1 1 0 80 1 1 1 1 0 75 1

14 NY. M Perempuan 2 28 1 D3 4 Campuran 2 5 Thn 1 1 1 0 1 75 1 0 1 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

15 NY. K Perempuan 2 31 1 SMK 3 Campuran 2 5 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 0 1 1 60 1 1 1 1 0 75 1

16 NY. H Perempuan 2 41 2 SMK 3 Campuran 2 10 Thn 1 1 1 0 1 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

17 NY.N Perempuan 2 57 3 SMA 3 Sayuran 1 21 Thn 3 0 0 1 0 25 2 0 1 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

18 NY. F Perempuan 2 29 1 SMA 3 Campuran 2 16 Thn 2 1 1 0 0 50 1 0 1 0 1 1 60 1 1 1 1 0 75 1

19 NY. H Perempuan 2 51 3 SD 1 Campuran 2 10 Thn 2 1 0 0 1 50 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

20 NY. S Perempuan 2 50 3 SMP 2 Campuran 2 15 Thn 2 0 0 1 0 25 2 1 0 1 1 0 80 1 1 1 1 0 75 1


Beras dan
21 TN. M Laki-laki 1 54 3 SMA 3 Telur 4 14 Thn 2 1 0 1 0 50 1 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

22 NY. H Perempuan 2 32 1 SD 1 Sayuran 1 9 Thn 1 1 0 0 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

23 NY. Y Perempuan 2 43 2 SMA 3 Campuran 2 12 Thn 1 1 1 0 1 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 1 1 0 75 1

24 NY. S Perempuan 2 51 3 SMA 3 Campuran 2 20 Thn 2 0 0 1 0 25 2 0 0 1 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

25 NY.N Perempuan 2 52 3 SMA 3 Campuran 2 32 Thn 4 1 1 0 1 75 1 1 1 0 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

26 NY. W Perempuan 2 53 3 SMA 3 Campuran 2 22 Thn 3 1 1 1 0 75 1 1 1 1 1 1 100 1 1 1 1 0 75 1


27 TN. H Laki-laki 1 54 3 SMP 2 Campuran 2 12 Thn 1 1 0 1 0 50 1 0 1 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

28 TN. P Laki-laki 1 48 3 SMP 2 Campuran 2 10 Thn 1 0 1 0 0 25 2 0 1 0 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

29 NY. D Perempuan 2 53 3 SMA 3 Campuran 2 12 Thn 1 1 1 0 1 75 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

30 NY. R Perempuan 2 56 3 SMA 3 Campuran 2 23 Thn 2 0 0 1 0 25 2 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

31 NY. Y Perempuan 2 52 3 SMP 3 Campuran 2 21 Thn 3 1 1 0 0 50 1 0 1 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

32 TN. J Laki-laki 1 47 2 SMP 2 Daging 3 5 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

33 NY. A Perempuan 2 56 3 SD 1 Campuran 2 22 Thn 3 1 0 1 0 50 1 0 1 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

34 NY. L Perempuan 2 45 3 SMP 2 Sayuran 1 10 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

35 NY. Y Perempuan 2 43 2 SMA 3 Campuran 2 15 Thn 2 0 1 0 0 25 2 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

36 TN. P Laki-laki 1 52 3 SMP 2 Sayuran 1 31 Thn 3 1 0 0 1 50 1 0 0 1 1 1 60 1 1 1 1 0 75 1

37 TN. Y Laki-laki 1 51 3 SMP 2 Campuran 2 29 Thn 3 0 1 0 0 25 2 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

38 NY. R Perempuan 2 38 1 SMP 2 Sayuran 1 13 Thn 2 1 1 1 0 75 1 0 0 1 1 1 60 1 1 1 1 0 75 1

39 NY. S Perempuan 2 53 3 SMA 3 Campuran 2 15 Thn 2 1 0 0 0 25 2 0 1 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

40 NY. T Perempuan 2 41 3 SMP 2 Campuran 2 10 Thn 1 1 1 1 0 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

41 NY. R Perempuan 2 43 2 SMP 2 Campuran 2 21 Thn 3 1 0 0 0 25 2 1 0 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

42 TN. A Laki-laki 1 54 3 SMA 3 Sayuran 1 29 Thn 4 0 0 1 0 25 2 0 0 0 1 1 40 2 1 1 1 0 75 1

43 TN. K Laki-laki 1 38 2 SMK 3 Sayuran 1 10 Thn 1 1 1 0 1 75 1 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

44 TN. T Laki-laki 1 39 2 SMP 2 Daging 3 12 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

45 NY. S Perempuan 2 42 2 SMP 2 Sayuran 1 14 Thn 2 0 0 1 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

46 NY. N Perempuan 2 50 3 SMP 2 Sayuran 1 13 Thn 2 1 1 0 1 75 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

47 TN. M Laki-laki 1 37 1 SMA 3 Sayuran 1 8 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1


Beras dan
48 TN. B Laki-laki 1 28 1 SMA 3 Telur 4 6 Thn 1 1 0 0 0 25 2 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

49 NY. I Perempuan 2 28 1 SMK 3 Campuran 2 5 Thn 1 1 1 1 0 75 1 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

50 NY. S Perempuan 2 43 2 SMA 3 Sayuran 1 14 Thn 2 1 1 0 1 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

51 TN. H Laki-laki 1 29 1 SMK 3 Daging 3 8 Thn 1 1 0 0 0 25 2 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1


Beras dan
52 TN. S Laki-laki 1 31 1 SMK 3 Telur 4 10 Thn 1 0 0 0 1 25 2 0 1 1 1 0 60 1 1 1 1 0 75 1

53 NY. D Perempuan 2 41 2 SMP 2 Sayuran 1 16 Thn 2 1 0 1 0 50 1 1 0 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

54 NY.S Perempuan 2 35 1 SMP 2 Campuran 2 13 Thn 2 0 1 0 1 50 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

55 NY.U Perempuan 2 28 1 SMA 3 Campuran 2 8 Thn 1 0 1 0 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

56 TN. B Laki-laki 1 37 1 SD 1 Campuran 2 16 Thn 2 1 0 1 0 50 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

57 NY.S Perempuan 2 33 1 SMA 3 Campuran 2 13 Thn 2 1 0 1 1 75 1 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

58 NY.N Perempuan 2 29 1 SMA 3 Campuran 2 9 Thn 1 1 0 0 0 25 2 0 1 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

59 NY.F Perempuan 2 28 1 SMA 3 Sayuran 2 8 Thn 1 1 1 0 1 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1


Beras dan
60 TN.A Laki-laki 1 29 1 SD 1 Telur 4 11 Thn 1 0 0 1 0 25 2 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

61 TN.R Laki-laki 1 32 1 SMP 2 Campuran 2 13 Thn 2 1 1 0 1 75 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1


Beras dan
62 TN.H Laki-laki 1 32 1 SMK 3 Telur 4 10 Thn 1 1 0 0 0 25 2 0 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

63 NY.R Perempuan 2 41 2 SD 1 Campuran 2 22 Thn 3 1 1 1 0 75 1 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

64 TN.W Laki-laki 1 39 2 SMP 2 Campuran 2 11 Thn 1 0 0 1 0 25 2 0 0 1 1 1 60 1 1 1 1 0 75 1

65 TN.S Laki-laki 1 40 2 SMP 2 Campuran 2 13 Thn 2 1 0 1 0 50 1 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

66 TN. A Laki-laki 1 28 1 SMA 3 Daging 3 8 Thn 1 0 0 1 0 25 2 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

67 NY.N Perempuan 2 29 1 SD 1 Daging 3 10 Thn 1 1 1 1 0 75 1 1 1 0 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

68 TN.K Laki-laki 1 40 2 SMA 3 Campuran 2 21 Thn 3 1 0 0 0 25 2 0 1 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

69 TN.H Laki-laki 1 30 1 SMP 2 Daging 3 10 Thn 1 1 0 0 1 50 1 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

70 TN.M Laki-laki 1 31 1 SMP 2 Daging 3 9 Thn 1 1 1 0 1 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

71 TN.K Laki-laki 1 36 1 SD 1 Daging 3 13 Thn 2 0 1 0 0 25 2 0 0 1 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

72 NY.W Perempuan 2 32 1 SMA 3 Campuran 2 7 Thn 1 1 0 0 0 25 2 1 0 1 0 0 40 2 1 1 1 0 75 1

73 TN.B Laki-laki 1 34 1 SD 1 Daging 3 13 Thn 2 1 1 0 1 75 1 1 1 0 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

74 TN.A Laki-laki 1 33 1 SMP 2 Daging 3 10 Thn 1 1 0 1 0 50 1 0 1 0 0 1 40 2 1 1 1 0 75 1

75 TN.S Laki-laki 1 30 1 SMA 3 Daging 3 7 Thn 1 1 0 0 0 25 2 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

76 NY.F Perempuan 2 32 1 SMA 3 Campuran 2 8 Thn 1 1 1 1 0 75 1 1 0 1 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

77 TN.D Laki-laki 1 38 2 SD 1 Daging 3 14 Thn 2 0 1 0 0 25 2 0 1 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1

78 NY.T Perempuan 2 29 1 SMP 2 Sayuran 1 7 Thn 1 1 0 1 1 75 1 1 1 0 1 1 80 1 1 1 1 0 75 1

79 NY.W Perempuan 2 30 1 SMA 3 Campuran 2 9 Thn 1 1 0 0 1 50 1 1 0 0 1 0 40 2 1 1 1 0 75 1


Keterangan

Jenis Kelamin Umur Pendidikan Jenis Dagangan Lama Dagangan

ket kod ket kod ket kod ket kod ket kod

Laki-laki 1 28-37 1 SD 1 Sayuran 1 5-12 1

Perempuan 2 38-47 2 SMP 2 Campuran 2 13-20 2

48-57 3 SMA/SMK 3 Daging 3 21-28 3

58-67 4 D3 4 Beras dan Telur 4 29-36 4

Pemilahan Pengumpulan Pengangkutan

ket kod ket kod ket kod

50-100 1 50-100 1 50-100 1


25-49 2 20-49 2 25-49 2
Statistics

jenis kelamin umur pendidikan jenis dagangan lama dagang

Valid 79 79 79 79 79
N
Missing 0 0 0 0 0

LAMPIRAN SPSS

Statistics

pemilahan sampah pengumpulan sampah pengangkutan


sampah

Valid 79 79 79
N
Missing 0 0 0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

laki-laki 32 40,5 40,5 40,5

Valid perempuan 47 59,5 59,5 100,0

Total 79 100,0 100,0

umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

28-37 tahun 32 40,5 40,5 40,5

38-47 tahun 18 22,8 22,8 63,3

Valid 48-57 tahun 27 34,2 34,2 97,5

58-67 tahun 2 2,5 2,5 100,0

Total 79 100,0 100,0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

SD 11 13,9 13,9 13,9

SMP 26 32,9 32,9 46,8

Valid SMA/SMK 41 51,9 51,9 98,7

D3 1 1,3 1,3 100,0

Total 79 100,0 100,0

jenis dagangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent

sayuran 18 22,8 22,8 22,8

campura 41 51,9 51,9 74,7


n

Valid daging 14 17,7 17,7 92,4

beras 6 7,6 7,6 100,0


dan telur

Total 79 100,0 100,0

lama dagang

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

5-12 tahun 40 50,6 50,6 50,6

13-20 tahun 24 30,4 30,4 81,0

Valid 21-28 tahun 11 13,9 13,9 94,9

29-36 tahun 4 5,1 5,1 100,0

Total 79 100,0 100,0

pemilahan sampah
Frequency Percent Valid Percent

memenuhi syarat jika skor ≥ 50% 39 49,4 49,4

Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat 40 50,6 50,6


Valid
<50%

Total 79 100,0 100,0

pemilahan sampah

Cumulative Percent

memenuhi syarat jika skor ≥ 50% 49,4

Valid Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat <50% 100,0

Total

pengumpulan sampah

Frequency Percent Valid Percent

Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50% 32 40,5 40,5

Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat 47 59,5 59,5


Valid
<50%

Total 79 100,0 100,0

pengangkutan sampah
Frequency Percent Valid Percent

Valid Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50% 79 100,0 100,0

LAMPRAN DOKUMENTASI PENELITIAN


Gambar 7. Proses Wawancara Gambar 8. Proses Wawancara Gambar 9. Proses Wawancara

Gambar 10. Proses Wawancara Gambar 11. Proses Wawancara Gambar 12. Proses Wawancara
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

Nama : Margaretha M Baersady


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tanggal Lahir : Rumngeur,07 April 2001
Agama : Kristen
Alamat : Jl.Lorong Safari
Nomor/HP : 089654523857
Nama Orang Tua
 Ayah : Piter Baersady
 Ibu : Falentina Baersady
Jumlah SKS :
IPK :
NIK : 8103064704010002
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Kesehatan Lingkungan
Pembimbing 1 : Dr.Sri Syatriani SKM. M.Kes
Pembimbing 2 : Andi Sani Silwana SKM. M.Kes
Penguji 1 : Hj. Esse Puji Pawenrusi SKM. M.Kes
Penguji 2 : Kamariana SKM. M.Kes
Penguji 3 : Dewi Purnama Windasari SKM. M.Kes
Judul Skripsi : Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada Pedagang Di Pasar
Karawisi Kota Makassar

Makassar, 2023

(Margaretha M Baersady)

Anda mungkin juga menyukai