Hasil Margaretha Baersady New
Hasil Margaretha Baersady New
MARGARETHA M BAERSADY
21903041
Nim : 21903041
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilahlian tulisan atau pemikiran
orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan sebagian atau
keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, saya bersedia menerima
Makassar, 2023
Margaretha M Baersady
ABSTRAK
Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada Pedagang Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar
MARGARETHA M BAERSADY
Sampah merupakan suatu benda baik itu padat maupun cair yang sudah tidak
digunakan lagi dan dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Menurut World Health
Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak
disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi
dengan sendirinya.), volume timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta
ton. Angka tersebut menurun 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan sampah padat Pada pedagang di pasar Karuwisi
Kota Makassar
Jenis penelitian adalah penelitian Deskriptif. Populasi dan sampel penelitian adalah
seluruh pedagang yang ada di pasar karuwisi sebanyak 79 orang. penarikan sampel dengan
menggunakan teknik Total Sampilng dengan jumlah sampel sebesar 79 pedagang. Data
dikumpulkan menggunakan lembar observasi. Uji statistik yang digunakan adalah analisis
univariat.
Hasil penelitian yang dilakukan di pasar karuwisi kota Makassar, pemilahan sampah
memenuhi syarat sebanyak 39 orang (49,4%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 40 orang
(50,6%). Pengumpulan sampah memenuhi syarat sebanyak 32 orang (40,5%) dan tidak
memenuhi syarat sebanyak 47 orang (59,5%). Pengangkutan sampah memenuhi syarat
sebanyak 79 orang (100%).
Simpulan pengelolaan sampah padat pada pedagang di pasar karuwisi kota Makassar,
masih belum memenuhi syarat sebagian besar pedagang tidak melakukan pemilahan sampah,
Sebagian besar pedagang juga tidak melakukan pengumpulan sampah, dan pengangkutan
sampah di pasar karuwisi sudah sangat baik, alat yang digunakan untuk mengakut sampah
seperti dum truk. Disarankan pada pedagang di pasar karuwisi untuk melakukan pemilahan
sampah dan pengumpulan sampah sesuai dengan jenisnya.
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
Karuwisi Kota Makassar ” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Kesehatan Masyarakat
penulis untuk beliau, Bapak Piter Baersady dan Ibu Falentina Masela, kakak Yopi
dan kakak Ria, ade Tias, ade Mon dan ade Ein yang senantiasa mendoakan,
memberikan penasehat dan dorongan serta telah banyak berkorban agar penulis dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik, dan semoga Allah dengan rahmat, rahim,
SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Andi Sani Silwanah, SKM, M.Kes,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga banyak mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Hj. Esse Puji Pawenrusi, SKM, M.Kes, Ibu Kamariana, SKM,
M.Kes dan Ibu Dewi Purnama Windasari, SKM, M.Kes sebagai tim penguji.
1. Ketua Yayasan Pendidikan Makassar Ibu Andi Indri Damayanti Cecep Lantara
3. Ibu Dr. Dewi Purnama Windasari, SKM, M.Kes. Selaku Ketua Program Studi
7. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar yang
telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan arahan kepada penulis selama
8. Terima kasih kepada Kakak Ewin, kakak Apong, kakak Uteng, kakak Vira, ade
dan semua teman-teman di STIK Makassar yang tak bisa penulis sebutkan satu
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta
Margaretha M Baersady
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah merupakan suatu benda baik itu padat maupun cair yang sudah tidak
digunakan lagi dan dibuang begitu saja oleh pemiliknya. Sejak dahulu hingga
selalu meningkat akibat pola hidup yang semakin beragam, selain itu juga
Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai,
tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tradisional. Pasar tradisional merupakan salah satu fasilitas umum yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik kota maupun desa untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pokok sehari-hari. Masyarakat tidak akan bisa lepas
dari elemen pasar karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi dan
beragam. Akan tetapi hal tersebut tidak selaras dengan kondisi pasar tradisional yang
kerap dianggap sebagai tempat yang kumuh dan beraroma tidak sedap akibat sampah
Produksi sampah pasar hingga saat ini masih menjadi salah satu permasalahan
yang belum terselesaikan dan cukup rumit penanganannya, baik mengenai aspek
aspek peran serta masyarakat yang ada di pasar tersebut, hal tersebut terjadi karena
selain jumlah sampah yang relatif banyak, juga diakibatkan karena karakteristik
didominasi dengan sampah organik yaitu sekitar 60 % dan sampah anorganik sekitar
yang terpadu dan komprehensif. Pengelolaan sampah juga sangat bergantung pada
kerjasama dan kesadaran dari setiap aspek baik itu pedagang, pengunjng pasar,
seperti wilayah Asia Timur dan Pasifik, Eropa dan Asia Tengah menghasilkan
sampah sebanyak 43%. Wilayah Timur Tengah, Afrika Utara dan Afrika Sub-Sahara
menghasilkan sampah paling sedikit sebanyak 15%. Pada tahun 2030, diperkirakan
sampah akan menghasilkan sebanyak 2,59 miliar ton sampah setiap tahun dan jumlah
ini diperkirakan akan bertambah pada tahun 2050 sebanyak 3,04 miliar ton (Amaliah
timbulan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton. Angka tersebut
menurun 37,52% dari 2021 yang sebanyak 31,13 juta ton. Berdasarkan jenisnya,
mayoritas timbulan sampah nasional pada 2022 berupa sampah sisa makanan dengan
proporsi 41,55%. Kemudian sampah plastik berada di urutan kedua dengan proporsi
11,04% sampah kertas/karton, dan sampah logam 2,86%. Ada pula 2,54% sampah
kain, sampah kaca 1,96%, sampah karet/kulit 1,68%, dan 6,55% sampah jenis
lainnya. Berdasarkan provinsinya, timbulan sampah terbanyak pada 2022 berasal dari
Jawa Tengah, yakni 4,25 juta ton atau 21,85% dari total timbulan sampah nasional.
Posisinya diikuti oleh DKI Jakarta dengan total timbulan sampah 3,11 juta ton, Jawa
Timur 1,63 juta ton, dan Jawa Barat 1,11 juta ton. (Kementrian Lingkungan (RI),
2020)
sendiri pada tahun 2021 timbunan sampah harian sebanyak 3,486.39 ton sedangkan
sampah harian sebanyak 1.611,93 ton sedangkan pertahun sebanyak 588.353,54 ton.
Makassar mencapai 7,374,5 ton per bulan dan 245,8 ton per hari. Potensi sampah
Kota Makassar tahun 2021 adalah 410.291 ton dalam satu bulan 34.190 ton dan
dalam satu hari mencapai 1.139 ton. Dalam Perda Kota Makassar No 4 Tahun 2011
tentang Pengelolaan sampah terdapat suatu aturan hukum yang dapat dijadikan dasar
hukum dalam pengelolaan sampah di Pasar Karuwisi Kota Makassar. Sampah ini
tentunya akan sangat menjadi masalah dan gangguan seseorang, bahkan jika kita
tidak bisa mengelolanya dengan baik maka penyebabnya akan sangat mengganggu
kita tentunya pada sebuah lingkungan. Penyebab yang dapat di timbulkan jika
sampah tidak di olah dengan baik maka akan terjadi pencemaran udara, pencemaran
Pasar Karuwisi Kota Makassar merupakan salah satu pasar tradisional yang
cukup ramai mulai dari para pedagang maupun pengunjungnya. Kondisi pasar
Karuwisi untuk system penggolaan sampah masih kurang baik karena tidak
disatu tempat, pengumpulan sampah dilakukan oleh para pedagang berupa sisa sisa
jualan yg dikumpul melalui kantong plastic atau tempat sampah sekitar pasar dan
Penelitian yang pernah dilakukan oleh (Amaliah & Syahril, 2022)di salah satu
pasar yang ada di Kota Makassar menunjukan bahwa Pengelolaan sampah padat pada
tentang bahaya atau dampak yang di timbulkan oleh sampah itu sendiri.
bahwa pemilahan sampah memenuhi syarat sebanyak 3 orang (3,5%) dan tidak
syarat sebanyak 8 orang (9,4%) dan tidak memenuhi syarat sebanyak 77 orang (90,6
%). Pengangkutan sampah memenuhi syarat sebanyak 64 orang (75,3%) dan tidak
penelitian dengan judul gambaran pengelolaan sampah padat pada pasar Karuwisi
Kota Makassar.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Ilmiah
ilmu pengetahuan dan menjadi salah satu acuan bagi para pembaca dan peneliti
2. Manfaat Institusi
3. Manfaat Praktis
pengelolaan sampah padat terlebih khusus untuk para pedagang di Pasar Karuwisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sampah
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau dari proses alam yang
berbentuk padat. Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi bagi sebagian orang masih bisa
dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar (Goleman et al., 2019)
Sampah merupakan sisa dari berbagai aktivitas manusia yang terdiri dari
berbagai bentuk dan ukuran, baik yang dihasilkan dari proses produksi industri
ataupun rumah tangga. Permasalahan ini semakin menjadi krusial terutama jika
dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk, potensi volume sampah yang akan
(Novita, 2019).
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk
maksud diolah kembali, sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang
dari sumber hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai
2. Penggolongan sampah
Sampah basah adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti
Sampah jenis ini dapat terdegradasi (membususk atau hancur) secara alami.
Sampah kering adalah sampah yang tidak dapat terdegradasi secara alami.
c. Sampah berbahaya
suntik bekas, limbah racun kimia, limbah nuklir. Sampah jenis ini
kutip dari artikel (Sucipto, 2019) tentang Pengelolaan Sampah, jenis sampah yang
Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
c. Sampah spesifik adalah sampah yang mengandung B3, limbah B3, sampah
yang timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang secara
teknologi belum dapat diolah dan atau sampah yang timbul secara tidak
periodic
3. Sumber sampah
dari :
a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes). Sampah ini terdiri
dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah
dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau
belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-
pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun- daunan dari
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum. Sampah ini berasal dari
stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol,
c. Sampah yang berasal dari perkantoran. Sampah ini dari perkantoran baik
(rubbish).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya. Sampah ini berasal dari pembersihan
e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes). Sampah ini berasal dari
dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya : sampah-
dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan. Sampah ini sebagai hasil dari
g. Sampah yang berasal dari pertambangan. Sampah ini berasal dari daerah
h. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan. Sampah yang berasal dari
antara lain:
a. Jumlah penduduk
c. Kemajuan teknologi
pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
sampahnya
d. Faktor geografis
dataran rendah.
e. Faktor waktu
sampah per hari bervariasi menurut waktu. Contoh, jumlah sampah pada siang
hari lebih banyak daripada jumlah di pagi hari, sedangkan sampah di daerah
f. Faktor musim
Pada musim hujan sampah mungkin akan tersangkut pada selokan pintu air,
g. Kebiasaan masyarakat
Contoh jika seseorang suka mengkonsumsi satu jenis makanan atau tanaman
h. Jenis sampah
Ternate, jika pengelolaan sampah tidak ada yang memperhatikan, maka akan
busuk dan sumber penyakit serta mengurangi estetika atau keindahan kota.
sarana persampahan dan cara penanganan sampah akan lebih tepat sasaran.
Sampah
pola individual langsung, pola individual tidak langsung dan pola komunal
tersebut dibuang ke TPS tanpa ada pengolahan yang baik, sehingga banyak
namun sebagian masyarakat ada yang membuang sampah di TPS dan non
skala kecil, mulai dari tingkat desa/kelurahan dan kecamatan termasuk dalam
g. Lokasi TPA
Pemilihan lokasi TPA yang tidak tepat dan sistem pembuangan secara
sehat, aman dan nyaman. Prasarana dan sarana seperti alat berat yang berguna
merupakan suatu barang yang harus dibuang tetapi dapat dimanfaatkan. Sampah
sampah organik, padahal justru jenis sampah inilah yang paling rawan dalam
rumah tangga dan pasar/pertanian, seperti sayur dan buah dapat dijadikan sebagai
bahan baku pembuatan pupuk organik (kompos), makanan ternak dan ikan
dan hasil yang diperoleh, tetap harus dikontrol untuk menghindari adanya bahan
yang beracun bagi ternak. Bila masyarakat menjadikan sampah sebagai bahan
baku, maka sampah tidak lagi dibuang tetapi dikumpulkan dan diolah.
estetika dan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia tetapi juga dapat menjadi
berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan,
asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai
kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah
urugan dan tumpukan. Model urugan ini umumnya dilakukan pada daerah daerah
yang tidak menghasilkan volume sampah dalam jumlah besar. Dalam model ini
sampah dibuang di lembah atau cekukan tanpa ada perlakuan lebih lanjut, artinya
sekedar dibuang lalu ditinggalkan, model ini adalah model pengelohan sampah
yang sangat sederhana bahkan dapat dikatakan sebagai model yang sedikit
Ashabul,2017).
Adapun model kedua yaitu tumpukan yang cendrung lebih maju, untuk model
pengelolaan sampah dengan tumpukan ini dilengkapi dengan unit saluran air untuk
buangan, pengelolaan air untuk buangan (leachatte) dan pembakaran akses gas
metan (flare). Model seperti ini sudah memenuhi persyaratan lingkungan dan
banyak diterapkan di kota-kota besar, namun sayang model tumpukan ini tidak
lengkap tergantung dari kondisi keuangan dan kepedulian pejabat daerah setempat
dapat dilakukan dengan cara Reuse, Reduce, dan Recycle (3 R) adalah kegiatan
timbulnya sampah.
proses pengolahan.
a. Pemilahan sampah
menurut jenis, jumlah, atau sifat limbah. Memilah limbah mengatur memiliki
alasan untuk mempermudah penanganan atau daur ulang limbah, memilah limbah
juga dapat membatasi kontaminasi udara seperti aroma. Perangkat keras yang
digunakan dalam mengatur sampah adalah tempat sampah (Amaliah & Syahril,
2022)
b. Pengumpulan sampah
tahap berikutnya. Pada tahap ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah,
bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong, maupun tempat pembuangan
pemindahan atau langsung dari surnber sampah menuju tempat pembuangan akhir.
Tujuan dari pemindahan limbah yakni untuk menjauhkan sampah dari kota tempat
d. Pengelolaan Sampah
e. Pembuangan akhir
sampah untuk daerah pasang surut dengan sistem kolam (an acrob, fakultatif,
C. Sintesa Penelitian
Tabel 1
Sintesa Penelitian sebelumnya
No Judul Penelitian Jenis Sampel Dan Hasil Penelitian
Dan Nama Penelitian Teknik
Jurnal Penarikan
Sampel
1 Andi Rizky Deskriptif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Amaliah, Syahril penelitian ini ini menunjukan bahwa
Gambaran adalah pemilahan sampah
Pengelolaan pedagang Pasar memenuhi syarat
Sampah Padat Terong Kota sebanyak 3 orang
Pada Pedagang Makassar (3,5%) dan tidak
Di Pasar Terong sebanyak 551 memenuhi syarat
Kota Makassar pedagang. sebanyak 82 orang
JURNAL Penarikan (96,5 %),
Promotif sampel dengan pengumpulan sampah
Preventif p- menggunakan memenuhi syarat
ISSN: 2622 – teknik sebanyak 8 orang
6014 Vol. 4 No. accidental (9,4%) dan tidak
2 Februari 2022, sampling memenuhi syarat
Hal. 141–147 dengan jumlah sebanyak 77 orang
sampel sebesar (90,6 %).
85 pedagang Pengangkutan sampah
memenuhi syarat
sebanyak 64 orang
(75,3%) dan tidak
memenuhi syarat
sebanyak 21 orang
(24,7%).
2 Hendra arifan Deskriptif Sampel dalam Pengelolaan sampah di
Pengelolaan kualitatif penelitian ini pasar kurai taji dengan
Sampah Pasar adalah konsep 3r belum
Kuraitaji pedagang pasar, diterapkan oleh
Kecamatan masyarakat, pengelola pasar, para
Pariaman Selatan pengelola pasar, pedagang secara
Kota Pariaman dan pemerintah keseluruhan serta
Menara ilmu vol. daerah. Peneliti masyarakat disekitar
Xii. No.8, juli menggunakan pasar belum ada
2018 tiga teknik melakukan
pengumpulan pengurangan timbulan
data yaitu sampah, dan
melalui pemanfaatan sampah
observasi, pasar kembali, tidak
wawancara dan ada perilaku peduli
studi lingkungan oleh
dokumentasi pedagang di pasar
kurai taji.
3 Christine Vita Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Gloria Purba , penelitian ini ini menunjukan bahwa
Alhidayati, Leon sebanyak 6 tidak adanyanya
Candra, Sartika orang. Yaitu pemisahan antara
Analisis satu orang sampah organic dan
Pengelolaan kepala dinas anorganik,
Sampah Pasar lingkungan pemungutan sampah
Kayujati hidup dan dilakukan oleh
Tembilahan kebersihan pengelola pasar yang
Kabupaten kabupaten dilakukan sehari sekali,
Indragiri Hilir indragiri hilir, pengangkutan sampah
Tahun 2018 dua orang dilakukan oleh petugas
Jurnal Kesehatan petugas kebersihan dengan
Masyarakat & kebersihan di menggunakan sapu
Gizi, E-Issn: tembilahan bahkan dengan
2655-0849 Vol. kabupaten menggunakan tangan
2 No.1 Edisi indragiri hilir,
Mei-Oktober dan tiga orang
2019 pedagang pasar
kayujati
tembilahan
kabupaten
indragiri hilir
4 Jenal Abidin, Kualitatiif Sampel dalam Peneliti menemukan
Ana Berliana , penelitian ini bahwa jenis sampah
Nadia Salsabila , adalah dominan yang ada di
Nyimas Syifa pengelola pasar pasar tradisional
Maulidia, Rahma sebanyak 2 kemiri muka kota
Adiyaksa , orang dan depok adalah 39%
Valentina petugas sampah bekas sayuran-
Febryani Siahaan kebersihan buahan, 32% sampah
Sistem sampah plastik, 18% sampah
Pengelolaan sebanyak 3 sisa makanan dan 11%
Sampah Di Pasar orang. lainnya sampah
Tradisional Kota Melakukan anorganik berupa
Depok pengamatan kaleng, botol, kardus
Jurnal Sanitasi pada daerah dan lainnya. Rata-rata
Lingkungan sekitar pasar timbulan sampah pada
Vol.1, No.2, tradisional layanan pengangkutan
November 2021 kemiri untuk sampah pasar
melihat tradisional kemiri
langsung muka kota depok per
kondisi harinya dapat
lingkungan, mengangkut hingga 34
meneliti jenis ton sampah.
sampah apa saja
yang menjadi
dominan di
sekitar pasar
tradisional
kemiri muka
kota depok
5 Ropi Oktapiana Kualitatif Sampel dalam Hasil pada penelitian
Fredy Hermanto penelitian ini ini menunjukan bahwa
Partisipasi adalah pedagang tidak
Pedagang Dalam pedagang memisahkan sampah
Pengelolaan dan pengelola berdasarkan jenisnya,
Sampah Di pasar tradisional sampah dijadikan satu
Pasar Tradisional Desa Garawang dalam tempat sampah.
Desa Garawangi Sistem pengelolaan
Kecamatan sampah, terdapat 4
Garawangi penyimanan sampah
Kabupaten yang terbuat dari
Kuningan bamboo di tempatkan
Sosiolium 4 (1) di setiap penjuru
(2022) pasar serta 1 TPS
pasar. Sistem
pengumpulan sampah
dilakukan dengan cara
pedagang langsung
membuang ke TPS
pasar dan pihak
petugas pasar
membersihkan kios,
sekitar pasar lalu
dikumpulkan di TPS
pasar. Sistem
pemindahan sampah
dariTPS pasar ke
gerobak pengangkut
sampah dengan cara
petugas memindahkan
sampah menggunakan
skop lalu disimpan
ke gerobak
pengangkut sampah.
Pemindahan sampah
dilakukan 1 kali dalam
seminggu. Sistem
penggangkutan sampah
pasar dilakukan oleh
petugas kebersihan
pasar dengan cara
diangkut dari TPS
pasar ke TPS Desa,
selanjutnya pihak
BPLHD mengangkut
sampah dari TPS Desa
ke TPA Kabupaten
Kuningan.
KERANGKA KONSEP
Pemilahan
Pengumpulan
Pengangkutan
Keterangan :
3. Melakukan proses penimbangan sampah setelah itu sampah akan di olah sesuai
dengan jenisnya.
Pemilahan
Pengelolaan
Pengumpulan
sampah
Pengangkutan
Keterangan :
Variable Independen
Variable dependen
1. Pemilahan
kuisioner
c. Pengangkutan
kuisioner
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
atau masalah yang digali melalui pengamatan yang terjadi dilapangan, dengan
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di rencanakan akan dilakukan pada tanggal 08-18 Agustus 2023.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini seluruh pedagang yang ada di Pasar Karuwisi
sebanyak 79 orang
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode total
1. Data Primer
Adalah data yang didapatkan dari tempat penelitian berupa data-data asli yang
2. Data Sekunder
Data sekunder yang didapatkan dari informasi media online yang diambil dari
sampah.
3. Pengolahan Data
Data-data yang diperoleh dari penelitian ini akan di olah secara komputerisasi
melalui program stastitical for services solution (SPSS) dan di sajikan secara
deskriptif.
4. Analisis Data
5. Penyajian Data
Data yang di sajikan secara naratif disertai tabel penjelasan, sajikan naratif
A. Hasil Penelitian
08-18 Agustus 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang ada
penelitian ini adalah total sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini
1. Karakteristik sampel
umur paling banyak 28-37 tahun terdiri dari 32 orang (40,5%) dan paling sedikit
58-67 tahun terdiri dari 2 orang (2,5%), sedangkan pada kategori jenis kelamin
sebanyak 41 orang (51,9%) dan paling sedikit yaitu D3 sebanyak 1 orang (1,3%),
jenis dangangan yang paling banyak daging sebanyak 41 orang (51,9%) dan
paling sedikit beras dan telur sebanyak 6 orang (7,6%), lama menjadi pedagang
5-12 tahun sebanyak 40 orang (50,6%) dan ng paling sedikit 29-36 tahun
a. Pemilahan sampah
Tabel 3
Distribusi Responden Berdasarkan Pemilahan Sampah Di Pasar Karuwisi Kota
Makassar Tahun 2023
Pemilahan Sampah n %
Memenuhi Syarat 39 49,4
Tidak Memenuhi Syarat 40 50,6
Jumlah 79 100
Sumber : data primer
Karuwisi Kota Makassar lebih banyak tidak memenuhi syarat sebanyak 40 orang
b. Pengumpulan Sampah
Tabel 4
Distribusi Responden Berdasarkan Pengumpulan Sampah Di Pasar Karuwisi
Kota Makassar Tahun 2023
Pengumpulan Sampah n %
Memenuhu syarat 32 40,5
Tidak Memenuhi Syarat 47 59,5
Jumlah 79 100
Sumber : data primer
Karawisi Kota Makassar lebih banyak tidak memenuhi syarat sebanyak 47 orang
Karawisi Kota Makassar pada kategori memenuhi syarat sebanyak 79 orang (100%).
B. Pembahasan
pasar dalam mengelola sampah agar terciptanya lingkungan yang bersih. Dalam
tetapi juga menjadi tugas dan kewajiban pedagang, karena untuk menjaga
lingkungan diperlukan partisipasi aktif dan sukarela dari seluruh pedagang pasar
untuk mau mengurangi volume sampah yang ada di tempat pembuangan sampah
1. Pemilahan
jumlah, atau sifat limbah. Memilah limbah memiliki alasan untuk mempermudah
penanganan atau daur ulang limbah, memilah limbah juga dapat membatasi
organik dapat dengan mudah dan sederhana di aplikasikan menjadi bahan olahan
Masalah sampah tidak akan terlepas dari masalah perilaku dan pola hidup.
menggambarkan bahwa hanya sebagian kecil dari pedagang di pasar yang masih
memilah sampah antara sampah organik dan non organik, para pedagang
masih terbilang kurang atau tidak memenuhi syarat karena para pedagang pada
pasar karuwisi tidak melakukan pemilahan antara sampah organik dan anorganik,
para pedagang langsung menyatuhkan semua jenis sampah ke dalam satu wadah
yang mengandung bahan organik dan anorganik dimana sampah organik adalah
sampah yang mudah terurai dan mudah membusuk seperti sisa-sisa makanan,
sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah terurai seperti
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Andi
Rizky Amaliah, 2022) hasil penelitian menunjukkan dari 85 pedagang yang tidak
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vita et al.,
yang ada di pasar tersebut tidak ada melakukan pemilahan antara sampah basah
dan sampah kering. Sampah yang dihasilkan dari aktifitas pasar ditumpuk di tepi
Hasil penelitian ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kamulan tidak disediakan tempat sampah yang terpisah antara sampah basah dan
tugasnya.
oleh sampah
2. Pengumpulan
mengumpulkan sampah dari wadah individual dan atau dari wadah komunal
masih kurang efektif karena masih banyak pedagang yang tidak memiliki tempat
pengumpulan sampah juga masih sangat minim. Saat ini, gerobak sampah yang
32 orang (40,5%). Hal ini mengambarkan bahwa hanya sebagian kecil pedagang
di pasar yang mengumpulkan sampah ke dalam tempat wadah dan sebagian besar
karuwisi tidak memenuhi syarat atau masih terbilang kurang karena sampah yang
dikumpulkan lebih dari sehari sekali. Peralatan pengumpulan sampah pada pasar
karuwisi biasannya menggunakan kantong atau karung untuk dijadikan sebagai
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Vita et al., 2019)
sampah yang disediakan dan juga sulit dijangkau menjadi penyebab pedagan
dibersihkan juga ditumpuk begitu saja disatu wadah oleh pengelola pasar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian “Malina Sri A, 2012“ sistim
Dari 98 responden yang belum terfasilitasi sarana tempat sampah terpilah dari
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh (Windanastiti &
disediakan tempat sampah yang terpisah antara sampah basah dan kering,
tugasnya. Selain itu dengan bercampurnya sampah organik dan anorganik dapat
terurai.
kantong plastik.
3. Pengangkutan
di tempat penampungan pasar, dan diganti dengan yang kosong saat dilakukan
sampahnya diangkut oleh petugas, sedangkan yang tidak memenuhi syarat tidak
ada karena semua sampah yang sudah terkumpul langsung di angkut oleh petugas
dengan kondisi sarana pengangkutan yang baik (54,5%) dan waktu juga
Hasil penelitian sejalan dengan yang telah dilakukan oleh (Rina Fauziah,
Kota Jambi pada umumnya menggunakan sistem kontainer tetap yaitu sebanyak
77%. Hal ini menunjukan bahwa sistem pengangkutan sampah di Kota Jambi
pengangkutan sampah di pasar karuwisi sudah termasuk salah satu pasar yang
mengangkut sampah di psar karuwisi berupa dump truk arm roll truk.
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
wadah.
karuwisi.
B. Saran
tersebut.
Agustina, N., Irianty, H., & Wahyudi, N. T. (2019). Hubungan Karakteristik Petugas
Kebersihan Dengan Pengelolaan Sampah Di Puskesmas Kota Banjarbaru. Jurnal
Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, 4(2), 66–74.
Https://Doi.Org/10.20527/Jpkmi.V4i2.3843
Ali, M., & Christiawan, P. I. (2019). Tingkat Partisipasi Pedagang Dalam
Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Di Kota Singaraja. 7(1), 1–7.
Alin Sri Maulina, 2012. Identifikasi Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilahan
Sampah Di Kecamatan Cimahi Utara Serta Faktor Yang Mempengaruhinya.
Jurnal Perencanaa/N Wilayah Dan Kota, Vol. 23 No. 3, Desember 2012, Hlm.
177 – 196
Amaliah, A. R., & Syahril, S. (2022). Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada
Pedagang Di Pasar Terong Kota Makassar. Jurnal Promotif Preventif, 4(2), 141–
147. Https://Doi.Org/10.47650/Jpp.V4i2.369
Andi Rizky Amaliah*, S. (2022). Gambaran Pengelolaan Sampah Padat Pada
Pedagang Di Pasar Terong Kota Makassar Description. 4(2), 141–147.
Arifan, H. (2019). Pengelolaan Sampah Pasar Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan
Kota Pariaman. Menara Ilmu, 12(8), 61–68.
Damayanti, M. (2019). Gambaran Pengelolaan Sampah Di Pasar Kota Agung
Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. 13, 81–85.
Dobiki, J. (2019). Analisis Ketersedian Prasarana Persampahan Di Pulau Kumo Dan
Pulau Kakara Di Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Spasial Volume, 5(2),
220–228.
Goleman Et Al. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Ibu Pkk Dalam Pengelolaan Sampah Di Dusun Mengwitani Kecamatanh
Mengwitani Kabupaten Badung. Journal Of Chemical Information And
Modeling, 53(9), 1689–1699.
Gusmeri, Amsal, A., Parmakope, Rohendi, A., Maysara, Hakim, F., & Putra, E. Y.
(2019). Optimalisasi Sistem Pengumpulan Sampah Padar Buah Dan Sayur
Peunayong Banda Aceh. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Halilurrahman, 2020. (2020). Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota
Mataram. Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Pagesangan Kota Mataram.
Hendra, A. (2018). Pengelolaan Sampah Pasar Kuraitaji Kecamatan Pariaman Selatan
Kota Pariaman Hendra Arifin. Xii(8), 61–68.
Ika, N., Marlina, V., Joko, T., & Setiani, O. (2021). Evaluasi Aspek Pengelolaan
Sampah Pasar Tradisional Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. 308–316.
Jeklin, A. (2020). Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas Dan Kualits
Sampah. July, 1–23.
Kementrian Lingkungan (Ri). (2020). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2o2o Tentang Pengelolaan Sampah Spesifik. Peraturan
Pemerintah, 4(039247), 39247–39267.
Laelani Dina, Nur Hilal, 2019. (2019). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Perilaku Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Di Pasar Segamas Kabupaten
Purbalingga. 39(2), 102–110.
Listriyani, N. (2018). Dasar Teori Pengelolaan Persampahan Di Padukuhan Soka
Martani Desa Merdikorejeo. 8–31.
Marlina, N. I. V., Joko, T., & Setiani, O. (2021). Evaluasi Aspek Pengelolaan
Sampah Pasar Tradisional Kedunggalar Kecamatan Kedunggalar Kabupaten
Ngawi Jawa Timur. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(5), 308–316.
Https://Doi.Org/10.14710/Mkmi.20.5.308-316
Masikki, N. M. D. (2019). Analisis Kebutuhan Prasarana Persampahan Di Kota
Luwuk.
Novita. (2019). Oksidasi Acid Orange 7, Procion Red Mx 5b, Dan Indigo Dengan
Menggunakan Kalium Ferrat. Universitas Syiah Kuala Darussalam, 4(2), 111–
116.
Pramartha, K. T. S. (2019). Analysis Of Solid Waste Transportation Management
Analisis Pengelolaan Pengangkutan Sampah. 2(2), 1–6.
Rahardjo, M. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pengelolaan
Sampah Di Pasar Banjarsari Kota Pekalongan. 2, 192–199.
Rina Fauziah, S. (2022). Sistem Pengangkutan Sampah Kota Jambi Waste
Transportation System Jambi City. 4(2), 127–138.
Sucipto, C. D. (2019). Teknologi Pengolahan Daur Ulang Sampah. Teknologi
Pengolahan Daur Ulang Sampah, 2012.
Undang-Undang Ri Nomor 18. (2008). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Ph.D. Thesis, Central-South
University Of Technology, China, 76(3), 61–64.
Vita, C., Purba, G., & Candra, L. (2019). Analisis Pengelolaan Sampah Pasar
Kayujati Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
Wahyudin, 2018. Hismi Susane Studi Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Di Pasar
Tradisional Pagesangan Kota Mataram.Jurnal Akrab Juara Volume 2 Nomor
2 Edisi Mei 2018 (46-55).2018. 2(1), 1–8.
Windanastiti, A., & Kurniawan, A. (2021). Analisis Sistem Pengelolaan Dan Perilaku
Pedagang Dalam Mengelola Sampah Di Pasar Kamulan Kecamatan Durenan
Kabupaten Trenggalek. 3(12), 961–975.
Https://Doi.Org/10.17977/Um062v3i122021p961-975
LAMPIRAN
Kepada
Di- Tempat
Nim : 21903041
Makassar, 2023
Peneliti
Margaretha M Baersady
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
1. Nomor responden :
2. Nama responden :
3. Jenis Kelamin :
4. Umur :
5. Pendidikan :
6. J. Pedagang :
7. Lama Menjadi Pedagang :
8. Alamat :
II. Pertanyaan
A PEMILAHAN
B PENGUMPULAN
C PENGANGKUTAN
Apakah pengangkutan sampah yang di lakukan
1
langsung dari sumber menuju ke TPS?
Apakah sampah yang telah di kumpulkan di angkut
2
per hari?
Apakah sarana pengangkutan sampah berupa Dump
3
Truk armroll truk?
KOTA MAKASSAR
ket kod ket kod ket kod ket kod ket kod
Valid 79 79 79 79 79
N
Missing 0 0 0 0 0
LAMPIRAN SPSS
Statistics
Valid 79 79 79
N
Missing 0 0 0
jenis kelamin
umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
pendidikan
jenis dagangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
lama dagang
pemilahan sampah
Frequency Percent Valid Percent
pemilahan sampah
Cumulative Percent
Valid Tidak memenuhi syarat : jika skor yang di dapat <50% 100,0
Total
pengumpulan sampah
pengangkutan sampah
Frequency Percent Valid Percent
Valid Memenuhi syarat : Jika skor yang di dapat ≥ 50% 79 100,0 100,0
Gambar 10. Proses Wawancara Gambar 11. Proses Wawancara Gambar 12. Proses Wawancara
LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
Makassar, 2023
(Margaretha M Baersady)