Anda di halaman 1dari 12

Etika Profesionalisme Seorang Programmer

31MERUSAK
KERTAS
ETIKA PROFESIONALISME SEORANG PROGRAMMER
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Etika dan Profesionalisme TSI”

Susun Oleh :
1. Fisrty Nurhaitri (13113524)
2.M Andrew Aprianto (1513612)
3.Revano Putratama
4. Shifa A (18113444)
Kelas 4KA17
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat taufik dan
hidayahnya, kami dapat menyusun paper ini.
Kami menyadari paper ini masih terdapat kekurangan, namun demikian semoga paper ini
dapat menjadi bahan referensi dan semoga dapat menambah pengetahuan bagi mahasiswa –
mahasiswi Universitas Gunadarma, adapun paper kami ini berjudul “Etika Profesionalisme
Seorang Programmer”
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Budi Setiawan S.Kom.,MM.SI, selaku dosen
mata kuliah Etika dan Profesionalisme TSI.
Dengan segala hormat kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
Depok, 31 Maret 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi yang pesat saat ini memang berpengaruh
besar terhadap kehidupan manusia dan seolah menjadi kebutuhan bagi manusia, namun
secara tidak langsung telah mengubah nilai – nilai moral masyarakat kerena maraknya
melindungi teknologi informasi dan komunikasi.
Oleh karena itu sebagai seorang programmer yang nantinya akan berkecimpung dalam
dunia Teknologi Sistem Informasi diperlukan adanya etika pendidikan sebagai profesional TI
agar dapat memiliki kesadaran diri untuk menggunakan dan memanfaatkanya secara positif.
Komputer sekarang adalah media penyimpanan modern, aset yang dapat dinegoisasikan,
sebagai tambahan bentuk baru aset dalam diri mereka sendiri. Komputer juga melayani
sebagai instrumen kegiatan ,sehingga tingkatan dimana provider layanan komputer dan user
harus bertanggung jawab atas integritas output komputer menjadi sebuah persoalan. Lebih
jauh lagi kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan, mengancam untuk menggantikan
manusia dalam beberapa tugas, mengambil proporsi yang menakutkan. Kebutuhan terhadap
profesionalisme dalam wilayah penyedia layanan (service provider) dalam industri komputer,
sebagaimana bagian sistem personal yang mendukung dan memelihara teknologi komputer,
benar-benar diakui.
Kode etik adalah konsekuensi nyata dari komitmen terwujudnya keamanan penggunaan
teknologi komputer baik sektor publik maupun swasta. Ada kebutuhan paralel bagi
profesionalisme pada bagian pengguna sistem komputer, dalam terminologi tanggung jawab
mereka untuk beroperasi secara legal dengan respek penuh dalam urutan yang
benar. Pengguna harus dibuat sadar terhadap risiko operasi ketika sistem sedang digunakan
atau diinstal, mereka memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengejar
penyelewengan dalam hal keamanan. Ini akan memberikan sikap etis dalam komunitas
pengguna termasuk programmer.
Rawannya penggunaan komputer terhadap hal yang merugikan bagi pengguna,
pengetahuan tentang pelanggaran programmer dan etika seorang programmer diharapkan
mampu memberikan gambaran bagi pengguna umum untuk mewaspadai kejahatan di dunia
IT dan bagi seorang programmer agar tahu kode etik sehingga tidak merugikan orang lain dan
dirinya sendiri terhadap hukuman yang berlaku .
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penulisan makalah ini adalah :
1.Mengetahui akan pentingnya etika dalam pengggunaan teknologi (komputer) dan etika
sebagai seorang programmer dibidang Teknologi Sistem Informasi
2. Menambah wawasan mahasiswa dan penulis tentang Etika dan Profesionalisme seorang
Programmer
3.Menerapkan nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari
Adapun tujuan peulisan makalah ini yaitu untuk Memenuhi tugas mata kuliah Etika dan
Profesionalisme TSI.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan yang dilakukan dalam penulisan makalah ini adalah dengan metode
penulisan studi pustaka
1.4 Perumusan Masalah
Bagaimana etika-etika seorang programer dan cara menggunakan komputer dengan baik
dan benar agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan bagi pengguna komputer, dengan
memperhatikan etika berdasarkan prinsip-prinsip etis secara imperatif berlaku untuk perilaku
seseorang sebagai perlakuan profesional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Profesional Dibidang Teknologi Informasi
A.Pengertian Etika
Kata etika berasal dari bahasa yunani dari kata etos yang berarti kebiasaan atau sifat
sedangkan yang kedua dari kata etos, yang artinya batin petani atau kecenderungan batin
yang mendorong manusia dalam perilakunya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dijelaskan dengan membedakan tiga arti
sebagai berikut :
1 Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2 Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak
3 Nilai mengenai benar dan salah dianut suatu golongan masyarakat
Atau etika merupakan refleksi atau apa yang disebut dengan kontrol diri, karena segala
seseuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri.
B. Pengertian Profesi dan Profesional
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan berkaitan dengan keahlian khusus dalam bidang
pekerjaannya.
Profesional adalah orang yang mempunyai atau menjalankan profesi dan hidup dari
pekerjaan itu dengan mengandalkan suatu keahlian yang tinggi. Setiap profesional ditekankan
pada nilai moral yang mengarahkan dan mendasari perbuatan luhur. Dalam melaksanakan
tugas profesinya, para profesional harus bertindak objektif, artinya bebas dari rasa malu,
sentimen , benci, sikap malas dan enggan bertindak.
Seorang profesional dituntut memiliki :
1. Pengetahuan
2. Penerapan Keahlian
3. Tanggung Jawab Sosial
4. Pengendalian Diri
5. Etika bermasyarakat sesuai dengan profesinya.
C. Profesi di Bidang Teknik Informatika
Secara umum, pekerjaan di bidang TI terbagi menjadi 4 kelompok, yakni :
1. Mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang
merancang sistem operasi database maupun sistem aplikasi. Pada kelompok ini terdapat
pekerjaan-pekerjaan seperti
– Analysis System, bertugas menganalisis sistem yang hendak diimplementasikan,
mulai dari analisa proses dan alur sistem, kelebihan dan kekurangannya, mempelajari
kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan, dan lainnya.
– Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis, yaitu
membuat program (baik aplikasi maupun sistem operasi).
– Web Designer, bertugas melakukan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis
dan desain suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
– Web Programmer, bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu
membuat program berbasis web sesuai dengan desain yang telah dirancang sebelumnya.
2. Mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware). Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
– Technical Engineer, bertugtas dalam bidang teknik, baik dalam pemeliharaan
maupun dalam perbaikan perangkat komputer.
– Networking Engineer, bertugas dalam bidang teknis jaringan komputer dari
maintenancesampai pada troubleshootingnya.
3. Mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Pada lingkungan ini
terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
– Operator Electronic Data Processing (EDP) bertugas mengoperasikan program atau
aplikasi yang berhubungan dengan EDP dalam sebuah perusahaan atau organisasi.
– System Administrator, menangani administrasi dalam sebuah sistem, melakukan
pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal
yang berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sebuah sistem.
– Direktur Sistem Informasi Manajemen (MIS), memiliki wewenang paling tinggi
dalam sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara
keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
– Dan lainnya seperti mereka yang berkecimpung dalam pengembangan bisnis
teknologi informasi. Pada bagian ini, pekerjaannya diidentifikasikan dalam pengelompokan
kerja di berbagai sektor industri teknologi informasi.
D. Etika Komputer
Etika komputer adalah sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan penggunaan
komputer. Jumlah interaksi manusia dengan komputer yang terus meningkat dari waktu ke
waktu membuat etika komputer menjadi suatu peraturan dasar yang harus dipahami oleh
masyarakat luas.
E. Sejarah dan Perkembangan Etika Komputer
Komputer ditemukan oleh Howard Aiken pada tahun 1973 Penemuan komputer pada
tahun 1973 ini menjadi tonggak lahirnya etika komputer yang kemudian berkembang hingga
menjadi sebuah disiplin ilmu baru di bidang teknologi.
– Generasi 1 (Era 1940-an)
Terdapat 2 peristiwa penting pada tahun 1940-an yaitu Perang Dunia II dan lahirnya
teknologi komputer. Selama Perang Dunia II, Profesor Norbert Wiener mengembangkan
sebuah meriam antipesawat yang mampu melumpuhkan setiap pesawat tempur yang melintas
di sekitarnya. Pengembangan senjatatersebut memicu Wiener untuk memperhatikan aspek
lain selain kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu etika. Dalam penelitiannya,
Wiener memprediksi terjadinya revolusi sosial dari perkembangan teknologi informasi yang
dituangkan dalam sebuah buku berjudul Cybernetics: Control and Communication in the
Animal and Machine. Penelitian Wiener masih berlanjut hingga tahun 1950-an. Meskipun
Wiener tidak pernah menggunakan istilah etika komputer dalam setiap bukunya,
– Generasi II (Era 1960-an)
Meningkatnya jumlah penggunaan komputer pada era tersebut membuat Donn Parker dari
SRI International Menlo Park California melakukan berbagai penelitian terhadap penggunaan
komputer secara ilegal. Menurut Parker, kejahatan komputer terjadi karena kebanyakan orang
mengabaikan etika dalam penggunaan komputer. Pemikiran Parker menjadi pelopor kode etik
profesi di bidang komputer (Kode Etik Profesional).
– Generasi III (Era 1970-an)
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence memicu perkembangan program-program
komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi secara langsung dengan komputer, salah
satunya adalah ELIZA. Program psikoterapi Rogerian ini diciptakan oleh Joseph
Weizenbaum dan mengundang banyak kontroversi karena Weizenbaum telah melakukan
komputerisasi psikoterapi dalam bidangkedokteran. Istilah etika komputer kemudian
digunakan oleh Walter Maner untuk menanggapi permasalahan yang ditimbulkan oleh
pemakaian komputer pada saat itu. Era ini terus berlanjut hingga tahun 1980-an dan menjadi
masa berkembangnya etika komputer, khususnya setelah penerbitan buku teks pertama
mengenai etika komputer yang ditulis oleh Deborah Johnson dengan judul Computer Ethics.
– Generasi IV (Era 1990-an)
Penelitian dan pelatihan etika komputer berkembang pesat mulai tahun 1990 hingga saat
ini. Berbagai konferensi, riset, jurnal, artikel dan buku mengenai etika komputer terus
berkembang sehingga masyarakat dunia menyadari pentingnya etika dalam penggunaan
komputer. Etika komputer juga menjadi dasar lahirnya peraturan atau undang-undang
mengenai kejahatan komputer.
F. Etika Profesional Komputer
Dari penjelasan di atas maka etika profesional komputer adalah sekumpulan asas atau nilai
yang berkenaan dengan profesi seseorang dibidang komputer.
Secara umum perilaku etis yang diharapkan dari para profesional komputer
– Jujur dan adil
– Memegang Kerasiaan
– Memelihara kompetensi profesi
– Memahami hukum yang terkait
– Menghargai dan melindungi kerahasian pribadi
– Menghindari merugikan pihak lain
– Menghargai hak milik
Berbagai contoh kode etik profesi komputer :
– IEEE-CS/ACM (Kode Etik dan Praktik Profesional Rekayasa Perangkat Lunak)
( http://www.acm.org/about/se-code ).
– Kode Etik dan Perilaku Profesional ACM ( http://www.acm.org/about/code-of-ethics ).
– Kode Etik Masyarakat Komputer Inggris dan Kode Praktik Baik
( http://www.bcs.org/upload/pdf/conduct.pdf dan http://www.bcs.org/upload/pdf/cop.pdf )
– Kode Etik dan Praktik Profesional IEEE-CS/ACM
Dikembangkan berdasarkan 8 prinsip :
– Kepentingan Umum
– Klien dan atasan
– Produk
– Keputusan
– Manajemen
– Profesi
– Rekan sejawat
– Diri Sendiri
– Kejahatan Komputer
– netiket
G.Isu – isu Pokok Etika Komputer
– Kejahatan Komputer
kejahatan komputer atau computer crime adalah kejahatan yang ditimbulkan karena
penggunaan komputer secara ilegal. Kejahatan komputer terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi komputer saat ini. Beberapa jenis kejahatan komputer meliputi Denial of
Services (melumpuhkan layanan sebuah sistem komputer), penyebaran virus, spam, carding
(pencurian melalui internet) dan lainnya.
– Netiket
Internet merupakan aspek penting dalam perkembangan teknologi komputer. Internet
merupakan sebuah jaringan yang menghubungkan komputer di dunia sehingga komputer
dapat mengakses satu sama lain. Internet menjadi peluang baru dalam perkembangan bisnis,
pendidikan, kesehatan, layanan pemerintah dan bidang-bidang lainnya. Melalui internet,
interaksi manusia dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka. Tingginya tingkat pemakaian
internet di dunia melahirkan sebuah aturan baru di bidang internet yaitu netiket. Netiket
merupakan sebuah etika acuan dalam berkomunikasi menggunakan internet. Netiket standar
ditetapkan oleh IETF (The Internet Engineering Task Force), sebuah komunitas internasional
yang terdiri dari operator, perancang jaringan dan peneliti yang terkait dengan pengoperasian
internet.
– E-commerce
Berkembangnya penggunaan internet di dunia berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan
perdagangan negara. Melalui internet, transaksi perdagangan dapat dilakukan dengan cepat
dan efisien. Akan tetapi, perdagangan melalui internet atau yang lebih dikenal dengan e-
commerce ini menghasilkan permasalahan baru seperti perlindungan konsumen,
permasalahan kontrak transaksi, masalah pajak dan kasus-kasus pemalsuan tanda tangan
digital. Untuk menangani permasalahan tersebut, para penjual dan pembeli menggunakan
Uncitral Model Law on Electronic Commerce1996 sebagai acuan dalam melakukan transaksi
lewat internet.
– Pelanggaran HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh internet menyebabkan terjadinya pelanggaran
HAKI seperti pembajakan program komputer, program penjualan ilegal dan pengunduhan
ilegal.
– Tanggung Jawab Profesi
Berkembangnya teknologi komputer telah membuka lapangan kerja baru seperti programmer,
teknisi mesin komputer, desainer grafis dan lain-lain. Para pekerja memiliki interaksi yang
sangat tinggi dengan komputer sehingga diperlukan pemahaman mendalam mengenai etika
komputer dan tanggung jawab profesi yang berlaku.
H. Undang – undang yang mengatur tentang Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Indonesia
1. UU HAKI (Undang-undang Hak Cipta) yang telah disahkan dengan nomor 19 tahun
2002 yang diberlakukan mulai tanggal 29 Juli 2003 didalamnya diantaranya tentang
mengatur hak cipta.
2. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang telah disahkan
dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang :
– Pornografi di Internet
– Transaksi di Internet
– Etika pengguna Internet
Berdasarkan Code Ethics and Professional Conduct oleh ACM, berikut ini butiran-
butiran etika pemrograman tersebut:
– Berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang baik
Programmer harus mengembangkan sistem komputer yang dapat mengurangi dampak negatif
terhadap masyarakat seperti ancaman sosial dan keamanan, dan dapat membuat aktivitas dan
pekerjaan menjadi lebih mudah.
– Menghindari hal – hal yang dapat membahayakan orang lain
Programmer/pengembang software harus meminimalisir resiko-resiko yang dapat
membahayakan orang lain dengan mengikuti standar desain dan pengujian yang baik.
– Jujur dan dapat dipercaya
Programmer juga harus lebih jujur dan sadar akan keterbatasan pengetahuan mereka saat
menuliskan program sistem. Jika programmer mengetahui adanya kesalahan dalam sistem,
segeralah untuk melaporkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
– Memberikan penghargaan untuk aset intelektual
Pengembang perangkat lunak dilarang keras untuk mengakui hasil karya orang lain, termasuk
juga pada program yang tidak dilindungi oleh hak cipta atau paten. Mereka harus mengenali
dan mengakui karya orang lain, dan mereka harus menggunakan ide mereka sendiri untuk
mengembangkan perangkat lunak
– Menghormati privasi orang lain
Programmer harus menuliskan program yang dapat melindungi informasi pengguna yang
dapat menangkal orang yang tidak dikenal (tidak berizin) mengakses informasi tersebut
– Menghormati kerahasiaan
Programmer harus bersedia menjaga rahasia informasi terkait pekerjaannya dan segala
informasi terkait proyek yang sedang dikerjakannya jika klien atau perusahaan menginginkan
hal tersebut.
Berdasarkan Software Engineering Code of Ethics and Professional Conduct oleh IEEE dan
ACM, berikut ini butiran-butiran etika pemrograman tersebut:
Pedoman Etika Pemrograman
Berdasarkan Code Ethics and Professional Conduct oleh ACM, berikut ini butiran-butiran
etika pemrograman tersebut:
– Berkontribusi untuk kehidupan masyarakat yang baik
Programmer harus mengembangkan sistem komputer yang dapat mengurangi dampak negatif
terhadap masyarakat seperti ancaman sosial dan keamanan, dan dapat membuat aktivitas dan
pekerjaan menjadi lebih mudah.
– Menghindari hal – hal yang dapat membahayakan orang lain
Programmer/pengembang software harus meminimalisir resiko-resiko yang dapat
membahayakan orang lain dengan mengikuti desain standar dan pengujian yang baik
– Jujur dan dapat dipercaya
Programmer juga harus lebih jujur dan sadar akan keterbatasan pengetahuan mereka saat
menuliskan program sistem. Jika programmer mengetahui adanya kesalahan dalam sistem,
segeralah untuk melaporkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
– Memberikan penghargaan untuk aset intelektual
Pengembang perangkat lunak dilarang keras untuk mengakui hasil karya orang lain, termasuk
juga pada program yang tidak dilindungi oleh hak cipta atau paten. Mereka harus mengenali
dan mengakui karya orang lain, dan mereka harus menggunakan ide mereka sendiri untuk
mengembangkan perangkat lunak.
– Menghormati privasi orang lain
Programmer harus menuliskan program yang dapat melindungi informasi pengguna yang
dapat menangkal orang yang tidak dikenal (tidak berizin) mengakses informasi tersebut.
Berdasarkan Software Engineering Code of Ethics and Professional Conduct oleh IEEE dan
ACM, berikut ini butiran-butiran etika pemrograman tersebut:
– Menyetujui software hanya jika mereka memiliki keyakian bahwa apa yang dibuat adalah
aman dan memenuhi spesifikasi
Jika sebuah program tidak aman, pengguna tidak terlindungi dari bahaya hacker yang dapat
mencuri informasi penting bahkan uang yang dimiliki. Oleh karena itu, pengujian harus
dilakukan terlebih dahulu untuk memastikan keamanan sistem program.
– Menerima tanggung jawab penuh atas pekerjaan mereka sendiri
Jika program ada kesalahan, programmer harus bertanggung jawab penuh atas pekerjaannya
dan harus bekerja untuk memperbaikinya.\
– Tidak menggunakan perangkat lunak yang diperoleh atau disimpan secara tidak sah atau
tidak etis
Jadi, jika suatu sistem komputer akan digunakan sebagai dasar untuk membuat sistem
komputer lainnya, maka pengembang perangkat lunak harus memiliki izin. Prinsip ini
melarang penggunaan perangkat lunak lain untuk tujuan apapun jika cara itu ilegal atau tidak
etis.
– Mengindentifikasi, menentukan, dan mengatasi masalah etika, ekonomi, budaya, hukum,
dan lingkungan yang berkaitan dengan proyek – proyek pekerjaan.
Jika pemrogram mengidentifikasi pada sebuah proyek yang ternyata ada yang menyebabkan
suatu masalah, maka pemrogram harus melaporkannya sebelum dilanjutkan.
– Pastikan bahwa spesifikasi untuk software pada tempat mereka bekerja memenuhi
kebutuhan pengguna dan mereka memiliki persetujuan
Jika tidak memiliki persyaratan atau persetujuan, maka modifikasi pada kode sumber dari
sistem harus dibuat.
– Pastikan testing yang memadai, lakukan debugging, dan lakukan review software
Programmer harus melakukan testing sesuai dengan software yang mereka buat, dan harus
memeriksa kesalahan dan lubang keamanan sistem untuk memastikan bahwa program dapat
berjalan dengan baik.
– Tidak terlibat dalam praktik penipuan keuangan seperti penyuapan, penagihan ganda, atau
praktik keuangan yang tidak
melarang programmer untuk terlibat dalam berbagai tindakan melanggar hukum tersebut.
– Meningkatkan kemampuan mereka untuk menciptakan perangkat lunak yang aman, handal,
dan berkualitas
Karena kemajuan teknologi yang semakin pesat, sistem komputer yang semakin lama
semakin baru, maka programmer harus meningkatkan kemampuan mereka tentang analisis,
spesifikasi, desain, pengembangan, pemeliharaan, dan pengujian perangkat lunak serta
mempelajari dokumen-dokumen terkait supaya dapat membuat software yang lebih baik lagi.
Kepatahuan Terhadap Kode Etik
Kode Etik Programmer Masa depan profesi pemrosesan tergantung pada keunggulan teknis
dan etis. Tidak hanya penting bagi para profesional pemrosesan ACM untuk mematuhi
prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Kode Etik ini, setiap anggota harus mendorong dan
mendukung kepatuhan oleh anggota lain.
Kepatuhan profesional untuk kode etik sebagian besar masalah sukarela. Namun, jika
anggota tidak mengikuti kode ini dengan terlibat dalam perbuatan kotor, melanggar dalam
ACM dapat dilarang.
1. Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2. Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang sengaja membingungkan atau
tidak akurat
4. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah
membeli atau telah meminta izin.
5. Tidak dapat memperoleh keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua
tanpa izin.
6. Tidak boleh mencuri software khusunya development tools
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek
secara bersamaan kecuali mendapatkan izin
8. TIdak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk
mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
9. Tidak boleh membeberkan data – data penting karyawan dalam perusahaan
10. TIdak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu
proyek
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13. TIdak dapat secara asal – asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer
akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug
15. Terus mengikuti perkembangan ilmu komputer. Pada umumnya, pemrogram harus
mematuhi “Aturan Emas:” Memperlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin
diperlakukan. Jika semua programmer mematuhi peraturan ini, maka tidak akan ada masalah
dalam komunitas.
Faktor yang mempengaruhi Produk ataupun produktivitas programmer.
1. Tim komunikasi
Meningkatnya ukuran produk yang dihasilkan akan menurunkan produktivitas programmer
akibat meningkatnya kerumitan antara komponen-komponen program dan akibat
meningkatnya komunikasi yang perlu dilakukan antara programmer, manajer,dan pelanggan.
2. Kerumitan produk
Tiga tingkat kerumitan produk : aplikasi program, utilitas program, sistem tingkat program.
3. Kendali perubahan
perubahan terhadap produk harus tetap meminta persetujuan manajer sebagai penanggung
jawab proyek. Dampak perubahan harus dapat dihitung, diuji, dan digali.
4. Tingkat pembelaan
Setiap produk harus memiliki penjelasan standar. Peningkatan ancaman dihasilkan melalui
perhatian yang sangat besar pada tahap analisis. Peningkatan gunung akan menurunkan
produktivitas.
5. Pemahaman Ketrampilan
Pelanggan adalah penyumbang utama terhadap kegagalan dalam memahami masalah
perusahaan adalah : tidak memahami permasalahannya, mengerti kemampuan dan
keterbatasan komputer, tidak memiliki pengetahuan dasar tentang logika dan algoritma,
insinyur perangkat lunak tidak memahami lapangan aplikasi, gagal mendapatkan informasi
kebutuhan pelanggan karena pelanggan bukan seorang pengguna akhir.
6. Persyaratan Ketrampilan
Berbagai keterampilan harus ada dalam sebuah proyek perangkat lunak, misalnya:
keterampilan berkomunikasi dengan pelanggan untuk memastikan keinginannya dengan
jelas-jelasnya, kemampuan dalam pendefinisian masalah dan perancangan, kemampuan
implementasi dengan program penulisan yang benar, kemampuan debugging secara deduktif
dengan kerangka ³bagaimana jika ´, lambaian, kemampuan bekerja dengan pelanggan, semua
keterampilan tersebut harus secara otomatis mematikan.
7. Fasiltas dan Sumber Daya
Fasilitas non teknis yang tetap perlu diperhatikan yang berkaitan dengan motivasi
programmer misalnya : mesin yang baik, serta tempat yang tenang, atau ruang kerjanya dapat
ditata secara pribadi
8. Pelatihan yang cukup
Banyak programmer yang ahli dalam bidang-bidang : ilmu komputer, teknik elektro,
akuntansi,matematika, tetapi jarang yang mendapat pelatihan dalam bidang teknik perangkat
lunak.
Sikap Programmer Terhadap Klien
1. Mempunyai sikap dan kepribadian yang baik, komunikatif, mudah beradaptasi dengan
lingkungan kerja, cekatan dan fleksibel.
2. Mampu bekerja dengan jadwal, mengatur pekerjaan multiple project dan pekerja sama
dalam tim.
3. Membuat kontrak kerja dengan klien.
4. Menyukai dan mengerti dasar – dasar pemrograman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode Etik dapat diartikan pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etika dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Seperti halnya pekerjaan yang lainnya, programmer sebagai pembuat
sebuah program bagi pengguna komputer juga memiliki kode etik seperti 14 poin yang
terpampang di pembahasan.
Programmer Komputer yang memiliki interaksi secara langsung maupun tidak langsung
dengan pengguna hasil ciptaannya tentu saja harus memiliki keterampilan yang memadai,
kewajiban yang harus dipenuhi, dan juga etika terhadap klain agar tidak merugikan pihak lain
serta selalu memuaskan para pengguna komputer.
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan penegakan hukum di bidang Teknologi Sistem Informasi pemerintah
pelanggaran lebih tegas untuk menindak pelaku kejahatan sehingga adanya efek jera yang
dapat mengurangi atau memberantas pelanggaran penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Kita sebagai pengguna Teknologi Informasi selayaknya mematuhi dan ikut
mengawasi pengguna lain agar tercipta kesadaraan akan etika dalam penggunaan tekonologi
informasi.
Daftar Pustaka
http://adamfahmil96.blog.uns.ac.id/kode-etik-programmer-programmer-wajib-
tahu/http://www.totaltren.com/2015/01/mengenal-etika-programmer.htmlhttp://
dokumen.tips/education/tugas-presentasi-etika-dan-profesi-tentang-etika-seorang-
programmer.html
Nama Kelompok
1. Firsty Nurhafitry ( http://firstynurhafitry.blogspot.co.id/2017/03/etika-
profesionalisme-seorang-programmer.html )
2. M Andrew Aprianto ( https://andrewaprianto.wordpress.com/2017/03/31/etika-
profesionalisme-seorang-programmer/ )
3. Revano Putratama ( revanopm.blogspot.com )
4. Shifa Awaliyah ( http://shifaliengling.blogspot.co.id/2017/03/etika-dan-
profesionalisme-seorang.html )

Anda mungkin juga menyukai