Anda di halaman 1dari 2

 Apa yang melatarbelakangi diselenggarakannya rapat, forum, atau sesi tersebut?

 Apa yang ingin diselesaikan atau disepakati pada rapat, sesi, atau forum tersebut?
 Apakah dalam rapat tersebut semua peserta rapat mendapatkan kesempatan
menyampaikan pendapatnya?
 Apa faktor yang menyebabkan semua orang aktif/tidak aktif berpartisipasi dalam
rapat tersebut?
 Apakah tujuan rapat tercapai? Apa faktor yang membuat tujuan rapat tercapai
menurut Anda?
 Apa pertanyaan yang dilontarkan dalam forum tersebut dan membekas dalam
ingatan Anda?

Asumsi Dasar Pendidikan Orang Dewasa Berdasarkan dua konsep utama andragogi oleh Knowles dan
Freire seperti diulas di atas maka POD mustinya didesain dengan mengacu pada karakter pembelajar
dewasa, peran instruktur dan metode yang digunakan berdasarkan serangkaian asumsi berikut: ●
pembelajar dewasa harus dapat melihat relevansi dari pembelajaran dengan peran sosial mereka
dalam kehidupan sehari-hari ● pembelajar dewasa harus belajar melalui pengalaman dan
mengadopsi pendekatan terhadap pembelajaran sebagai sarana pemecahan masalah ● pembelajar
dewasa belajar dengan efefktif ketika hal yang dipelajari bermakna atau memberikan nilai yang
dapat dirasakan manfaatnya dalam waktu dekat ● instruktur harus mengadopsi peran sebagai
fasilitator yang menstimulasi sesi pembelajarn untuk mendapatkan pengetahuan dari kelompok
peserta didik dibanidng memberikan pengetahuan ● metodologi yang diguakan harus berfokus pada
studi kasus, bermain peran, simulasi, dan evaluasi mandiri (Knowles, 1984). Selain itu, menurut
Freire perlu ditekankan juga bahwa POD adalah ● pentingnya memahami kondisi “ketertindasan”
atau kondisi “tidak merdeka” dan upaya gotong-royong untuk membebaskan diri dan lingkungan
agar tercapai kondisi yang lebih baik dan perlunya membangun kesadaran kolektif menuju
kesadaran kritis; ● pemerdekaan merupakan usaha kolektif/gotong-royong, tidak mungkin
merupakan usaha sendiri karena kondisi “tidak merdeka” itu adalah kondisi sosial antar manusia; ●
pentingnya dialog dalam pendidikan, bahwa semua bisa menjadi murid dan guru. Pendidikan bukan
gaya/model “bank”; ● pentingnya pendidikan hadap masalah (problem-posing education) untuk
dapat secara bersama-sama menggali masalah yang dihadapi dan merumuskan sendiri solusi untuk
memecahka masalah tersebut; ● pentingnya praksis sebagai satu-kesatuan antara refleksi dan aksi
yang dilakukan terus
Judul Modul: Peran Pengajar Praktik Guru Penggerak dan Masa Depan Pendidikan
Indonesia

Kaitannya dengan Fasilitasi adalah saya semakin memahami bagaimana cara-cara yang baik
dilakukan dalam melakukan peran saya sebagai pendamping guru penggerak di lapangan.
sebagai fasilitator, peran saya mendampingi, menggali potensi dan kreativitas mereka,
memberikan semangat untuk mereka dan membantu mereka etika merek ménemui kendala-
kendala di lapangan dengen mencari alternatif-alternatif solusi yang dilakukan bersama -
sama.

Judul Modul: Pendidikan yang Memerdekakan

Kaitannya dengan fasilitasi adalah dengan mengunakan teknik fasilitasi yang baik maka saya
akan bisa membantu guru penggerak merancang kegiatan pembelajaran yang berpihak pada
anak. menggali kreativitas guru untuk mendesain pembelajairan yang memberikan anak
Kemerdekaan dalam menentukan tujuan belajar dan cita-citanya serta berkembang sesuai
dengan kodratnya.

kegiatan fasilitasi yang baik akan mampu membuat guru semangat dalam melakukan inovasi
karena fasilitator selalu memberikan energi positif dalam mensupport guru agar tetap
consisted melakukan pembelajaran yang memerdekakan anak di lapangan

Judul Modul: Kepemimpinan Menuju Transformasi Pendidikan

melalui keterampilan fasilitasi maka diharapkan saya mampu untuk melakukan komunikasi
yang baik dengan kepala sekolah yang saya dampingi, mensupport dan membantu kepala
sekolah melakukan transformasi pendidikan di sekolahnya. tanpa harus ada yang Merasa
dipaksa dan diperintah, namun lebih cenderung kepada menggerakkan mereka untuk
melakukan perubahan di sekolahnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai