Anda di halaman 1dari 26

Nama : Eka Ratna Komala

NIM : 433811490122021
Kasus : Kelolaan
Ruang : Rengasdengklok No. 205

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.T (61 TH)


DENGAN DIAGNOSA ANEMIA GRAVIS DAN MELENA
Tn. T usia 61 th datang dengan keluhan mual kurang lebih 1 minggu disertai BAB kehitaman
sejak 2 hari terakhir sebelum masuk ke RS pada hari minggu 05 september 2022, frekuensi
BAB 3x dalam bentuk ampas, disertai. lemas dan pucat, membrane mukosa kering,
konjungtiva anemis . Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 90/70 mmHg , RR : 22x/menit,
S : 35,9oC, N : 111x/menit, CRT < 2 detik, akral hangat. Klien mual dan tidak nafsu makan,
memiliki riwayat penyakit maag, sulit tidur dan istirahat tidak cukup sehingga kemampuan
beraktivitas menurun, gelisah, merasa tidak nyaman. Pemeriksaan laboratorium pada hari
Kamis pagi jam 10.00 didapatkan hasil Hb : 3, Hct : 10,7.

ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. T NRM : 00.40.72.25

Usia : 61 tahun Dx Medis : Anemia Gravis, Melena

A. Analisa Data

No Analisa Data Penyebab Diagnosa


Keperawatan
1 Gejala dan tanda mayor Kehilangan cairan aktif Hipovolemik
Subjektif
- (tidak ada) Membrane mukosa
kering

Gejala dan tanda mayor


Objektif TD menurun
- Frekuensi nadi meningkat (N :
111x/menit)
Frekuensi nadi meningkat
- TD menurun (90/70 mmHg)
- Membran mukosa kering
- RR : 22x/menit, Hipovolemik
- S : 35,9oC,
- Hb : 3,
- Hct : 10,7.
- CRT < 2 detik,
- akral hangat

Gejala dan tanda minor


Subjektif
- Klien mengatakan lemas
- mual kurang lebih 1 minggu

Gejala dan tanda minor


Objektif
- BAB kehitaman sejak 2 hari
terakhir sebelum masuk ke RS
- frekuensi BAB 3x dalam bentuk
ampas
- Tampak pucat
- konjungtiva anemis
- memiliki riwayat penyakit maag

2 Gejala dan tanda mayor Kurang kontrol tidur Gangguan Pola


Subjektif Tidur
- Klien mengatakan sulit tidur Kemampuan beraktivitas
- Klien mengatakan tidak puas menurun
tidur
- Klien mengatakan istirahat tidak Mengeluh istirahat tidak

cukup cukup

Gejala dan tanda mayor Tidak puas tidur

Objektif
Sulit tidur
- Tidak ada
Gejala dan tanda minor Gangguan pola tidur
Subjektif
- Klien mengatakan kemampuan
beraktivitasnya menurun

Gejala dan tanda minor


Objektif
- Tidak ada

3 Gejala dan tanda mayor Gejala penyakit Gangguan rasa


Subjektif nyaman
- Klien mengatakan merasa tidak Mengeluh tidak nyaman
nyaman
Gelisah
Gejala dan tanda mayor
Objektif Sulit tidur

- Gelisah
Tidak mampu rileks

Gejala dan tanda minor


Subjektif Mual

- Klien mengatakan sulit tidur


Gangguan rasa nyaman
- Klien mengatakan tidak napsu
makan
Klien mengatakan mual

Gejala dan tanda minor


Objektif
- Menunjukan gejala distres

B. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Kriteria dan Hasil Intervensi
Keperawatan
1 Hipovolemik Setelah dilakukan asuhan  Manajemen Hipovolemia halaman
keperawatan 3x24 jam 184 (I. 03116)
tingkat perdarahan cairan
membaik dengan kriteria Definisi : Peningkatan volume cairan
hasil : intravaskuler, interstisial, dan
intraselular.
1. kognitif (5)
2. kelembapan membran
mukosa (5) Tindakan
3. perdarahan pasca operasi Observasi
(5)
 Periksa tanda dan gejala
4. Hb (5)
hipovolemia (mis. Frekuensi nadi
5. Ht (5)
meningkat, nadi teraba lemah,
6. TD (5
tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa
kering, volume urin menurun,
hematokrit meningkat, haus,
lemah).
 Monitor intake dan output cairan.

Terapeutik

 Hitung kebutuhan cairan


 Berikan posisi Modified
Trendelenburg
 Berikan asupan cairan oral

Edukasi

 Anjurkan memperbanyak asupan


cairan oral
 Anjurkan menghindari perubahan
posisi mendadak

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian cairan IV


isotonis ( mis. NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian cairan IV
hipotonis (mis. Glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. Albumin, plasmanate)
 Kolaborasi pemberian produk
darah

 Terapi Intravena halaman 423 (I.


02085)

Definisi : memberikan dan memantau


cairan dan/atau obat-obatan melalui
intravena

Tindakan

Observasi

 Identifikasi indikasi dilakukan


terapi intravena
 Periksa jenis, jumlah, tanggal
kadaluwarsa, jenis larutan dan
kerusakan wadah
 Periksa kepatenan IV sebelum
pemberian obat atau cairan
 Monitor aliran IV dan tempat
penusukan kateter selama terapi
 Monitor tanda dan gejala
kelebihan cairan
 Monitor nilai kalium berada
dibawah 200 mEq/24 jam pada
dewasa
 Monitor tanda dan gejala
flebitis atau infeksi local

Terapeutik

 Pertahankan teknik aseptic


 Lakukan 5 benar sebelum
memberikan cairan atau obat-
obatan (obat, dosis, pasien, rute,
dan waktu)
 Berikan melalui infusion pump,
jika perlu
 Berikan cairan pada suhu
kamar, kecuali ada indikasi lain
 Berikan obat-obatan melalui IV
dan monitor reaksi obat
 Ganti kateter IV, selang infus
dan peralatan lainnya setiap 48
– 72 jam
 Lakukan perawatan area
penusukan kateter IV
 Lakukan pembilasan selang
setelah pemberian larutan pekat
 Dokumentasikan terapi yang
diberikan
Edukasi

 Jelaskan tujuan dan langkah-


langkah prosedur

 Transfusi darah halaman 445 (I.


02099)

Definisi : menyiapkan dan


memberikan produk darah atau plasma
melalui set transfuse

Tindakan

Observasi

 Identifikasi rencana transfuse


 Monitor ttv sebelum, selama,
dan setelah transfuse (tekanan
darah, suhu, nadi, dan frekuensi
napas)
 Monitor tanda kelebihan cairan
(mis. Dyspnea, takikardia,
sianosis, tekanan darah
meningkat, sakit kepala,
konvulsi)
 Monitor reaksi transfuse

Terapeutik

 Lakukan pengecekan ganda


(double check) pada label darah
(golongan darah, rhesus,
tanggal kadaluwarsa, nomor
seri, jumlah, dan identitas
pasien)
 Pasang akses IV, jika belum
terpasang
 Periksa kepatenan akses IV,
flebitis dan tanda infeksi local
 Berikan NaCl 0,9% 50 – 100
ml sebelum transfuse dilakukan
 Atur kecepatan aliran transfuse
sesuai produk darah 10 – 15
ml/KgBB dalam 2 – 4 jam
 Berikan transfuse dalam waktu
maksimal 4 jam
 Hentikan transfuse jika terdapat
reaksi transfuse
 Dokumentasikan tanggal,
waktu, jumlah darah, durasi,
dan respon transfuse

Edukasi

 Jelaskan tujuan dan prosedur


transfuse
 Jelaskan tanda dan gejala reaksi
transfuse yang perlu dilaporkan
(mis. Gatal, pusing, sesak
napas, dan/atau nyeri dada)

2 Gangguan Pola Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur


Tidur keperawatan 3 x 24 jam Tindakan
diharapkan tingkat pola
tidur membaik dengan Observasi
kriteria hasil :  Identifikasi pola aktivitas dan
tidur
1. Keluhan sulit tidur (5)
 Identifikasi faktor pengganggu
2. Keluhan sering terjaga
tidur (fisik dan/ atau psikologis)
(5)
 Identifikasi makanan dan
3. Keluhan tidak puas tidur
minuman yang mengganggu
(5)
tidur (mis. Kopi, teh, alcohol,
4. Keluhan pola tidur
makan mendekati waktu tidur,
berubah (5)
minuman banyak air sebelum
5. Keluhan istirahat tidak
tidur)
cukup (5)
 Identifikasi obat tidur yang
dikonsumsi

Terapeutik

 Modifikasi lingkungan (mis.


Pencahayaan, kebisingan, suhu,
matras dan tempat tidur)
 Batasi waktu tidur siang, jika
perlu
 Fasilitasi menghilangkan stress
sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal pemberian
obat dan/atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur terjaga
Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur


cukup selama sakit
 Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makann/minuman yang
mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak mengandung
supresor terhadap tidur REM
 Ajarkan factor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis
pisikologis, gaya hidup, sering
berubah shif kerja)
 Anjurkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmalogi lainny)

Edukasi Aktivitas / Istirahat

Tindakan

Observasi

 Identifikasi kesiapan dan


kemampuan menerima
informasi\

Terapeutik

 Sediakan materi dan media


pengaturan aktivitas dan
istirahat
 Jadwalkan pemberian
pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada
pasien dan keluarga untuk
bertanya

Edukasi

 Jelaskan pentingnya melakukan


aktivitas fisik/olahraga secara
rutin
 Anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas lainnya,
 Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis.
Kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
 Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan

3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Terapi relaksasi


Rasa Nyaman keperawatan 3 x 24 jam Tindakan
diharapkan status
Observasi
kenyamanan membaik
dengan kriteria hasil :  Identifikasi penurunan tingkat
energy, ketidakmampuan
1. Dukungan sosial dari
berkonsentrasi, atau gejala lain
keluarga (5)
2. Keluhan tidak nyaman (5) yang mengganggu kemampuan
kognitif
3. Keluhan sulit tidur (5)
 Identifikasi teknik relaksasi yang
4. Mual (5) pernah efektif digunakan
 Identifikasi kesediaan,
5. Pola tidur (5)
kemampuan, dan penggunaan
teknik sebelumnya
 Periksa ketegangan otot, frekuensi
nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
 Monitor respon terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik

 Ciptakan lingkungan tenang dan


tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang yang
nyaman, jika memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang
persiapan dan prosedur teknk
relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
 Gunakan relaksai sebagi strategi
penunjang dengan analgetik atau
tindakan medis lain. Jika sesuai
Edukasi

 Jelaskan, tujuan, manfaat, batasan,


dan jenis relaksasi yang tersedia
seperti terapi music, relaksasi /
meditasi nafas dalam, relaksasi otot
progresif
 Jelaskan secara rinci intervensi
relaksasi yng dipilih
 Anjurkan mengambil posisi
nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan
sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi atau
melatih teknik yang dipilih
 Demonstrasikan dan latih teknik
relaksasi napas dalam, peregangan
otot degan imajinasi terbimbing.
C. Catatan Perkembangan Perawat

Hari/ Wakt
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Tanggal u
09-09- 14.00 1 Manajemen Hipovolemik S
2022 Observasi - Pasien
Jum’at mengatakan
 Memeriksa tanda dan gejala
masih merasa
hipovolemia (mis. Frekuensi
lemas dan
nadi meningkat, nadi teraba
pucat
lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor
kulit menurun, membran O
mukosa kering, volume urin - Gelisah
menurun, hematokrit meningkat, berkurang

haus, lemah).
A
 Memonitor intake dan output
- Masalah
cairan.
teratasi
sebagian
Terapeutik

 Memberikan posisi Modified P


Trendelenburg - Intervensi
dilanjutkan
Kolaborasi

 Mengkolaborasi pemberian
cairan IV isotonis ( mis. NaCl,
RL)
 Mengkolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis.
Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
 Mengkolaborasi pemberian
produk darah
15.00 1 Terapi Intra Vena S
Observasi - Pasien
mengatakan
 Mengidentifikasi indikasi
aman dan
dilakukan terapi intravena
tidak ada
 Memeriksa jenis, jumlah,
tanda flebitis
tanggal kadaluwarsa, jenis
larutan dan kerusakan wadah
O
 Memeriksa kepatenan IV
- Pucat
sebelum pemberian obat atau
menurun
cairan
- Konjung tiva
 Memonitor aliran IV dan
ananemis
tempat penusukan kateter
- Akral teraba
selama terapi
hangat
 Memonitor tanda dan gejala
- CRT < 3
kelebihan cairan
detik
 Memonitor tanda dan gejala - Turgor kulit
flebitis atau infeksi local membaik

Terapeutik A
- Masalah
 Mempertahankan teknik teratasi
aseptic sebagian
 Melakukan 5 benar sebelum
memberikan cairan atau obat- P
obatan (obat, dosis, pasien, - Intervensi
rute, dan waktu) dilanjutkan
 Memberikan cairan pada suhu
kamar, kecuali ada indikasi
lain
 Memberikan obat-obatan
melalui IV dan monitor reaksi
obat
 Mengganti kateter IV, selang
infus dan peralatan lainnya
setiap 48 – 72 jam
 Melakukan perawatan area
penusukan kateter IV
 Mendokumentasikan terapi
yang diberikan

17.00 1 Transfusi Darah S


- Pasien
Observasi
mengatakan
 Memonitor ttv sebelum, tidak ingin
selama, dan setelah transfuse makan
(tekanan darah, suhu, nadi,
dan frekuensi napas) O
 Memonitor tanda kelebihan - HB klien
cairan (mis. Dyspnea, meningkat
takikardia, sianosis, tekanan menjadi 12
darah meningkat, sakit
kepala, konvulsi) A
 Memonitor reaksi transfuse - Masalah
teratasi

Terapeutik
P
 Melakukan pengecekan - Intervensi
ganda (double check) pada dihentikan
label darah (golongan darah,
rhesus, tanggal kadaluwarsa,
nomor seri, jumlah, dan
identitas pasien)
 Memeriksa kepatenan akses
IV, flebitis dan tanda infeksi
local
 Mmberikan NaCl 0,9% 50 –
100 ml sebelum transfuse
dilakukan
 Mengatur kecepatan aliran
transfuse sesuai produk darah
10 – 15 ml/KgBB dalam 2 – 4
jam
 Mendokumentasikan tanggal,
waktu, jumlah darah, durasi,
dan respon transfuse

Edukasi

 Menjelaskan tujuan dan


prosedur transfuse
 Menjelaskan tanda dan gejala
reaksi transfuse yang perlu
dilaporkan (mis. Gatal,
pusing, sesak napas, dan/atau
nyeri dada)

Hari/ Wakt
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Tanggal u
09-09- 17.20 2 Dukungan Tidur S
2022 Observasi - Pasien
Jum’at  Mengidentifikasi pola mengatakan
aktivitas dan tidur sudah bisa
 Mengidentifikasi faktor tidur
pengganggu tidur (fisik dan/
O
atau psikologis) - Klien mampu
melakukan
aktivitas
Terapeutik

 Memodifikasi lingkungan A
(mis. Pencahayaan, - Masalah
kebisingan, suhu, matras teratasi
dan tempat tidur) sebagian
 Membatasi waktu tidur
siang, jika perlu P
 Memfasilitasi - Intervensi
menghilangkan stress dilanjutkan
sebelum tidur
 Melakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur)

Edukasi

 Menjelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
 Menganjurkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmalogi lainny)

17.50 2 Edukasi Aktivitas / Istirahat S


- Pasien
Edukasi
mengatakan
 Menganjurkan menyusun mampu
jadwal aktivitas dan istirahat melakukan
 Mengajarkan cara aktivitas
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, O
sesak nafas saat aktivitas) - Mampu
mengatasi
kelelahan

A
- Masalah
teratasi
sebagian

P
- Intervensi
dilanjutkan

Hari/ Wakt
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Tanggal u
09-09- 19.30 3 Terapi relaksasi S
2022 Observasi - Pasien
Jum’at mengatakan
 Mengidentifikasi teknik
sudah cukup
relaksasi yang pernah efektif
rileks
digunakan
 Memeriksa ketegangan otot,
O
frekuensi nadi, tekanan
- Pasien mampu
darah, dan suhu sebelum
mengulangi
dan sesudah latihan
teknik relaksasi
 Memonitor respon terhadap
mandiri
terapi relaksasi

A
Terapeutik
- Masalah teratasi
 Menciptakan lingkungan sebagian
tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan P
suhu ruang yang nyaman, - Intervensi di
jika memungkinkan lanjutkan
 Menggunakan pakaian
longgar
 Menggunakan nada suara
lembut dengan irama lambat
dan berirama

Edukasi

 Menganjurkan mengambil
posisi nyaman
 Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang
dipilih

Hari/ Wakt
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Tanggal u
10-09- 14.00 1 Manajemen Hipovolemik S
2022 Observasi - Pasien
Sabtu mengatakan
 Memeriksa tanda dan gejala
sudah tidak
hipovolemia (mis. Frekuensi
merasa lemas
nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor O
kulit menurun, membran - Gelisah
mukosa kering, volume urin - Pucat
menurun, hematokrit meningkat,
haus, lemah).
 Memonitor intake dan output A
cairan. - Masalah
teratasi
Terapeutik sebagian

 Memberikan posisi Modified


P
Trendelenburg
- Intervensi
dilanjutkan
Kolaborasi

 Mengkolaborasi pemberian
cairan IV isotonis ( mis. NaCl,
RL)
 Mengkolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis.
Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
 Mengkolaborasi pemberian
produk darah

15.00 1 Terapi Intra Vena S


Observasi - Pasien
mengatakan
 Mengidentifikasi indikasi
aman dan
dilakukan terapi intravena
tidak ada
 Memeriksa jenis, jumlah,
tanda flebitis
tanggal kadaluwarsa, jenis
larutan dan kerusakan wadah
O
 Memeriksa kepatenan IV
- Konjung tiva
sebelum pemberian obat atau
ananemis
cairan
- Akral teraba
 Memonitor aliran IV dan
hangat
tempat penusukan kateter
- CRT < 3
selama terapi
 Memonitor tanda dan gejala detik
kelebihan cairan - Turgor kulit
 Memonitor tanda dan gejala membaik
flebitis atau infeksi local
A
- Masalah
Terapeutik
teratasi
 Mempertahankan teknik sebagian
aseptic
 Melakukan 5 benar sebelum P
memberikan cairan atau obat- - Intervensi
obatan (obat, dosis, pasien, dilanjutkan
rute, dan waktu)
 Memberikan cairan pada suhu
kamar, kecuali ada indikasi
lain
 Memberikan obat-obatan
melalui IV dan monitor reaksi
obat
 Mengganti kateter IV, selang
infus dan peralatan lainnya
setiap 48 – 72 jam
 Melakukan perawatan area
penusukan kateter IV
 Mendokumentasikan terapi
yang diberikan

17.00 1 Transfusi Darah S


- Pasien
Observasi
mengatakan
 Memonitor ttv sebelum, tidak ingin
selama, dan setelah transfuse makan
(tekanan darah, suhu, nadi,
dan frekuensi napas) O
 Memonitor tanda kelebihan - HB klien
cairan (mis. Dyspnea, meningkat
takikardia, sianosis, tekanan menjadi 12
darah meningkat, sakit
kepala, konvulsi) A
 Memonitor reaksi transfuse - Masalah
teratasi

Terapeutik
P
 Melakukan pengecekan - Intervensi
ganda (double check) pada dihentikan
label darah (golongan darah,
rhesus, tanggal kadaluwarsa,
nomor seri, jumlah, dan
identitas pasien)
 Memeriksa kepatenan akses
IV, flebitis dan tanda infeksi
local
 Mmberikan NaCl 0,9% 50 –
100 ml sebelum transfuse
dilakukan
 Mengatur kecepatan aliran
transfuse sesuai produk darah
10 – 15 ml/KgBB dalam 2 – 4
jam
 Mendokumentasikan tanggal,
waktu, jumlah darah, durasi,
dan respon transfuse

Edukasi

 Menjelaskan tujuan dan


prosedur transfuse
 Menjelaskan tanda dan gejala
reaksi transfuse yang perlu
dilaporkan (mis. Gatal,
pusing, sesak napas, dan/atau
nyeri dada)

Hari/ Wakt
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Tanggal u
10-09- 17.20 2 Dukungan Tidur S
2022 Observasi - Pasien
Sabtu  Mengidentifikasi pola mengatakan
aktivitas dan tidur sudah bisa
 Mengidentifikasi faktor tidur
pengganggu tidur (fisik dan/
atau psikologis) O
- Klien mampu
melakukan
Terapeutik
aktivitas
 Memodifikasi lingkungan
(mis. Pencahayaan, A
kebisingan, suhu, matras - Masalah
dan tempat tidur) teratasi
 Membatasi waktu tidur sebagian
siang, jika perlu
 Memfasilitasi P

menghilangkan stress - Intervensi

sebelum tidur dilanjutkan

 Melakukan prosedur untuk


meningkatkan kenyamanan
(mis. Pijat,pengaturan
posisi,terapi akupresur)

Edukasi

 Menjelaskan pentingnya
tidur cukup selama sakit
 Menganjurkan relaksasi otot
autogenic atau cara
nonfarmalogi lainny)

17.50 2 Edukasi Aktivitas / Istirahat S


- Pasien
Edukasi
mengatakan
 Menganjurkan menyusun mampu
jadwal aktivitas dan istirahat melakukan
 Mengajarkan cara aktivitas
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. Kelelahan, O
sesak nafas saat aktivitas) - Mampu
mengatasi
kelelahan

A
- Masalah
teratasi
sebagian

P
- Intervensi
dilanjutkan
Waktu Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf

19.30 3 Terapi relaksasi S


Observasi - Pasien
 Mengidentifikasi teknik mengatakan
relaksasi yang pernah efektif sudah cukup
digunakan rileks
 Memeriksa ketegangan otot,
frekuensi nadi, tekanan darah, O
dan suhu sebelum dan sesudah - Pasien
latihan mampu
 Memonitor respon terhadap mengulangi
terapi relaksasi teknik
relaksasi
Terapeutik mandiri
 Menciptakan lingkungan
tenang dan tanpa gangguan A
dengan pencahayaan dan suhu - Masalah
ruang yang nyaman, jika teratasi
memungkinkan sebagian
 Menggunakan pakaian longgar
 Menggunakan nada suara P
lembut dengan irama lambat - Intervensi di
dan berirama lanjutkan

Edukasi
 Menganjurkan mengambil
posisi nyaman
 Menganjurkan rileks dan
merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulangi
atau melatih teknik yang dipilih

Anda mungkin juga menyukai