Anda di halaman 1dari 1

Pada pertemuan topik 1 (satu) mata kuliah Filosofi Pendidikan mempelajari terkait

perjalanan pendidikan nasional menurut perspektif Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan


pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan. Beliau mencetuskan semboyan Ing ngarso sung
tulodho (di depan memberi teladan), ing madya mangun karso (di tengah membangun semangat),
dan tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan moral). Dari dulu hingga saat ini
semboyan tersebut menjadi pegangan di kalangan pendidik dalam dunia pendidikan. Setelah
direnungkan, semboyan legendaris tersebut lahir dari rentetan pemikiran beliau dalam upaya
memajukan pendidikan bagi bangsa Indonesia.
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan menuntun segala kodrat yang ada
pada anak, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat sehingga mereka bisa mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam konteks ini, kata “menuntun”
berarti memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan pada peserta didik selama proses
pembelajaran untuk meningkatkan potensi yang ada dalam diri mereka.
Pemahaman terhadap perspektif Ki Hajar Dewantara terkait pendidikan tentunya
mendorong saya untuk menjadi guru yang mampu menginspirasi, memberi semangat, dan
menerapkan merdeka belajar. Merdeka belajar artinya pendidikan yang berpihak pada peserta
didik. Hal itu memberikan kesepatan bagi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
yang sesuai denga kebutuhan peserta didik berdasarkan perkembangan zaman dengan tetap
memperhatikan potensi yang mereka miliki. Salah satunya dengan menerapkan pendidikan abad
21 sesuai dengan konteks lokal.

Anda mungkin juga menyukai