Kue bolen pisang merupakan kue pastry yang dibuat dengan cara dipanggang agar
lapisan-lapisan puff pastry nya mengembang dan renyah serta diisi dengan berbagai macam
topping salah satunya adalah pisang dan juga dilengkapi dengan sepotong keju dan coklat. Di
Indonesia kue bolen pisang mulai dikenal secara luas di daerah kota Bandung sekitar tahun 1980-
an dan sekarang sudah banyak kita temui diberbagai kota salah satunya di kota Bojonegoro.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai pencatatan transaksi yang terdapat
dalam usaha kue bolen pisang, kita akan melakukan analisis mengenai pencatatan akuntansi.
Apakah sudah memenuhi standar akuntansi atau belum? jika belum memenuhi standar akuntansi,
maka akan ada saran serta kritik yang akan diberikan untuk pengusaha kue bolen pisang tersebut
supaya dapat membantu dalam proses pengendalian internal.
Jadwal Kerja
Tempat usaha asal Bojonegoro bernama “Omah Anyelir” ini merupakan salah satu
tempat usaha yang menyediakan olahan Kue Bolen homemade. Tempat usaha ini didirikan oleh
ibu Lilik Agustinah sejak 28 Juni 2020. Tempat usaha yang lebih detailnya terletak di
Perumahan Bukit Banjarsari. Jl. Anyelir Blok D7, Kec. Trucuk, Kab.Bojonegoro, Jawa Timur ini
tidak memiliki cabang dan buka dari pukul 08.00–16.00 WIB. Alasan Bu Lilik untuk membuka
“Omah Anyelir” dikarenakan beliau merasa bahwa Kue Bolen adalah jajanan yang sedang trend
dan bisa dibeli serta dinikmati oleh kalangan mana saja dengan harga yang cukup ekonomis.
Omah Anyelir menyediakan berbagai macam varian Kue Bolen yang akan memenuhi keinginan
konsumen sesuai dengan minatnya, yaitu Kue Bolen dengan isi pisang, cokelat dan keju. Tempat
usaha ini bisa menghabiskan 25-35 box per/hari. . Untuk setiap box yang dijual oleh Omah
Anyelir berisikan 6pcs kue bolen dan hanya dibanderol dengan harga Rp 18.000,-. . Omah
Anyelir menyediakan berbagai media pemesanan, baik secara offline yang di mana para pembeli
16
bisa datang ke tempat secara langsung, maupun secara online melalui Whatsapp atau Instagram
Omah Anyelir dengan menggunakan sistem Pre-Order.
Bahan-bahan :
16
Proses Pembuatan :
1. Pertama, Bu Lilik akan membuat kulit bolen terlebih dahulu dengan mencampur adonan
1 dengan menggunakan sendok kayu hingga tercampur rata. Apabila sudah letakkan pada
kertas roti, bentuk lempengan segi empat dengan tebal 1cm lalu masukkan dalam lemari
es selama 15 menit. Setelah itu Bu Lilik akan lanjut mengaduk semua bahan adonan 2
hingga tercampur rata dan kalis. Apabila sudah akan ia masukkan ke dalam plastik dan
istirahatkan di kulkas selama 30 menit.
2. Setelah semua adonan sudah siap, adonan akan diletakkan diatas meja yang sudah
ditaburi oleh tepung terigu terlebih dahulu agar tidak lengket. Lalu gilas adonan 2
memanjang sebesar dua kali adonan, letakkan adonan 1 ditengahnya dan tutup rapat.
Gilas memanjang lagi keduanya sampai dapat ditekuk menjadi dua.
3. Diamkan di kulkas selama 15 menit. Ulangi proses menggilas sebanyak tiga kali lipatan,
kemudian istrirahatkan kembali sekitar 15 menit. Apabila sudah, tipiskan kembali adonan
setelah empat milimeter. Potong-potong ukuran 10x10 sentimeter.
4. Langkah selanjutnya beri potongan pisang, pasta cokelat dan keju ditengahnya sebagai
isian kue bolen. Gulung adonan hingga menutupi isian kemudian lipat ujung-ujungnya,
bagian lipatan di letakkan di bawah.
5. Tata bolen di atas loyang yang telah diolesi margarin lalu diamkan selama 25 menit.
Setelah 25 menit olesi permukaan bolen dengan kuning telur lalu taburi meses di atasnya.
Panggang dalam oven bersuhu 180 derajat celcius selama 30 menit. Kue bolen yang telah
matang didiamkan hingga dingin lalu disajikan.
Job Description
1. Nama : Lilik Agustinah
Posisi : Pemilik Usaha Kue Bolen “Omah Anyelir”
Deskripsi Pekerjaan :
Membuka open PO untuk kue bolen
Menerima/mencatat pesanan
16
Mengolah kue bolen hingga jadi
Mengemas pesanan
Dokumentasi dan Analisis Internal Control Sistem dari Prosedur Sistem Penjualan Tunai
Kue Bolen Omah Anyelir
1. Narasi Prosedur /deskripsi /penjelasan /&Flowchart
Dalam pelaksanaan penjualan tunai tersebut terdapat jaringan prosedur yang membentuk
sistem penjualan tunai yang melibatkan beberapa unit atau bagian dalam organisasi. Kegiatan ini
dapat di lihat dari diagram arus data atau Diagram Arus Data logis (DAD), selain itu dapat juga
di lihat dari bagan arus dokumen (flowchart), yang mengemukakan distribusi formulir –
formulir. Dalam usaha kue bolen ini menggunakan metode penjualan tunai. Yang dimana pada
pertama kalinya, Ibu Lilik selaku penjual dari usaha kue bolen tersebut akan menerapkan sistem
pre-order sebelum pesanan diproduksi. Setelah itu, pada saat Ibu Lilik open pre-order pembeli
langsung melakukan pemesanan kue bolen yang kemudian segera dicatat oleh Ibu Lilik siapa
saja yang membeli produk tersebut.
Kemudian setelah mencatat pesanan, Ibu Lilik mengolah dan menyiapkan produk sesuai
dengan jumlah pesanan yang telah tercatat sebelumnya. Setelah produk jadi, maka pembeli akan
mengambil pesanan ke tempat Ibu Lilik dan melakukan pembayaran secara tunai sesuai dengan
pesanannya kepada Aca (pegawai). Setelah Aca menerima uang dari pembeli, dia mencatat
pembeli yang sudah melakukan pembayaran yang ada pada catatan pemesanan sebelumnya.
16
2. Dokumen/formulir dan catatan akuntansi usaha “Kue Bolen Omah Anyelir”
3. Flow Chart
BAGIAN PENJUALAN KASIR
16
1
MULAI
MENYIAPKAN
MENERIMA PESANAN
PESANAN
PEMBELI
MEMBAYAR
PESANAN MENCOCOKAN
DICATAT CATATAN
DIBUKU DENGAN UANG
YANG DITERIMA
MENYIAPKAN
PESANAN MENYERAHKAN
PRODUK KE
KONSUMEN
SELESAI
16
Rancangan Usulan Rekomendasi Sistem dan Prosedur yang Baru
1. Flow Chart Usulan
BAGIAN PENJUALAN KASIR
1
MULAI
Nota
MENERIMA
PESANAN
PEMBELI
MEMBAYAR
PESANAN MENCOCOKAN
DICATAT CATATAN
DIBUKU DENGAN UANG
YANG DITERIMA
MENYIAPKAN
PESANAN
MENYERAHKAN
PRODUK KE
KONSUMEN
Nota
SELESAI
16
2. Saran Untuk Usaha “Kue Bolen Omah Anyelir”
a. Menambah karyawan supaya ada pemisahan tugas yang jelas
b. Dibuatkan otorisasi tugas seperti adanya TTD pada surat tugas
c. Dibuatkan nota yang lengkap (ada kop nota, dan rangkap supaya ada cadangan)
d. Dibuatkan catatan penjualan yang terpisah Antara pencatatan pesanan dengan
pembayaran pesanan
e. Dipisahkan antara uang pribadi dengan uang yang digunakan untuk usaha
Manfaat nota yaitu sebagai bukti pembayaran, bahan rujukan kepada pihak lain
mengenai barang atau jasa yang telah digunakan oleh si konsumen, bukti koreksi jika ada
kesalahan pembelian atau penerimaan barang yang dialami oleh konsumen, dan sebagai
dokumen dalam proses pembukuan keuangan dan bisa digunakan sebagai bahan rujukan
terhadap kasus-kasus tertentu.
16
b. Rekap Harga Pokok Penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok
produk yang dijual selama satu periode (misalnya satu bulan). Data yang direkam dalam
dokumen ini berasal dari kolom “jumlah harga” dalam kolom “pemakaian”. Dokumen ini
digunakan oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen pendukung bagi pembuatan bukti
memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
Kesimpulan
Jadi, menurut hasil observasi kami usaha “Omah Anyelir” ini mempunyai banyak
kelemahan, antara lain tidak ada pemisahan tugas (rangkap tugas), tidak adanya otorisasi yang
jelas di dalam melaksanakan usaha, tidak ada nota penjualan, catatan penjualan dan uang pribadi
yang tidak dipisah, tidak adanya pembuatan laporan pencatatan yang sesuai dengan pencatatan
akuntansi.
Saran
Seperti yang kita tahu bahwa usaha “Omah Anyelir” memiliki banyak kelemahan, maka
kami menyarankan untuk menambah karyawan supaya ada pemisahan tugas yang jelas, membuat
otorisasi tugas seperti adanya TTD pada surat tugas, membuat nota yang lengkap (ada kop nota,
dan rangkap supaya ada cadangan), membuat catatan penjualan yang terpisah Antara pencatatan
pesanan dengan pembayaran pesanan, memisahkan antara uang pribadi dengan uang yang
digunakan untuk usaha.
16