Anda di halaman 1dari 3

Teori Belajar

Teori belajar yang digunakan guru adalah teori belajar humanistik. Dalam teori ini, lebih
ditekankan pemahaman pada gagasan bahwa belajar itu bentuk paling relevan adalah dengan
cara mengamati kehidupan manusia sehari-hari. Teori ini sedikit banyak dianggap abstrak dan
cenderung dipahami sebagai filsafat dengan tujuan utamanya adalah bagaimana usaha
memanusiakan manusia (Yuberti, 2014:40). Dalam teori humanistik ini, proses belajar
mengajar dilaksanakan dengan mengutamakan asas memanusiakan manusia. Proses belajar
dianggap sukses atau berhasil jika si pelajar itu sendiri mampu memahami dirinya sendiri dan
mampu memahami lingkungan sekitarnya. Dalam konteks ini, proses belajar yang
dilaksanakan oleh peserta didik, didorong untuk mampu mengaktualisasikan diri dengan cara
terbaiknya masing-masing. Singkatnya, teori ini sebenarnya cenderung memahami perilaku
manusia dari perspektif siapa yang melakukan, tidak sebatas hanya melalui proses
pengamatan (wardana dan ahdar, 2020:17).

Teori humanistik dalam pembelajaran memandang kesempurnaan tiap manusia serta untuk
manusia yang lebih manusiawi (TIM PENGEMBANGAN FIP-UPI,2007). Terdapat empat
model pembelajaran humanistik, salah satunya yaitu model Activelearning (pembelajaran
aktif). Tujuan dari teori humanistik adalah untuk mengaktualisasikan diri siswa. Tercapainya
aktualisasi diri pada siswa akan menumbuhkan rasa percaya diri sehingga kompetensi yang
ingin dipenuhi dapat tercapai. Aktualisasi diri dalam pembelajaran matematika merupakan
kemampuan siswa untuk mengatur dirinya sendiri dalam mengembangkan potensi
kemampuan mengolah serta menyelesaikan masalah matematika. Aktualisasi diri merupakan
kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan otonominya sendiri serta bebas dan tanpa
tekanan dariluar (Asmadi, 2008).

Suatu kegiatan pembelajaran matematika yang mengaplikasikan teori humanistik dimana


pendidik memberikan kesempatan atau mengajak peserta didik untuk bertanya tentang materi
yang belum mereka pahami, membentuk kelompok selama pembelajaran, dan membiarkan
peserta didik mengungkapkan idenya di depan orang lain. Kesuksesan humanistik dikatakan
telah terjadi, dengan peserta didik merasa lebih tertarik dan antusias terhadap pembelajaran
dan perubahan perilaku. White (dalam Susilo, 2004) menjelaskan bahwa matematika
humanistik mencakup dua aspek pembelajaran, yaitu pembelajaran matematika secara
manusiawi dan pembelajaran matematika yang manusiawi.

Berikut ciri umum dari pembelajaran matematika dengan teori humanistik, seperti disebutkan
oleh Haglund (tanpa tahun) yaitu:
1. Menempatkan siswa sebagai penemu (inquirer) bukan hanya penerima fakta-fakta dan
prosedur-prosedur.
2. Memberi kesempatan siswa untuk saling membantu dalam memahami masalah dan
pemecahannya yang lebih mendalam.
3. Belajar berbagai macam cara untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya
dengan pendekatan aljabar.
4. Menunjukkan latar belakang sejarah bahwa matematika sebagai suatu penemuan
atauusaha keras dari seorang manusia.
5. Menggunakan masalah-masalah yang menarik dan pertanyaan terbuka (open-
ended)tidak hanya latihan-latihan.
6. Menggunakan berbagai teknik penilaian tidak hanya menilai siswa berdasar
padakemampuan mengingat prosedur-prosedur saja.
7. Mengembangkan suatu pemahaman dan apresiasi terhadap ide-ide besar matematika
yang membentuk sejarah dan budaya.
8. Membantu siswa melihat matematika sebagai studi terhadap pola-pola,
termasuk aspek keindahan dan kreativitas.
9. Membantu siswa mengembangkan sikap-sikap percaya diri, mandiri, dan penasaran.
10. Mengajarkan materi-materi yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-
hari,seperti dalam sains, bisnis, ekonomi, atau teknik.

Proses pembelajaran tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga intuisi dan
kreativitas siswa. Pembelajaran matematika secara manusiawi akan membentuk nilainilai
kemanusiaan dalam diri siswa. Selain memahami dan menguasai konsep matematika, siswa
akan terlatih bekerja mandiri maupun bekerja sama dalam kelompok, bersikap kritis, kreatif,
konsisten, berpikir logis, sistematis, menghargai pendapat, jujur, percaya diri, dan
bertanggung jawab. Pada aspek ini kreativitas guru untuk memfasilitasi kegiatan belajar
siswa dengan berbagai metode dan kreativitas siswa untuk menemukan atau membangun
pengetahuannya sendiri saling terpadu dan menunjang bagi keberhasilan tujuan belajar siswa.

Seorang guru matematika yang mengajar di SMP IT Wiyatama menggunakan penerapan teori
belajar humanistic di dalam kelas. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara terhadap guru
dan pengamatan proses pembelajaran matematika di kelas yang menempatkan guru sebagai
subjek untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa untuk mempelajari dan memahami
matematika secara bermakna serta memberikan dorongan dan fasilitas untuk belajar mandiri
maupun kelompok. Selain itu, guru tersebut telah memenuhi ciri umum dari pembelajaran
dengan teori humanistik yaitu guru memberi kesempatan siswa untuk saling membantu dalam
memahami masalah dan membantu siswa mengembangkan sikap-sikap percaya diri, mandiri,
serta penasaran. Pengetahuan matematika tidak terbentuk dengan menerima atau menghafal
rumus-rumus dan prosedur-prosedur, tetapi dengan membangun makna dari apa yang sedang
dipelajari. Sehingga siswa aktif mencari, menyelidiki, merumuskan, membuktikan,
mengaplikasikan apa yang dipelajari. Siswa juga mungkin melakukan kesalahan dan dapat
belajar dari kesalahan tanpa takut untuk berbuat salah dengan melakukan uji coba atau
eksperimen. Pada pembalajaran juga guru berperan sebagai fasilitator dan motivator.

DAPUS
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Kedokteran EGC.
Haglund, Rogers. Tanpa tahun. Using Humanistic Content and Teaching Methods to Motivate
Students and Counteract Negative Perception of Mathematics.
Wardana dan Ahdar. (2020). Belajar dan pembelajaran. Jakarta:Kaffah learning center.
Susilo, Frans. 2004. Matematika Humanistik. Yogyakarta: Basis
TIM PENGEMBANGAN FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung:
PT.IMTIMA.
Yuberti. (2014). Teori pembelajaran dan pengembangan bahan ajar dalam pendidikan.
Bandar Lampung:Anugrah Utama Raharja (AURA)

Anda mungkin juga menyukai