UAS Wahyu Mustafa Kusuma 20702251003 PTK S2 Filsafat Ilmu
UAS Wahyu Mustafa Kusuma 20702251003 PTK S2 Filsafat Ilmu
FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Drs. Putu Sudira, M.P.
Oleh:
Wahyu Mustafa Kusuma
NIM 20702251003
Prodi PTK S2
2. Obyek telaah filsafat ilmu ada empat yaitu: (i) Kenyataan atau Fakta; (ii)
Kebenaran; (iii) Uji konfirmasi; (iv) Logika Inferensi. Jelaskan apa yang
dimaksudkan? Buat satu CONTOH paragraf yang menunjukkan fakta yang
benar dan logik serta bisa dikonfirmasi.
Kenyataan atau fakta merupakan suatu data yang sudah dimaknai secara
selektif dan dianalisis hingga diinterpretasikan atau disimpulkan. Berdasarkan
faktual ada, cocok dengan akal, riil, terkonstruksi dalam kebenaran obyektif.
Kebenaran merupakan kecocokan antara pengetahuan dan obyek. Terdapat
beberapa pendekatan mengenai kebenaran, diantaranya:
a. Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.
b. Ontologi merupakan objek yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan.
c. Aksiologi merupakan suatu ilmu tentang nilai dan kegunaan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan.
Uji konfirmasi merupakan ilmu dalam menjelaskan suatu proses berdasarkan
kepastian dan kebenaran. Logika inferensi merupakan suatu prediksi terhadap
sesuatu melalui pengkajian atau tatacara berfikir secara sahih. Logika berguna
dalam proses mengambil suatu kesimpulan. Terdapat dua jenis logika yaitu
induktif dan deduktif.
Contoh:
Manusia pasti akan mengalami kematian. Hal ini merupakan suatu
pernyataan yang didasari oleh fakta. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta,
pernyataan tersebut adalah benar sebab besifat faktual bahwa Jakarta memang
menjadi ibukota negara Indonesia. Jika X merupakan sebuah teori dalam
pendidikan, dan dengan teori X tersebut dikembangkan dengan teknik Y untuk
meningkatkan prestasi belajar, maka teori X tersebut dianggap benar karena
memiliki fungsional dan mempunyai kegunaan.
3. Manfaat filsafat ilmu antara lain: (a) mengantarkan manusia untuk lebih
jernih, mendasar dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat
dan mengambil kesimpulan. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan
manfaat tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan praksis ilmu
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan?
Pendidikan teknologi dan kejuruan memiliki dua konsep yang memiliki
penekanan berbeda antara pendidikan teknologi dan pendidikan kejuruan. Bisa
diibaratkan seperti satu keping uang logam yang mempunyai dua sisi yang
berbeda. Uang logam tersebut akan menjadi bernilai, maka dua sisinya harus
disatukan. Konseptualisasi pendidikan teknologi merupakan pendidikan yang
mencakup pengetahuan umum, teoritis, dan pemahaman intelektual dengan
mengajarkan mengenai penggunaan teknologi dalam membantu memecahkan
suatu permasalahan saat proses belajar untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Sedangkan konseptualisasi pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mencakup pengetahuan khusus dan praktis lebih spesifik dengan mengajarkan
peserta didik untuk mengembangkan potensi dengan meningkatkan keterampilan
menggunakan alat dan mesin. Keefektifan akan terbentuk jika pendidikan
teknologi dan pendidikan kejuruan disinergikan menjadi pendidikan teknologi dan
kejuruan yang menerapkan kedua prinsip-prinsip tersebut.
5. Filsafat ilmu adalah refleksi mendasar dan integral mengenai hakekat ilmu
pengetahuan itu sendiri. Apa hakekat dari ilmu Pendidikan dan Pelatihan
Teknikal dan Vokasional yang dikenal dengan TVET?
Pendidikan yang menyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan,
kecakapan, sikap, dan kebiasaan kerja terhadap pekerjaan-pekerjaan yang
dibutuhkan oleh user atau pengguna yaitu masyarakat dunia usaha/industri.
Bagian pokok dari TVET adalah apresiasi terhadap pekerjaan sebagai akibat dari
adanya kesadaran bahwa orang hidup membutuhkan pekerjaan untuk
melangsungkan kehidupannya. Pelaksanaannya diawasi oleh lembaga pelatihan
atau pemerintah, dan prosesnya berbasis cara-cara kerja yang benar dan
produktif untuk dijadikan sebagai kebiasaan. TVET memiliki peran penting dalam
menghasilkan pekerja yang berpengetahuan dan memiliki skill untuk
produktivitas dalam pemenuhan pembangunan, serta kebutuhan hidup
memperoleh pekerjaan yang layak guna mewujudkan karir profesional.