Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

FILSAFAT ILMU

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Drs. Putu Sudira, M.P.

Oleh:
Wahyu Mustafa Kusuma
NIM 20702251003
Prodi PTK S2

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
1. Salah satu tujuan belajar Filsafat Ilmu adalah agar kita mampu bijaksana
dalam berilmu dan mampu menyajikan dialektika kebenaran ilmiah secara
mendasar-menyeluruh. Dialektika kebenaran ilmiah membutuhkan cara-
cara berpikir reflektif, radikal, konseptual, koheren, konsisten,
komprehensif hingga menghasilkan ilmu yang sistematik. Jelaskan
pandangan saudara dengan bahasa sendiri (bukan mengutip) tentang
konsep-konsep ini secara gamblang dan ringkas. Buat satu CONTOH narasi
satu Paragraf yang memenuhi kriteria reflektif, radikal, konseptual,
koheren, konsisten, komprehensif.
Berfikir reflektif adalah proses berfikir dengan keingintahuan yang tinggi
secara aktif, terus menerus, dan mempertimbangkan suatu kebenaran. Radikal
adalah cara berfikir mendasar dan mendalam dengan upaya menemukan suatu
fakta dan mengangkat dasar-dasar pemikiran secara utuh. Konseptual adalah
cara berfikir yang tersusun proses-prosesnya dari hal nyata sampai abstrak
sampai pada penemuan kebenaran terhadap realitas. Koheren adalah cara
berfikir yang menganggap penyataan dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar sesuai kaidah berfikir. Konsisten adalah cara
berfikir yang dengan memiliki keteraturan akan suatu kebenaran dan tidak
berubah-ubah. Komprehensif adalah cara berfikir secara menyeluruh dan
mendalam dengan tujuan agar mendapatkan wawasan yang luas.
Contoh:
Dampak dari perkembangan IPTEK tidak hanya positif, namun juga
menimbulkan dampak negatif. Sebagai contoh, kita berkomunikasi dengan tatap
muka sebelum munculnya media sosial dengan berbagai aplikasi. Saat media
sosial semakin marak digunakan yang membuat kita dapat berkomunikasi secara
cepat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, justru menimbulkan hubungan
psikologis interpersonal semakin berkurang. Hal ini terjadi mulai dari dalam
keluarga yang membuat komunikasi seorang anak dengan orang tua hanya
melalui media sosial tidak lagi mengutamakan tatap muka. Apakah
perkembangan IPTEK memiliki kesalahan? Fakta menunjukan bahwa
perkembangan IPTEK yang diharapkan oleh manusia justru membawa manusia
dalam jurang pemisah dalam membangun hubungan psikologis yang baik dan
hal ini menjadi persoalan baru. Fungsi filsafat sangat perperan dalam hal ini
dengan mengungkapkan kebenaran-kebenaran ilmiahnya secara komprehensif,
mendalam dan sistematis terhadap persoalan baru. Memulai untuk berfikir
kefilsafatan tentang persoalan baru tersebut dan menemukan jawabannya
dengan beberapa asumsi. Jawaban atas persoalan tersebut adalah manusia
terlalu bergantung pada aplikasi media sosial. Jawaban lain adalah manusia
kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Jawaban lain adalah manusia
melupakan nilai-nilai yang terkandung dari berkomunikasi secara tatap muka.
Jawaban-jawaban tersebut kemudian dijadikan asumsi dasar dalam melakukan
penelitian menggunakan metodologi yang benar untuk menemukan kebenaran
ilmiah.

2. Obyek telaah filsafat ilmu ada empat yaitu: (i) Kenyataan atau Fakta; (ii)
Kebenaran; (iii) Uji konfirmasi; (iv) Logika Inferensi. Jelaskan apa yang
dimaksudkan? Buat satu CONTOH paragraf yang menunjukkan fakta yang
benar dan logik serta bisa dikonfirmasi.
Kenyataan atau fakta merupakan suatu data yang sudah dimaknai secara
selektif dan dianalisis hingga diinterpretasikan atau disimpulkan. Berdasarkan
faktual ada, cocok dengan akal, riil, terkonstruksi dalam kebenaran obyektif.
Kebenaran merupakan kecocokan antara pengetahuan dan obyek. Terdapat
beberapa pendekatan mengenai kebenaran, diantaranya:
a. Epistemologi merupakan cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar.
b. Ontologi merupakan objek yang akan dikaji dalam ilmu pengetahuan.
c. Aksiologi merupakan suatu ilmu tentang nilai dan kegunaan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan.
Uji konfirmasi merupakan ilmu dalam menjelaskan suatu proses berdasarkan
kepastian dan kebenaran. Logika inferensi merupakan suatu prediksi terhadap
sesuatu melalui pengkajian atau tatacara berfikir secara sahih. Logika berguna
dalam proses mengambil suatu kesimpulan. Terdapat dua jenis logika yaitu
induktif dan deduktif.
Contoh:
Manusia pasti akan mengalami kematian. Hal ini merupakan suatu
pernyataan yang didasari oleh fakta. Ibukota negara Indonesia adalah Jakarta,
pernyataan tersebut adalah benar sebab besifat faktual bahwa Jakarta memang
menjadi ibukota negara Indonesia. Jika X merupakan sebuah teori dalam
pendidikan, dan dengan teori X tersebut dikembangkan dengan teknik Y untuk
meningkatkan prestasi belajar, maka teori X tersebut dianggap benar karena
memiliki fungsional dan mempunyai kegunaan.

3. Manfaat filsafat ilmu antara lain: (a) mengantarkan manusia untuk lebih
jernih, mendasar dan bijaksana dalam berfikir, bersikap, berkata, berbuat
dan mengambil kesimpulan. Jelaskan apakah yang dimaksud dengan
manfaat tersebut dalam kaitannya dengan pengembangan praksis ilmu
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan?
Pendidikan teknologi dan kejuruan memiliki dua konsep yang memiliki
penekanan berbeda antara pendidikan teknologi dan pendidikan kejuruan. Bisa
diibaratkan seperti satu keping uang logam yang mempunyai dua sisi yang
berbeda. Uang logam tersebut akan menjadi bernilai, maka dua sisinya harus
disatukan. Konseptualisasi pendidikan teknologi merupakan pendidikan yang
mencakup pengetahuan umum, teoritis, dan pemahaman intelektual dengan
mengajarkan mengenai penggunaan teknologi dalam membantu memecahkan
suatu permasalahan saat proses belajar untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Sedangkan konseptualisasi pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang
mencakup pengetahuan khusus dan praktis lebih spesifik dengan mengajarkan
peserta didik untuk mengembangkan potensi dengan meningkatkan keterampilan
menggunakan alat dan mesin. Keefektifan akan terbentuk jika pendidikan
teknologi dan pendidikan kejuruan disinergikan menjadi pendidikan teknologi dan
kejuruan yang menerapkan kedua prinsip-prinsip tersebut.

4. Manfaat Filsafat Ilmu lainnya adalah sebagai sarana pengujian penalaran


ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Cara
melaksanakan penelitiannya terukur. Tidak beranggapan hanya
pendapatnya yang paling benar. Jelaskan kaitan penerapan Filsafat Ilmu
dalam Metodologi Penelitian. Bagaimana menerapkan konsep ini dalam
melakukan pembahasan atau diskusi hasil penelitian?
Metodologi penelitian merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut sebagai ilmu. Melalui metodologi penelitian,
seseorang akan mengekspresikan mengenai cara bekerjanya pikiran seara
ilmiah. Seorang peneliti harus menggunakan sarana berfikir ilmiah karena tujuan
akhir dari sarana berikir ilmiah adalah untuk mendapatkan cara pandang atau
pola pikir ilmiah yang memiliki makna dengan baik. Hal-hal yang digunakan
dalam filsafat ilmu kaitannya dengan berfikir ilmiah terdiri dari bahasa,
matematika, statistika, dan logika. Bahasa digunakan oleh peneliti untuk
melakukan komunikasi ilmiah dengan memberikan informasi pengetahuan
melalui bahasa yang jelas dengan pengungkapannya dilakukan secara tersusun
dan penuh makna yang terkandung didalamnya. Matematika dapat membantu
peneliti dalam mengembangkan bahasa verbal secara kuantitatif dan asumsi.
Matematika digunakan sebagai konsep pengukuran hasil penelitian dan
membandingkan dengan pembahasan penelitian sebelumnya sebagai daya
prediksi dalam melihat kefektifan. Statistika dapat memberikan kemampuan
hubungan variabel yang linier atau non linier. Statistika juga digunakan oleh
peneliti untuk menarik kesimpulan dalam hasil penelitian dan pembahasan
secara umum. Logika merupakan sarana berfikir sistematis, valid, dan tepat yang
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kebenaran. Kaitannya dengan
metodologi penelitian, seorang penelti yang berfikir menggunakan logika dapat
mengerti apa yang sedang dikerjakan dan bagaimana menjalankannya, mengerti
definisi yang tepat, dan mengetahui bagaimana mengambil kesimpulan atas hasil
penelitian dan pembahasan.

5. Filsafat ilmu adalah refleksi mendasar dan integral mengenai hakekat ilmu
pengetahuan itu sendiri. Apa hakekat dari ilmu Pendidikan dan Pelatihan
Teknikal dan Vokasional yang dikenal dengan TVET?
Pendidikan yang menyiapkan peserta didik agar memiliki keterampilan,
kecakapan, sikap, dan kebiasaan kerja terhadap pekerjaan-pekerjaan yang
dibutuhkan oleh user atau pengguna yaitu masyarakat dunia usaha/industri.
Bagian pokok dari TVET adalah apresiasi terhadap pekerjaan sebagai akibat dari
adanya kesadaran bahwa orang hidup membutuhkan pekerjaan untuk
melangsungkan kehidupannya. Pelaksanaannya diawasi oleh lembaga pelatihan
atau pemerintah, dan prosesnya berbasis cara-cara kerja yang benar dan
produktif untuk dijadikan sebagai kebiasaan. TVET memiliki peran penting dalam
menghasilkan pekerja yang berpengetahuan dan memiliki skill untuk
produktivitas dalam pemenuhan pembangunan, serta kebutuhan hidup
memperoleh pekerjaan yang layak guna mewujudkan karir profesional.

Anda mungkin juga menyukai