Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat
pada waktunya yang berjudul “Kasus AISA (PT. Tiga Pilar Sejahtera)”. Makalah
ini berisikan tentang Tata kelola PT Tiga Pilar Sejahtera, Kebijakan dan Praktik
Tata Kelola Perusahaan, Pedoman dan Prinsip - Prinsip Tata Kelola Perusahaan,
dan juga tentang kasus pelanggaran GCG oleh PT Tiga Pilar Sejahtera.
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas kuliah Etika Bisnis, juga
untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Good Corporation
Governance (GCG). Terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan,
doa serta bantuan dari berbagai pihak.
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 3
BAB 1I PEMBAHASAN
2.1 Tata Kelola Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk ....................... 4
2.2 kebijakan dan Praktik Tata Kelola Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk..................................................................................................... 5
2.3 Bagaimana Pedoman dan Prinsip - Prinsip Tata Kelola Perusahaan PT
Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .................................................................... 8
2.4 Tindakan yang diduga sebagai pelanggaran Good Corporate
Governance (GCG) ................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk hadir dalam industri makanan dengan
kesadaran bahwa industri ini harus dihadapi dengan inovasi dan penciptaan
produk yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Dalam upaya mengukuhkan
keberadaan Perusahaan, kami memposisikan diri untuk menjadi Perusahaan
pengolahan pangan dengan teknologi modern. Diiringi dengan komitmen yang
kuat dan inovasi yang dijalankan secara berkelanjutan, kontribusi Perusahaan
terhadap perolehan industri akan semakin meningkat.
4
pelanggan. Perusahaan menerapkan strategy value dengan memberikan nilai
yang lebih bagi customer baik melalui fungsional yang lebih banyak, layanan yang
lebih baik maupun dengan mempertahankan harga yang terjangkau untuk produk-
produk yang dijual.
Selama tiga tahun terakhir, sejalan dengan proses transformasi bisnis yang
dicanangkan pada akhir tahun 2009, Tiga Pilar Sejahtera Food telah berkembang
pesat dengan kombinasi akuisisi dan pola pertumbuhan internal. Dengan komitmen
untuk meningkatkan nilai perusahaan dari waktu ke waktu, kedua teknik tersebut
sejauh ini mampu meningkatkan masa hidup perusahaan serta meningkatkan
kontribusinya terhadap pembangunan Indonesia. Proses Transformasi Bisnis secara
berkelanjutan dilaksanakan dengan senantiasa menumbuhkan daya saing
perusahaan menuju kepada performance terbaik.
6
3. Memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian Perseroan
4. Mendorong Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan
tindakan yang dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundangundangan, serta kesadaran akan adanya tanggung
jawab sosial Perseroan terhadap pemangku kepentingan maupun
kelestarian lingkungan di sekitar Perseroan
5. Meningkatkan kontribusi Perseroan dalam perekonomian nasional, serta
6. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
7
2.3 Pedoman dan Prinsip - Prinsip Tata Kelola Perusahaan
8
e. Kewajaran, Perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan
perundangan yang berlaku.
Ini mengacu pada teori egoisme bahwa setiap manusia memiliki egoisme di
dalam dirinya masing-masing.
10
disubsidi pemerintah kemudian dipoles menjadi beras premium dan dijual dengan
harga tinggi. Karena beras subsidi IR 64 yang hanya dibeli seharga Rp 7 ribu dijual
kembali dengan harga 3 kali lipat atau mencapai Rp 24 ribu per kilogramnya.
Dengan adanya praktik curang seperti ini, perusahaan meraup keuntungan hingga
triliun rupiah dalam sebulan.
Berdasarkan kasus saham AISA tersebut dapat saya katakan bahwa internal
manajemen melakukan tindakan yang tidak terpuji untuk meraup keuntungan.
Perusahaan berani mempertaruhkan reputasi perusahaan hanya
untuk meraih keuntungan yang besar dengan cara yang tidak terpuji. Jika saya
adalah pemegang saham mayoritas perusahaan maka saya akan sangat menentang
keputusan seperti ini. Karena yang jelas akan menghasilkan kerugian pada akhirnya
apalagi keputusan tersebut masuk kategori kriminal. Berdasarkan Kasus saham
AISA tersebut menunjukan bahwa PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah
melanggar prinsip GCG yaitu Transparasi, Akuntabilitas, dan Tanggung Jawab.
Penerapan Good Governance dalam PT Tiga Pilar Sejahtera Food tidak sesuai
dengan governance system. Adanya kesempatan tentu menjadi pemicu
dilakukannya tindakan penggelembungan dana. Kurangnya
pengontrolan/pengawasan juga menjadi salah satu penyebab tindakan
penyelewengan sejumlah dana dalam PT tersebut.
11
BAB I11
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Beberapa kejadian ataupun tindakan direksi AISA diduga sebagai
pelanggaran Good Corporate Governance (GCG) yaitu mengenai
transaksi material, transaksi affiliasi, transaksi benturan kepentingan,
aksi korporasi tanpa prosedur yang benar, dan keterbukaan informasi
yang tidak benar dan menyesatkan hal tersebut melanggar prinsip GCG
yaitu Transparansi. Adanya praktik manajemen laba yang dilakukan
oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food untuk kepentingan pribadi merupakan
salah satu pelanggaran terhadap penerapan GCG pada perusahaan.
Tindakan tersebut merubah kandungan informasi atas laporan keuangan
yang disajikan perusahaan. Hal tersebut terjadi karena lemahnya
corporate governance yang diterapkan pada perusahaan. Ini mengacu
pada teori egoisme bahwa setiap manusia memiliki egoisme di dalam
dirinya masing-masing.
2. Berdasarkan kasus saham AISA tersebut dapat saya katakan bahwa
internal manajemen melakukan tindakan yang tidak terpuji untuk
meraup keuntungan. Perusahaan berani mempertaruhkan reputasi
perusahaan hanya untuk meraih keuntungan yang besar dengan cara
yang tidak terpuji. Penerapan Good Governance dalam PT Tiga Pilar
Sejahtera Food tidak sesuai dengan governance system. Adanya
kesempatan tentu menjadi pemicu dilakukannya tindakan
penggelembungan dana. Kurangnya pengontrolan/pengawasan juga
menjadi salah satu penyebab tindakan penyelewengan sejumlah dana
dalam PT tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://tpsfood.id/wps/wp-content/uploads/2020/02/TPSF-AR-2018_25022020-
_19.50_LR.pdf. Di Akses Pada Tanggal 3 April 2023
https://investasi.kontan.co.id/news/banyak-dugaan-pelanggaran-di-tiga-pilar-aisa-
investor-minta-perlindungan-ojk. Di Akses Pada Tanggal 3 April 2023
https://www.belajarcuan.com/2019/01/kasus-saham-aisa-dan-tata-kelola-
perusahaan.html. Di Akses Pada Tanggal 3 April 2023
https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1814190039/08PT.TIGA%20PILA
R%20SEJAHTERA%20FOOD.pptx. Di Akses Pada Tanggal 3 April 2023
13