Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2

MASSA JENIS ZAT CAIR

Dosen Pengampu:
Tedy Heryanto
Penyusun:
Rakha Octa Putra (2210631150104)
Faiz Faizhal Hafizh (2210631150136)
FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022/2023
PENDAHULUAN
Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Pada zat padat, tekanan yang di
hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat padat tidak diberikan gaya luar lain, pada zat padat
hanya bekerja gaya gravitasi) sedangkan pada fluida, tekanan yang di hasilkan menyebar ke
segala arah. Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja pada
tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada kedalaman, makin dalam letak suatu
bagian zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam fluida tak bergerak
yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatika. Pada percobaan massa
jenis zat cair:pipa U (P-6) ini akan ditentukan besar massa jenis suatu zat cair dengan
menggunakan pipa U.

Landasan Teori:
Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya sebesar F
bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A, tekanan ada
permukaan itu dapat di rumuskan sebagai berikut:

Keterangan :

P = tekanan (N/m2)

F = gaya (N)

A = luas (m2)

Satuan tekanan dalam SI adalah N/m2 atau disebut juga Pascal (Pa). untuk tekanan
udara kadang-kadang digunakan satuan atmosfer (atm), cm raksa (cmHg), mmHg (atau torr dari
Torricelli) atau milibar (mb).

Aturan konversinya adalah sebagai berikut :

1 mb = 10-3 bar

1 bar = 105 Pa

1 atm = 76 cmHg = 1,01 x 105 Pa

1 mmHg = 1 torr = 1,316 x 10-3 atm = 133,3 Pa


Pada zat padat, tekanan yang di hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat padat tidak
diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya bekerja gaya gravitasi) sedangkan pada fluida,
tekanan yang di hasilkan menyebar ke segala arah.

Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja pada tiap
bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada kedalaman, makin dalam letak suatu bagian
zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam fluida tak bergerak yang
diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatika. Besarnya tekanan
hidrostatik secara umum dirumuskan dengan :

Keterangan :

P = tekanan hidrostatik (N/m2 atau Pa)

= massa jenis zat cair (kg/m3)

percepatan gravitasi (m/s2)

= ketinggian (m)

Sedangkan untuk satu jenis zat cair besar tekanan di dalamnya tergantung pada kedalamannya.
Setiap titik yang berada pada kedalaman sama akan mengalami tekanan hidrostatik yang sama
pula.

"Tekanan hidrostatik pada sembarang titik yang terletak pada satu bidang datar di dalam satu
jenis zat cair yang diam, besarnya sama."

Hukum utama hidrostatika dapat diterapkan untuk menentukan masa jenis zat cair
dengan menggunakan pipa U. Perhatikanlah gambar berikut!
Dalam hal ini, dua cairan yang digunakan tidak akan tercampur. Pipa U mula-mula diisi
dengan zat cair yang sudah diketahui massa jenisnya, kemudian salah satu kaki dituangi zat cair
yang di cari massa jenisnya hingga setinggi h1. Kemudian, tarik garis mendatar AB sepanjang
pipa. Ukur tinggi zat cair mula-mula di atas garis AB (misal : h2). Menurut hukum utama
hidrostatika, tekanan di A sama dengan di B.

Tujuan Percobaan:

1. Menentukan massa jenis berbagai zat cair dengan menggunakan pipa U


2. Membandingkan massa jenis hasil percobaan dengan referensi

Alat dan Bahan :


1. Pipa U
2. Penggaris
3. Air
4. Spidol
5. Pipet
6. Zat cair seperti:minyak kelapa dan oli.

Cara Kerja:

1. Pipa U diisi zat cair yang sudah diketahui massa jenis nya (air) secukupnya.
2. Pada salah satu ujung pipa U kita tuangkan zat cair yang lain
3. Kita ukur dan kita catat tinggi zat cair pada masing-masing kaki pipa U
4. Ulangi percobaan sebanyak 6 kali untuk masing-masing zat cair dengan tinggi yang
berbeda.

Hasil Percobaan:

Dari percobaan yang dilakukan maka diperoleh hasil seperti pada tabel berikut:

Tabel Hasil Percobaan

Tinggi Zat cair I II III IV V VI


Air h1 3.8 5.3 6.6 7.9 8.5 1.9
Minyak Kelapa h2 4 5.8 7.2 8.7 9.3 2.1
Air h1 2.3 3.1 3.9 4.5 5.4 6
Oli h2 2.6 3.5 4.4 5 6.1 6.8

Ket : satuan dalam sentimeter ( cm )

Pengolahan Data:

Berdasarkan atas hasil percobaan diatas, maka dapat di hitung massa jenis dari Minyak
kelapa dan Oli dengan menggunakan rumus berikut:

a. Minyak Kelapa
h minyak . ρ minyak = h air.ρ air

4.ρ minyak = 3,8.1

ρ minyak = 3,8.1
4
ρ minyak = 0,95 gr/cm3

b. Oli
h oli.ρ oli = h air . ρ air

2,6. ρ oli = 2,3.1

ρ oli = 2,3.1
2,6
ρ oli = 0,88 gr/cm3
Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat dihitung masa jenis minyak kelapa dan
oli pada 6 kali pengulangan percobaan seperti pada tabel berikut:

a. Tabel Hasil Pengolahan Data Minyak Kelapa

Percobaan ρ minyak kelapa


I 0.95
II 0.91
III 0.92
IV 0.91
V 0.91
VI 0.90
Total 5.50

Ket: satuan dalam gr/cm3


b. Tabel Hasil Pengolahan Data Oli

Percobaan ρ oli
I 0.88
II 0.89
III 0.89
IV 0.90
V 0.89
VI 0.88
Total 5.33

Dengan tabel hasil pengolahan data diatas maka dapat dihitung nilai ρ rata-rata untuk
minyak kelapa dan oli dengan menggunakan rumus berikut:

a. ρ rata-rata kelapa:
n
∑ ρi minyak kelapa
i=1 5,50
ρ rata-rata minyak kelapa = = = 0,92 gr/cm3
n 6
b. ρ rata-rata Oli:

n
∑ ρi oli
i=1 5,33
ρ rata-rata oli = = = 0 ,89 gr/cm3
n 6
Setelah diketahui ρ rata-rata minyak kelapa dan oli, maka dapat di hitung nilai deviasi
atau penyimpangan nilai terukur dengan ρ rata-rata menggunakan rumus:
∆ ρ minyak kepala/oli = ρ minyak kelapa/oli - ρ rata-rata minyak kelapa/oli
Contoh :
a. ∆ ρ minyak kelapa = ρ minyak kelapa - ρ rata-rata minyak kelapa
= 0,95 - 0,92
= 0,03gr/cm3
b. ∆ ρ oli = ρ oli - ρ rata-rata oli
= 0,88 – 0,89
= 0,01 gr/cm3

Dengan menggunakan cara perhitungan diatas maka akan di peroleh hasil seperti pada table
berikut:

Tabel deviasi/penyimpangan nilai

a. Minyak Kelapa
Percobaan ρ minyak kelapa ρm - ρrata-rata minyak
I 0.95 0.03
II 0.91 0.01
III 0.92 0
IV 0.91 0.01
V 0.91 0.01
VI 0.90 0.02
∑ ρm - ρrata-rata minyak 0.08
Ket: satuan dalam gr/cm3

b. Oli
Percobaan ρ oli ρoli - ρrata-rata oli
I 0.88 0.01
II 0.89 0
III 0.89 0
IV 0.90 0.01
V 0.89 0
VI 0.88 0.01
∑ρoli - ρrata-rata oli 0.03

Ket: satuan dalam gr/cm3

Berdasarkan table deviasi/penyimpangan nilai, maka dapat di hitung nilai deviasi rata-
rata (a) dengan persamaan:

a. Minyak Kelapa:

∑ ρ minyak kelapa – ρ rata-rata minyak kelapa 0,08


a= = = 0,013 gr/cm3
n 6

b. Oli

∑ ρ oli – ρ rata-rata oli 0,03


a= = = 0,005 gr/cm3
n 6

Dengan diketahuinya deviasi rata-rata, maka nilai deviasi standard Peters dapat di hitung
seperti dibawah ini:

a. Minyak Kelapa:

Sρ minyak kelapa =1,25. a

Sρ minyak kelapa = 1,25.0,013 gr/cm3 = 0,016 gr/cm3


b. Oli:

Sρ oli = 1,25. a

Sρ oli = 1,25. 0,005 gr/cm3

= 0,006 gr/cm3

Dan deviasi standart rata – ratanya dapat dihitung sebagai berikut:

a. Minyak Kelapa:

Sρ minyak kelapa 0,016 0,016


Sρrata-rata minyak = = = = 0,007 gr/cm3
√n √6 2,45

b. Oli:

Sρ oli 0,006 0,006


Sρ rata2oli = = = = 0,002 gr/cm3
√n √6 2,45

Persentase deviasi/penyimpangan nilainya adalah:

a. Minyak Kelapa:
Sρ rata2minyak 0,007
x 100 % = x 100 % = 0,76 %
2
ρ rata minyak 0,92

b. Oli:
Sρ rata2oli 0,002
x 100 % = x 100 % = 0,22 %
2
ρ rata oli 0,89
KESIMPULAN:

Berdasarkan hasil percobaan diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan mengetahui salah satu massa jenis zat cair maka massa jenis zat cair lain dapat
dihitung dengan menggunakan pipa U berdasarkan rumus:
h1. ρ1 = h2. ρ2
2. Massa jenis minyak kelapa adalah 0,92 gr/cm3 + 0,007 gr/cm3.
3. Massa jenis oli adalah 0,89 gr/cm3 + 0,002 gr/cm3.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mikrajuddin Abdullah, (2016), Fisika Dasar I, ITB


2. David Halliday and Resnick, Fundamentals of Physics 8th Edition
3. Douglas C. Giancoli, (2009), Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics 4th
Edition.
4. Paul A. Tipler and Gene Mosca, Physics for Scientists and Engineers 5th Edition.

Anda mungkin juga menyukai