Anda di halaman 1dari 9

LAMPIRAN A

DATA FISIK

A.I. Denstias Air pada Berbagai Suhu

Sumber : Perry’s Chemical Engineers’ Handbook Seventh Edition


A.II. Data Air

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927321
A.III. Tekanan Air pada Suhu Tertentu

Sumber : Lange’s Handbook of Chemistry


A.IV. Data Aseton

http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9927062
LITERATUR

Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat
ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur
(traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk satuan ukuran dan/atau
internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.

Tujuan Kalibrasi :
- Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur
sampai ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional),
melalui rangkaian perbandingan yang tak terputus.
- Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrument ukur.
- Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.
Manfaat Kalibrasi :
- Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan
spesefikasinya
- Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki.
- Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur.

https://www.gurupendidikan.co.id/24-pengertian-dan-tujuan-kalibrasi-alat-ukur-secara-
lengkap/
Destilasi adalah cara pemisahan zat cair dari campurannya berdasarkan perbedaan titik didih
atau berdasarkan kemampuan zat untuk menguap. Distilasi atau penyulingan merupakan suatu
metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan.
https://www.berbagaireviews.com/2017/02/distilasi-pengertian-dan-jenis-jenis.html
Tahap Distilasi Minyak Mentah
Produk berbahan dasar minyak mentah yang paling banyak diketahui masyarakat berupa
bensin, minyak tanah, LPG, avtur, solar dan avgas. Keseluruhan jenis bahan bakar tersebut
tidak akan diperoleh bila minyak mentah tidak melalui proses distilasi. Mengapa demikian?
Karena setiap jenis fraksi yang telah terbentuk pada unit distilasi akan dialirkan menuju masing-
masing unit yang berfungsi untuk menghasilkan jenis bahan bakar tertentu, contohnya, fraksi
nafta akan disuplai ke unit Naphtha Hydro Treating (NHT) untuk pembuatan gasoline (bensin),
begitu juga dengan fraksi-fraksi lainnya. Sampai disini saya anggap anda telah paham mengenai
fungsi unit distilasi.
Alur Proses Distilasi Minyak Bumi
Awalnya, minyak mentah yang telah ditampung di dalam tangki bahan baku selanjutnya akan
di pompa untuk dimasukkan kedalam kolom CDU (Crude Distillation Unit). Tetapi, sebelum
dimasukkan ke dalam kolom disilasi, crude oil sebelumnya telah dihilangkan kandungan
garamnya dengan menggunakan alat yang disebut desalter. Dari desalter, minyak mentah akan
dilewatkan pada alat penukar panas untuk menyerap panas dari fraksi yang terlah didistilasi
sebelumnya. Tujuan dari penyerapan panas tersebut yakni untuk meringankan kinerja tungku
(furnace).

Tahap selanjutnya yaitu pemasakan, minyak mentah akan dipanaskan pada tungku dengan suhu
kurang lebih 350°C, suhu tersebut dianggap cukup untuk memisahkan fraksi-fraksi minyak
mentah. Namun, suhu yang digunakan juga harus disesuaikan dengan jenis minyaknya.

Pemisahan di dalam kolom distilasi terjadi secara atmosferik atau bertekanan atmosfer,
sehingga proses ini sering juga disebut distilasi atmosferik. minyak bumi di dalam kolom akan
mengalami penguapan, dan uapnya akan tertampung pada susunan tray. Perlu diketahui bahwa,
setiap tray terletak pada titik didih tertentu, misalnya saja fraksi kerosin, akan tertampung pada
tray yang terletak pada suhu 120°C. Selanjutnya fraksi yang memiliki titik didih terendah (gas)
akan berada pada bagian atas kolom, begitupun dengan fraksi berat atau long residu akan
terakuimulasi pada bagian dasar kolom (bottom column). Long residu tersebut biasanya akan
diolah lebih lanjut dengan menggunakan metode distilasi vakum.

Selanjutnya fraksi yang telah dipisahkan dan terampung pada tray akan keluar melalui pipa,
dan dialirkan ke alat penukar panas untuk diserap panasnya oleh bahan baku yang akan
dimasukkan ke kolom CDU. Setelah panasnya terserap, maka akan didinginkan dengan alat
pendingin yang disebut dengan cooler, dan kemudian dialirkan ke unit-unit berikutnya
(secondary process) untuk diolah hingga menjadi produk bahan bakar.
https://www.prosesindustri.com/2014/10/proses-destilasi-minyak-bumi-crude-oil.html
LAMPIRAN C
GRAFIK

C.I. Kurva Standar untuk Distilat

C.II. Kurva Standar untuk Residu

Grafik ρ campuran terhadap X air


0.94
0.92 y = 0.2375x + 0.7321
ρ campuran (g/mL)

0.9 R² = 0.9958
0.88
0.86
0.84
0.82
0.8
0.78
0.76
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
X air
C.III. Kurva Standar untuk Distilat dan Residu

Kurva Standar Distilat dan Residu


0.94
0.92
ρ campuran (g/mL)

0.9
0.88
0.86
0.84 Distilat
0.82 Residu
0.8
0.78
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1

X aseton / air

C.IV. Diagram Kesetimbangan Fasa Hasil Percobaan

Grafik T vs X Distilat/Residu
52
51
50
T (°C)

49
X Distilat
48
X Residu
47
46
0 0.5 1 1.5
X Distilat/Residu
C.V. Diagram Kesetimbangan Fasa Hasil Percobaan dan Literatur

Hasil Percobaan :

Grafik T vs X Distilat/Residu
52
51
50
T (°C)

49
X Distilat
48
X Residu
47
46
0 0.5 1 1.5
X Distilat/Residu

Literatur :

Anda mungkin juga menyukai