OLEH:
JUDUL………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….iii
BAB 1: PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur yang kami panjatka kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sejarah
piagam jakarta RIS dan BPUPKI”. Ini sebatas pengatahuan dan kemampuan yang
di miliki saya dan saya juga berterimah kasih kepada BAPAK GUNAWAN HI
ABAS selaku dosen mata kuliah pendidikan pancasila yang memberikan tugas ini
kepada saya
saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka membawah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah piagam jakarta ris dan bpupki.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas initerdapat kekurangan-
kekurangan dan jau dari apa yang saya harapkan. Untuk itu saya berharap adanya
kritik, saran, dan ususlan demi perbaikan di masa yang akan datang menggingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya sebelum saya memohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan saya memohon kritik dan
saran demi perbaikan di masa depan.
BAB 1
PENDAHULUAN
Piagam jakarta adalah peristiwa politik yang secara formal telah selesai pada
18 agustus 1945 saat sejumblah pemimpin politik berlatar belakang islam sepakat
untuk menghilangkan tuju kata dari konsep pembukaan UUD 1945. Tatkanlah
badan penyelidik usaha-usaha kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang juga di
kenal dengan nama dokuritsu yunbi tyoosakai sampai kepada tahap sidang
membicarakan beginsel dasar “Negara kita”, Ir. Soekarno menjadi salah satu
penyampaian gagasa yakni melalui pidato 1 juni 1945. Pidato Ir. Soekarno tercatat
ada 12 kali tepuk tangan mengegema saat ia menyampaikan pidatonya itu dengan
gaya seorang orator ulung. Namun menurut sejarawan Anhar Gonggong, setelah
pidato Ir.Soekarno itu “anggota BPUPKI tampak terbelah” dalam ada anggota
yang sepenuhnya menerima rumusan calon dasar Negara yang di ajukan anggota
Ir. Soekarno itu, tetapi di lain pihak terdapat sejumlah anggota yang tidak
sepenuhnya menerima dan menghendaki perubahan rumusan walaupun tetap
berdasar pada apa yang telah di kekemukakan anggota Ir. Soekarno
TINJAUAN PUSTAKA
1. Repoblik Indonesia
2. Bijeenkomst voor federal overleg (BFO)
3. Belanda
PEMBAHASA
Panitia Sembilan
Ir. Soekarno
Mohammmad Hatta
Sir A.A. Maramis
Abikoensno Tjokrosoejoso
Abdul Kahar Muzakir
H. Agus Salim
Sir Muhammad Yamin.”
Pada saat penyusunan UUD pada sidang keduan BPUPKI, Piagam
jakarta dijadikan muqaddimah (preambule). Selanjutnya pada pengesahan
UUD 45 8 Agustus 1945 oleh PPKI, istilah muqaddimah di ubah menjadi
pembukaan UUD. Butir pertama yang berisi kewajiban menjalankan
syarat islam bagi pemeluk, di ganti menjadi ketuhanan Yang Maha Esa
oleh Drs. M. Hatta atas usul A.A. Maramis setelah berkonsultasi dengan
Teuku Muhammad Hassan,Kasman Singodimedjo dan KI Bagus
Hadikusum.
Gagasan pendirian repoblik Indonesia serikat atau RIS di usulkan oleh wakil
Gubernur Jendral Hindia Belanda Dr.H. J.Vaan Mook.
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
DAFTAR PUSTAKA