Anda di halaman 1dari 8

RESUME MATERI KULIAH

“TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) DAN AUDIT


KINERJA SOSIAL”
Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi
Dosen pengampu : MARITA, S.E., M.Si.,Ak.,CA.

Disusun oleh :

1. GATHAN IBNU FADHILLAH (142220027)


2. NI KADEK IMELDA NATASHA (142220028)
3. DESTYANA TRIPAMUNGKAS (142220029)
4. GIBRAN HADRI RAMADAN (142220031)
5. KARTIWI ERGHILIA MELANICA (142220034)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
2023
A. Kesadaran terhadap Kesenjangan Sosial
1. Pengertian
Robert Chambers menjelaskan bahwa kesenjangan sosial adalah seluruh gejala
yang muncul di dalam lapisan masyarakat karena adanya bentuk perbedaan dalam hal
keuangan dan yang lainnya di antara masyarakat yang menempati suatu daerah tertentu.
Menurut Baldwin mengartikan pengertian kesenjangan sosial sebagai bentuk
ketimpangan distribusi pendapatan ekonomi seseorang (yang kaya) dengan orang
miskin yang cukup jauh.
Sementara menuruk Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan bahwa
pengertian kesenjangan sosial sebagai perbedaan, jurang pemisah dan
ketidakseimbangan di dalam lapisan atau tatanan masyarakat
2. Faktor penyebab Kesenjangan Sosial
• Faktor Perbedaan Sumber Daya Alam
Lapisan tingkat ekonomi dalam sebuah daerah dipengaruhi oleh kekuatan sumber
daya alam yang ada di daerahnya masing-masing. Tingkat perekonomian tersebut
bisa meningkat jika sumber daya alam yang ada pada daerahnya bisa dikelola secara
baik.
• Faktor Kebijakan Pemerintah
Pihak pemerintah dalam menngambil kebijakan pu turut menjadi faktor hadirnya
kesenjangan sosial yang hadir di lapisan masyarakat. Contohnya adalah seperti
kesenjangan program transmigrasi, masyarakat pendatang biasanya akan cenderung
lebih cepat berkembang daripada warga asli di daerah tersebut karena adanya
kesempatan yang lebih besar yang diserahkan pada warga pendatang.
• Faktor Pengaruh Globalisasi
Selain bisa dimanfaatkan untuk menyentuh kemajuan bersama, globalisasi juga
ternyata bisa melahirkan adanya kesenjangan sosial ekonomi di berbagai lapisan
masyarakat. Kesenjangan sosial ekonomi tersebut lajir saat sebagian masyarakat di
dalamnta tidak mampu beradaptasi dan tidak mampu memanfaatkan adanya
globalisasi yang ada secara baik.
• Faktor Demografis
Kondisi demografi daerah ditunjukan dengan adanya tingkat pertumbuhan
masyarakat, pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaab, dan struktur
kependudukan. Adanya perbedaan demografis antar tiap daerah ini bisa melahirkan
adanya kesenjangan sosial, karena produktivitas kerja masyarakat pada tiap daerah
tidak sama.
• Faktor Letak dan Kondisi Geografis
Letak dan kondisi geografis pada suatu daerah umumnya mempengaruhi tingkat
pembangunan pada daerah tersebut. Biasanya, masyarakat yang tinggal di dataran
tinggi akan kesulitan untuk membangun infrastruktur daripada masyarakat lain
yang tinggal di dataran rendah.
3. Solusi Kesenjangan Antara Perkotaan & Pedesaan
Seperti yang sudah kita bahas bersama di atas, kita bisa memahami bersama
bahwa kesenjangan sosial yang paling jelas terlihat adalah antara masyarakat pedesaan
dan masyarakat perkotaan. Adanya perbedaan latar belakang baik itu dalam sisi
pendidikan, ekonomi ataupun akses terhadap fasilitas kesehatan tidak melulu
disebabkan karena adanya faktor sosial-kultural masyarakat yang memegang kuat
prinsipnya.
Kesenjangan ekonomi yang ada pada masyarakat perkotaan juga bisa disebabkan
karena faktor sosial politik dan geografi daerah yang tidak menguntungkan bagi daerah
pedesaan. Selain itu, kultur kekerabatan dan tradisi/adat istiadat juga menyebabkan
kesenjangan sosial di dalamnya.
Jadi, dari masyarakat pedesaan juga secara internal harus mulai terbuka dengan
dunia luar, mereka tidak boleh merasa alergi pada setiap perubahaan yang ada.
Walaupun mempertahankan budaya sangat penting untuk menjaga adanya kearifan
loka, tapi masyarakat di dalamnya juga harus mempunyai visi yang jelas dan terukur
agar mereka bisa mendapatkan inisiatif untuk mampu merubah nasib mereka.
Tanpa adanya perubahan pola pikir yang selama ini telah mendarah daging di
masyarakat pedesaan, mereka akan kesulitan untuk menjadi masyarakat yang maju,
karena minimnya persaingan yang terjadi di antara mereka.
Masyarakat yang hidup bersama dengan mata pencaharian yang cenderung sama
antara satu dan yang lain biasanya tidak mempunyai motivasi yang kuat untuk saling
bersaing. Kalaupun memang ada ketimpangan sosial pada masyarakat pedesaan,
biasanya ketimpangan yang terjadi tidak terlalu parah.
Lebih dari itu, pihak pemerintah juga harus mampu membuat kebijakan yang di
berada di luar masyarakat itu sendiri. Susunan kebijakan tersebut adalah:
a. Pihak pemerintah harus fokus dalam mendorong adanya peningkatan serta
perbaikan infrastruktur desa, khususnya pada beberapa desa yang kondisi
geografisnya tidak menguntungkan.
b. Pihak pemerintah harus memprioritaskan akses pendidikan, informasi dan
kesehatan gratis sehingga pembangunan yang terjadi di dalamnya bisa terwujud.
c. Pemerintah harus memberikan modal bagi masyarakat desa agar mereka
mempunyai pendapatan lain, jadi tidak hanya pada sektor pertanian. Adanya
bantuan modal tersebut pastinya akan sangat membantu masyarakat karena mereka
akan mampu mendirikan usaha. Sehingga, pendapatan ekonomi masyarakat di
dalamnya bisa meningkat, khususnya pada masyarakat desa yang memiliki tanah
gersang dan tidak mendukung untuk menanam pertanian.
d. Pihak pemerintah juga harus aktif melakukan segregasi atau eksklusi pada
masyarakat pedesaan.

B. Menjelaskan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Beserta Penjabaran Kasus


1. Pengertian
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
konsep manajemen perusahaan yang mengintegrasikan atau menyeimbangkan masalah
antara kepentingan ekonomi (mencari keuntungan yang sebesar-besarnya) dengan
kepentingan lingkungan dan sosial. Sekaligus memenuhi harapan para pemegang saham
dan para pemangku kepentingan yang terkait.

Konsep CSR yang diterapkan dengan baik dan benar dapat membawa banyak
keuntungan kompetitif. Keuntungan itu antara lain peningkatan akses modal,
peningkatan penjualan yang akhirnya meningkatkan keuntungan, penghematan biaya
operasional perusahaan, peningkatan produktivitas dan kualitas, peningkatan citra brand
yang positif, pengambilan keputusan yang baik dan proses manajemen risiko.

2. Jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


1. Tanggung jawab lingkungan adalah keyakinan bahwa organisasi harus berperilaku
ramah lingkungan. Contoh : Mengurangi polusi, emisi gas rumah kaca, penggunaan
plastik sekali pakai, konsumsi air, dan limbah umum
2. Tanggung jawab etis berkaitan dengan memastikan suatu organisasi beroperasi
dengan cara yang adil dan etis. Organisasi yang menganut tanggung jawab etis
bertujuan untuk mempraktikkan perilaku etis melalui perlakuan adil terhadap semua
pemangku kepentingan, termasuk pimpinan, investor, karyawan, pemasok, dan
pelanggan.
3. Tanggung jawab filantropis mengacu pada tujuan bisnis untuk secara aktif
membuat dunia dan masyarakat menjadi tempat yang lebih baik. Contoh : donasi
untuk tujuan mulia yang mungkin tidak berhubungan dengan bisnis (a.mal)
4. Tanggung jawab ekonomi adalah praktik perusahaan yang mendukung semua
keputusan keuangannya dalam komitmennya untuk berbuat baik. Tujuan akhirnya
bukan hanya memaksimalkan keuntungan, namun juga memastikan operasi bisnis
memberikan dampak positif terhadap lingkungan, manusia, dan masyarakat.

3. Contoh Penjabaran Kasus


a. CSR perusahaan Starbucks
Starbucks telah lama dikenal karena rasa tanggung jawab sosial perusahaan dan
komitmennya terhadap keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dalam Laporan
Dampak Lingkungan dan Sosial tahun 2022, raksasa kopi ini menyoroti kepedulian
terhadap tenaga kerja dan planet bumi sebagai salah satu prioritas CSR mereka.
Starbucks menunjukkan investasinya pada karyawannya melalui hibah saham dan
memberikan tunjangan kesehatan, keluarga, dan pendidikan tambahan. Dalam hal
kelestarian lingkungan, tujuan perusahaan termasuk mencapai pengurangan 50%
emisi gas rumah kaca, konsumsi air, dan limbah pada tahun 2030.
b. CSR perusahaan PT. Marimas
PT. Marimas Putra Kencana yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi makanan dan minuman (Food and Baverage) dengan produk utama
adalah minuman serbuk. Pada tahun 2011 PT Marimas diduga mencemari
lingkungan. Menurut warga sekitar, pencemaran yang terjadi di aliran Sungai
Pelampisan merupakan akibat dari pembuangan limbah dan saluran pembuangan air
jebol sehingga limbah pabrik masuk ke lahan warga. Akibatnya, bau menyengat tak
terhindarkan dan banyak warga yang mengeluhkan sakit setelah menghirup bau
limbah cair tersebut. Hal yang lebih parahnya, banyak anak-anak yang sudah sering
mengalami pusing bahkan sampai muntah ketika bau dari limbah sampai di rumah
mereka. Selain itu, warga juga mengeluh akan kekhawatiran mereka apabila sakit
yang mereka alami semakin parah dan membutuhkan banyak biaya pengobatan. Dari
kasus di atas, PT. Marimas perlu menerapkan konsep Corporate Social Responsibility
terhadap pencemaran yang telah terjadi dan melakukan pemulihan fungsi lingkungan
hidup akibat pencemaran. Pemulihan fungsi lingkungan hidup dapat dilakukan
dengan tahapan penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur pencemar,
remidiasi, rehabilitasi, dan restorasi.
c. CSR perusahaan rokok PT. Djarum
Perusahaan tersebut menerapkan CSR yaitu dengan mendirikan yayasan
pendidikan,olahragadan sebagainya dengan nama Djarum Foundation. Hal ini akan
bersifatmutualisme atau saling menguntungkan karena masyarakat sebagai pihak
yang diberikan fasilitas oleh perusahaan tentu dapat memanfaatkannya dengan baik
sehingga dapat meningkatkan perekonomian baik dalam bidang olahraga ataupun
pendidikan, sedangkan dipihak perusahaan dengan berdirinya perusahaan tersebut
maka akan semakin mengenalkan nama perusahaan tersebut dan dinilai baik oleh
masyarakat.

C. Audit Kinerja Tanggung Jawab Sosial


1. Pengertian
Audit pertanggungjawaban sosial merupakan suatu proses dimana organisasi dapat
menentukan kewajaran kinerja sosial mereka, melaporkan dan mengembangkan
kinerjanya. Audit pertanggungjawaban sosial mengukur dampak sosial dan perilaku
relasi perusahaan Audit pertanggungjawaban sosial diharapkan dapat dipergunakan
untuk menilai dampak sosial dari kegiatan perusahaan, mengukur efektifitas program
perusahaan yang bersifat sosial dan melaporkan sampai seberapa jauh perusahaan
memenuhi tanggung jawab sosialnya. Suatu informasi internal dan eksternal
memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap sumber sumber daya dan dampaknya
(baik sosial maupun ekonomi), oleh karena itu pada prinsipnya audit
pertanggungjawaban sosial timbul dalam upaya memenuhi ketentuan informasi bagi
pihak-pihak yang membutuhkan. Ide dasar audit sosial adalah keinginan untuk
membuat bisnis semakin bertanggung jawab kepada masyarakat dan untuk meyakinkan
bahwa dampak penting dan tidak penting dari suatu bisnis dapat dipahami.
2. Keuntungan Audit Pertanggungjawaban Sosial
• Melibatkan stakeholder dalam organisasi
• Meningkatkan tanggung jawab kepada stakeholder utama
• Memberikan garis besar yang berguna untuk aktivitas perusahaan
• Menyediakan kepercayaan pada hasil akuntansi pertanggungjawaban sosial
• Pengukuran untuk beberapa perluasan, mengamati dampak sosial organisasi
• Menstimulus timbulnya praktek yang jujur Dibutuhkan waktu dan
usaha dari organisasi
3. Hambatan Audit Pertanggungjawaban Sosial
• Biaya untuk mendanai sumber dari luar
• Belum ada standar yang mengatur audit pertanggungjawaban sosial
• Harus memperoleh opini dari nonstakeholder yang mungkin calon stakeholder
potensial
• Proses audit pertanggungjawaban sosial merupakan proses yang complicated dan
membingungkan
• Tidak ada standar kualifikasi untuk auditor pertanggungjawaban sosial

D. Pengkajian Akuntansi Lingkungan dan Sosial


a. Akuntansi sosial
Proses mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan dari tindakan ekonomi
organisasi untuk kepentingan kelompok tertentu dalammasyarakat dan untuk
masyarakat luas. Akuntansi sosial umumnya digunakan dalam konteks bisnis, atau
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), meskipun setiap organisasi, termasuk
lembaga swadaya masyarakat, lembaga amal,dan lembaga pemerintah dapat terlibat
dalam akuntansi sosial. Akuntansi sosial menekankan konsep akuntabilitas perusahaan.
D. Crowther mendefinisikan akuntansi sosial dalam pengertian ini sebagai "sebuah
pendekatan untuk melaporkan kegiatan perusahaan yang menekankan kebutuhan untuk
mengidentifikasi perilaku sosial yang relevan, penentuan mereka kepada siapa
perusahaan bertanggung jawab untuk kinerja sosial dan pengembangan tindakan yang
tepat dan teknik pelaporan
b. Akuntansi lingkungan
Identifikasi, pengukuran dan alokasi biaya-biaya lingkungan hidup dan pengintegrasian
biaya-biaya ke dalam pengambilan keputusanusaha serta mengkomunikasikan hasilnya
kepada stockholders perusahaan, menurut Junus dalam SriAstuti dan Ikhsan (2002).
Akuntansi lingkungan memiliki potensi untuk meningkatkan kesadaran
tentangkeprihatinan publik. Hal ini dapat membantu kita secara substansial mengurangi
polusi,melindungi habitat satwa liar dan menyelamatkan lahan pertanian dari
pembangunan. Biaya lingkungan dan juga dapat membantu perusahaan untuk
menetapkan harga produk dan jasa pada tingkat yang memperhitungkan biaya yang
sebenarnya

c. Tujuan Akuntansi Sosial dan Lingkungan


Tujuan akuntansi sosial dan lingkungan adalah memberikan informasi
yangmemungkinkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap masyarakat dapat
dievaluasi
1. Mengidentifikasi dan mengukurkontribusi “sosial neto periodik”, yang meliputi
bukan hanya manfaat dan biaya sosial yang di internalisasikankeperusahaan, namun
juga timbul dari eksternalitas yang mempengaruhi segmen-segmensosial yang
berbeda.
2. Membantu menentukan strategi, artinya membantu menentukan apakah strategi dan
praktik perusahaan yang secara langsung mempengaruhi relatifitas sumber daya dan
status individu, masyarakat dan segmen-segmen sosial adalah konsisten dengan
prioritas sosial yang diberikan secara luas padasatu pihak dan aspirasi individu pada
pihak lain.
3. Memberikan dengan cara yang optimal, baik kepada semua kelompok sosial,
informasi yang relevan tentang tujuan, kebijakan, program, strategi dan kontribusi
suatu perusahaanterhadap tujuan-tujuan sosial perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai