Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN SURVEI KLINIK MITRA UMAT DAN RUMAH TINGGAL

MATA KULIAH STUDIO DESAIN ARSITEKTUR 3

Disusun oleh :
1. Radhian Al Fajar (40030521650022)
2. Arifah Lestari (40030521650024)
3. Carissa Dewi Sipta ( 40030521650042)
4. Avani Marcella (40030521650124)
5. Anevaysha Q. D. (40030521650154)

TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR
2023
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I : GAMBARAN UMUM............................................................................ 3
1.1 Klinik..................................................................................................... 3
1.1.1 Pengertian………………………………………………… 3
1.1.2 Macam………………………………….………………… 3
1.2 Rumah Tinggal..................................... ……………............................ 4
1.2.1 Pengertian…………………………………..…………….. 4
1.2.2 Fungsi…………………………………………………….. 4
1.2.3 Jenis………………………………………………………. 5
1.3 Lokasi.................................................................................................... 6
1.3 Peraturan Setempat................................................................................ 6
1.4.1 Peraturan Koefisien Dasar Bangunan……………………… 7
1.4.2 Peraturan Koefisien Lantai Bangunan (KLB)……………... 7
1.4.3 Peraturan Garis Sempadan Bangunan (GSB)……………… 8
1.4.4 Peraturan Luas Persil Bangunan…………………………… 8

BAB II : DATA EKSISTING


2.1 Denah.................................................................................................... 9
2.1.1 Denah Klinik………………………………………………….. 9
2.1.2 Denah Rumah Tinggal………………………………...…….. 10
2.2 Dokumentasi....................................................................................... 11
2.2.1 Dokumentasi Klinik…………………………………………. 11
2.2.2 Dokumentasi Rumah Tinggal……………………………….. 12
2.3 Fasilitas Eksisting................................................................................ 13
2.3.1 Klinik.......................................................................................... 13
2.3.2 Rumah Tinggal........................................................................... 15
2.4 Pengguna/User, Jumlah, Waktu Kegiatan........................................... 16
2.4.1 Pengguna/User………………………………………………... 16
2.4.2 Waktu Kegiatan……………………………………………...... 17
2.5 Data Fisik Bangunan........................................................................... 17
2.5.3 Orientasi.................................................................................. 17
2.5.2 Fasade...................................................................................... 17
2.5.3 Material/Bahan Bangunan Yang Digunakan.......................... 17
2.5.4 Pencahayaan............................................................................ 19

ii
BAB I
GAMBARAN UMUM
1.1 Klinik
1.1.1 Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(PERMENKES RI) Nomor 9 Tahun 2014 yang dimaksud dengan
Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan
medis dasar dan/atau spesialistik.
1.1.2 Macam
Macam-macam klinik dibagi menjadi dua yakni Klinik Pratama dan
Klinik Utama.
a. Klinik Pratama
Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik dasar yang dilayani oleh dokter umum dan
dipimpin oleh seorang dokter umum. Berdasarkan perizinannya
klinik ini dapat dimiliki oleh badan usaha ataupun perorangan.
b. Klinik Utama
Klinik utama merupakan klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan
spesialistik. Spesialistik berarti mengkhususkan pelayanan pada
satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik ini dipimpin seorang
dokter spesialis ataupun dokter gigi spesialis. Berdasarkan
perizinannya klinik ini hanya dapat dimiliki oleh badan usaha
berupa CV, maupun PT.

No. Aspek Klinik Pratama Klinik Utama


Pembeda
1. Pelayanan Hanya melayani pelayanan Mencakup pelayanan
Medis medis dasar medis dasar dan spesialis

2. Pimpinan Dokter Umum atau Dokter Dokter Spesialis atau


Klinik Gigi Dokter Gigi Spesialis
3. Layanan Pelayanan rawat inap hanya Mencakup layanan rawat
diperbolehkan untuk klinik inap
dalam bentuk badan usaha

4. Tenaga Minimal terdapat dua orang Minimal diperlukan satu


Medis dokter umum dan atau gigi dokter spesialis untuk
masing masing jenis
pelayanan

3
1.2 Rumah Tinggal
1.2.1 Pengertian
• Rumah merupakan tempat berlindung dari pengaruh luar
manusia, seperti iklim, musuh, penyakit, dan sebagainya.
Untuk dapat berfungsi secara fisiologis, rumah haruslah
dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan,
seperti listrik, air bersih, jendela, ventilasi, tempat
pembuangan kotoran dan lain-lain. (Koesputranto, 1988)
• Rumah merupakan suatu bangunan, tempat manusia tinggal
dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah
juga merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi
pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan
adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
(Sarwono dalam Budihardjo, 1998 : 148)
• Kebutuhan akan dapat berlindung sebenarnya termasuk
kebutuhan yang utama, selanjutnya karena manusia tidak
lagi hidup secara berpindah-pindah, maka mereka
memerlukan tempat tinggal yang tetap, yang sekarang bisa
disebut rumah. (Juhana, 2000 : 31)
• Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga.
(Musthofa, Bisri. 2008 : 64)
• Pengertian rumah bagi seseorang bisa mengandung dimensi
yang luas. Rumah adalah keluarga dengan budaya internal
beserta sejarahnya serta lingkungan alam, masyarakat
dengan budaya lokal. (Allenda, Leonardiansyah : 1)

1.2.2 Fungsi
Menurut A.Turner (dalam Jenie, 2001 : 45), rumah memiliki tinggi
fungsi, yakni :
• Identity ( Identitas )
Rumah sebagai penunjang identitas keluarga diwujudkan
pada kualitas hunian atau perlindungan yang diberikan oleh
rumah. Kebutuhan akan tempat tinggal dimaksudkan agar
penghuni dapat memiliki tempat berteduh guna melindungi
diri dari iklim setempat
• Opportunity ( Kesempatan )
Rumah sebagai penunjang kesempatan keluarga untuk
berkembang dalam kehidupan sosial budaya dan ekonomi
atau fungsi pengemban keluarga. Kebutuhan berupa akses
ini diterjemahkan dalam pemenuhan kebutuhan sosial dan
kemudahan ke tempat kerja guna mendapatkan sumber
penghasilan.
• Security ( Keamanan)
Rumah sebagai penunjang rasa aman memiliki arti
terjaminnya keadaan keluarga di masa depan setelah
mendapatkan rumah. Jaminan keamanan atas lingkungan

4
perumahan yang ditempati serta jaminan keamanan berupa
kepemilikan rumah dan lahan (the form of tenure).

1.2.3 Jenis
Menurut Richard Untermann & Robert Small (1986) dalam buku
Perencanaan Tapak untuk Perumahan, ia membagi jenis jenis rumah
dalam beberapa tipe, antara lain :
• Rumah Tinggal Tunggal (Detached)
Rumah tinggal tunggal atau rumah terpisah adalah rumah
tinggal yang berdiri sendiri. Rumah tinggal tunggal dipakai
biasanya hanya untuk satu keluarga dan jarak antar
rumahnya berjauhan. Selain itu cottage, villa, bungalow,
dan mansion juga termasuk dalam kelompok rumah tinggal
tunggal. Rumah tinggal tunggal dibangun diatas tanah yang
besarnya lebih besar dari bangunannya. Rumah tersebut
dikelilingi oleh halaman atau yard.
• Rumah Tinggal Koppel (Semi Detached)
Rumah Tinggal kopel adalah Rumah Tinggal Tunggal yang
disekat sama besar antara Kiri dan Kanan, biasanya rumah
tinggal kopel ini untuk disewakan pemiliknya untuk
menghemat lahan bangunan.
• Rumah Kota (Town House)
Rumah Kota adalah sama seperti rumah gandeng dengan
penambahan tempat parkir di dalam bangunannya. Parkir di
bagian dalam memerlukan halaman depan yang lebih lebar
(untuk menampung pengemudi dan jalan masuk dan ruangan
bagian dalam untuk kegunaan tertentu) dan kadang-kadang
dibuat dengan suatu kedalaman kirakira 150 feet. Rumah
kota menawarkan kenyamanan yang tinggi untuk sebuah
keluarga tunggal kecuali bila dibuat tanpa halaman samping.
• Rumah Susun (Flat)
Rumah yang fleksibel, yaitu mampu menyesuaikan berbagai
konfigurasi. Kerugian utama rumah susun adalah BC yang
mengurangi unit-unit yang dapat diorientasikan ke
permukaan tanah. Rumah susun umumnya berisi ganda,
artinya mempunyai ruang-ruang yang berada di luar pada
unit-unit tersebut.
• Maisonet (Maisonette)
Maisonette Adalah sebuah tipe standar dari bangunan
berkapasitas tinggi dan bertingkat rendah. Yang telah
dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Dikatakan
berkepadatan tinggi karena merupakan suatu penumpukan
vertikal maksimum dari sebuah unit berlantai dua di atas unit
bangunan lainnya, dengan dua tahapan tangga untuk lantai
utama dari unit yang terletak lebih atas.
• Rumah Berpekarangan Dalam (Patio House)
Adalah suatu variasi pada rumah "ranch” berlantai satu
tradisional. Dengan pintu masuk di bagian tengah, ruang

5
tamu terletak pada sisi dan ruang-ruang tidur pada sisi
lainnya. Untuk menyesuaikan pada bidang tanah yang
sempit, bentuk tersebut "dibengkokkan” dan ruang-ruang
pribadinya dikitari oleh pemagaran. Dengan menghilangkan
halaman-halaman samping dan depan, rumah "ranch”
tersebut kini menjadi rumah berpekarangan dalam (patio).
• Rumah Teras Bertingkat (Terrace House)
Rumah gandeng dan berpekarangan dalam dapat saja dibuat
menjenjang ke atas maupun ke bawah sebuah perbukitan
guna meningkatkan arah pandangan, dan memberikan
orientasi yang lebih baik, juga memungkinkan taman-taman
atau teras-teras di atas atap-atap dari unit-unit di bawahnya
• Rumah Gandeng (Row House)
Rumah gandeng berasal dari rumah berlantai dua tradisional
yang terletak di atas sebidang petak yang sempit.. Fung-
fungsi "tempat tinggal” dasarnya terletak pada lantai bawah:
meliputi ruang tamu, ruang makan, dapur, kamar mandi kecil
dan kemungkinan sebuah ruang belajar.

1.3 Lokasi
Klinik Mitra Umat berlokasi di Jalan Bulusan VI No.34, Bulusan, Kec.
Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50277. Klinik Mitra Umat berada
di wilayah BWK VI berdasarkan dengan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Kota Semarang karena berlokasi di Kecamatan Tembalang. Selain itu,
klinik ini juga berada di jalan kolektor sekunder tepatnya di Jalan Bulusan
VI.
Rumah tinggal berlokasi di Jalan Sendangguwo Selatan V, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273. Rumah tinggal berada di
wilayah BWK VI berdasarkan dengan Peraturan Daerah Kota Semarang
Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Kota Semarang karena berlokasi di Kecamatan Tembalang.

1.4 Peraturan Setempat

Peraturan yang berlaku di lokasi Klinik Mitra Umat adalah Peraturan


Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2004 Tentang Rencana Detail Tata
Ruang Kota (RDTRK) Kota Semarang Bagian Wilayah Kota VI Kecamatan
Tembalang Tahun 2000-2010. Berikut adalah hal-hal yang tercantum dalam
peraturan daerah ini :

6
1.4.1 Peraturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Peraturan mengenai Koefisien Dasar Bangunan tertera pada
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2004,
Bagian Keenam, Pasal 30, sebagai berikut :
Jalan Kolektor Sekunder, KDB yang ditetapkan :
1. Perumahan KDB yang direncanakan 40 % (empat puluh
perseratus)
2. Perdagangan dan jasa :
- Supermarket KDB yang direncanakan 60 % (enam
puluh perseratus)
- Minimarket KDB yang direncanakan 60 % (enam puluh
perseratus)
- Perkantoran KDB yang direncanakan 60 % (enam
puluh perseratus)
- Pasar KDB yang direncanakan 60 % (enam puluh
perseratus)
3. Campuran Perdagangan dan Jasa, Perumahan KDB yang
direncanakan 60 % (enam puluh perseratus)
4. Perkantoran KDB yang direncanakan 40 % (empat puluh
perseratus)
5. Fasilitas Umum:
- Pendidikan KDB yang direncanakan 40 % (empat puluh
perseratus)
- Peribadatan KDB yang direncanakan 40 % (empat
puluh perseratus)
- Kesehatan KDB yang direncanakan 40 % (empat puluh
perseratus)
- Bangunan Pelayanan Umum KDB yang direncanakan
40 % (empat puluh perseratus)
6. Olahraga dan Rekreasi KDB yang direncanakan 20 % (dua
puluh perseratus)
7. Perguruan Tinggi KDB yang direncanakan 40% (empat
puluh perseratus)

1.4.2 Peraturan Koefisien Lantai Bangunan (KLB)


Peraturan mengenai Penentuan Ketinggian Bangunan dan
Koefisien Lantai Bangunan (KLB) tertera pada Peraturan
Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2004, Bagian Ketujuh,
Pasal 33 sebagai berikut :
Jalan kolektor sekunder, KLB yang ditetapkan :
1. Perumahan maksimal 2 lantai dan KLB 0,8
2. Perdagangan dan jasa :
- Supermarket maksimal 4 lantai dan KLB 2,4
- Mini Market maksimal 3 lantai dan KLB 1,8
- Pertokoan maksimal 3 lantai dan KLB 1,8
- Pasar maksimal 2 lantai dan KLB 0,8
3. Campuran Perdagangan dan Jasa, Perumahan maksimal 3
lantai dan KLB 1,8

7
4. Perkantoran maksimal 4 lantai dan KLB 1,6
5. Fasilitas umum :
- Pendidikan maksimal 3 lantai dan KLB 1,2
- Peribadatan maksimal 2 lantai dan KLB 0,8
- Kesehatan maksimal 3 lantai dan KLB 1,2
- Bangunan Pelayanan Umum maksimal 2 lantai dan
KLB 0,8
6. Perguruan Tinggi maksimal 4 lantai dan KLB 1,6
7. Olahraga dan Rekreasi maksimal 2 lantai dan KLB 0,4

1.4.3 Peraturan Garis Sempadan Bangunan (GSB)


Peraturan mengenai Penentuan Garis Sempadan Bangunan (GSB)
tertera pada Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun
2004, Bagian Kedelapan, Pasal 36 sebagai berikut :
Jalan Kolektor Sekunder, GSB yang ditetapkan :
1. Perumahan 23 meter.
2. Perdagangan dan jasa :
- Supermarket 23 meter
- Mini Market 23 meter
- Pertokoan 23 meter
- Pasar 23 meter
3. Campuran Perdagangan dan Jasa, Perumahan 23 meter.
4. Perkantoran 23 meter.
5. Fasilitas Umum :
- Pendidikan 23 meter
- Peribadatan 23 meter
- Kesehatan 23 meter
- Bangunan Pelayanan Umum 23 meter
- Perguruan Tinggi 23 meter.
1.4.4 Peraturan Luas Persil Bangunan
Peraturan mengenai Penentuan Luas Persil Bangunan tertera pada
Bagian Kesembilan, Pasal 40 sebagai berikut :
Fasilitas Kesehatan luas persil bangunannya ditetapkan:
1. Balai Pengobatan ± 300 m².
2. BKIA dan RS bersalin ± 1.600 m².
3. Apotik ± 400 m².
4. Puskesmas ± 1.200 m² (skala 30.000 penduduk).
5. Puskesmas ± 2.400 m² (skala 120.000 penduduk.

8
BAB II
DATA EKSISTING
2.1 Denah
2.1.1 Denah Klinik

9
2.1.2 Denah Rumah Tinggal

10
2.2 Dokumentasi
2.2.1 Dokumentasi Klinik Mitra Umat

Fasad Klinik Ruang Tunggu Ruang Tunggu Farmasi

Ruang Dokter KIA Ruang Dokter Gigi Ruang Dokter Umum

Dapur KM/WC Pegawai Tempat Penyimpanan

Ruang Laktasi Gudang Parkir

11
Ruang Pegawai

2.2.2 Dokumentasi Rumah Tinggal

Carport Teras Ruang Tamu

Kamar 1 Kamar 2 Dapur & Ruang Makan

KM/WC 1 KM/WC 2 Taman

12
2.3 Fasilitas Eksisting
2.3.1 Klinik
Nama Klinik : Klinik Mitra Umat
Lokasi : Jl. Bulusan VI No.34, Bulusan, Kec. Tembalang, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50277
Luas Bangunan : 277, 24 m2
Fasilitas :

• (12,7
1. Parkir dapatmmenampung
x 5 m) ± 20 motor
2. Ruang Tunggu
• kursi panjang : 4
• kursi tunggu type G 405 : 5
• meja resepsionis : 1
• nurse station : 1
• alat timbangan dan pengukur tinggi badan : 1
• dispenser : 1
• kipas angin : 1
• cairan hand rub antiseptic : 1
• speaker : 1
• fire extinguisher : 1
3. Ruang Laktasi
• sofa menyusui : 1
• meja : 1
4. Ruang Tunggu Farmasi
• meja resepsionis : 1
• kursi tunggu panjang : 2
• rak makanan : 1
• lemari pendingin minuman : 1
• kipas anging : 1
5. Ruang Tunggu Farmasi
• rak obat : 1
• meja: 2
• kursi : 3
• lemari : 1
6. Ruang Dokter KIA
• meja pelayanan : 1
• tempat tidur pasien : 1
• kursi : 2
• tempat sampah medis : 1
• wastafel : 1
• AC : 1
• audio : 1
• stetoskop : 1
• cairan hand rub antiseptic : 1
7. Ruang Dokter Gigi
• meja pelayanan : 1
• kursi : 2

13
• rak alat : 4
• dental chair : 1
• cairan hand rub antiseptic : 1
• tempat sampah medis : 1
• wastafel : 1
• AC : 1
8. Ruang Pegawai
• meja : 4
• kursi : 5
• kipas angin : 2
• alat komputer : 1
9. Ruang Dokter Umum
• meja pelayanan : 1
• kursi : 3
• tempat tidur pasien : 1
• tempat sampah medis : 1
• rak alat : 3
• lemari : 1
• kursi roda : 1
• tabung oksigen : 1
• monitor pasien : 1
• stetoskop : 1
• wastafel : 1
• cairan hand rub antiseptic : 1
• AC : 1
10. Ruang Penyimpanan Barang
• lemari : 5
• kulkas : 1
• karpet gulungan : 1
• kipas angin : 1
11. Lab
• kotak P3K
• APAR
• wastafel
• gelas beaker
• pipet
• gelas ukur
• mortar pastle
12. Dapur
•dispenser : 1
•lemari : 1
•bak cuci piring : 1
•rak piring : 1
•kompor : 1
13. Gudang
• rak penyimpanan barang : 3
• rak sepatu : 1
• blower : 2

14
14. WC Umum
• toilet jongkok : 1
• keran air : 1
• ember : 1
• gayung : 1
15. KM/WC Pegawai
• keran dan bak air : 1
• ember : 1
• gayung : 1
• toilet duduk : 1

2.3.2 Rumah Tinggal


Lokasi : Jl. Sendangguwo Selatan V, Kec. Tembalng, Kota
Semarang, Jawa Tengah 50273
Luas Bangunan : 170 m2
Fasilitas :

• dapat menampung 1 mobil


1. Carport
2. Teras
• kursi : 1
• meja : 1
3. Ruang Tamu
• sofa : 2
• meja tamu : 1
• rak display : 1
• kabinet : 1
• karpet : 1
4. Ruang Keluarga
• sofa : 1
• rak TV : 1
• TV : 1
• kursi : 1
• meja : 1
• karpet : 1
• speaker : 1
• wifi router : 1
5. Ruang Tidur 1
• single bed : 1
• lemari pakaian : 1
• gantungan tas : 1
• tangga akses menuju lantai 2
6. Ruang Tidur 2
• single bed : 1
• meja belajar : 1
• kursi belajar : 1
• gantungan tas : 1
• gantungan baju : 1

15
• TV : 1
• keranjang laundry : 2
• TV : 1
7. Ruang Tidur 3
• double bed : 1
• lemari pakaian : 1
• TV : 1
• meja belajar : 1
• kursi belajar : 1
8. Dapur dan Ruang Makan
• meja makan untuk 4 orang : 1
• kabinet atas : 3
• bak cuci piring : 1
• rak piring : 1
• counter table
• kabinet bawah : 1
• kulkas : 1
9. KM/WC 1
• shower : 1
• bak air : 1
• toilet jongkok : 1
• gayung : 1
• rak sabun : 1
10. KM/WC 2
• shower : 1
• bak air : 1
• toilet duduk : 1
• gayung : 1
• rak sabun : 1

2.4 Pengguna/user, jumlah, waktu kegiatan


2.4.1 Pengguna/user
Klinik Mitra Umat dapat menampung anggota pengguna sebanyak
14 anggota yang terdiri dari 4 dokter tetap, 1 dokter nontetap, 3
perawat, 2 bidan, dan petugas 4 non perawat dengan kapasitas pasien
perhari 90 orang.
Untuk rumah tinggal yang telah disurvey menampung
pengguna sebanyak 4 anggota yang terdiri dari ayah, ibu, dan 2
anak.

16
2.4.2 Waktu Kegiatan
Waktu kegiatan/jam operasional di Klinik Mitra Umat dimulai dari
pukul 19.00 WIB - 20.30 WIB dengan jeda waktu istirahat
pukul12.00 WIB - 13.00 WIB.
Untuk waktu kegiatan di rumah tinggal tersebut rata
rata berlangsung pada pukul 05.00 WIB - 22.30 WIB.

2.5 Data Fisik Bangunan


2.5.1 Orientasi
Orientasi bangunan pada Klinik Mitra Umat dan rumah
tinggal sama yaitu berorientasi ke arah selatan. Bangunan
yang berorientasi ke selatan memiliki beberapa
keuntungan diantaranya bangunan menghadap ke selatan menerima
paparan sinar matahari lebih banyak, bagian depannya akan lebih
teduh, dengan arah hadap rumah ke selatan juga akan
menjadikan rumah terhindar dari kesan lembab.
2.5.2 Fasad
Istilah fasad berasal dari bahasa Prancis façade yang memiliki arti
‘depan’ atau ‘muka’. Secara umum, istilah tersebut dapat dimaknai
sebagai bagian luar suatu bangunan (eksterior). Tak ayal, fasad
banyak dipercaya oleh orang-orang sebagai bagian yang
menunjukan karakter atau gaya suatu rumah.
2.5.3 Material
Pembangunan fasad klinik dan Rumah tidak terlepas dari
penggunaan material konstruksi yang dipilih. Beberapa jenis
material yang digunakan fasad diantaranya yaitu:
• Batu Bata
Batu bata adalah salah satu material konstruksi yang
digunakan untuk membangun fasad dan memungkinkan
struktur bangunan menjadi kokoh. Hal tersebut dapat terjadi
karena batu bata memiliki kekuatan penahan yang baik,
yang memungkinkannya menahan beban lantai atas maupun
atap klinik dan rumah.
Tidak hanya itu saja, dari segi keindahan batu bata memiliki
tampilan yang klasik dan elegan sehingga dapat memberikan
estetika tambahan untuk fasad Anda serta menampilkan
karakter hunian yang kuat dan unik.
• Kayu
Material berikutnya yang tidak kalah bermanfaat untuk
fasad rumah adalah kayu. Sebagaimana dengan batu bata,
kayu juga mampu menopang beban berat yang

17
menjadikannya ideal untuk membentuk struktur bangunan.
Penggunaan material yang satu ini sebagai fasad akan
membuat rumah terkesan lembut dan hangat.
• Bebatuan
Bebatuan banyak dipilih sebagai material fasad bangunan
karena kuat dan tahan lama. Hal ini merupakan poin plus
sebab pemilik bangunan tidak perlu repot-repot melakukan
perawatan ekstra untuk menjaga kualitas material tetap
prima. Sangat cocok bagi Anda yang ingin menonjolkan
hunian dengan kesan klasik nan elegan.
• Metal
Metal umumnya dipilih karena mudah dibersihkan dari
kotoran maupun debu. Bahannya yang cenderung halus
dan licin membuatnya mampu menciptakan fasad rumah
dengan kesan modern dan futuristic
• Keramik
Lantai keramik merupakan jenis bahan lantai yang paling
banyak digunakan masyarakat pada saat ini karena sifatnya
yang cocok dengan iklim di Indonesia. Selain itu,warna,
corak, dan ukuran yang ada dipasarkan juga beraneka
ragam pilihanya.saat ini keramik bukan merupakan bahan
rumah yang mahal karena produk lokal pun kini mulai
ganyak di pasaran dengan kualitas tak kalah dengan
keramik impor. Pekerjaan lantai keramik relatif mudah,
sama seperti pemasangan teraso dan tegel. Perawatan
lantai keramik relatif mudah, juga tidak mudah tergores
dan jika terkena kotoran atau cairan tidak membekas.
• Finishing Wallpaper
Pilihan aman untuk membuat dinding terlihat menarik
adalah dengan menggunakan wallpaper atau wall
covering sebagai sentuhan akhir. Material satu ini lebih
banyak diaplikasikan pada bagian dalam ruangan dan hadir
dalam banyak pola, warna, dan tekstur sehingga
memudahkanmu dalam memilih tampilan akhir seperti apa
yang kamu inginkan pada hunian
• Finishing Cat
Cat tembok adalah salah satu pilihan yang paling populer
untuk finishing dinding rumah Anda. Ada banyak variasi
warna dalam mengaplikasikan cat tembok yang tentunya
dapat memperindah rumah. Meskipun cara
mengaplikasikan cat tembok cukup mudah, Anda juga perlu
memperhatikan cara melakukan finishing cat tembok
hingga bisa mendapatkan hasil yang sempurna dan bisa
bertahan lama pada permukaan tembok.

18
• Kaca
Kaca adalah sebuah materi padat yang transparan dan selalu
dipakai dalam setiap konstruksi bangunan. Bahan dasar
untuk pembuatan kaca umumnya menggunakan pasir silika
dan pasir. Bahan tersebut nantinya akan dilelehkan dan
melalui proses bertekanan tinggi dan melewati pemanasan
dan pendinginan yang cepat.
• Roster
Roster adalah material bangunan yang berfungsi untuk
menciptakan ventilasi udara. Roster berbentuk balok
layaknya batu bata. Cuma roster mempunyai lubang-lubang
sebagai jalur keluar-masuknya angin. Itu sebabnya,
beberapa orang kerap menyebut roster sebagai lubang
angin. Roster ini memang memiliki fungsi dasar sebagai
saluran ventilasi udara. Tapi sekarang roster pun banyak
dipakai untuk membangun dinding sama halnya batu bata,
batako, atau bata hebel.
2.5.4 Pencahayaan
Pencahayaan pada Klinik Mitra Umat dan rumah tinggal yang telah
disurvey menggunakan jenis lampu direct lamp
yang memungkinkan 90%-100% penyinaran diarahkan langsung
ke obyek.

19

Anda mungkin juga menyukai