Anda di halaman 1dari 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks didefinisikan sebagai senyawa yang terdiri dari atom
atau ion logam yang dikelilingi oleh molekul-molekul atau ion-ion yang disebut
ligan yang menyumbangkan pasangan elektron bebasnya kepada ion logam pusat.
Ion pusat pada umumnya merupakan ion-ion logam transisi karena ion logam ini
memiliki orbital d atau f yang terisi sebagian atau belum terisi penuh. Donasi
pasangan elektron ligan kepada ion logam pusat menghasilkan ikatan kovalen
koordinasi sehingga senyawa kompleks juga disebut senyawa koordinasi.
Senyawa kompleks berhubungan dengan asam dan basa Lewis dimana asam
Lewis adalah senyawa yang dapat bertindak sebagai penerima pasangan elektron
bebas sedangkan basa Lewis adalah senyawa yang bertindak sebagai penyumbang
pasangan elektron.
Ligan merupakan basa Lewis yang dapat terkoordinasi pada ion logam
membentuk senyawa kompleks. Ligan dapat berupa anion atau molekul netral
yang digolongkan sesuai dengan jumlah atom donor yang dimilikinya. Ligan yang
terkoordinasi ke atom logam melalui satu atom saja disebut ligan monodentat.
Ligan yang mengandung dua atau lebih atom, yang masing-masing serempak
membentuk ikatan dua donor elektron kepada ion logam yang sama disebut ligan
khelat karena ligan ini tampaknya mencengkeram kation di antara dua atau lebih
atom donor (Cotton and Wilkinson, 1989:622-624).

2. Kompleks Ni(II)
Nikel merupakan salah satu logam transisi deret pertama yang terletak
pada periode empat dan golongan VIIIB, memiliki nomor atom 28 dan massa
atom 58,71 g/mol (Huheey et al, 1993). Nikel dalam keadaan nikel(II) lebih stabil
daripada nikel(0), nikel(I), nikel(III) dan nikel(IV). Nikel(I) dan nikel(0) tidak
stabil karena mudah teroksidasi, nikel(III) mudah tereduksi menjadi nikel(II) dan

Anda mungkin juga menyukai