1. Kajian Literatur
o Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
o Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan topik
masalah.
o Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut berdasarkan
temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
o Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau rekan
sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang diidentifikasi.
o Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai penyebab
masalah tersebut.
o Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
o Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
o Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan dan
pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
o Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
o Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab
diidentifikasi masalah
• Modul
• Menurut (Bybee & Ziegler, 1998) dalam Modul 4 Kegiatan Belajar (KB)
1 : Konsep Dasar Anak Hambatan Intelektual dan Lambat Belajar
(2019:9) Penelitian tentang memotivasi anak hambatan intelektual
menemukan bahwa anak yang memiliki motivasi rendah sering memiliki
kesalahan secara terus menerus. Motivasinya untuk memecahkan
masalah rendah disebut outer-directedness (tidak mau diarahkan)- tidak
percaya akan solusi dan selalu meminta orang untuk memberikan
petunjuk
Hasil Wawancara
• Dengan kepala sekolah
- Kurangnya motivasi pelajar peserta didik terdiri atas 2 komponen yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal yaitu dari peserta didik itu sendiri
dimana motivasi belajar peserta didik kurang.
Faktor Eksternal yaitu kuranganya dukungan dari orang tua.
Kurangnya fasilitas yang mendukung proses belajara mengajar
disekolah.
https://drive.google.com/file/d/1N6-gVcVJzAh_dG2tqFShlXtVX-
hxB06E/view?usp=drive_link
• Dengan pakar
- Tunagrahita memiliki kecerdasan IQ dibawah 65. Dengan kondisi yang
rendah menunjukan beberapa perkembangan kematangan yang kurang
salah satu nya minat yang berkaitan dengan motivasi belajar.
kemampuan siswa dalam memahami mengingat terutama yang berkaitan
dengan akademis tentu ada hambatan. Karena kondisi yang dialami oleh
anak tunagrahita tentunya sangat berkaitan dengan kemampuan
akademis.
https://drive.google.com/file/d/1fCW7PGQN2UmpOEE4yu4CkBEAW1Ukq
oJV/view?usp=drive_link
Dari Pakar :
https://drive.google.com/file/d/1N6-gVcVJzAh_dG2tqFShlXtVX-
hxB06E/view?usp=drive_link.
Wawancara :
• Dari Pakar :
- Faktor internal : karena anak tunarungu memiliki hambatan pendengaran
sehingga berdampak pada perkembangan Bahasa
- Factor eksternal : belum ditemukan media pembelajaran/metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan anak tunarungu
o Kurangnya dukungan orangtua berupa pengulangan Kembali
pembelajaran yang telah dilakukan disekolah Ketika dirumah
https://drive.google.com/file/d/1iYkVtbjNF4VxyzM6YdUxiafnEl0v
0vPz/view?usp=drive_link
• Dari Kepala Sekolah
➢ kurangnya kosakata yang dipahami
https://drive.google.com/file/d/1N6-gVcVJzAh_dG2tqFShlXtVX-
hxB06E/view?usp=drive_link