Anda di halaman 1dari 19

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Nama : Firman
asalah yang telah
Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masal
diidentifikasi
serta didik masih Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
emiliki semangat
lajar yang rendah Peserta didik masih memiliki semangat belajar Peserta didik masih memiliki semangat b
swa belum yang rendah rendah
aksimal
emanfaatkan Dalam Jurnal ISSN. 2621-9832 JURNAL MathEdu Hasil daripada analisis dan kajian literatur ser
rpustakaan sekolah (Mathematic Education Journal) dengan pengawas dan kepala sekolah atau te
http://journal.ipts.ac.id/index.php/MathEdu bahwa penyebab Peserta didik masih memil
Vol. 4 No. 2 Juli 2021 belajar yang rendah disebabkan:
1. Guru kurang memberikan motivasi kepada si
Motivasi belajar adalah kecendrungan siswa dalam 2. Guru dalam menyampaikan pembelajaran tid
melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat 3. Kondisi lingkungan atau tempat tinggal pese
untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik
mungkin”. Menurut Sardiman dalam Kusuma dan Solusi dari tiga masalah diatas
Subkhan (2015:166)
Oleh sebab itu, guru harus mampu mem
Kemudian Ali Imron dalam Siregar dan Nara menaikkan motivasi belajar di siswa.
(2010:53-55) mengemukakan faktor-faktor yang 1. Meningkatkan kualitas guru
mempengaruhi motivasi yaitu: Sudah pasti guru adalah sosok yang menjadi
a. Cita-cita/aspirasi pembelajar.. proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karen
b. Kemampuan Pembelajaran seorang guru harus secara sadar diri teru
c. Kondisi Pembelajaran . peningkatan kualitasnya. Tak hanya bicara
d. Kondisi Lingkungan mengajar pada mata pelajaran yang diampu,
e. Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran.. guru juga dituntut berkualitas dalam aspek p
f. Upaya Guru Dalam Membelajarkan Pembelajar Hal ini sangat penting demi terwujudnya mo
siswa yang tinggi. Tentu saja Bapak/Ib
Menurut Slameto (2015:74-76) faktor yang melakukan peningkatan kualitas denga
mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya berbagai macam seminar atau pelatihan.
a. Kondisi Internal 2. Memaksimalkan fasilitas pembelajaran
 Kesehatannya Untuk membangun motivasi belajar siswa, B
b. Kondisi Eksternal. Kondisi eksternal harus bisa memaksimalkan fasilitas belajar
 Lingkungan. Di saat masa PJJ (pembelajaran jarak jau
pemerintah melalui Kementerian Pend
Hasil wawancara dengan Kebudayaan menyalurkan bantuan kuota in
a. Pengawas Sekolah itu, Bapak/Ibu guru juga sangat dianjurkan
Bagaimana menurut bapak sebab tentang peserta sarana dan prasarana penunjang kegiatan bel
didik masih memiliki semangat belajar yang memotivasi siswa.
rendah! Kokon Komara, S.Pd 3. Pilih metode pembelajaran yang tepat
1. Materi yang terlalu sulit atau terlalu mudah Sebagai seorang guru memang harus p
2. Mengalami gangguan belajar memilih metode belajar yang tepat. Pemi
3. Terganggu gadget dan kebanyakan main game belajar ini bisa menjadi tolak ukur apakah
4. Mengalami ketakutan pada ujian dan kecewa jenuh dalam kegiatan belajarnya atau ba
5. Penghargaan yang diberikan tidak menarik antusias dengan metode yang Bapak/Ibu g
perhatian anak Anda bisa menerapkan metode belajar d
langsung melalui aplikasi belajar atau me
b. Kepala Sekolah (Sopian Iskandar Mustopa S.Pd) dalam beberapa kelompok guna memudahkan
Bagaimana menurut bapak sebab tentang peserta memahami materi.
didik masih memiliki semangat belajar yang 4. Memanfaatkan media belajar
rendah! Tentunya media belajar yang menarik dan
Rendahnya menjadi daya tarik siswa untuk belajar. D
Motivasi belajar dari guru yang demikian, fokus siswa dalam
Sarana prasarana sekolah ditingkatkan. Ada pun media belajar yang
Keadaan orang tua peserta didik alternatif untuk menunjang kegiatan belajar
Kondisi lingkungan tempat tinggal peserta video belajar beranimasi dan masih bany
didik tersedia di internet.
5. Lakukan evaluasi pembelajaran
c. Rekan Sejawat Evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran
Bagaimana menurut bapak sebab tentang peserta perlu untuk dilakukan. Hal ini bertuj
didik masih memiliki semangat belajar yang efektivitas kegiatan belajar tersebut sudah
rendah! (Utang, SE, Kurikulum) belum. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan
1. Guru tidak memberikan motivasi kepada nilai yang diperoleh siswa dari soal atau
siswa Bapak/Ibu guru berikan.
2. Siswa tidak menyukai cara pengajaran guru
3. Siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu
4. Motivasi dalam diri siswa yang lemah
5. Siswa yang bermasalah
6. Kurangnya perhatian orang tua di rumah

Hasil Kajian Literatur

 Siswa belum maksimal memanfaatkan


perpustakaan sekolah

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
RENDAHNYA MINAT KUNJUNG SISWA KE
PERPUSTAKAAN SMAN 2 MRANGGEN
Sabilal Muhtadien*), Ika Krismayani Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus
Undip Tembalang, Semarang, Indonesia, 50275
file:///C:/Users/Dede Supardi/Downloads/23240-
47400-1-PB1.pdf

Pentingnya perpustakaan di sekolah dalam proses


belajar mengajar karena berdasarkan UU No 20
Tahun 2003 pasal 45 ayat 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dengan jelas menyebutkan
bahwa standar sarana dan prasarana pendidikan
mencakup ruang belajar, tempat berolah raga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
tempat bermain, dan sumber belajar lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Jadi perpustakaan merupakan salah
satu sumber belajar yang sangat penting untuk
menunjang proses belajar mengajar.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi


rendahnya minat baca siswa yang berkaitan
dengan rendahnya minat kunjung siswa ke
perpustakaan sekolah, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-
faktor yang berasal dari dalam diri masing-masing
siswa. Faktor internal meliputi adanya
kecenderungan malas dalam beraktivitas, adapun
siswa yang memiliki kesibukan dalam
beraktivitas, baik ekstrakurikuler maupun
berorganisasi,

Faktor internal penyebab rendahnya minat


kunjung siswa ke perpustakaan adalah faktor yang
berasal dari diri siswa itu sendiri
a. Keinginan diri sendiri, berdasarkan pendapat
informan yang telah diwawancarai, hanya
sedikit siswa yang memiliki minat untuk datang
ke perpustakaan atas keinginannya sendiri.
Mereka merasa perpustakaan kurang menarik
dan lebih praktis bila mencari informasi lewat
internet.
b. Alasan Siswa Jarang ke Perpustakaan
(Malas/Sibuk), Dalam melaksanakan sesuatu
pasti seseorang memiliki sebuah motif atau
alasan mengapa melakukan hal tersebut, begitu
pula dengan alasan mengapa siswa jarang
berkunjung ke perpustakaan selain karna tidak
memiliki keinginan yang kuat dari diri sendiri.

Faktor Eksternal penyebab rendahnya minat


kunjung siswa ke perpustakaan adalah faktor yang
berasal dari luar diri siswa
a. Sarana dan prasarana, dalam proses kegiatan
yang terjadi di perpustakaan haruslah ditunjang
oleh sarana dan prasarana yang memadai,
sehingga siswa dapat memperoleh informasi
yang dicari dan betah berlama-lama di
perpustakaan. Setelah melakukan wawancara
dengan informan, berdasarkan jawaban
informan menunjukan bahwa ruang
perpustakaan masih kurang luas, terdapat
bangku untuk membaca akan tetapi sangat
jarang dimanfaatkan, terdapat pula kardus-
kardus buku pelajaran baru yang diletakan di
ruang baca. Selain ruangan perpustakaan yang
sempit, ternyata AC yang ada di ruang
perpustakaan tidak dapat selalu dinyalakan
sehingga membuat udara di dalam
perpustakaan terasa panas, hal ini dikarenakan
oleh kerusakan yang terjadi pada instalasi
kelistrikannya. Hal ini juga dinyatakan oleh
pustakawan.
b. Pelayanan, merupakan nilai tambah yang akan
membuat kesan positif maupun negatif kepada
siswa, tergantung dengan pelayanan yang
diberikan. Menurut informan laki-laki
pustakawannya dianggap kurang ramah dalam
memberikan pelayanan, karena kurang senyum.
Akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan
pendapat informan perempuan yang
menganggap bahwa pelayanan yang diberikan
oleh pustakawan sudah cukup ramah.
c. Status sosial, merupakan suatu hal yang dapat
diperoleh dengan usaha dan ada pula yang
diperoleh sejak lahir. Dalam penelitian ini,
status sosial yang dimaksud adalah pekerjaan
orang tua atau wali siswa. Informan yang
penulis pilih merupakan informan yang
memiliki tingkat minat kunjung ke
perpustakaan rendah. Setelah melakukan
wawancara, penulis memperoleh data berupa
pekerjaan orangtua siswa. Pekerjaan orangtua
informan berbeda-beda, ada yang bekerja
sebagai pedagang, ada yang sudah pensiun, ada
yang pegawai swasta, ada pula yang pekerjaan
orangtuanya sebagai guru. Berdasarkan status
sosial, dapat diketahui bahwa status sosial tidak
mempengaruhi minat kunjung siswa ke
perpustakaan
d. Lingkungan keluarga, kebiasaan membaca dan
mencintai perpustakaan sangat dipengaruhi
oleh lingkungan keluarga. Karena dari
lingkungan keluargalah seseorang banyak
dididik dan dilatih untuk membaca sebelum
mengenyam pendidikan formal. Dari
lingkungan keluarga pulalah hasrat yang tinggi
untuk selalu datang mengunjungi perpustakaan
tumbuh pertama kali. Penulis melakukan
wawancara kepada informan mengenai
kebiasaan membaca dan berkunjung ke
perpustakaan oleh anggota keluarga di rumah
guna mengetahui pengaruh minat kunjung
siswa ke perpustakaan.

Kemajuan teknologi memperkenalkan siswa


dengan begitu banyak multimedia berupa internet,
laptop, smartphone, dan sebagainya. Dengan
kemajuan teknologi tersebut, siswa lebih memilih
mencari beragam informasi dengan cepat hanya
dengan mengetikkan kata kunci di kolom
pencarian, sehingga membuat siswa malas
mencari sumber informasi yang terdapat pada
buku (Prastiyo, 2009:45-48).

Hasil wawancara dengan


a. Pengawas Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab siswa
belum maksimal memanfaatkan perpustakaan Analisis eksplorasi penyebab masalah
sekolah! Kokon Komara, S.Pd
Kendala yang Dihadapai dalam Pemanfaatan Siswa belum maksimal memanfaatkan p
Perpustakaan sekolah
 Letak gedung yang kurang strategis Istilah mengenai perpustakaan memiliki makna
 Fasilitas yang masih kurang banyak dan terbukti banyak ahli yang mendefin
 Penataan ruangan perpustakaan yang belumperpustakaan itu sendiri.
tertata Menurut Sutarno (2008: 163) perpustakaan m
kerja yang mengelola koleksi dan info
 Akses tata ruang dan tata letak perabot yang
kurang untuk siswa berkebutuhan khususdipergunakan pemustaka. Pada dasarnya
 Pustakawan yang tidak sesuai dengan merupakan instansi yang bertujuan untuk
background dan double pekerjaan layanan informasi kepada pemustaka yang memb
Faktor yang mempengaruhi minat kunjung adala
b. Kepala Sekolah 1. Adanya bahan- bahan pustaka yang
Bagaimana menurut bapak tentang sebab siswa pengguna.
belum maksimal memanfaatkan perpustakaan 2. Keadaan lingkungan yang menarik serta
sekolah! Sopian Iskandar Mustopa, S.Pd memadai.
 Faktor Internal Penyebab Rendahnya Minat 3. Keadaan lingkungan sosial yang ramah dan
Baca 4. Tersedianya kebutuhan yang diinginkan.
6. Pembawaan atau Bakat 5. Berprinsip bahwa berkunjung ke
7. Jenis Kelamin merupakan gaya hidup.
8. Keadaan Kesehatan
9. Keadaan Jiwa Dalam menciptakan memaksimalkan perpu
10. Kebiasaan lingkungan sekolah yang dapat dilakukan antara
 Faktor Eksternal Rendahnya Minat Baca 1. Memilih dan menyediakan bahan bacaan y
Mahasiswa bagi pengguna perpustakaan.
a. Generasi Serba Instan 2. Mengatur ruang perpustakaan dengan rapi,
nyaman.
b. Penggunaan Gadget
3. Menyediakan fasilitas membaca, dan kebeba
bagi pengguna perpustakaan
c. Pengaruh Sosial Media
4. Menganjurkan (kepada guru) dalam berba
dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan
d. Banyaknya Hiburan (TV dan Youtube) 5. Melatih pustakawan atau meningkatkan
pengelola perpustakaan. Misal melalui bim
e. Guru dan Orangtua Kurang pustakawan.
Mendorong Kebiasaan Membaca 6. Melakukan berbagai promosi tentang bahan
buku-buku baru.
f. Sarana/media Membaca yang Minim 7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai
bahwa membaca sangat penting dalam
g. Konsep Membaca yang Diajarkan terutama dalam mencapai keberhasilan sekola
Tidak Bervariasi 8. Melakukan berbagai kegiatan literasi pada
tertentu bekerjasama dengan pihak sekolah. M
h. Pengaruh Game peringatan-peringatan hari besar nasional,
Pendidikan Nasional atau Hari Pahl
c. Rekan Sejawat mengaitkan bulan Oktober sebagai Bulan
Bagaimana menurut bapak tentang sebab siswa bulan Mei sebagai Bulan Buku Nasional, se
belum maksimal memanfaatkan perpustakaan dengan kegiatan literasi.
sekolah! (Nurgiansyah, Ama, Pust) Staf 9. Memberikan penghargaan kepada siswa
Perpustakaan Sekolah banyak meminjam buku di Perpustakaan S
 Kemajuan teknologi memperkenalkan siswa kurun waktu tertentu.
dengan begitu banyak multimedia berupa
internet, laptop, smartphone, dan sebagainya.
 Dengan kemajuan teknologi tersebut, siswa
lebih memilih mencari beragam informasi
dengan cepat hanya dengan mengetikkan
kata kunci di kolom pencarian, sehingga
membuat siswa malas mencari sumber
informasi yang terdapat pada buku

asih ada siswa kelas Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
yang belum bisa
nulis atau  Masih ada siswa kelas X yang belum bisa Masih ada siswa kelas X yang belum bisa
nempatkan huruf menulis atau menempatkan huruf besar dan menempatkan huruf besar dan huruf kecil
sar dan huruf kecil huruf kecil pada buku catatan catatan
da buku catatan 1. Mulai dengan sikap yang positif
Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Metode pemberian pendidikan yang terba
pada penulisan kembali cerita hewan “Sekar Arum adalah mengkondisikan agar anak meni
Muliana Sari1, Feny Rita Fiantika2, Reza belajar. Proses belajar dikondisika
Rachmadtullah3” menyenangkan, menantang, dan tersedia p
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/ pembelajaran di dalamnya.
+Sekar+Arum+Muliana+Sari.pdf 2. Perhatikan cara anak menggenggam alat t
Cara praktis  untuk mengajarkan anak m
Keterampilan menulis mempunyai peranan yang dengan benar adalah dengan member
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. menggenggam ujung pensil/pena pada
Keterampilan menulis merupakan syarat untuk menggunakan ibu jari dan jari telunju
berkecimpung dalam berbagai macam bidang atau disandarkan pada tepi tangan. berbagai ben
kegiatan. Menulis merupakan salah satu pensil dan pena, dan perhatikan apakah je
keterampilan berbahasa yang sangat penting tertentu mendukung kemajuan proses belajar
dipelajari karena dapat membekali kecakapan anak.
hidup bagi siapa pun yang bisa menguasainya. 3. Gunakan buku menulis bergaris sebagai a
Keterampilan menulis termasuk dalam Gunakan buku menulis bergaris sebagai alat b
pembelajaran membaca. Keterampilan menulis contoh tulisan, agar anak dapat mengikuti c
merupakan keterampilan yang paling sulit dan yang Mama berikan. Berikan apresiasi pujian
paling kompleks karena melibatkan ketiga tulisan yang sudah tepat, dan juga berikan m
keterampilan yang lain. Di dalam menulis harus koreksi terhadap tulisan anak yang masih pe
menuangkan ide, gagasan yang ada dalam pikiran. Sebagai contoh: menulis perlu mengi
Menulis yang baik haruslah sesuai dengan kaidah komposisi garis yang tersedia dalam buku b
kebahasaan, sehingga tulisannya mampu melewati garis agar tulisan tersusun rapi, at
menyampaikan pesan dan maksud dari penulis pada huruf (i) harus tepat sesuai di atas gar
dengan baik. huruf tersebut agar dapat dimengerti oleh pem
4. Sediakan alat tulis dan berikan kesem
Analisis kesalahan merupakan sebuah proses yang untuk menuliskan karyanya
didasarkan pada analisis kesalahan orang yang Pilihan aneka ragam alat tulis seperti pensil
sedang belajar dengan objek (bahasa) yang sudah ink pen, kertas tempel warna-warni, kerta
ditargetkan. Mempelajari dalam arti melatih berbagai kelengkapan lainnya memb
berulang-ulang dengan pembetulan di berbagai hal menstimulasi jiwa kreasi anak ketika aka
merupakan suatu peristiwa yang wajar ketika kegiatan menulis.
mempelajari suatu bahasa. Analisis kesalahan 5. Latih Menulis dengan Permainan
terutama dikenakan pada bahasa yang sedang Salah satu permainan yang bisa anak lakukan
ditargetkan. Analisis kesalahan dapat sangat menulis adalah permainan. Mama bisa
berguna sebagai alat pada awal-awal dan selama beberapa huruf untuk memilih permainan m
tingkat- tingkat variasi program pengajaran target permainan sambung huruf atau puzzle.
dilaksanakan. (Nanik, 2013:16) menjadi langkah sukses Mama mengajari ana
6. Ajari Anak Perlahan
Menurut Tarigan dalam Ariyanti (2019:14) Analisi Mengajari anak menulis tentu membutuhka
kesalahan berbahasa, mengemukakan bahwa Salah satu tipsnya adalah mengajari anak de
kesalahan berbahasa merupakan sisi yang dengan tahap-tahap tertentu.
mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan para 7. Belajar Menulis dengan Pensil
pelajar. Kesalahan tersebut merupakan bagian- Untuk awal belajar, anak bisa menulis d
bagian konversasi atau komposisi yang pendek sesuai dengan genggaman. Hal ini j
“Menyimpang” dari norma baku atau norma untuk melatih otot genggaman anak.
terpilih dari performansi bahasa orang dewasa. 8. Kenalkan Huruf Bergantian
Banyak peserta didik yang salah dalam pemakaian Salah satu tips mengajari anak menulis adala
huruf kapital. Hal tersebut terjadi karena minimnya bergantian. Misalnya, satu hari fokus pa
pengetahuan siswa terhadap kaidah-kaidah kemudian besok berpindah ke huruf B, dan se
penulisan huruf kapital maka dari itu, menulis juga 9. Hindari Menuntut Kesempurnaan pada A
sesuatu hal yang kurang diminati oleh peserta didik Wajib Mama ingat bahwa anak masih dalam
sehingga peserta didik kesulitan dalam menulis Karena itu, pastikan mama tidak menuntuk
dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. menulis dengan sempurna.
10. Ajak Anak Menebalkan Gambar Huruf
Menulis juga bukan sekedar menyoretkan tinta Salah satu cara menulis adalah dengan
dikertas melainkan banyak hal hal yang dapat kita teknik penebalan huruf. Buatlah huruf yang
peroleh dari menulis, seperti saat ini, banyak tipis dan mintalah anak untuk menyambun
perserta didik bahkan orang-orang yang sudah tersebut.
lulus dalam jenjang pendidikan pun, dalam
menuliskan suatu karangan masih banyak yang
belum memahami bagaimana menuliskan huruf
kapital dengan benar. Dalam pengertiannya huruf
kapital merupakan huruf yang berukuran atau
berbentuk khusus lebih besar dari pada huruf biasa.
(Rahmaniyah, 2019;80-96).

Huruf kapital pada saat ini mulai jarang


diperhatikan penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya yaitu penggunaan secara
tertulis di instansi. Bahkan kaidah penulisannya
pun sering kali terlupakan. Memahami tentang
penggunaan huruf kapital akan dapat
mempengaruhi hasil suatu penulisan cerita untuk
keterampilan dalam berbahasa. Karena melalui
keterampilan menulis kembali cerita hewan dapat
membantu dan melatih siswa meningkatan
kemampuan dalam keterampilan menulis
khususnya penulisan kembali dengan
menggunakan huruf kapital yang benar. Mengapa
masalah ini sangatlah menarik untuk di teliti
karena, masalah seperti ini sering dijumpai dalam
penggunaan huruf kapital dan tanda baca yaitu
salah satunya penempatan huruf kapital yang tidak
sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan
dalam menuliskan cerita hewan. Banyak peserta
didik yang salah menempatkan huruf kapital yang
benar karena, minimnya pengetahuan siswa
terhadap kaidah-kaidah penulisan huruf kapital.

Hasil wawancara dengan


a. Pengawas Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Masih
ada siswa kelas X yang belum bisa menulis atau
menempatkan huruf besar dan huruf kecil pada
buku catatan! Kokon Komara, S.Pd
1. Kesulitan mengikuti metode belajar
2. Sakit ketika menulis
3. Merasa tulisannya jelek
4. Kurang konsentrasi
5. Menderita disgrafia
b. Kepala Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Masih
ada siswa kelas X yang belum bisa menulis atau
menempatkan huruf besar dan huruf kecil pada
buku catatan! Sopian Iskandar Mustopa, S.Pd
Faktor internal dan eksternal, yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor internal yang meliputi:
 Pengalaman belajar yang kurang,
 Bakat, minat dan motivasi yang rendahc.
 Kepercayaan diri yang masih rendah
 Keberhasilan belajar yang kurang
maksimal,
2. Faktor eksternal yang meliputi:
 Sarana dan prasana pembelajaran yang
kurang mendukung
 Guru yang kurang mampu mengelola
pembelajaran dengan baik

c. Rekan Sejawat
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Masih
ada siswa kelas X yang belum bisa menulis atau
menempatkan huruf besar dan huruf kecil pada
buku catatan! Yudi Kusmiadi, S.Pd Guru Bahasa
Indonesia SMAN 1 Soreang
1. Intelegensi siswa rendah
2. Motivasi belajar siswa rendah
3. Kurangnya menguasai materi
4. Malas mempelajari pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia (PUEBI)
5. Sikap siswa yang kurang baik selama belajar
6. Malu bertanya kepada guru
7. Materi ajar khususnya pada huruf kapital yang
kurang difahami siswa
8. Kurangnya latihan yang dilakukan siswa dalam
menerapkan penulisan huruf kapital
9. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas lebih
menekankan aspek teoritikal daripada
keterampilan praktis bahasa tulis.
ubungan komunikasi Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
tar guru dan orang
a peserta didik  Hubungan komunikasi antar guru dan orang Hubungan komunikasi antar guru dan orang
kait pembelajaran tua peserta didik terkait pembelajaran masih didik terkait pembelajaran masih kurang dan
asih kurang dan kurang dan terbatas
batas Membangun kegiatan belajar mengajar yang efek
Umar Samsudin Sekolah Tinggi Agama Islam memerlukan peran guru, anak dan juga orang tua
Binamadani Al-Fikrah, yang efektif dapat menjamin berlangsungnya in
Vol. 2 No. 2 Agustus 2022 e-ISSN 2808-3571 guru, siswa, dan orang tua secara opti
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/ memandang pentingnya keterlibatan orang
397-Article%20Text-663-1-10-20220822.pdf pendidikan di sekolah, dengan cara yang
mengembangkan metode yang diberi nama M
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab dimana dengan metode tersebut keterlibatan ora
sebelumnyam, maka dapat disimpulkan bahwa aktif dalam pendidikan disekolah dapat terba
bentuk komunikasi kerjasama yang terjalin antara baik. pada komunikasi yang dilakukan
guru dan orang tua dalam meningkatkan hasil membangun keterlibatan orang tua dalam pros
belajar siswa dilakukan dengan melalui jalur di sekolah. Merumuskan pola komunikasi ya
komunikasi formal dan nonformal, pengajian, guru dalam membangun keterlibatan orang tua m
dan keterlibatan orang tua pada pembelajaran utama. Dimulai dengan memetakan baga
anak di rumah. Dalam menjalin Kerjasama menerjemahkan kurikulum untuk anak,
tersebut terdapat Hambatan-hambatan yang mengembangkan strategi komunikasi dalam
dialami pihak sekolah dalam menjalin kerjasama keterlibatan orang tua.
antara guru dan orang tua untuk meningkatkan Guru menerjemahkan kurikulum dengan berba
hasil belajar siswa berupa adanya perbedaan menarik. Kemampuan memahami materi,
pandangan guru dan orang tua tentang menjawab pertanyaan sampai pada mengel
keterlibatan dalam peningkatan prestasi belajar kegiatan pembelajaran. Kemampuan mencipta
anak, latar belakang ekonomi orang tua dan sikap program yang mensyaratkan keterlibatan oran
masing-masing orang tua anak yang berbeda- berbagai kegiatan anak di sekolah menjadi wada
beda. Oleh sebab itu, dilakukan paya yang yang menarik. Pola komunikasi guru dalam
dilakukan sekolah dalam mewujudkan kerjasama keterlibatan orang tua di sekolah terbentuk karen
antara guru dan orangtua dalam meningkatkan orang tua terhadap berbagai program belajar d
hasil belajar siswa antara lain dengan disekolah dengan semangat karena memang me
memberikan pelayanan terbaik kepada orangtua nyaman dan adanya kebutuhan untuk m
siswa, menyamakan persepsi dan nilai-nilai yang mendorong program belajar anak.
ditanamkan sekolah dengan nilai-nilai yang
diajarkan orang tua dengan melakukan
komunikasi awal, dan memberikan kesempatan
kepada orang tua untuk terlibat dalam
pembelajaran di rumah. Berdasarkan kesimpulan
di atas, maka dapat disampaikan saran bahwa
guru harus yakin bahwa dirinya adalah pihak
yang dapat mengubah pemahaman orang tua
tentang keterlibatannya dalam mendidik anak di
rumah. Kemudian, hendaknya sekolah dapat
mengadakan seminar atau workshop bagi orang
tua dan guru dengan tema jalinan komunikasi
kerjasama antara guru dan orang tua dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dengan
mengundang orang yang berkompeten di
bidangnya.

Hasil wawancara dengan


a. Pengawas Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab
hubungan komunikasi antar guru dan orang tua
peserta didik terkait pembelajaran masih kurang
dan terbatas! Kokon Komara, S.Pd
 Jabatan
Level jabatan sedikit banyak mempengaruhi
kelancara komunikasi diantara pihak-pihak.
Bagi yangt memiliki jabatan yang lebih tinggi
malu jika harus berkomunikasi dengan
bawahanya, demikian pula bawahanya merasa
canggunguntuki berkomunikasi dengan
atasannya.
 Tempat
Ruang kerja yang terpisah (yang mungkin jauh)
akan mempengaruhi komjunikasi, baik antara
karyawan yang selevel maupun antar atasan
dengan bawahan.
 Alat komunikasi
Alat komunikasi sangat besar pengaruhnya
dalam menciptakan kelancaran dalam
berkomunikasi. Akan tetapi masalah alat saat
ini bukan penghalang lagi karena telah ada alat
komunikasi seperti alat untuk berkomunikasi
atau Hand Phone.
 Kepadatan kerja
Kesibukan kerja yang dihadapi dari waktu ke
waktu merupakan penghambat komunikasi,
terutama di kota besar dengan volume kerja
yang padat dan memerlukan ekstra hati-hati.
Disini jangankan untuk komunikasi untuk
makanpun tidak sempat.

b. Kepala Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab
hubungan komunikasi antar guru dan orang tua
peserta didik terkait pembelajaran masih kurang
dan terbatas! Iskandar Sopian Mustopa, S.Pd
1. Letak geografis yang tidak mendukung
2. Orang tua sibuk dengan pekerjaan masing-
masing
3. Menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya
kepada sekolah atau guru.
Beberapa orang tua tidak hadir saat diundang oleh
sekolah
c. Rekan Sejawat
Bagaimana menurut bapak tentang sebab
hubungan komunikasi antar guru dan orang tua
peserta didik terkait pembelajaran masih kurang
dan terbatas! (Undang Ruhyat, S.Pd.I)
4. Orang tua yang sibuk bekerja dan kurang
memperhatikan pola belajar anaknya
5. Menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya
kepada sekolah atau guru.
6. Beberapa orang tua tidak hadir saat diundang
oleh sekolah
uru belum Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
engoptimalkan
odel pembelajaran  Guru belum mengoptimalkan model Guru belum mengoptimalkan model pembe
ng inovatif sesuai pembelajaran yang inovatif sesuai dengan inovatif sesuai dengan karakteristik materi
ngan karakteristik karakteristik materi 1. Identifikasi kondisi sosial, melalui data prib
ateri keluarga. Dari data sosial tersebut guru dapa
Media pembelajaran merupakan salah satu elemen tentang latar belakang keluarga, status sos
penting dalam proses belajar mengajar dewasa ini, orangtua, dan kebiasaan adat istiadat y
disamping juga elemen lain seperti model, metode, Melalui pemetaan kodisi sosial, guru dap
bahan ajar, dll. Penggunaan media pada setiap pembelajaran sesuai dengan latar belakang
proses pembelajaran telah menjadi sebuah tuntutan didik. Sehingga pembelajaran akan seleras da
atau bahkan keharusan bagi setiap guru. dengan dunia siswa. Materi yang diajarka
Pentingnya penggunaan media dalam proses dikaitkan secara langsung dalam lingku
pembelajaran telah dikemukakan oleh banyak ahli. Sehingga siswa akan menemukan dan meng
Rusman (2013:93-94) sindiri ilmu pengetahuan yang diperoleh
pengalaman nyata.
Suryani (2015:2) berpendapat bahwa selain dapat 2. Lakukan dialog diawal tahun pelajaran
membangkitkan motivasi dan minat siswa, semester dengan siswa, ajaklah siswa te
penggunaan media dapat membantu siswa merancang pembelajaran. Melalui keterlibata
meningkatkan pemahaman, menyajikan data akan mengetahui apasajakah materi akan dia
dengan menarik dan terpercaya, mermudah pembelajaran seperti apakah yang dihar
penafsiran, dan memadatkan penyajian data. Dengan mengetahui kebutuhan tersebut,
mendesain pembelajaran yang efektif dan d
SEPTI DWI PUTRI & DESY EKA CITRA IJSSE: siswa.
Indonesian Journal of Social Science Education 3. Setiap proses pembelajaran aktivitas
Volume 1, Nomor 1, Januari 2019 ditonjolkan. Porsi guru dikurangi, guru men
https://media.neliti.com/media/publications/ menyediakan sumber-sumber belajar. Biarlah
271186-problematika-guru-dalam-menggunakan- dan menemukan sindiri, ajaklah mereka be
medi-0dc3c92c.pdf cara guru memberi stimulus dan media
membuat siswa aktif. Ketika siswa belajar gu
Permasalahan lainnya yang berhubungan dengan dan meluruskan apabila mengalami kesulitan
penerapan media pembelajaran berbasis IT ini 4. Gunakan lingkungan dan bahan-bahan yang
adalah keterbatasan sarana dan prasarana. Dalam kita sebagai media pembelajaran.  Pembelaja
menerapkan media pembelajaran berbasis IT ini, bermakna dan mudah di pahami siswa k
sarana dan prasarana memang merupakan salah Mengenal dan melakukan.
satu faktor yang sangat berpengaruh. Tanpa sarana
dan prasarana yang memadai, maka akan banyak
menghadapi kendala. Selain itu, sarana dan
prasarana tersebut tidak hanya yang berkaitan
dengan guru, namun juga yang berkaitan dengan
siswa. Dengan kata lain, baik guru ataupun siswa
haruslah sama-sama memiliki sarana yang
bersangkutan. Adapun dalam hubungannya dengan
penelitian ini, yakni media pembelajaran berbasis
IT, ada beberapa sarana yang belum tersedia di
sekolah dan juga tidak dimiliki oleh peserta didik.
Kendala-kendala tersebut adalah seperti
ketersediaan jaringan internet, jumlah computer,
dan lain-lain.

Hasil wawancara dengan


a. Pengawas Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
belum mengoptimalkan model pembelajaran
yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi!
Dari hambatan yang paling mendasar yaitu latar
belakang pendidikan guru sehingga membuat
penguasaan materi guru menjadi berkurang
Guru pun belajar dengan mencari wawasan
melalui internet untuk menemukan materi
tambahan yang akan diberikan pada siswa
mereka.

b. Kepala Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
belum mengoptimalkan model pembelajaran
yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi!
1. Latar belakang pendidikan guru yang berasal
dari satu jurusan saja akan tetapi harus
mengajarkan 3 materi sekaligus.
2. Pemahaman guru mengenai model
3. model pembelajaran inovatif yang masih
terbatas.
4. Lebih mengutamakan penggunaan metode
pembelajaran yang monoton, seperti
ceramah dan diskusi.
5. Selain mengampu pelajaran PPKn, Ibu
merangkap dengan jabatan yang lainnya.

c. Rekan Sejawat
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
belum mengoptimalkan model pembelajaran
yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi!
(Hadi Setiana, S.Pd) Guru PPKn Senior
1. Keterbatasan sarana.
2. Memerlukan alokasi waktu yang panjang
dibandingkan dengan metode pembelajaran
yang lain.
3. Tugas guru yang semakin berat dan tuntutan
untuk menjadi guru yang professional serta
kewajiban untuk mengajar 24 jam seminggu
sebagai syarat sertifikasi menambah beban
berat yang wajib dipikul seorang guru.
4. Persiapan media dan perangkat lain yang
memakan waktu membuat guru lebih
memilih model pembelajaran yang umum
serta efektif untuk digunakan yaitu diskusi
dimana siswa dibagi kedalam beberapa
kelompok dan setiap kelompok bergilliran
menyampaikan materinya.
rbatasnya Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
mahaman guru
kait materi Literasi  Terbatasnya pemahaman guru terkait materi Terbatasnya pemahaman guru terkait ma
merasi Literasi numerasi numerasi
mbelajaran di kelas 1. Analisis Informasi
lum berbasis HOTS Fidian Arahmah1*, Chrisnaji Banindra Yudha1 Salah satu cara meningkatkan kecakapan nu
dan Maria Ulfa1 1Prodi PGSD, STKIP Kusuma pembelajaran di kelas yakni dengan
Negara informasi yang ditampilkan dalam berbagai b
Peningkatan Kemampuan Literasi Numerasi Pada tabel, grafik, bagan dan lainnya lalu inte
Matematika Melalui Metode Student Facilitator analisis tersebut untuk memprediksi sesuatu
and Explaining keputusan atau memecahkan masalah.
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/ informasi ini bukan hanya diaplikasikan
1300-Article%20Text-5095-1-10-20220123.pdf pelajaran matematika saja, tetapi juga bisa u
muatan pelajaran di sekolah yang be
Literasi sering dianggap sebagai kempuan dalam matematika.
membaca. Tetapi lebih dari itu, literasi adalah 2. Mengaitkannya dalam Kehidupan Nyata
kemampuan mengakses, memahami dan Agar siswa bisa memahami pengetahuan
menggunakan sesuatu dengan tepat melalui numerasi dengan mudah, guru dapat mengh
kegiatan membaca, menulis, menyimak atau dengan kehidupan nyata. Dengan begitu,
berbicara (Dhina,2020). mengetahui betapa pentingnya mempel
numerasi dan mereka mengetahui bagaiman
Menurut Yulinggar, (2019) bahwa literasi bisa digunakan dalam kehidupan sehari-h
numerasi merupakan pengetahuan dan kemampuan banyak pemahaman yang diketahui siswa, m
untuk menggunakan berbagai macam angka dan mudah untuk mereka dalam menyeles
simbol-simbol yang terkait dengan angka-angka permasalahan.
serta operasi matematika dasar (tambah, kurang, Guru juga dapat memberitahu beberap
kali, bagi) serta kemampuan menggunakan makna membutuhkan kemampuan numerasi, mis
angka dan simbol-simbol untuk menganalisis berbelanja terdapat hitung-hitungan, dalam
informasi dan memecahkan masalah dalam rumah, membuka usaha dan lainnya.
kehidupan sehari-hari. 3. Memotivasi Siswa untuk Bertanya
Keaktifan siswa dalam pembelajaran di
Rendahnya kemampuan literasi numerasi di diperlukan untuk memastikan siswa paham
Indonesia diketahui dari hasil tes PISA (2015) dan materi pelajaran. Guru harus bisa men
TIMSS (2016). Indonesia mendapatkan nilai memotivasi siswa untuk aktif bertanya ketika
matematika 387 dari nilai rata-rata 490, sedangkan memberikan reaksi positif bagi siswa
dalam TIMSS Indonesia mendapatkan nilai bertanya.
matematika 395 dari nilai rata-rata 500. Sebagai guru, Anda bisa memberitahu sisw
Berdasarkan hasil itu, Indonesia menempati posisi takut bertanya dan diam saja jika tidak men
bawah bahkan di bawah negara kecil Vietnam jika ada pertanyaan sulit dan belum bi
(Kementerian Pendidikan dan kebudayaan, 2017). pertanyaan tersebut, guru bisa member
pertanyaan tersebut akan dijawab nanti pada
Sedangkan diketahui rendahnya literasi di berikutnya. Sehingga siswa juga termotivasi u
Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, yakni jawabannya mandiri.
kurangnya rasa ingin tahu atas fakta, teori, prinsip, 4. Pemahaman Konsep, Bukan Menghafal
pengetahuan dan informasi, keadaan lingkungan Dalam menghitung atau memecahkan masa
fisik, keadaan lingkungan sosial, rasa haus baiknya jika siswa diajarkan pemaha
informasi dan rasa ingin tahu, serta prinsip hidup dibandingkan menghafal. Guru bisa menga
bahwa membaca merupakan kebutuhan rohani menggunakan metode pemecahan masalah ya
(Maria Ulfa, 2021). pada pembelajaran matematika dan nume
begitu, siswa akan lebih mudah dan cepat m
Hasil wawancara dengan masalah.
a. Pengawas Sekolah Berbeda dengan sistem hafal rumus, sisw
Bagaimana menurut bapak tentang sebab memecahkan masalah persoalan yang berbed
terbatasnya pemahaman guru terkait materi ada 1 rumus yang terlupa maka jawabanny
Literasi numerasi! Oleh sebab itu, pemahaman konsep leb
menghafal.
b. Kepala Sekolah 5. Sering Berlatih Soal Numerasi
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Agar kemampuan numerasi siswa mening
terbatasnya pemahaman guru terkait materi mengerjakan soal numerasi dengan baik, gur
Literasi numerasi! memberikan latihan soal numerasi beserta pe
pada siswa. Dengan begitu, siswa dapa
c. Rekan Sejawat berbagai soalnya numerasi dan cara menjawa
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Dalam hal konten numerasi, soal yang dib
terbatasnya pemahaman guru terkait materi untuk menguji geometri dan suatu penguku
Literasi numerasi! (Riyanto, S.Pd) Guru SMK aljabar serta data dan ketidakpastian. Soal n
1. Faktor Internal melibatkan proses pemahaman suatu konsep
a. Kurangmya ketersediaan Sarana dan bernalar, menyelesaikan masalah serta kema
prasarana adalah standar nasional menerapkan konsep untuk menyelesaik
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria tersebut. Sedangkan dalam konteks ase
minimal tentang ruang belajar, tempat membaca dan numerasi akan mengangkat k
berolahraga,tempat beribadah, personal, sosial budaya serta saintifik.
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berekreasi, serta
sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran termasuk
pengggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
b. Ketersediaan dana merupakan penunjang
dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah.
c. Pemahaman tenaga pendidik dan
kependidikan terhadap gerakan literasi
sekolah merupakan hal penting dalam
gerakan literasi sekolah sebab tenaga
pendidika dan kependidikan harus paham
dengan filosofi diadakannya gerakan
literasi sekolah agar pada pelaksanaannya
dapat berjalan maksimal.
2. Faktor Eksternal
a. Daya dukung masyarakat merupakan
gerakan sosial yang dilaksanakan untuk
menciptakan generasi yang berbudi pekerti
melalui budaya literasi.
b. Daya dukung pemerintah yaitu pemerintah
perlu melakukan dari sosialisasi,
pemenuhan sarana prasaran monitoring
hingga evaluasi.

Hasil Kajian Literatur


Analisis eksplorasi penyebab masalah
 Pembelajaran di kelas belum berbasis HOTS
Pembelajaran di kelas belum berbasis HOTS
Regina Nurul Sakinah1, Prihantini21,2 Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif,
Universitas Pendidikan Indonesia kreatif.  Terdapat cara untuk melatih peserta
Halaman 9350-9356 Volume 6 Nomor 2 Tahun HOTS pada Kurikulum 2013, antara lain sebagai
2022 1. Membuat Mind Map/Peta Konsep.
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/ 2. Mengajukan pertanyaan.
3890-Article%20Text-7408-1-10-20220525.pdf 3. Menyusun Catatan Harian.
4. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
Dalam pembelajaran, HOTS memiliki peranan 5. Menggunakan Analogi.
yang penting dalam kegiatan pembelajaran. 6. Eksperimen Berbasis Inkuiri.
Tujuan pembelajaran yang mengembangkan 7. Metode Proyek.
HOTS adalah untuk membekali siswa terampil
memberi alasan dan membuat keputusan (Fanani Karakteristik pembelajaran pada HOTS (Hig
& Kusmaharti, 2014)(Anugrahana, 2018). Thinking Skill) yaitu:
1. Berfokus pada pertanyaan.
Pentingnya HOTS dalam pembelajaran juga 2. Menganalisis/menilai argumen dan data.
ditunjukkan oleh hasil penelitian Murray (2011) 3. Mendefinisikan konsep.
yang menyebutkan bahwa ketika siswa 4. Menentukan kesimpulan.
menggunakan HOTS maka siswa memutuskan 5. Menggunakan analisis logis.
apa yang harus dipercayai dan apa yang harus 6. Memproses dan menerapkan informasi.
dilakukan, menciptakan ide-ide baru, membuat 7. Menggunakan informasi untuk memecahkan
prediksi dan memecahkan masalah nonrutin.
Pada abad ke-21 ini HOTS menjadi sebuah Pada pembelajaran HOTS, siswa didorong
keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap berpikir kritis dan dan menyelesaikan mas
individu nya agar mampu bersaing dengan yang pengerjaan tugas atau projek. Guru memberika
lain. Sehingga tentu saja ini menjadi tugas atau stimulant yang agar siswa terangsang un
sekolah juga guru untuk bisa memberikan menyampaikan tanggapan, ide, atau bahkan so
pendidikan yang sesuai agar siswa nya terbiasa rangsangan yang diberikan. Rangsangan bisa
untuk berfikir tingat tinggi. Sayangnya penerapan sebuah kasus yang diambil dari berita, kisah yan
model pembelajaran yang berorientasi HOTS guru, atau fenomena yang sedang terjadi di mas
masih kurang diterapkan oleh guru juga sekolah.
Guru masih terbiasa untuk mengajar dengan
pembelajaran Lower Order Thinking Skills Penerapan Pembelajaran HOTS
(LOTS). 1. Penyusunan RPP Berbasis Pembelajaran H
Hal ini terlihat dari guru yang masih mengajar Sebelum menerapkan pembelajaran HOTS, te
dengan metode ceramah dan juga pemberian guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembe
tugas yang hanya mengacu pada buku paket saja. yang akan mengimplementasikan HOTS
Tentu saja hal ini tidak berorientasi pada HOTS Operasional (KKO) yang tercantum pa
yang dimana siswa dituntut untuk memecahkan Ketercapaian Kompetensi (IPK) perlu dica
masalah yang terjadi, berfikir kritis dan mencari yang menghasilkan kompetensi siswa pada ra
sendiri informasi yang ingin diketahui tanpa ada atau C-6. Walau demikian, tidak setiap Kom
batasan media. Dengan hal ini, penulis (KD) dapat dijadikan sebagai HOTS. Kala
mengangkat topik ini agar dapat mengetahui menjadi HOTS, disamping menjadi rancu
bagaimana sebenarnya penerapan model mempersulit guru dalam pembelajaran dan m
pembelajaran berbasis HOTS ini diterapkan di belajarnya.
sekolah khususnya sekolah dasar. Apa saja ang 2. Merancang Penilaian Terukur Dengan
menjadi urgensi dan penghambat dalam HOTS
penerapan HOTS dalam pembelajaran. Pembelajaran yang HOTS ditindaklanjuti den
HOTS. Soal-soal yang diberikan haru
Hasil wawancara dengan ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-
a. Pengawas Sekolah disesuaikan dengan KKO yang telah ditetapk
Bagaimana menurut bapak tentang sebab Instrumen test yang digunakan bisa dalam
pembelajaran di kelas belum berbasis HOTS! Pilihan Ganda (PG) atau uraian. Berdasarka
Kokon Komara, S.Pd tersebut, maka guru harus banyak membiasa
1. Menghadapi siswa yang memiliki kemampuan HOTS kepada siswa, agar siswa terbiasa me
yang berbeda-beda meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
2. materi pelajaran yang sering beruabh-ubah solutif.
3. keterampilan guru yang masih kurang meskipun Soal model HOTS ini mengajak para pesert
telah mengikuti pelatihan berbasis Higher Order kritis dan berpikir secara rasional
Thinking Skill (HOTS) menyelesaikan suatu persoalan. Masalahnya,
b. Kepala Sekolah yang dilakukan oleh kebanyakan siswa di Ind
1. Bagaimana menurut bapak tentang sebab ini hanya berada pada tahap mengingat, me
pembelajaran di kelas belum berbasis HOTS! mengaplikasikan. Tak heran bila penerapan
Sopian Iskandar Mustopa, S.Pd. HOTS dinilai cukup menyulitkan. Karena d
Ada faktor penghambat bagi guru yang perlu memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
di pahami model HOTS, siswa bisa berlatih untuk me
a. Malas berpikir, bertindak, berusaha dan daya nalar mereka. Selain itu, soal model HO
melakukan sesuatu; mendorong siswa untuk memahami konsep k
b. Mudah putus asa, cepat bosan; mereka terima selama proses belajar.
c. Tidak percaya diri dan Karena dituntut untuk memiliki kemamp
d. Tidak disiplin. tingkat tinggi, melalui soal model HOTS
Selain dari guru, kendala dalam penggunaan berlatih untuk mengembangkan daya nalar m
model pembelajaran inovatif juga berasal dari itu, soal model HOTS juga bisa mendorong
siswa. Siswa yang kurang responsif terhadap memahami konsep keilmuan yang mereka t
pembelajaran sejarah dan justru ramai ketika proses belajar.
guru menggunakan model pembelajaran yang 3. Menentukan Model Pembelajaran
baru, membuat guru berpikir ulang jika ingin Model-Model Pembelajaran HOTS (High O
menggunakan model pembelajaran baru yang Skill) Implementasi Kurikulum 201
lebih inovatif. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang S
menggunakan 3 (tiga) model pembel
c. Rekan Sejawat diharapkan dapat membentuk perilaku saintifi
Bagaimana menurut bapak tentang sebab mengembangkan rasa keingintahuan. K
pembelajaran di kelas belum berbasis HOTS! tersebut adalah:
(Andi Mulyadi, S.Pd) Guru Mapel PPKn 1. Model Pembelajaran Melalui Penyingkap
a. Mengaplikasikan (RPP) banyak yang belum (Discovery/Inquiry Learning).
mengaplikasikan secara maksimal. 2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (P
b. Guru mapel yang ternyata tidak mampu Learning/PBL).
membuat rubrik penilaian untuk soal model 3. Model Pembelajaran Berbasis Projek (P
esai Learning/PJBL).
c. Kurangnya guru membaca dan meng- update
pengetahuannya sehingga mereka
kebingungan.
uru masih belum Hasil Kajian Literatur Analisis eksplorasi penyebab masalah
engoptimalkan
manfaatan teknologi  Guru masih belum mengoptimalkan Guru masih belum mengoptimalkan
formasi (TIK) dalam pemanfaatan teknologi informasi (TIK) dalam teknologi informasi (TIK) dalam pembelajara
mbelajaran pembelajaran
Guru memegang peran kunci dalam pembelajara
MPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI demikian dalam pemanfaatan TIK untuk tujuan
DAN KOMUNIKASI (TIK) SEBAGAI MEDIA Agar dapat memetik manfaat optimal dati
PENUNJANG PEMBELAJARAN mencapai tujuan pembelajaran yang telah dit
Husna Yunita Muhamad Sholeh Manajemen guru perlu menguasasi sederet kompetensi me
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas dapat menyelenggarakan pembelajaran berb
Negeri Surabaya berbasis TIK. Dalam hal ini, dapat dipertimbang
file:///C:/Users/Dede%20Supardi/Downloads/ kompetensi guru untuk era ICT.
39417-Article%20Text-57592-1-10- 1. Pemahaman tentang asumsi pedagogis ya
20210503.pdf penggunaan TIK, misalnya bias gende
relevansi pendidikan, dampak sosial, k
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dengan lingkungan kelas, dengan
juga turut mengalami perkembangan yang sangat kooperatif dan dengan interaksi sejawat;
pesat. Banyak teknologi-teknologi baru dengan 2. Pertimbangan tentang persoalan akses y
fungsi dan manfaat yang beragam mulai informasi, dan verifikasi sumber inform
bermunculan. Adanya kemajuan tersebut Internet;
membuat manusia menjadi lebih dimudahkan 3. Pemahaman tentang TIK dan poten
lagi dalam melakukan kegiatan sehari-hari. meningkatkan belajar siswa
teknologi digital pada era Revolusi Industri ini, 4. Peningkatan kesadaran akan sederet
bidang pendidikan menjadi salah satunya teknologi adaptif yang tersedia untuk men
(Simarmata et al., 2020:116) berkebutuhan khusus;
5. Evaluasi terhadap materi belaajr berba
Apalagi dunia saat ini telah memasuk era perangkat lunak untuk tujuan pendidikan;
Revolusi Industri 4.0 yang mana pada era 6. Penggunaan efektif aplikasi TIK untuk men
tersebut terjadi perubahan pada berbagai bidang isi, dan proses silabus tertentu,
lewat perpaduan teknologi yang membuat 7. Peningkatan keterampilan untuk merancan
berkurangnya batas antara dunia fisik, digital, tugas penilaian berbasis TIK yang menggu
serta biologi (Fonna, 2019:11). pensekoran yang jelas terkait dengan hasil s
8. Pemahaman tentang persyaratan bahwa
Terdapat beberapa kendala adapun kendala siswanya menggunakan informasi elekt
dalam penggunaan TIK sebagai media untuk tepat, termasuk yang terkait dengan plag
menunjang pembelajaran, yaitu: cipta, pensensoran, dan privasi;
1. Terdapat sekolah yang belum memiliki akses 9. Kapasitas mantap untuk menggunakan pe
internet, untuk menyusun teks, memanipulasi citra,
2. Terbatasnya fasilitas TIK, presentasi, mengadakan sekuen suara digit
3. kurangnya dukungan dari lembaga sekolah menyiumpan dan meretriv informasi
dan pemerintah pembelajran kelas dan online;
10. Kapasitas nyata untuk mengevaluasi
Selain kendala-kendala tersebut, hal utama yang meretris, memanipulasi, dan mengelola i
dapat menghambat pengimplementasian TIK sumber-sumber seperti Internet,
dalam pembelajaran yaitu mengenai kurangnya DVDROMS, dan program komersial lainny
pelatihan dalam bidang pemanfaatan TIK bagi 11. Penggunaan perangkat lunak secara b
guru. Kurangnya kegiatan pelatihan tersebut mendukung jejaring dan komunikasi sos
tentu berpengaruh pada tingkat kemampuan guru email, forums, chat and list services; dan
dalam menggunakan dan memanfaatkan TIK. 12. Kapasitas mantap untuk menggunakan pe
Apabila guru tidak memiliki kemampuan atau yang tepat untuk membuat profil siswa d
kompetensi yang mumpuni dalam bidang persiapan pelajaran dan administrasi sekola
pemanfaatan TIK maka akan lebih menghambat
proses implementasi TIK dalam kegiatan
pembelajaran. Kurangnya pelatihan juga dapat
menimbulkan rasa tidak percaya diri dalam diri
guru untuk menggunakan TIK dalam kegiatan
pembelajaran. Untuk itu sangat diperlukannya
kegiatan pelatihan bidang TIK agar guru dapat
mengembangkan kompetensi atau yang
dimilikinya, khususnya dalam bidangnya

Hasil wawancara dengan


a. Pengawas Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
masih belum mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran!
Kokon Komara, S.Pd
1. Guru tidak memiliki motivasi untuk
mempelajari teknologi yang berkembang,
2. Guru malas untuk menerapkan hal baru dalam
pembelajaran yang dianggap rumit
3. Guru malas untuk mengikuti arus teknologi
yang berkembang begitu cepat.
4. Sebagian guru masih menggunakan meto
denkonvensional yang mengandalkan guru
sebagai pusat inf ormasi.
5. Pengintegrasian teknologi terbilang sangat
kurang,
6. Guru hanya menyampaikan materi yang telah
dibuat menggunakan powerpoint dalam
bentuk kalimat. Penambahan gambar atau
video masih jarang,
7. Guru belum dapat sepenuhnya memanfaatkan
powerpoint dengan baik.

b. Kepala Sekolah
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
masih belum mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran!
Sopian Iskandar Mustopa, S.Pd
1. Tidak adanya wifi disekilah
2. Jaringan tidak normal
3. Kurangnya pengetahuan guru tentang media
IT.
4. Arus listrik di sekolah tidak normal.
5. Tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah
agar guru mengajar menggunakan IT.
6. Mengalami kendala dalam mengoperasikan IT

c. Rekan Sejawat
Bagaimana menurut bapak tentang sebab guru
masih belum mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi (TIK) dalam pembelajaran! !
(RIKI HERYANA, S.ST) Guru TIK
Dikarenakan ada beberapa faktor guru belum
mengoptimalkan tekonlogi yakni :
a. Peralatan guru bersangkutan atau yang
dimiliki kurang memfasilitasi atau cenderung
ketinggalan
b. Sarana prasarana yang dimiliki sekolah
kurang memadai dari segi jumlah alat
c. Kurang nya daya tanggap serta keseriusan
untuk peserta didik contoh dalam kasus sistem
daring
d. Adanya keyakinan bahwa mata pelajaran yang
di ampuh cukup dengan di jelaskan saja dan di
uraikan secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai