Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa: _______________________
Asal Institusi: ___________________________
Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanj
utnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konte
ks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk
membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Se


jawat dan pakar/pihak terkait:
 Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
 Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda ident
ifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
 Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menent
ukan akar penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
 Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan sela
ma eksplorasi penyebab masalah.
 Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evalu
asi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi terseb
ut.
 Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifika
n terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh g
uru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
 Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas kese
harian guru.
 Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rin
ci.
 Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan aka
r penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gun
akan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan s
olusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
No Hasil eksplorasi penyeb akar penyeb Analisis akar pen Masalah terpil
ab masalah ab masalah yebab masalah (d ih yang akan
ata pendukung) diselesaikan

1 Kajian Literatur 1. Guru tidak m  Teks bacanya k 1. Siswa kurang m


elakukan diagn urang menarik ampu dalam berbi
1. Menurut Hamsan B. U ostik di awal pe  Terlalu sering cara pada teks per
nu ( 2011) motivasi mbelajaran unt menggunakan bahasa suasif.
belajar adalah doronga daerah .
uk mengetahui
n internal dan eksterna  Pembelajaran 2. Siswa kurang m
kondisi dan keb
l pada siswa yang seda membaca belum cuku ampu dalam men
ng mengadaakan pemb utuhan siswa se p menarik minat siswa ulis pada teks per
elajaran tingkalaku pa hingga teks bac  Kurang dukun suasif.
da umumnya dengan b aan tidak sesuai gan dan dorongan d
eberapa indikator atau minat siswa. ari orang tua . 3. Beberapa pesert
unsur- unsur yang men 2. Guru tidak m  Banyaknya aud a didik masih me
dukung indikator adala enerapkan pem io visual yang munc miliki pemahaman
h: belajaran inova ulnya penyebab sis yang rendah dala
Adanya Hasrat dan keinginan tif sehingga pe wa lebih suka meno m teks tersebut
yang berhasil. mbelajaran yan nton dari pada mem
g diterapkan m baca 4. Guru belum dap
 Dorongan dan kebutuhan  Kurangnya pe at maksimal dala
dalam belajar harapan dan onoton. mahaman guru dala
3. Metode dan s m pemanfaatan m
cita - cita masa depan m menggunakan m
 Penghargaan dalam belaja trategi pembela odel-model pembe
etode pembelajaran
r. jaran yang digu lajaran inovatif be
membaca
 Lingkungan belajar yang nakan guru kur  Cara belum ak rdasarkan karakter
aman ang tepat. tif untuk mengguna istik
 Menurut Hamzah B. 4. Guru hanya f kan program literasi
Uno (2011: 27-29), 5. Memberikan m
okus memerint dalam membaca
peran penting motivasi otivasi kepada pes
ah untuk menu
belajar dan erta didik yang bel
ntaskan beban t
pembelajaran, antara um baik dalam me
ugas mengajar.
lain: 1. Kurangnya mahami pembelaj
penggunaan aran
1) Peran motivasi belajar
dalam menentukan penguatan media
belajar. Motivasi dapat pembelajaran
berperan dalam penguatan yang efektif
belajar apabila seorang anak 2. Guru kurang
yang sedang belajar kreatif dalam
dihadapkan pada suatu menata ruang
masalah yang menentukan kelas menjadi
pemecahan dan hanya dapat ruang yang
dipecahkan berkat bantuan menarik dan
hal-hal yang pernah dilalui. nyaman untuk
2) Peran motivasi dalam di gunakan.
memperjelas tujuan belajar. 3. Guru belum
Peran motivasi dalam aktif
memperjelas tujuan belajar membiasakan
erat kaitannya dengan siswa berlatih
kemaknaan belajar. Anak akan membedakan
tertarik untuk belajar sesuatu,
4. Guru
jika yang dipelajari itu
mengajar masih
sedikitnya sudah dapat
diketahui atau dinikmati berpusant pada
manfaatnya oleh anak. guru.

3) Motivasi menentukan
ketekunan belajar. Seorang
anak yang telah termotivasi
untuk belajar sesuatu berusaha
mempelajari dengan baik dan
tekun dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih
baik.
HASIL WAWANCARA BER
SAMA KEPALA SEKOLAH
YAITU :
NAMA: JEHESKIAL TAPA
TAB,S.Pd
Nip. 196606061994031025
Asal Sekolah : SD Inpres
Ekpulen

1. Siswa ingin berhasil melak


ukan penggunaan metode men
gajar yang menarik
2. Guru belum menggunakan
metode metode yang tepat seh
ingga materi yang di ajarkan s
ulit di pahami siswa
3. Kesulitan belajar siswa dal
am memahami materi akan m
embuat siswa tidak berminat d
alam kegiatan belajar mengaja
r.

2
Kajian Literatur
Literasi Membaca OECD  Guru kurang mela
(2009: 25-26) menyebutkan tih peserta didik d
literasi membaca dalam alam berbicara
kategori situasi berdasarkan  Dalam kegiatan p
membaca yang digunakan embelajaran guru
untuk keperluan pribadi; dominan menggun
membaca untuk digunakan akan ceramah sehi
untuk keperluan yang bersifat ngga
umum; membaca untuk
mendukung pekerjaan dan
membaca untuk kepentingan
di bidang pendidikan.
Kategori dari CEFR ini telah
diadaptasi untuk OECD yang
akan dijelaskan dalam sebagai
berikut :
1) Kategori pribadi
berhubungan dengan teks
untuk kepentingan pribadi
seseorang, keduanya
digunakan dalam keperluan
hidup sehari-hari dan 15 yang
berhubungan dengan ilmu
pengetahuan. Kategori ini
misalnya surat-surat pribadi,
fiksi, biografi, dan teks
informasi yang dimaksudkan
untuk dibaca untuk
memuaskan rasa ingin tahu,
sebagai bagian dari kegiatan
menyegarkan kembali jasmani
dan rohani. Kategori pada
media elektronik misalnya
surat elektronik pribadi, pesan
instan dan blog bergaya buku
harian.
2) Kategori publik berupa teks
bacaan yang berhubungan
dengan kegiatan dan
keprihatinan masyarakat yang
lebih luas. Kategori ini
misalnya dokumen resmi serta
informasi tentang acara
publik. Secara umum, ada
kontak anonim dengan orang
lain termasuk pada kategori
ini. Termasuk informasi
berupa blog, situs berita dan
pemberitahuan umum yang
tampil secara on line maupun
cetak.
3) Isi naskah pendidikan.
Naskah ini dirancang khusus
untuk tujuan pengajaran.
Misalnya buku teks cetak dan
perangkat lunak pembelajaran
interaktif. Pembacaan dalam
pendidikan digunakan untuk
memperoleh informasi ilmu
pengetahuan sebagai bagian
dari tugas belajar. Bahannya
dari pembacaan tersebut
merupakan penugasan dari
guru.
4) Membaca dalam konteks
pekerjaan adalah kegiatan
yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan tugas dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Kegiatan ini mulai dari proses
mencari pekerjaan, baik
dengan 16 membaca iklan
koran cetak, atau on line; atau
kegiatan menyelesaikan
pekerjaan dengan mengikuti
petunjuk di tempat kerja.

1. Menurut CHITRA FE
LU ( 2004) Mengem
ukakan ada beberapa
hal yang perlu di perh
atikan dalam memba
ca adalah:
 Membaca memahami teks ad
alah memerlukan seperangkat
prngetahuan tentang kidah ata
u ketentuan membaca
 Membaca memerlukan pemah
aman dan arti pesan yang terk
andung dalam teks
 Pemaham dalam teks memerl
ukan pemahaman terhadap ba
hasa yang di gunakan dalam p
enulisan teks
 Membaca merupana suatu pro
ses berpikir karena dalam me
mbaca seorang mempridiksi d
an menngambil kesimpulan
2. Menurut EBEL SUN
A DAYA ( 2010 ) ba
hwa yang mempengar
uhi tinggi rendahnya
kemampuan memaha
mi bacaan yang akan
di capai oleh siswa da
lam perkembangan mi
nat baca tergantung p
ada faktor
 Siswa yang bersangkutan
 Dalam keluarga
 Situasi sekolah
HASIL WAWANCA
RA BERSAMA TEM
AN GURU SEJAWA
T.
NAMA : RUKIBAH
IBRAHIM,S.Pd
Asal Sekolah : SD
Inpres Ekpulen
 Siswa tidak paham arti d
an pesan yang terkandung
dalam teks
 Ketikdak pemahaman di s
ebabakan oleh siswa mala
s berpikir
 Siswa tidak berlatih dala
m keluarga
 Penguruh lingkungan
 Orang tua jarang mendam
pingi anak untuk belajar .

3 Kajian literasi

Menurut DARSIANA (2018)


Faktor yang mempengaruhi da
lam pembelajaran berbahasa a
dalah:

1. Rendahnya kemampuan ket


rampilannberbicara karena tid
ak bisa
2. Sebagian siswa masih engg
an dan bahkan tutup mulut ap
abila mereka dalam penguasaa
n kosa kata
3. Merasa sulit dalam berbicar
a dalam berbahasa sehingga
mereka tidak berbahasa

Anda mungkin juga menyukai