Anda di halaman 1dari 7

NAMA : YOSINA M. R. BIANOME,S.

Pd
ASAL SEKOLAH : SD INPRES EKPULEN
L.k.1.2 : Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah di Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


identifikasi masalah penyebab masalah

1 Kajian Literatur  Guru kurang


Minat belajar peseta memahami cara
didik rendah 1. Menurut Hamsan B. menerapkan
Unu ( 2011) pembelajaran
motivasi belajar adalah kreatif dan
dorongan internal dan inovatif
eksternal pada siswa  Pembelajaran di
yang sedang laksanakan pada
mengadaakan siang hari.
pembelajaran  Media
tingkalaku pada pembelajaran
umumnya dengan yang di
beberapa indikator gunakan kurang
atau unsur- unsur yang menarik .
mendukung indikator  Metode yang di
adalah: gunakan guru
Adanya Hasrat dan keinginan hanya
yang berhasil. ceramah .
 Penataan ruang
 Dorongan dan kebutuhan belajar yang
dalam belajar harapan dan kurang menarik.
cita - cita masa depan  Kurangnya
 Penghargaan dalam perhatian dan
belajar. dorongan dari
 Lingkungan belajar yang orang tua
aman  Lingkungan
 Menurut Hamzah B. belajar yang
Uno (2011: 27-29), tidak nyaman
peran penting motivasi
belajar dan
pembelajaran, antara
lain:
1) Peran motivasi belajar
dalam menentukan penguatan
belajar. Motivasi dapat
berperan dalam penguatan
belajar apabila seorang anak
yang sedang belajar
dihadapkan pada suatu
masalah yang menentukan
pemecahan dan hanya dapat
dipecahkan berkat bantuan
hal-hal yang pernah dilalui.
2) Peran motivasi dalam
memperjelas tujuan belajar.
Peran motivasi dalam
memperjelas tujuan belajar
erat kaitannya dengan
kemaknaan belajar. Anak akan
tertarik untuk belajar sesuatu,
jika yang dipelajari itu
sedikitnya sudah dapat
diketahui atau dinikmati
manfaatnya oleh anak.
3) Motivasi menentukan
ketekunan belajar. Seorang
anak yang telah termotivasi
untuk belajar sesuatu berusaha
mempelajari dengan baik dan
tekun dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih
baik.
HASIL WAWANCARA
BERSAMA KEPALA
SEKOLAH YAITU :
NAMA: JEHESKIAL
TAPATAB,S.Pd
Nip. 196606061994031025
Asal Sekolah : SD Inpres
Ekpulen

1. Siswa ingin berhasil


melakukan penggunaan
metode mengajar yang
menarik
2. Guru belum menggunakan
metode metode yang tepat
sehingga materi yang di
ajarkan sulit di pahami siswa
3. Kesulitan belajar siswa
dalam memahami materi
akan membuat siswa tidak
berminat dalam kegiatan
belajar mengajar.

2 Kemampuan membaca  Teks bacanya


dan memahami teks Kajian Literatur kurang menarik
berbahasa Indonesia Literasi Membaca OECD  Terlalu sering
pada siswa masih (2009: 25-26) menyebutkan menggunakan bahasa
rendah literasi membaca dalam daerah .
kategori situasi berdasarkan  Pembelajaran
membaca yang digunakan membaca belum cukup
untuk keperluan pribadi; menarik minat siswa
membaca untuk digunakan  Kurang
untuk keperluan yang bersifat dukungan dan
umum; membaca untuk dorongan dari orang
mendukung pekerjaan dan tua .
membaca untuk kepentingan  Banyaknya
di bidang pendidikan. audio visual yang
Kategori dari CEFR ini telah munculnya penyebab
diadaptasi untuk OECD yang siswa lebih suka
akan dijelaskan dalam sebagai menonton dari pada
berikut : membaca
 Kurangnya
Kategori pribadi berhubungan
pemahaman guru
dengan teks untuk
dalam menggunakan
kepentingan pribadi
metode
seseorang, keduanya
pembelajaran
digunakan dalam keperluan
membaca
hidup sehari-hari dan 15 yang
 Guru belum
berhubungan dengan ilmu
aktif untuk
pengetahuan. Kategori ini menggunakan
misalnya surat-surat pribadi, program literasi
fiksi, biografi, dan teks dalam membaca
informasi yang dimaksudkan
untuk dibaca untuk
memuaskan rasa ingin tahu,
sebagai bagian dari kegiatan
menyegarkan kembali jasmani
dan rohani. Kategori pada
media elektronik misalnya
surat elektronik pribadi, pesan
instan dan blog bergaya buku
harian.
Kategori publik berupa teks
bacaan yang berhubungan
dengan kegiatan dan
keprihatinan masyarakat yang
lebih luas. Kategori ini
misalnya dokumen resmi serta
informasi tentang acara
publik. Secara umum, ada
kontak anonim dengan orang
lain termasuk pada kategori
ini. Termasuk informasi
berupa blog, situs berita dan
pemberitahuan umum yang
tampil secara on line maupun
cetak.
3) Isi naskah pendidikan.
Naskah ini dirancang khusus
untuk tujuan pengajaran.
Misalnya buku teks cetak dan
perangkat lunak pembelajaran
interaktif. Pembacaan dalam
pendidikan digunakan untuk
memperoleh informasi ilmu
pengetahuan sebagai bagian
dari tugas belajar. Bahannya
dari pembacaan tersebut
merupakan penugasan dari
guru.
4) Membaca dalam konteks
pekerjaan adalah kegiatan
yang berkaitan dengan proses
pelaksanaan tugas dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Kegiatan ini mulai dari proses
mencari pekerjaan, baik
dengan 16 membaca iklan
koran cetak, atau on line; atau
kegiatan menyelesaikan
pekerjaan dengan mengikuti
petunjuk di tempat kerja.

Menurut CHITRA
FELU ( 2004)
Mengemukakan ada
beberapa hal yang
perlu di perhatikan
dalam membaca
adalah:
Membaca memahami teks
adalah memerlukan
seperangkat prngetahuan
tentang kidah atau ketentuan
membaca
Membaca memerlukan
pemahaman dan arti pesan
yang terkandung dalam teks
Pemaham dalam teks
memerlukan pemahaman
terhadap bahasa yang di
gunakan dalam penulisan teks
Membaca merupana suatu
proses berpikir karena dalam
membaca seorang
mempridiksi dan menngambil
kesimpulan
Menurut EBEL
SUNA DAYA
( 2010 ) bahwa yang
mempengaruhi tinggi
rendahnya
kemampuan
memahami bacaan
yang akan di capai
oleh siswa dalam
perkembangan minat
baca tergantung pada
faktor
 Siswa yang bersangkutan
 Dalam keluarga
 Situasi sekolah
HASIL
WAWANCARA
BERSAMA TEMAN
GURU SEJAWAT.
NAMA : RUKIBAH
IBRAHIM,S.Pd
Asal Sekolah : SD
Inpres Ekpulen
 Siswa tidak paham arti
dan pesan yang
terkandung dalam teks
 Ketikdak pemahaman di
sebabakan oleh siswa
malas berpikir
 Siswa tidak berlatih
dalam keluarga
 Penguruh lingkungan
 Orang tua jarang
mendampingi anak untuk
belajar .

3 Rendahnya kemampuan Kajian literasi


berbicara peserta didik
Menurut DARSIANA (2018)  Guru kurang
Faktor yang mempengaruhi melatih peserta
dalam pembelajaran didik dalam
berbahasa adalah: berbicara
 Dalam kegiatan
1. Rendahnya kemampuan pembelajaran guru
ketrampilannberbicara karena dominan
tidak bisa menggunakan
2. Sebagian siswa masih ceramah sehingga
enggan dan bahkan tutup
mulut apabila mereka dalam
penguasaan kosa kata
3. Merasa sulit dalam
berbicara dalam berbahasa
sehingga mereka tidak
berbahasa

Anda mungkin juga menyukai