Anda di halaman 1dari 8

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : SITI KHODIJAH LUBIS
Asal Institusi : SD SWASTA COKROAMINOTO KISARAN

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

1 Siswa  Hasil Kajian literatur 1 : Berdasarkan kajian


kesulitan literatur yang dilakukan
dalam menulis Menurut Tarigan (2015:2) keterampilan maka hasil analisis
ketika guru berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasannya masalah dapat ditulis
mencakup empat segi, meliputi keterampilan
mendikte. sebagai berikut :
menyimak (listening skills), keterampilan
berbicara (speaking skills), keterampilan 1. Keterampilan
membaca (reading skills) dan keterampilan menyimak dan
menulis (writing skills). Dari keempat membaca siswa
keterampilan tersebut sangat erat masih kurang
hubungannya.Namun, salah satu dari keempat 2. Guru masih kurang
keterampilan bahasa tersebut yang wajib dikuasai pas dalam membuat
saat proses kegiatan pembelajaran terutama pada metode
kegiatan menulis adalah keterampilan menulis. pembelajaran yang
bervariasi
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/arti
cle/download/29420/15794/ 3. Guru belum optimal
menciptakan
suasana belajar yang
 Hasil kajian literatur 2 :
kreatif
Beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya mengungkapkan bahwa kesulitan 4. Kurangnya
menulis yang dialami oleh anak yakni anak perhatian orang tua
memiliki tulisan yang buruk sehingga sulit untuk dirumah dalam
dibaca dalam kegiatan pembelajaran di kelas melatih anak
(Azis, 2019). Hasil penelitian lainnya
5. Siswa belum bisa
mengungkapkan bahwa kesulitan menulis yang
membaca
dialami oleh siswa dapat disebabkan karna
gangguan Developmental Coordination Disorder
(DCD) atau kemampuan motorik yang buruk
menjadi penyebab utama pada anak kesulitan
menggenggam (Ningsih,2020). Penelitian
selanjutnya mengungkapkan bahwa kesulitan
membaca, menulis dan berhitung dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor lingkungan keluarga
perhatian orang tua, pendampingan dan
pengawasan yang dianggap sangat penting dan
mempengaruhi minat dan motivasi siswa serta
lingkungan siswa pada proses pembelajaran
(Mardika, 2019). B
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPAUD/article/do
wnload/50859/23930

• Hasil kajian literatur 3

Metode dikte adalah suatu cara menyajikan bahan


pelajaran dengan menyuruh pelajar menyalin apa-
apa yang dikatakan oleh guru, alat yang
digunakan dalam metode ini adalah lisan,
sedangkan alat pelajaran yang terutama dalam
menyalin bahan pelajaran adalah alat tulis serta
pendengaranya, (Suradji(2008;19).

https://journal.unpas.ac.id/index.php/pendas/articl
e/download/5886/2598

 Hasil wawancara teman sejawat :


Oleh: ibu Pradina S.Pd

Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan


menulis ketika guru mendikte yaitu kurangnya
motivasi dari orang tua dalam hal belajar anak
dirumah.selain itu siswa tersebut memiliki
kelemahan dalam motorik halusnya.

 Hasil wawancara pakar (guru penggerak ):


Oleh : ibu sulastri S.Pd

Menurutnya penyebab siswa sulit menulis dikte


adalah siswa tersebut belum bisa membaca,karena
siswa yang belum bisa membaca ini belum
mengenal huruf sehingga menyulitkannya untuk
menulis dikte

https://drive.google.com/drive/folders/15nXZMho
1xGqXk2EAip-HQQyjPVjrRaCM
2 motivasi  kajian literatur1.
belajar siswa Berdasarkan kajian
rendah saat Menurut Hamzah B. Uno(2011: 23) literatur yang dilakukan
pembelajaran motivasi belajar adalah dorongan internal dan maka hasil analisi
berlangsung eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk masalah dapat ditulis:
mengadakan tingkah laku,pada umumnya 1. Guru kurang
denganbeberapa indikator atau unsur-unsur yang mendapatkan
mendukung. Indikator-indikator tersebut, pelatihan tentang
antaralain: cara menerapkan
pembelajaran
1.adanya hasrat dan keinginan berhasil inovatif,sehingga
2.dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan mengajarnya
dancita-cita masa depan, monoton.
3.penghargaan dalam belajar. 2. Guru belum
4.lingkungan belajar yang kondusif. memiliki cukup
waktu untuk
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor/articl menyiapkan media
e/downloadSuppFile/871/11 pembelajaran yang
sesuai, sehingga
 Kajian literatur 2 : mengajar ala
kadarnya saja.
Oemar Hamalik (2011:108), menyebutkan fungsi 3. Tuntutan kurikulum
motivasi itu meliputi: tidak sejalan dengan
1.Mendorong timbulnya kelakuan/ suatu kondisi di
perbuatan. lapangan,sehingga
2.Sebagai pengarah,artinya mengarah pada sering-seringnya
perbuatan kepencapaian tujuan yangdiinginkan. guru hanya
3.Sebagai penggerak,artinya sebagai motor mengejar mater i
penggerak dalam kegiatan belajar. selesai diajarkan
meski siswa belum
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JMAb/a menguasai materi
rticle/download/10347/6468 tersebut.
4. .Guru kurang kreatif
Kajian literatur 3 : dalam menata ruang
Orang tua mempunyai peran penting dalam kelas menjadi
mengembangkan kemampuan anak. Orang tua ruangan yang
merupakan pendidik pertama dan utama dalam menarik dan
lingkungan keluarga, maka diperlukan upaya nyaman untuk
maksimal untuk mendidik anak dalam segala digunakan
aspek untuk mengembangkan dan meningkatkan 5. kurangnya perhatian
peran orang tua sebagai pendidik dalam keluarga. orang tua
Oleh karena itu, orang tua mempunyai peran
penting khususnya dalam menentukan pendidikan
bagi anak. Orang tua hendaknya mampu
mengkondisikan lingkungan keluarga untuk
menunjang pendidikan anak. Keterlibatan orang
tua dalam pendidikan anaknya memotivasi anak
dengan cepat. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peran orang tua terhadap motivasi belajar
siswa. Subjek pertama, orang tua mempunyai
peran yang tinggi terhadap motivasi belajar siswa,
subjek mempunyai motivasi belajar yang tinggi.
Subjek kedua, peran orang tua terhadap motivasi
belajar siswa rendah, subjek mempunyai motivasi
belajar yang rendah. Subjek ketiga, orang tua
mempunyai rata-rata motivasi belajar siswa,
subjek mempunyai rata-rata motivasi belajar.
Keempat subjek mempunyai peranan yang tinggi
terhadap motivasi belajar siswa, subjek
mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Kelima
orang tua subyek mempunyai peran yang rendah
terhadap motivasi belajar siswa, subyek
mempunyai motivasi belajar yang rendah.

https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/thufula/a
rticle/viewFile/3483/2440

 Hasil wawancara teman sejawat:


Oleh: ibu Pradina S.Pd

Rendahnya motivasi belajar siswa dikarenakan


kurangnya minat dalam diri siswa,yang pada
akhirnya berpengaruh pada proses belajar
disekolah,bisa jadi disebabkan oleh faktor
keluarga dan lingkungan.

 Hasil wawancara pakar ( guru penggerak) :


Oleh : ibu sulastri S.Pd
Penyebab rendahnya motivasi saat pembelajaran
yaitu:

1. Timbulnya rasa bosan pada siswa


2. Guru membawakan pembelajaran dengan
cara yang sama setiap harinya
3. Pembelajaran berlangsung secara pasif
4. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa
5. Pembelajaran hanya berdasarkan buku
paket
6. Pembelajaran hanya dilaksanakan didalam
kelas

https://drive.google.com/drive/folders/15nXZMho
1xGqXk2EAip-HQQyjPVjrRaCM

3 Relasi antara • Kajian literatur 1 : Berdasarkan kajian


guru dengan Bentuk kerjasama sekolah dan orangtua yang literatur yang dilakukan
orang tua dapat dilakukan menurut Eipstein dalam Coleman maka hasil analisi
siswa/wali 3 yaitu parenting, komunikasi, volunteer, masalah dapat ditulis:
terkait keterlibatan orangtua pada pembelajaran anak di 1. kurangnya
kemampuan rumah, pengambilan keputusan dan kolaborasi komunikasi antara guru
belajar siswa dengan kelompok masyarakat. Maka dapat dan orang tua siswa
masih terbatas disimpul kan bahwa bentuk kerjasama antara guru 2. orang tua
dan orangtua dapat dilakukan mulai dari bentuk kurang memperhatikan
yang sederhana. Maka langkah awal yang harus kebutuhan anaknya
dilakukan adalah sekolah menjalin komunikasi dalam belajar.
dengan orangtua. Komunikasi antara keduanya
memperkuat proses pembelajaran disekolah. 3. orang tua
menyerahkan
Coleman M, Empowering Family-Teacher sepenuhnya masalah
Partnership Building Connection within Diverse pendidikan anak kepada
Communities, (Los Angeles: Sage Publication, guru
2013), hal: 25-27
https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/metaedukasi/ar
ticle/download/980/665

• Kajian literatur 2 :
Slamet Suyanto menjelaskan bahwa salah satu
faktor yang menghambat kerjasama orangtua
dengan sekolah adalah orangtua tidak berbuat
banyak dan guru jauh lebih berkompeten di
bidangnya
Slamat Suyanto, Dasar-Dasar Pendidikan Anak
Usia Dini, (Yogyakarta: Hikayat
Publishing, 2005),
https://jurnal.stkipkusumanegara.ac.id/index.php/s
emnara2020/article/download/1325/921/5200
• Kajian literatur 3 :
Komunikasi dengan orang tua merupakan salah
satu tanggung jawab terbesar bagi seorang guru.
Meskipun guru memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dan mempengaruhi kehidupan anak-
anak, mereka akhirnya kembali kepada orang tua.
Jika seorang guru gagal untuk menjaga
komunikasi dengan orang tua tentang kemajuan
anak mereka di sekolah,maka guru akan
kehilangan kesempatan yang sangat bagus untuk
membuat jembatan komunikasi yang sangat
penting dalam kehidupan anak. Orang tua dan
guru harus bekerja sama untuk memastikan anak-
anak belajar secara efektif dan mendapatkan yang
terbaik bagi pendidikan mereka.

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/ESE/arti
cle/view/275.

• Hasil wawancara teman sejawat :


Oleh: ibu Pradina S.Pd
Terbatasnya relasi antara guru dan orang tua siswa
adalah sulitnya orang tua membagi waktu untuk
hadir kesekolah,selain itu cukup jarang orang tua
siswa jarang berkomunikasi dengan guru.

 Wawancara pakar (guru penggerak) :


Oleh : ibu sulastri S.Pd
Penyebab terbatasnya relasi guru dan orang tua
siswa karena kurangnya komunikasi antara guru
dan orang tua,selain itu sikap orang tua yang
terlalu tidak peduli terhadap perkembangan anak.

https://drive.google.com/drive/folders/15nXZMho
1xGqXk2EAip-HQQyjPVjrRaCM

4 Kurangnya  Kajian literatur 1 : Berdasarkan kajian


penggunakaan literatur yang dilakukan
media Menurut (Syaiful bahari Djamarah dan Azwan maka hasil analisis
pembelajaran Zain, 2020:121) Media pembelajaran adalah alat masalah dapat ditulis:
yang menarik bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai 1. fasilitas yang
dan berbasis penyalur pesan agar tercapai tujuan pembelajaran. terbatas
teknologi 2. guru cenderung
https://www.jurnalp4i.com/index.php/teaching/arti menggunakan media
cle/download/256/226 pembelajaran yang
 Kajian literatur 2 : sudah ada sehingga
kurang sesuai
Guru berperan untuk mengarahkan dan memberi dengan kebutuhan .
fasilitas belajar kepada peserta didik (directing 3. kurangnya
and facilitating the learning) agar proses belajar kemampuan guru
berjalan secara memadai, tidak semata-mata dalam menggunakan
memberikan informasi. Bagaimana dan apapun media pembelajaran.
bentuk strategi, model, dan media pembelajaran
yang digunakan guru, sejatinya diorientasikan
pada satu syarat utama, yaitu menarik sehingga
menumbuhkan minat belajar siswa (Wahyono,
2020).

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/artic
le/download/38941/19697/96589

Kajian literatur 3 :

Menggunakan media pembelajaran dalam proses


belajar mengajar merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan efektivitas serta kualitas dari
proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik.
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu
yang menyangkut software dan hardware yang
dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi
ajar dari sumber pembelajaran ke peserta didik
(individu atau kelompok), yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat pembelajar
sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran (di
dalam/ diluar kelas) menjadi lebih efektif (Jalinus,
2016)

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JP2/artic
le/download/38941/19697/96589
 Hasil wawancara teman sejawat :
Oleh: ibu Pradina S.Pd
Banyak hal yang menjadi kendala untuk guru
menggunakan pembelajaran berbasis teknologi
salah satunya adalah kurangnya pengetahuan guru
terhadap teknologi, masih banyak guru yang
mengalami kesulitan dalam penggunaan media
pembelajaran, keterbatasan fasilitas
pendukung,sehingga pembelajaran cenderung
menggunakan buku paket.

 Hasil wawancara pakar (guru penggerak ):


Oleh : ibu sulastri S.Pd

masih banyak guru yang tidak bisa merancang


media berbasis IT. guru yang hanya terpaut
kepada bantuan dalam penyediaan media
pembelajaran padahal media pembelajaran dapat
didesain dari berbagai sumber dalam berbagai
bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
materi ajar yang akan diajarkan

https://drive.google.com/drive/folders/15nXZMho
1xGqXk2EAip-HQQyjPVjrRaCM

Anda mungkin juga menyukai