Disusun Oleh:
Nama : SILVANA. S
Kelas : XI IA 1
SMA 3 PEKANBARU
TAHUN AJARAN
2020/2021
TOTIPOTENSI DAN KULTUR JARINGAN
Totipotensi
adalah kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna bila diletakkan
dalam lingkungan yang sesuai. Totipotensi dalam biologi sel menunjukkan kemampuan suatu
sel untuk dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang
dimungkinkan.
Kata Totipotensi diambil dari bahasa Latin totipotentiayang memiliki arti "kemampuan setiap
suatu sel untuk membelah diri dan menghasilkan semua sel dalam organisme tersebut termasuk
lapisan atau jaringan ekstraembrio."
Totipotensi Menurut para ahli
artinya setiap sel memiliki potensi genetik seperti sel zigot yaitu mampu memperbanyak diri dan
berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap. sel-sel pada tumbuhan bersifat totipotensi yakni
memiliki potensi penuh maka hal itu dapat mempertahankan potensi zigot untuk melakukan
pembentukan pada semua bagian organisme secara matang.
Sel ini memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru yang utuh seperti induknya,
karena mampu melakukan seluruh aktivitas metabolisme dan mengekspresikan semua informasi
genetiknya di bawah kondisi yang memenuhi syarat sehingga dapat membentuk organisme yang
lengkap dan terdiferensiasi penuh. Potensi sel ini disebut totipotensi atau berpotensi penuh.
Pembudidayaan tanaman di bagi 2, yaitu: Dengan cara Modern, contohnya Kultul jaringan. Dan
dengan cara Tradisional, misalnya Mencangkok, menyetek, menempel (Okulasi), merunduk dan
sambung/enten..
Teori Totipotensi
Teori Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna
bila diletakkan dalam lingkungan yang sesuai. Teori totipotensi dikemukakan oleh G.
Heberland pada tahun 1898. Pada tahun 1950, F.C. Steward dan mahasiswanya dari Cornell
University memperoleh tanaman wortel utuh dari sel somatik sel floem akar wortel.
Tahapan dalam totipotensi sel-sel wortel sehingga terbentuk individu baru adalah sebagai
berikut:
Sifat Totipotensi
Berdasarkan sifat totipotensi, satu bagian tanaman dapat diklon menjadi tanaman identik secara
genetik. Usahan memperoleh individu baru dari suatu sel atau jaringan dikenal sengan kultur
sel atau kultur jaringan. Prinsip kultur sel atau kultur jaringan sama dengan prinsip perkembanga
secara vegetatif denga setek. Pada setek, setiap potonng bagian tumbuhan akan tumbuh menjadi
satu individu baru. Hanya saja, pada metode kultur jaringan harus memperhatikan sterilitas alat
dan bahan.
Pembentukan Totipotensi
Totipotent sel dibentuk selama fase seksual dan reproduksi asexual termasuk spora dan zygot.
Zygot adalah produk dari perpaduan dari dua gamet. Dalam beberapa organisme, sel
berdiffereniasi dan dapat kembali melakukan totipotency. Sebagai contoh, perkembangan
manusia dimulai ketika sebuah sperma fertilizes menciptakan sebuah telur dan satu sel totipotent
(zygote).
Totipotent sel memiliki potensi total. Mereka dapat menjadi spesialis pluripotent sel yang dapat
menimbulkan banyak sel anak, namun tidak semua, dari sel-sel yang diperlukan untuk
pengembangan organisme. Pluripotent sel mengalami lebih spesialisasi ke multipotent sel yang
berkembang untuk menjadi sel-sel yang memiliki fungsi tertentu. Misalnya, batang sel darah
multipotent menjadi sel merah, putih dan sel-sel di dalam darah platelets (keping darah).
Keunggulan Totipotensi
Kultur Jaringan
adalah metode pembudidayaan suatu jaringan tanaman secara vegetatif menjadi tanaman kecil
yang memiliki sifat sama dengan tanaman aslinya. Teknik kultur jaringan memanfaatkan
sifat totipotensi tanaman, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh dan menjadi
tanaman sempurna apabila berada di lingkungan sesuai. Agar tumbuhan sempurna, suatu sel
harus ditumbuhkan pada media khusus. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar kultur
jaringan dapat berhasil antara lain :
Pemilihan bahan tanaman (eksplan) yang baik, biasanya diambil dari jaringan meristem.
1. Penggunaan medium yang cocok. Medium ini harus mengandung 5 kelompok senyawa
yaiyu : garam anorganik, sumber karbon vitamin, zat pengatur tubuh, daan pelengkap
organik.
2. Pencapaian keadaan aseptik, yaitu pengambilan bahan tanaman (eksplan) secara steril.
3. Pengaturan udara yang baik.
Prinsip Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tumbuhan seperti
protoplasma, sekelompok sel, jaringan atau organ serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptik
sehingga bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman
lengkap kembali.
Teori yang mendasari tehnik kultur jaringan adalah teori sel oleh Schawann dan Scheleiden
(1838) yang menyatakan sifat totipotensi (total genetic potential) sel, yaitu bahwa setiap sel
tanaman yang hidup dilengkapi dengan informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap
untuk tumbuh dan berkembang menjadi tanaman utuh, jika kondisinya sesuai.
Tumbuhan hasil kultur jaringan disebut klon. Tumbuhan baru ini bisa dikembangkan di lahan
biasa atau pada media hidroponik. Dengan kultur jaringan akan dihasilkan tanaman secara missal
tanpa areal yang luas dengan kualitas dengan induknya sehingga kebutuhan pangan masyarakat
akan terpenuhi.
Meristem culture, budidaya jaringan dengan menggunakan eksplan dari jaringan muda
atau meristem.
Pollen culture/anther culture, menggunakan eksplan dari pollen atau benang sari.
Protoplas culture, menggunakan eksplan dari protoplas.
Chloroplas culture, menggunakan kloroplas untuk keperluan fusi protoplas.
Somatic cross (bilangan protoplas/fusi protoplas), menyilangkan dua macam protoplas,
kemudian dibudidayakan hingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.
Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Ikat pada
kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik, lubangi
plastiknya terlebih dahulu.
Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari.\
Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian
taruhlah pada pot. Setelah terlihat baik tanamlah di tanah.
Keunggulan mencangkok :
Kelemahan mencangkok:
1.Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga lebih mudah tumbang/roboh
dibandingkan tanaman yang berasal dari biji.
2.Umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
3.Bentuk pohon induk jadi rusak.
4.Tidak dapat menyediakan bibit yang relative banyak dalam waktu yang cepat
5.Cara pengerjaan sedikit lebih rumit dan memerlukan ketelatenan..
Menyetek
Reproduksi dengan cara menyetek (stek) merupakan cara yang paling mudah dilakukan. Seperti
halnya mencangkok, dari perbanyakan dengan cara stek ini juga diperoleh tanaman baru yang
mempunyai sifat seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanan terhadap serangan penyakit, rasa
buah, warna dan keindahan bunga, dan sebagainya. Tetapi bila dibandingkan dengan
mencangkok, stek mempunyai kelebihan
Macam-macam Stek
Stek akar, yaitu stek yang terdiri dari potongan-potongan akar tinggal dengan satu atau beberapa
mata.Contohnya stek pada tanaman Jahe dan kunyit.
Stek Daun, yaitu stek yang menggunakan bagian tanaman yang berupa daun, dengan satu mata
atau lebih. Setiap mata akan membentuk tunas dan akar baru. Setelah tanaman baru telah
tumbuh, bahan stek akan berangsur-angsur membusuk.
Stek Tunas/Mata, yaitu perbanyakan tanaman dengan menggunakan mata tunas suatu tanaman,
contohnya Tebu. Tetapi yang paling baik adalah stek dengan menggunakan bagian pangkal
batang, karena perakaran yang terjadi lebih banyak dan lebih kuat.
Menempel ( Okulasi )
Menempel atau okulasi dilakukan dengan cara menempelkan mata tunas pada tumbuhan lain.
Pada dasarnya, menempel hampir sama dengan menyambung. Tumbuhan yang diokulasi
biasanya memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri. Misalnya tumbuhan yang memiliki akar yang
kuat, tetapi buahnya kecil atau asam dapat digabungkan dengan tanaman yang memiliki buah
besar dan manis, tetapi akarnya lemah.
Langkah-langkah Mengokulasi
1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan
diokulasi.
2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang
berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan
cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan
dengan mata tunas.
5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali
tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti
okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang
pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa
sampai 3 minggu.
7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang
berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari
tempelan
Merunduk
Merunduk adalah cara reproduksi vegetatif dengan merundukkan cabang atau batang tumbuhan
kedalam tanah. bagian yang tertanam akan mengeluarkan akar. Selanjutnya, bagian tanah
tersebut dapat dipisahkan dan dikembangkan leih lanjut.
Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang
berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar
kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan
tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar
kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan
yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.
1. Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter
lebih besar daripada batang atas.
2. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V,
dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
3. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu
dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan
sambungan tidak terkena air.
4. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun
pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
5. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat
teduh selama sekitar 7-10 hari.
6. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya;
dan taruh di bawah matahari.